Ara tak memperdulikan Kevin yang tengah menatapnya tajam.Wanita hamil itu mengelus perutnya yang merasa lapar.
"Aku sudah memesan makanan untukmu dikantin rumah sakit, sebentar lagi pasti sampai",ujar Kevin yang tau Ara pasti lapar karena belum makan apapun dari tadi pagi.
"Makasih...",jawab Ara datar.
Tak lama pintu kamar di ketuk dari laut tampak wanita paruh baya menenteng paper bag tersenyum masam pada Kevin yang membukakan pintu.
"Dimana dia?",tanya Mama Andita dengan ketus.
"Didalam Ma",jawab Kevin memberikan ruang agar Mamanya itu masuk.
Ara yang melihat kedatangan wanita paruh baya yang tak ia kenal sebelumnya mengerutkan keningnya.
"Kamu Ara ya",sapa Mama Andita pada Ara.
"Ya Tante...",jawab Ara dengan sopan.
"Kenalkan Tante Andita Mamanya Kevin",ujar Mama Andita mengulurkan tangannya.
Ara menatap Kevin denah penuh tanda tanya namun yang ditatap seolah tak tau."Ara...",jawab Ara mencium punggung tangan Mama Andita.
Wanita paruh baya itu tersenyum melihat calon menantunya itu.
"Vin ini baju ganti kamu!.Mandi sana dan satu lagi setelahnya langsung ke kantor biar Ara Mama yang jaga",Mama Andita menyerahkan paper bag yang ia bawa pada Kevin.
"Hmmm",Kevin hanya berdehem lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sepeninggal Kevin Mama Andita juga menyerah paper bag berisikan makanan untuk Ara.
"Ara...Tante bawakan sarapan buat kamu,dimakan ya!",ujar Mama Andita menyerahkan paper bag itu pada Ara.
"Makasih Tante",ucap Ara.
"Iya... bagaimana dengan kandungan kamu?",tanya Mama Andita membuat Ara menegang.Ia takut Mama Andita menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.Hal yang tak akan pernah Ada lakukan.
"Baik Tante... cuma harus badres aja dulu",jawab Ara.
"Maafkan anak Tante sudah membuat kamu seperti ini",ujar Mama Andita.
"I-iya Tante...mungkin sudah jalannya seperti ini.Saya yang salah disini Tante tak bisa menjaga diri",jawab Ara.
"Kamu sepertinya anak baik mungkin lagi salah langkah saja malam waktu itu", jawab Mama Andita.
Ara tersenyum tipis.Kedua wanita itu menoleh saat Kevin keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar dan baju kantornya.
"Kevin..."
"Ya Ma..."
"Kayaknya Mama gak bisa nemenin Ara disini karena Papa kamu chatt Mama agar segera pulang begitu juga dengan kamu",ujar Mama Andita.
"Aku sudah biasa sendiri kok Tante", jawab Ara.
"Yakin?"
"Ya Tante...",jawab Ara.
"Kalau begitu Tante dan Kevin tinggal dulu ya",ujar Mama Andita.
"Ya...",jawab Ara.
Sepeninggal Mama Andita dan Kevin Ara segera berkemas untuk pulang.Ia tak mau lagi berurusan dengan keduanya.Ara sudah bertekad akan pergi jauh dari keluarga Kevin yang pasti tak bisa menerimanya.
Ara berjalan mengendap-endap agar tak ketahuan pihak ruang sakit.Setelah sampai diluar Ara mengehentikan taksi untuk pulang ke kontrakannya.
Ara tau ini akan begitu sulit ia jalani menjadi ibu tunggal untuk keduanya anaknya ditambah lagi ia harus mencari pekerjaan baru nantinya.
Tapi demi sang anak ia rela harus menderita.Ia sudah memikirkan jika nantinya anaknya pasti akan di hina karena tak memiliki ayah.
Tapi ia akan melakukan apapun untuk mereka nantinya.Memberikan kehidupan yang layak untuk sang anak.
Di rumahnya Kevin di cecar oleh Papa nya perihal ia menghamili seorang wanita.
"Papa didik kamu dengan baik selama ini Kevin tapi apa yang kamu lakukan ini benar benar mencoreng muka Papa",marah Papa Kevin.
"Maafin Kevin Pa.Tapi Kevin janji akan bertanggung jawab",jawab Kevin.
"Membawa wanita hamil diluar nikah itu ke rumah ini?iya?.Jangan harap Papa akan merestuinya Vin",ujar sang Papa.
"Pa... apa apaan ini?.Kamu mengajarkan Kevin agar bertanggungjawab selama ini tapi disaat ia mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab kamu malah melarangnya",ujar Mama Andita.
"Aku tak sudi memiliki menantu yang tak tau asal usulnya",jawab sang Papa.
"Mama kecewa sama kamu Pa.Begini sifat asli kamu",ujar Mama Andita melangkah menuju kamarnya.
"Berikan alamat rumah sakitnya Papa akan menemui wanita itu",ujar sang Papa pada Kevin.
"Gak Pa...Kevin tak akan membiarkan Papa menemuinya",tolak Kevin.
"Kevin..."
"Pa...jangan menghakimi ku jika kelakuan Papa juga sama denganku",desis Kevin membuat sang Papa murka.
"Kamu...
"Heh...selama ini aku diam Pa.Aku jadi anak yang patuh dan menghormati kalian.Tapi jangan ajarkan aku menjadi lelaki pengecut Pa.Wanita itu mengandung darah dagingku cucu kandung Papa sendiri",ujar Kevin penuh penekanan.
"Kevin..."
"Kenapa Pa?", tanya Kevin.
"Berani kamu menentang Papa demi wanita itu",teriak Papa Andika.
"Bukan karena wanita itu saja Pa tapi demi kedua anakku yang dikandung olehnya",jawab Kevin lalu pergi meninggalkan sang Papa yang murka karena ulahnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Athallah Linggar
kamu benar ara,ternyata tdk semua anggota keluarga kevin menerima kamu dg ikpas. Keputusan kamu pergi sangat benar,kr papa kevin pasti akan berusaha menjauhkanmu dr kevin
2024-05-19
3
Runik Runma
kasian ara
2024-05-18
1
Leng Loy
Bapaknya Kevin kok begitu ga jelas, untung saja Ara udah pergi
2024-04-16
2