Chapter 18. Hadiah System Lagi

Lucia tidak mengungkapkan rasa penasarannya secara berlebihan, dia berbinar senang menatap bayi laki-laki yang ada di tangan Lisa. Andrian juga hanya bisa tersenyum canggung sambil tetap menyimak pembicaraan Lucia dan Lisa.

"Tampan sekali anak kalian, siapa namanya?" tanya Lucia.

"Andrian Jawyler, itu namanya. Kami sudah memutuskan memberi nama Andrian Jawyler untuk mengabadikan bahwa kami telah ditolong oleh Tuan Andrian. Sungguh, kami sangat berterima kasih atas kebaikan tuan Andrian!"

Lisa kembali mengatakan pujiannya kepada Andrian membuat Lucia menepuk lengan Andrian dan berkata,

"Andrian memang baik, pada siapapun juga,"

"Err, aku rasa sudah malam, sebaiknya kita pulang, Lucia, biarlah Lisa dan bayinya istirahat!"

"Kau benar, Andrian, kita harus pulang, Lucas pasti sudah menungguku!" kata Lucia sambil berdiri.

Setelah berpamitan kepada pasangan suami istri yang sedang berbahagia itu, mereka memutuskan untuk pulang.

Tepat seperti apa yang menjadi tebakan Andrian, Lucia pasti mencecar Andrian dengan berbagai macam pertanyaan ketika mereka dalam perjalanan pulang.

"Andrian, coba katakan yang jujur, darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu untuk memberi keluarga Jawyler semua deposit itu. 20 Juta Rupiah, Andrian, jumlah yang sangat banyak!" kata Lucia.

Andrian yang sedang fokus menyetir, tetap mendengar pertanyaan Lucia tetapi tidak langsung menjawab pertanyaan Lucia.

Tentu saja, dia masih bingung dengan apa yang akan dikatakannya.

"Tabungan, Lucia, tentu saja aku mempunyai tabungan!" kata Andrian lagi.

"Ooh, tidak Andrian, jangan coba membodohiku, kita berteman lama, dan aku selalu mendengar ceritamu tentang keuanganmu!"

Andrian memang selalu menceritakan keadaan keuangannya kepada Lucia, dan sekarang Andrian menyesali telah mengatakannya.

"Baiklah, aku cerita kepadamu, aku menemukan sejumlah uang di kamar orang tuaku. Mereka pasti lupa telah menyimpannya di sana. Kemudian aku letakkan di berbagai jenis investasi, Jadilah seperti ini, yang kau tahu, Lucia."

Cerita Andrian sambil dalam hati meminta maaf kepada ayah dan ibunyabyang telah meninggal karena telah melibatkan mereka.

Netra Lucia malah berbinar senang mendengar cerita Andrian.

"Kenapa kau baru cerita sekarang, coba katakan, investasi mana yang paling banyak menghasilkan keuntungan?" tanya Lucia lagi.

Ada orang yang bilang, jika kita sudah menciptakan sebuah kebohongan,maka akan tercipta kebohongan baru untuk menutupi kebohongan yang lain, dan itu berlaku untuk Andrian.

"Kalau saat ini aku tidak tahu Lucia, aku sudah mengambil danakunbeberapa waktu yang lalu, dan sudah aku habiskan untuk berbagai keperluan,nsalah satunya deposit rumah sakit Steve tadi pagi,"

Lucia tampaknya menerima penjelasan Andrian kali ini, terbukti dengan tidak adanya komplain lagi saat ini, salah satu penyebabnya juga karena

mereka sudah sampai di depan rumah Lucia.

"Terima kasih, apa kau tidak ingin mampir dulu, Andrian?" tanya Lucia.

"Tidak, Lucia, ini sudah malam, aku harus pulang dan istirahat!"

"Istirahatlah, dengan semua yang terjadi, pasti kau sangat lelah!" kata Lucia.

Lucia melambaikan tangannya kepada Andrian yang membuka kaca jendela mobilnya sebelum meninggalkan kediaman Lucia.

Andrian hanya ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sekarang.

Andrian mengendari mobilnya menuju kerumahnya, seperti biasa melewati Hutan Kota. Memasuki pinggiran hutan kota, ada sebuah mobil yang mengiringinya, sepertinya Andrian selintas tahu siapa pemilik mobil itu.

Andrian tidak ingin berkelahi saat ini. Andrian semakin menekan pedal gas sekaligus mencoba kecepatan maksimal mobilnya. Biarlah kalau kali ini Andrian ditilang karena melanggar batas kecepatan, toh sebentar lagi juga surat tilang akan sampai di rumahnya juga.

Mengingat tadi pagi Andrian juga telah melanggar batas kecepatan.

Andrian mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, sampai mobil yang tadi hendak menghadangnya tertinggal jauh dibelakang. Andrian tahu, ketika sudah masuk ke pemukiman

warga, mobil itu tidak berani mengejarnya lagi.

Pemilik mobil itu hanya berani menyerangnya di tempat yang sepi. Itu cara kerja Daniel Jenskin. Dan Andrian sudah mengetahuinya.

Andrian tentu saja tahu pengendara mobil itu

adalah Daniel Jenskin karena mobilnya sama dengan yang dikendarainya ketika melakukan pengeroyokan kepada Andrian.

Lain halnya kalau Daniel memakai mobil lain, pasti Andrian tidak akan mengenalinya. Ternyata Daniel bodoh juga. Begitu pikir Andrian.

Selama ini, Andrian jarang mengatakan jelek ke orang lain, tetapi entahlah itu perkecualian untuk Daniel. Tetapi, Andrian rasa Daniel cukup pantas untuk diperlakukan seperti itu, mengingat semua perlakuannya kepada Andrian.

Bukannya Andrian ingin menghindar malam ini, dia hanya tidak ingin masalah yang terjadi berlarut-larut. Bisa jadi Daniel semakin membencinya kalau Andrian mengalahkannya malam ini.

Andrian cinta damai. Itu yang pasti.

Sebelum memasuki rumahnya, Andrian melihat kedalam rak sepatu, bahwa paketnya sudah tiba dan uang tip yang diberikan juga sudah diambil. Andrian membawa tumpukan paket-paket tersebut ke dalam rumah dan menumpuknya di atas meja hias yang terletak di sudut ruang tamu, Andrian akan mengurusnya nanti.

Yang paling penting adalah membersihkan dirinya. Setelah semua kejadian pagi sampai malam ini, Andrian merasa kalau tubuhnya lengket dan perlu kesegaran. Jadi. mandi dan membasahi rambutnya adalah hal terbaik.

Guyuran air dari shower membuat badan Andrian seketika segar. Seakan-akan guyuran air yang mengalir membuat semua keletihan akan kegiatan hari ini hilang tidak berbekas.

Sebelum bersantai, Andrian membuat jus buah seperti kebiasaannya beberapa hari belakangan ini. Ada kebab dalam kemasan frozen yang dibelinya juga di Supermarket kemarin lusa. Jadi, Andrian memutuskan untuk memanggang kebab saja dalam teflon.

Tadi, sebelum pergi ke rumah sakit, Andrian dan Lucia sudah makan nasi Padang khas Indonesia. Namun, itu tadi, sekarang perutnya sudah meronta-ronta kelaparan lagi.

Jadi, sepotong kebab pasti bisa sekedar mengisi ruang kosong dalam perutnya. Setelah menikmati kudapannya, Andrian memejamkan mata sejenak. Ketika tiba-tiba terdengar suara yang membuat netranya membuka seketika.

[Ting]

[Selamat Malam, Tuan Andrian Sanders]

[Untuk pertolongan yang diberikan hari ini kepada Steve dan Lisa Jawyler, System memberikan hadiah sebesar 1,5 Miliar Rupiah yang dikirim langsung ke rekening Tuan Andrian Sanders. ]

Andrian semakin tertegun mendengar jumlah hadiah yang diberikan oleh system. Sungguh hadiah yang sangat besar. Andrian seakan-akan tidak mempercayai pendengarannya.

"Kenapa hadiahnya begitu besar, System?" tanya Andrian, tanyakanlah apa yang membuatmu penasaran, kalau kau tidak ingin mati penasaran. Begitu dalam pikiran Andrian.

[Ting]

[Ada beberapa point penilaian yang tidak bisa System sebutkan disini. Garis besarnya adalah karena Tuan Rumah merelakan uangnya untuk membayar biaya rumah sakit. Itu merupakan sebuah nilai dari keikhlasan. Nikmati hadiah Tuan Rumah secara baik-baik dan tetaplah menjadi pribadi yang baik]

"Baiklah, terima kasih"

[Ting]

[Hadiah tambahan karena Tuan Andrian Sanders menghindari perseteruan di hutan kota]

[Hadiah kekuatan akan ditambah waktunya menjadi setengah bulan lagi]

[Jadi total waktu untuk kekuatan menjadi dua bulan]

[Selamat beristirahat, Tuan Andrian Sanders]

Andrian menghela nafas, dalam pikirannya tadi, tidak terpikir akan adanya balasan dari setiap perbuatannya. Dan balasannya sungguh mencengangkan.

Seketika, Andrian teringat lagi akan petuah dosennya dulu. Jangan takut untuk memberikan apa yang kita punyai. Karena pasti akan ada balasan dari setiap perbuatan baik yang kita

lakukan. Andrian tidak pernah menyangka, balasannya akan secepat ini.

Apa yang akan Andrian lakukan dengan uang sebesar itu? Mungkin membeli Ekspedisi JNOS seperti impiannya. Andrian menertawakan sendiri khayalannya itu. Untuk membeli Ekspedisi JNOS paling tidak diperlukan 5 Miliar Rupiah.

Sepertinya, waktu liburan nanti akan Andrian gunakan sebaik mungkin untuk mencatat barang apa yang bisa dibelinya. Harus bermanfaat sebaik mungkin. Jangan lupakan untuk melakukan investasi.

Takutnya keberuntungan tidak berpihak pada Andrian selamanya. Tentang hadiah lanjutan, Andrian memang tidak ingin berkelahi. Bukan masalah keberanian, tetapi hanya tidak ingin memperpanjang masalah yang akan semakin membuat Daniel membencinya.

Hanya itu tujuan Andrian. Setelahya Andrian membereskan semua bekas makannya, karena Andrian tidak ingin menumpuk cucian, Andrian segera pergi beristirahat agar keesokan harinya bisa beraktifitas dengan segar dan bugar.

[Pengumumam]

Gimana kalau ganti nama ekspedisinya?

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

kenapa namanya sudah berubah thor..bukannya Franklin...ini sudah jadi Daniel...aneh dan tidak konsisten kamu thor

2023-04-15

0

Zafrullah Effendy

Zafrullah Effendy

terserah, suka-suka author aja...

2022-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!