Kekalutan Ara

Siang hari Ara bangun dari tidurnya,ia meraih ponselnya begitu banyak panggilan tak terjawab dari sahabatnya Areta.Ara malas untuk menghubunginya kembali.Ia masih sedikit kecewa pada Areta yang sudah berjanji tidak akan meninggalkannya jika ia mabuk.Tapi apa yang terjadi ia malah berakhirnya diranjang bersama pria asing.

Ara meraih laptop miliknya yang masih tersimpan rapi dikamarnya.Bibinya selalu menjaga barang pribadi milik Ara.Wanita itu berencana mencari pekerjaan.Ia gak mau menumpang makan dengan Bibinya.

"Sudah bangun sayang?",tanya Bibi saat memasuki kamar Ara.

"Sudah Bi",jawab Ara.

"Lagi apa,hum?",tanya Bibi.

"Cari lowongan pekerjaan Bi",jawab Ara.

"Oh... disekitar sini ada yang lagi cari baby sitter untuk anak 2 tahun Ra,kamu bisa memasukkan lamaran disana.Setau Bibi kamu kan suka anak anak Ra",ujar Bibi.

"Benarkah Bi?",tanya Ara antusias.

"Ya Bibi kenal sama salah satu pekerja disana kalau majikannya lagi nyari baby sitter",jawab Bibi.

"Akan Ara coba Bi",jawab Ara.

"Kamu yakin kamu kan tamatan serjana mau jadi baby sitter?",tanya Bibi.

"Hitung hitung latihan nanti jika nanti punya anak",jawab Ara.

"Terserah kamu aja Ra",jawab Bibi.

"Bisa nanti bisa minta tolong mengantarkan lamaranku kesana",tanah Ara.

"Bisa...",jawab Bibi.

"Ayo makan dulu Ra dari tadi pagi kamu belum makan apapun kan", ujar Bibi.

"Setelah lamaran ini selesai aku akan makan Bi",jawab Ara.

"Baiklah jangan lama,oke",ujar Bibi melangkah meninggalkan kamar Ara.

"Ya Bi..."

Tak lama surat lamaran pekerjaan yang ia buat selesai juga.Wanita itu memasukannya kedalam amplop dan membawanya keluar untuk diberikan pada sang Bibi.

"Bi...nanti tolong berikan ya",ucap Ara memberikan amplop cokelat berisi lamaran.

"Iya Ra...tapi makan dulu gih!",ujar Bibi.

"Aku belum merasa lapar Bi",kilah Ara yang moodnya masih belum bagus karena kejadian semalam.Ia merasa seperti murahan baru sorenya ditalak suami malamnya ia tidur dengan pria lain.

"Tapi kamu belum makan apapun dari pagi tadi Ra",ujar Bibi.

"Nanti kalau aku lapar pasti makan kok Bi",jawab Ara tersenyum tipis.

Bibi mnggeleng pasrah,percuma memaksa Ara wanita itu sangat keras kepala.

Ara kembali menuju kamarnya dan mengurung diri disana.Ia tak ingin keluar atau bertemu siapapun hari ini meski tadi Areta mengirimkan pesan ingin bertemu dengannya.

Harapan Ara mudah mudahan pria asing itu memakai pengaman.Jika tidak ia hanya berharap tak hamil karena hanya melakukannya satu kali.Ara tak tau saja pria asing itu menggempurnya berkali kali malam itu dan membuang benihnya dirahim Ara.

"Ya Tuhan apakah ini hukuman untukku dimasa iddahku aku keluar rumah dan yang mirisnya pergi ketempat yang tak seharusnya",lirih Ara.

"Harusnya tadi pagi aku minum pil KB buat jaga jaga",gumam Ara entah kenapa otaknya mendadak bleng.Mungkin karena shock dan terlanjur kecewa dengan dirinya dan sang sahabat.

Tak lama pintu kamarnya diketuk dari luar terdengar suara sahabatnya menyerukan namanya.

"Ara...buka pintunya dong aku mau ngomong!",teriak Areta dari luar namun tak digubris oleh Ara.

"Ra...."

Setelahnya hening tak ada lagi gedoran dan teriakan dari luar.Ara masih belum mau menemui sahabatnya itu.Dia masih merasa hancur meski dirinya bukan gadis lagi saat kejadian malam itu tapi ia tak bisa menjaga diri saat telah menjadi janda.

Sementara di kediaman Aditama Lebih tengah didesak untuk segera menikah oleh kedua orangtuanya.Namun pria itu belum bisa mengabulkan permintaan kedua orangtuanya karena tunangannya belum mau untuk menikah.

"Sampai kapan kamu menunggu gadis itu Kevin?.Menunggu kami berdua mati dulu,iya",ujar Mama Andita Mama dari Kevin.

"Ma...ayolah bukankah Mama sudah memilih cucu dari Kak Karin",bela Kevin.

"Ck...yang Mama harapkan cucu dari kamu Vin.Penerus dari keluarga ini",kesal Mama Andita.

Kevin menghela nafas panjang mendengar celotehan wanita pertama yang ia cintai di dunia ini."Ma...aku dan Ralin belum ada komitmen kearah sana.Mama tau sendiri kan kalau Ralin sedang berkarir dulu",jawab Kevin.

"Itu yang jadi masalahnya Vin...Kini Mama kasih kamu pilihan yakinkan tunanganmu itu atau bersedia Mama jodohkan.Ingat Kevin usia kamu sudah kepala tiga dan teman teman kamu sudah berumah tangga dan memiliki anak",ucap Mama Andita mengancam yang anak.

"Ma...beribu kali pun aku meyakinkan Ralin dia belum mau Ma.Dia masih ada kontrak pekerjaan selama tiga tahun lagi",jawab Kevin.

"Itu cuma alasan Kevin.Kamu kan punya banyak uang bisa dong bayar finalti kontrak Ralin kalau perempuan berniat menikah dengan kamu",ujar Mama Andita.

Kevin pusing jika beradu mulut dengan sang Mama dia takkan pernah menang.Pria itu melirik sang Papa meminta pertolongan namun yang dimintai tolong acuh saja.

"Pa..."

"Benar apa kata Mama kamu Kevin",timpal Pak Andika.

Kevin menghela nafas panjang,minta tolong ke Papanya takkan pernah dibantu sama sekali jika bersangkut paut dengan permintaan Mama.

"Bagaimana...?",tanya Mama Andita pada putranya itu.

"Aku akan coba yakinkan Ralin Ma",jawab Kevin dengan wajah ditekuk.

"Bagus...Mama tunggu jawaban kamu Minggu depan",ucap Mama Andita.

"Gak bisa satu bulan gitu Mah",tawar Kevin.

"Kevin..."

"Iya Ma iya...",jawab Kevin.

Mama Andita tersenyum senang,ia yakin Ralin akan kembali menolak.Sebenarnya Mama Andita kurang suka dengan Ralin.Ia merasa tidak sefrekuensi dengan calon menantunya itu.Ralin jarang terbuka padanya layaknya calon menantu dan calon ibu mertua yang mencoba saling akrab.Tak hanya itu profesi Ralin sebagai model membuat wanita paruh baya itu jadi risih.Karena ia tau bagaimana hubungan seorang model dengan para fotografer dan sutradara yang tak jarang memiliki hubungan khusus demi meningkatkan popularitasnya.

Sedangkan Ara saat ini sedang menikmati makan siang yang sudah kelewat sore itu.Ia dipaksa sang Bibi untuk makan meski tak terlalu menikmati.Ia tak begitu bernafsu untuk makan.

"Ra Bibi tau jika kamu masih kepikiran dengan masalah rumah tanggamu tapi gak harus menyiksa diri juga dengan tidak makan",ujar Bibi membuat Ara tersenyum simpul.

"Andai sang Bibi tau jika bukan itu masalahnya.Ia pasti kecewa dengan Ara.

...****************...

Terpopuler

Comments

Leng Loy

Leng Loy

Sabar Ara

2024-04-14

0

Anonymous

Anonymous

setauku, walaupun minum pil kb, klau udah masuk duluan cebongnya ttp aja bsa hamil,,

2024-03-03

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

bener tuh kayak nya Ralin tipe ulat bulu deh apalagi model Kevin hanya dijadikan ATM berjalan nya aja

2024-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 Pergi
2 Ara hilang
3 Bersama pria asing
4 Kekalutan Ara
5 Gadis mana yang Lo hamilin?
6 Positif
7 Tempat tinggal baru
8 Mulai mencari
9 Bertemu
10 Dia pewarisku
11 Wanita keras kepala
12 Morning sicknes
13 Pergi
14 Aku mau Daddy ku Mommy
15 Ingin bertemu Daddy
16 Bertemu kembali.
17 Tunggu sebentar lagi
18 Yeay...Daddy pulang
19 Terima kasih
20 Kebingungan Ara
21 Permohonan Kevin
22 Salah tingkah
23 Kebahagiaan Ara
24 Kolam renang impian Kanza
25 Fiiting
26 Bertemu Harun
27 Permintaan Ara
28 Fakta sebenarnya
29 Harapan Ara
30 Takut kehilangan
31 Pindah ke Paviliun
32 Berusaha mencintainya
33 Cerewetnya Kanza
34 Harapan Bibi Helena
35 Pernikahan.
36 Resepsi
37 Merasa devaju
38 Akhirnya...
39 Bulan madu
40 Aku mencintaimu
41 pengumuman
42 Kamu tujuan hidupku
43 Tamu tak diundang
44 Ancaman Kevin
45 Ulah Harun
46 Terimakasih
47 Kue buatan Ara
48 Positif
49 Tiba tiba mual
50 Kebahagiaan Kevin
51 Kedatangan Cleo
52 Rencana Kevin untuk Ralin
53 Berkunjung ke rumah Bibi Helena
54 Bertemu Areta
55 Kevin vs Vicky
56 Gombal kamu Mas
57 #57
58 Daddy we love you
59 Lepas kendali
60 Bertemu Laras
61 Cemburu
62 Periksa kandungan
63 Ngidam
64 Temani aku
65 Ulet Keket
66 Pingsan
67 Baik baik saja
68 Anya semakin berulah
69 Amarah Kevin
70 Daddy pahlawanku
71 Dirawat
72 Pulang
73 Badres
74 Permintaan Anya
75 Tamu di malam hari
76 Cleo lagi
77 Baik baik saja
78 Manjanya bumil
79 Keluarga Argadana
80 Jangan kegenitan,Kanza
81 Kekacauan di loby kantor
82 Perkara warna kuning
83 Rencana baby moon
84 Kalian hidupku
85 Kedatangan Andika
86 Cubby
87 Ancaman Kevin
88 Percobaan penculikan
89 Katakan...!
90 Dalang penculikan
91 Trauma
92 Siapa Mas?
93 #93
94 Nasi kebuli
95 #95
96 Kedatangan Bibi Helena
97 Permintaan Bibi Helena
98 Rencana Nyonya Argadana
99 Aku merindukanmu
100 Siapa kau sebenarnya?
101 Pemimpin sebenarnya
102 Pembalasan Kevin
103 #103
104 Kamu segalanya untukku
105 Beruntung memilikimu
106 Bangkrut
107 Ancaman Bibi Helena
108 Istana pasir
109 Mommy yang terbaik
110 Meninggal
111 #111
112 Memanipulasi
113 Pengumuman
114 Terbongkar
115 Aku membencimu
116 Kamu itu istriku
117 Kontraksi
118 Ending
119 pengumuman
120 pengumuman
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Pergi
2
Ara hilang
3
Bersama pria asing
4
Kekalutan Ara
5
Gadis mana yang Lo hamilin?
6
Positif
7
Tempat tinggal baru
8
Mulai mencari
9
Bertemu
10
Dia pewarisku
11
Wanita keras kepala
12
Morning sicknes
13
Pergi
14
Aku mau Daddy ku Mommy
15
Ingin bertemu Daddy
16
Bertemu kembali.
17
Tunggu sebentar lagi
18
Yeay...Daddy pulang
19
Terima kasih
20
Kebingungan Ara
21
Permohonan Kevin
22
Salah tingkah
23
Kebahagiaan Ara
24
Kolam renang impian Kanza
25
Fiiting
26
Bertemu Harun
27
Permintaan Ara
28
Fakta sebenarnya
29
Harapan Ara
30
Takut kehilangan
31
Pindah ke Paviliun
32
Berusaha mencintainya
33
Cerewetnya Kanza
34
Harapan Bibi Helena
35
Pernikahan.
36
Resepsi
37
Merasa devaju
38
Akhirnya...
39
Bulan madu
40
Aku mencintaimu
41
pengumuman
42
Kamu tujuan hidupku
43
Tamu tak diundang
44
Ancaman Kevin
45
Ulah Harun
46
Terimakasih
47
Kue buatan Ara
48
Positif
49
Tiba tiba mual
50
Kebahagiaan Kevin
51
Kedatangan Cleo
52
Rencana Kevin untuk Ralin
53
Berkunjung ke rumah Bibi Helena
54
Bertemu Areta
55
Kevin vs Vicky
56
Gombal kamu Mas
57
#57
58
Daddy we love you
59
Lepas kendali
60
Bertemu Laras
61
Cemburu
62
Periksa kandungan
63
Ngidam
64
Temani aku
65
Ulet Keket
66
Pingsan
67
Baik baik saja
68
Anya semakin berulah
69
Amarah Kevin
70
Daddy pahlawanku
71
Dirawat
72
Pulang
73
Badres
74
Permintaan Anya
75
Tamu di malam hari
76
Cleo lagi
77
Baik baik saja
78
Manjanya bumil
79
Keluarga Argadana
80
Jangan kegenitan,Kanza
81
Kekacauan di loby kantor
82
Perkara warna kuning
83
Rencana baby moon
84
Kalian hidupku
85
Kedatangan Andika
86
Cubby
87
Ancaman Kevin
88
Percobaan penculikan
89
Katakan...!
90
Dalang penculikan
91
Trauma
92
Siapa Mas?
93
#93
94
Nasi kebuli
95
#95
96
Kedatangan Bibi Helena
97
Permintaan Bibi Helena
98
Rencana Nyonya Argadana
99
Aku merindukanmu
100
Siapa kau sebenarnya?
101
Pemimpin sebenarnya
102
Pembalasan Kevin
103
#103
104
Kamu segalanya untukku
105
Beruntung memilikimu
106
Bangkrut
107
Ancaman Bibi Helena
108
Istana pasir
109
Mommy yang terbaik
110
Meninggal
111
#111
112
Memanipulasi
113
Pengumuman
114
Terbongkar
115
Aku membencimu
116
Kamu itu istriku
117
Kontraksi
118
Ending
119
pengumuman
120
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!