Chapter 3. Si Putih Nyonya Jane

Andrian melanjutkan pencariannya ke kamar mandi, kamar mandi di lantai dua hanya ada dua, sedangkan di lantai 1 ada 3 kamar mandi. Khusus untuk Lucia dan Ester ada kamar mandi tersendiri. Jadi tidak bercampur dengan kamar mandi untuk staf laki-laki.

Ester adalah petugas kebersihan perempuan yang bertugas untuk membersihkan seluruh kantor ekspedisi JNOS.

Di kamar mandi pertama, Andrian tidak mendapati adanya keberadaan si putih. Beralih ke kamar mandi kedua, ternyata tetap tidak ada si putih. Samar-samar Andrian mendengar suara si putih yang mengeong. Dengan menajamkan pendengarannya, Andrian melangkah ke asal suara tersebut.

Ternyata suara itu berasal dari lemari yang ada di lorong. Lemari itu biasanya berisi pakaian-pakaian kerja dan tas-tas yang digunakan untuk mengirim paket pelanggan. Entah bagaimana ceritanya, mungkin ada celah almari yang terbuka sehingga si putih menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke dalamnya.

Dan sekarang erangan si putih sepertinya terdengar panik, ternyata ketika Andrian membuka lemari tersebut. Si putih tertimbun dengan pakaian-pakaian yang ada di situ.

Adrian tersenyum melihat si putih, dengan sigap, tangan Andrian menyingkirkan semua pakaian tersebut dan yang mengambil si putih lalu menggendongnya dengan tangannya agar kucing itu tidak lari lagi.

Nyonya Jane tersenyum lega melihat Kucingnya sudah berada dalam lindungan lengan kokoh Andrian.

"Terima kasih, anak muda. Tuan Andrian Sanders". Ucap Nyonya Jane, sambil melihat name tag Andrian.

"Sama-sama, Nyonya Jane, panggil saya Andrian saja, saya senang membantu Nyonya!". Jawab Andrian sambil tersenyum.

"Aku benar-benar berterima kasih kepadamu, Andrian, kucing ini adalah satu-satunya temanku sejak kepergian suamiku ke surga. Kalau tidak ada dia, pasti aku kesepian sekali. biasanya Rose sangat manis dan tidak banyak bertingkah, mungkin Rose sedang cari perhatian kepadamu, Andrian".

Setelah mengatakan hal tersebut, Nyonya Jane berpamitan untuk pulang ke rumah sambil menggendong Rose pada tangan sebelah kanannya. Telah mengatakan hal tersebut, Nyonya Jane berpamitan untuk pulang ke rumah sambil menggendong Rose pada tangan sebelah kanannya.

"Hahaha".

"Penggemarmu sepertinya bertambah lagi, Andrian. di idolakan seorang kucing pada,hmm, sepertinya kau harus mengikuti saranku untuk berkenalan dengan salah satu anak buah Lucas".

Lucia terbahak lagi melihat telinga Adrian yang sudah merah padam. marah? Tidak mungkin Andrian marah hanya karena perkara seperti itu. hidupnya sudah terlalu keras tanpa harus memikirkan perkataan menggoda yang disampaikan oleh Lucia. lagipula Andrian tahu bahwa Lucia hanya bercanda dengan perkataannya itu.

Lucia dan Andrian makan siang secara bergantian, karena harus ada salah satu yang menjaga ketika ada yang beristirahat. makan siang kali ini, Andrian memutuskan untuk makan nasi kari India yang dijual di ujung blok.

Entah kenapa saat ini Andrian begitu menginginkan paduan rempah yang khas sebagai makan siangnya. dengan minumannya 1 gelas jus Leci dari buah kalengan, cukup untuk mengatasi rasa laparnya.

Hari itu berlalu dengan cepat, sampai Tidak terasa sudah waktunya untuk pulang dan berbenah. Uang yang terkumpul biasanya akan dibawa Lucia langsung untuk disetor ke rekening perusahaan melalui fasilitas setor tunai yang ada di dekat tempat tinggal Lucia di Jalan Ahmad Yani.

Uangnya disetorkan tersebut nantinya akan digunakan untuk operasional ekspedisi JNOS. Andrian sendiri tidak pernah mau untuk membawa uang uang tersebut, karena takut kalau misalnya terjadi apa-apa di jalan, Bagaimana Andrian bisa menggantinya.

Lagi pula, yang dipercaya pemilik ekspedisi JNOS sejak awal memang Lucia. Jadi, bisa dikatakan Andrian bebas dari tugas tersebut.

Andrian mengendarai mobilnya setelah memesan kentang goreng dan juga burger dalam ukuran jumbo, sekaligus satu gelas besar diet coke. Semua makanan itu untuk menu makan malam Andrian hari ini.

Mungkin pada, nanti kalau tidak sedang malas, Andrian akan keluar menuju supermarket, biasanya akan ada banyak makanan olahan menjelang jam tutup supermarket. Lumayan, bisa menghemat beberapa ribu dari penghasilan harian.

Seperti biasa, setelah makan, pasti Andrian akan duduk bersantai di ruang tamu. Sambil memancing sekeliling rumah tua hasil warisan orang tuanya. Rumah itu hanya mempunyai satu lantai, namun termasuk luas. Ada tiga kamar tidur di rumah Andrian.

Satu kamar yang biasanya dijadikan kamar orang tuanya, diubah menjadi kamar tamu. Sedangkan kamar kosong yang satunya menjadi tempat penyimpanan barang-barang yang tidak terpakai. Ada ruang tamu, ruang tengah, ruang makan sekaligus dapur yang menjadi satu.

Dua kamar mandi di belakang. Ada juga tempat untuk menjemur pakaian yang ada di belakang rumah. Pagar hitam yang sudah berkarat mengelilingi rumah Andrian. Mungkin, nanti ketika ada waktu, Andrian akan mengecat lagi pagar tersebut supaya lebih enak dipandang.

Mobilnya sendiri terparkir dengan rapi di garasi samping rumah. Garasi tersebut hanya cukup untuk menampung sebuah mobil.

Ada beberapa genteng yang kelihatannya retak di atap rumah Andrian. Terlihat ketika hujan tahun lalu ada, ada beberapa sudut rumah yang bocor karena terkena tetesan air hujan. Andrian harus segera mencatatnya dalam daftar apa yang harus segera dilakukan. Sebelum musim hujan Tiba tak ada, Andrian harus segera melakukan perbaikan.

Menjalani masa remaja peralihan kedewasaan dengan Mandiri nada, membuat pribadi Andria memang lebih pendiam daripada Pemuda usianya. Namun, Andrian cukup ramah dan baik sebenarnya. Hanya saja, Andrian tidak tahu harus memulai obrolan dari mana dengan orang lain yang tidak Andrian kenal sebelumnya.

[Ting]

[Tuan Rumah berhasil melakukan tugas mulia hari ini!]

[Tuan Rumah mendapatkan bonus tambahan sebesar Dua puluh juta yang akan ditransfer langsung ke rekening Tuan Rumah]

[Sebagai tambahan, System akan memberikan bonus kepada Tuan Rumah atas kerja kerasnya hari ini]

Andrian terkesiap lagi mendengar suara sistem di kepalanya. Dan lebih terkejut lagi ketika ada layar tembus pandang di depannya yang tergambar gambar indah.

Ada lima pilihan gambar di layar tersebut.

Di bagian pertama menunjukkan gambar lembaran rupiah, tidak disebutkan berapa rupiah yang akan Andrian dapatkan.

Di bagian kedua ada gambar kunci mobil. Tidak ada deskripsi juga mengenai itu.

Di bagian ketiga ada gambar sepeda lipat dan juga sepeda listrik. Melihat gambarnya saja sudah jelas bahwa itu pasti hadiah yang didapat.

Gambar keempat menunjukkan gambar lemari es dan mesin cuci.

Gambar kelima menunjukkan gambar dua pendingin ruangan.

[System memberikan Tuan Rumah waktu sepuluh menit untuk memilih]

[Cukup letakan tangan Tuan Rumah kepada hadiah yang Tuan Rumah pilih, dan hadiah akan dikirim segera ke alamat Tuan Rumah]

Andrian memandang layar tersebut dengan serius. Semua hadiahnya cukup memikat. Akan tetapi mungkin hadiah yang paling memikat adalah hadiah nomor 2. Siapa yang tidak berminat dengan mobil baru. Sebaiknya Andrian Jangan berpikir dulu mengenai mobil.

Siapa yang menjamin kalau mobil itu baru. Barangkali mobil Hadiah itu sama tuanya dengan mobil yang dimiliki Andrian saat ini. Itu sama saja dengan pemborosan. Karena itu berarti Andrian akan mengeluarkan dana lebih untuk perawatan, pajak dan lain sebagainya.

Hadiah ketiga sedikit menggoda Andrian, sepeda motor listrik dan sepeda lipat bisa sangat berguna untuk digunakan berolahraga di pagi hari dan juga sepeda listrik bisa digunakan Andrian untuk sekedar membeli barang obralan di supermarket.

Tanpa perlu harus mengeluarkan mobil atau berjalan kaki. namun, untuk saat ini menurut Andrian barang-barang itu belum terlalu dibutuhkan.

Lemari pendingin dan juga mesin cuci baru bisa sangat berguna untuk menggantikan kepunyaan Andrian yang sudah berumur. Namun pada rumah itu juga masih belum terlalu berguna.

Kepunyaan Andrian masih berfungsi dengan baik tanpa harus menggantinya, meskipun modelnya sudah model lama. Namun, tidak masalah, untuk saat ini Andrian juga tidak terlalu memerlukan yang baru.

Dua buah AC, itu juga sangat menggiurkan bukan. Tidak sekedar kipas angin untuk menyejukan udara. Lagi-lagi Andrian menepis pikiran untuk unit pendingin ruangan itu.

Menambah peralatan elektronik berat harus menambah pengeluaran untuk listrik. Dan Andrian tentu saja keberatan untuk hal itu. Masih Ada banyak hal yang harus dipikirkan Andrian daripada harus mengeluarkan biaya lebih lagi untuk listrik.

[Ting]

[Waktu untuk memilih tersisa dua menit lagi]

[Diharapkan Tuan Rumah segera memilih hadiah yang diperlukan, atau hadiah akan hangus!]

Tidak terasa waktu yang digunakan Andrian untuk memilih sudah berjalan dengan 8 menit. Tanpa perlu berpikir panjang lagi Andrian menyentuh gambar pertama yang menunjukkan lembaran rupiah.

Andrian nggak peduli berapa rupiah yang akan didapatinya. Lumayan bisa menambah saldo rekening.

[Ting]

[Selamat! Hadiah Tunai sebesar 500 Juta sudah berhasil masuk ke dalan rekening atas nama Andrian Sanders]

Telah menginformasikan hal tersebut, layar di depan Adrian berkedip satu kali dan menghilang.

Andrian semakin tenggelam dalam sofa yang diduduki. Seakan-akan tidak percaya dengan apa yang didengar. 500 juta. Jumlah yang sangat banyak. Seumur hidupnya Andrian tak pernah melihat uang sebanyak itu.

Gaji tawanannya hanya 24 juta, tetapi itupun hanya hitungan dan coretan kasar saja. Kasarnya, saldo yang mendap dalam rekening Adrian tidak pernah lebih dari 10 juta tiap bulanannya.

Kemarin, masih ada 2 uta karena masih pertengahan bulan. Kalau sudah mendekati akhir bulan pasti saldo itu semakin menipis seperti dompet Andrian.

Andrian masih setengah percaya setengah tidak. Dengan gemetar. Andrian mengambil ponselnya yang terletak di meja ruang tamu.Jarinya menekan tombol-tombol untuk melihat aplikasi perbankannya.

Andrian ingin membuktikan bahwa apa yang diterima adalah nyata dan bukan ilusi. Mitra mata Andrian dibuat terbelalak dengan saldo di hadapannya. Seperti sebelumnya tak ada, tidak ada tanda-tanda dari mana saldo itu berasal. Seolah-olah memang muncul sendiri dari sana.

Mustahil? dengan tegas Andrian akan jawab iya. Itu adalah sesuatu yang mustahil dan juga ajaib. Mari kita artikan seperti itu. Namun pada, Andrian akan menyambut dengan gembira semua yang terjadi kepadanya.

Andrian perlu membuktikan juga apakah saldo yang ada di dalam rekeningnya bisa digunakan atau tidak. Dengan segera Andrian mendownload aplikasi belanja dan segera mencoba saldonya untuk berbelanja online.

Ada beberapa pakaian dan sepatu yang diincar. Waktu itu Lucia memperlihatkan aplikasi belanja miliknya dan ingin membelikan sesuatu untuk Lucas. Andrian bukan mengincar barang yang sama dengan yang diberikan Lucia untuk Lucas. Andrian menginginkan barang yang lainnya.

Setelah memasukkan beberapa barang ke keranjang, Adrian segera check out setelah memastikan bahwa Alamat pengiriman dan nomor ponselnya sesuai. Tentu saja dengan pesanan bahwa sebaiknya paket dikirimkan setelah jam 5 ke atas. Karena hanya pada waktu itulah Andrian berada di rumah.

Ada banyak pilihan bank dan cara pembayaran pada aplikasi belanja tersebut. Kalau membayar dengan kartu kredit ada tambah diskon maupun cashback yang diberikan.

Andrian memilih pembayaran melalui SMS banking Bank yang dimilikinya karena Andrian tidak memiliki kartu Kredit. Hal yang paling dihindari Andrian adalah berhutang.

Dan sampai sejauh ini Andrian tetap Memegang teguh prinsipnya. Setelah beberapa saat, ada Email nomor virtual account yang harus segera Andrian bayar.

Adrian menekan angka-angka yang telah dikirim dan menekan jumlah Rp. 16.725.00. Jumlah yang menurut Adrian lumayan banyak atau bahkan sangat banyak. Separuh gajinya hanya untuk berbelanja.

Andrian berdebar saat menuliskan angka tersebut dan setelah menghentikan PIN konfirmasi, Andrian mendapatkan notifikasi bahwa transaksinya berhasil dan nominal sebesar Rp. 16.725.000 virtual account yang didaftarkan oleh Andrian.

Andrian bersyukur mendapatkan rezeki yang sangat berlimpah. Esok sebelum kerja, Andrian akan mampir ke restoran cepat saji membawa beberapa makanan untuk teman-temannya di ekspedisi JNOS. Bukankah berbagi itu indah.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

awalnya salah tulis jumlah uang..16.000 jumlah yg banyak yaa...ternyata salah...16.000.000

2023-04-15

0

Zafrullah Effendy

Zafrullah Effendy

mantap thor.....

2022-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!