Chapter 4. Kedatangan Franklin Zeeling!

Dengan saldo sebesar puluhan juta dalam rekeningnya membuat Andrian tersenyum cerah. Pagi itu, Andrian mampir membeli sekitar 25 burger dengan ukuran jumbo dan juga kentang goreng. Meskipun, kalau pagi, seharusnya tidak makan fast food, Tetapi kalau sekali-kali bukanlah masalah.

Lagi pula, Andrian juga tidak sempat untuk memasak. Jadi, Andrian memutuskan untuk membeli burger saja dan juga beberapa minuman dalam kaleng di supermarket nanti.

Masih ada banyak waktu sebelum jam kerjanya dimulai. Andrian ingin memulai hari ini dengan membawa kebaikan dan senyuman bagi teman-temannya di tempat kerja. Lagi pula Bukankah berbagi itu indah.

Andrian masuk ke ruang depan kantornya dengan membawa kantong kertas besar yang berisi barang belanjanya hari ini yang disambut tatapan penuh keheranan dari Lucia.

"Bawa apa, Andrian?" Tanya Lucia untuk menuntaskan rasa penasaran melihat bungkusan yang dibawa oleh Andrian.

"Hanya cemilan untuk teman-teman!" Jawab Andrian sambil tersenyum dan meletakkan bungkusan yang dibawa ke atas meja.

Andrian memberikan Lucia burger, kentang dan kaleng susu dingin untuk Lucia.

"Wow, apa kamu berulang tahun hari ini, Andrian?" Tanya Lucia dengan terkejut, karena baru kali ini Adrian membawa begitu banyak makanan untuk seluruh karyawan ekspedisi JNO.

"Kamu mau dua, Lucia?" Tanya Andrian setelah mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

"Tidak, tidak, Adrian Sepertinya kamu Ingin membuatku gemuk, Lukas bisa marah kepadamu nanti, Adrian!" Kata Lucia dengan mengerlingkan tatapan tajam kepada Andrian.

Andrian hanya tegelak melihat tatapan tajam dari Lucia, karena Andrian tahu bahwa Lucia hanya bercanda.

Tipe-tipe seperti Lucia tidak bisa gemuk meskipun menyantap makanan dalam porsi yang besar. Karena Andrian sudah menjadi partner kerja Lucia dan Lucia bukan tipe wanita yang menjaga pola makannya.

Namun, terkadang dia juga begitu menjaga asupannya, hanya pada saat tertentu saja. Andrian sudah menghafal itu semua di luar kepalanya.

Andrian memanggil Steven Dream salah satu kurir ekspedisi JNO untuk membawa semua bungkusan yang dibawanya untuk dibagikan kepada semua staf di bagian belakang.

Semuanya mendapat bagian tanpa terkecuali termasuk petugas kebersihan. Tadi, Andrian sudah menghitungnya dan melebihkannya. Jadi Seharusnya masih sisa tidak mungkin kurang.

"Apakah kamu berulang tahun hari ini Andrian? Pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan oleh Lucia pagi ini juga ditanyakan oleh Steven.

"Hahaha tidak, Steven, hanya suasana hatiku yang sedang baik saat ini jadi tidak ada salahnya berbagi bukan?"

"Semoga saja suasana hati kamu setiap hari seperti ini Andrian, Terima kasih sebelumnya!" Kata Steven sambari membawa semua bungkusan itu ke belakang, tempat di mana staf yang lainnya sedang melakukan tugas.

"Apakah kamu mendapatkan undian Andrian?" Tanya Lucia heran karena memang Andrian yang dikenalnya tidak akan pernah seperti ini tanpa alasan.

Membelikan makanan satu dua orang memang biasanya dilakukan Andrian itu pun setelah mereka gajian.

Lagi pula Lucia juga tahu Andrian seperti apa. Dengan menghemat setiap gaji yang di dapatnya demi kehidupannya di masa depan. Bukan pelit ataupun perhitungan lebih ke sekedar penghematan saja toh Andrian juga sering membelikan Lucia makanan.

Namun membelikan makanan untuk semua orang baru kali ini Andrian lakukan itu pasti menghabiskan uang sebesar kurang lebih 500.000.

"Mungkin bisa dikatakan seperti itu, Lucia sudahlah jangan dipikirkan, yang penting kita siap menghadapi hari ini dengan ceria dan semangat!" Kata Andrian dengan penuh semangat yang juga ditanggapi Lucia dengan anggukan kepala.

Waktu berjalan dengan cepat, setelah istirahat siang ada seorang lelaki membuka pintu kaca dengan membawa dua paket yang sepertinya sangat berat.

Andrian memandang laki-laki itu dan terkejut ketika melihatnya. Sama dengan Andrian lelaki itu sama terkejutnya dengan Andrian.

"Wah, lihat siapa yang di sini? si malang Adrian?". Kata Lelaki itu sambil memandang Andrian dengan pandangan merendahkan sampai Lucia menolehkan pandangannya untuk menatap lelaki yang baru saja datang itu.

Andrian narik nafas dengan tenang. Dalam menghadapi hal-hal seperti ini yang diperlukan Andrian adalah kesabaran. Lelaki yang baru saja datang adalah Franklin Zeeling.

Pria itu bukanlah teman yang baik terlihat dari cara Franklin yang memandang Andrian dengan pandangan merendahkan.

"Ada yang bisa kami bantu, Tuan Zeeling?"

"kamu masih bisa mengenaliku dengan baik ternyata Andrian. Aku sudah menduga melihat mobil sedan bobrok di luar sana, siapa lagi yang memiliki mobil jelek itu selain Andrian tersayang? " Kata Franklin lagi melontarkan hinaannya.

Lucia yang mendengar itu sampai panas dan melontarkan pandangan geram kepada Franklin. Kalau tidak ingat akan posisinya sebagai pegawai Garda terdepan di ekspedisi JNO, pasti Lucia akan melabrak Franklin karena sudah mengeluarkan kata-kata penuh hinaan untuk Andrian.

Yang bisa dilakukan oleh Lucia hanyalah berusaha meredam kekesalannya, lagipula Andrian sudah memberi isyarat bahwa tidak apa-apa dan tidak ada masalah dengan kata-kata hinaan yang dilontarkan oleh Franklin.

Tidak ada yang perlu dimasukan ke hati karena Memangnya dikatakan Franklin benar adanya. Mobilnya memang sudah tua.

Adrian jadi teringat Apakah seharusnya kemarin dia mengambil mobil saja dari sistem. Meskipun, di lingkungan pergaulannya, kebanyakan temannya sudah mengerti dengan kehidupan yang dilaluinya dan tidak pernah mengolok-oloknya.

Namun tetap saja bagi segelintiran orang tetaplah memandang rendah Andrian. Franklin salah satunya.

Franklin memang terlahir dari keluarga kaya. Apalagi rumahnya yang terletak di perumahan Imam Bonjol salah satu perumahan elit di kota ini.

Dari bagaimana Andrian tahu letak rumah Franklin, sudah bisa dipastikan bahwa Franklin adalah orang yang sangat suka memamerkan kekayaannya.

Perumahan Imam Bonjol adalah kawasan permukiman tempat tinggal orang-orang kaya lama. Dengan rumah-rumah yang berbentuk seperti kastil kastil memenuhi kawasan itu.

Mobil yang dikendarai oleh Franklin juga berganti-ganti. Terkadang Mercedes ada juga Ferrari. Semakin menunjang kesombongan dan keangkuhan.

Sebenarnya tidak ada yang perlu di irikan oleh seorang Franklin kepada Andrian kecuali satu, ketampanan milik Andrian.

Andrian memang lebih tampan dari Franklin. Dan pernah tersiar kabar kalau gadis idaman Franklin menolak Franklin dan lebih milih Adrian meskipun tidak kaya.

Franklin Tentu saja naik pita mendengarnya, tidak percaya rasanya bahwa dia bisa dikalahkan oleh seorang yatim piatu seperti Adrian.

Sejak saat itu, rasanya Franklin selalu ingin menghina dan menjatuhkan Andrian setiap kali ada kesempatan.

Andrian menganggap itu hanya sekedar kabar burung atau akal akalan yang disebarkan oleh Franklin saja. Karena sampai Andrian lulus kuliah gadis yang digadang-gadang dalam kabar burung itu tidak pernah muncul sekalipun di hadapannya.

Atau mungkin Andrian yang terlalu lugu ketika itu? sehingga tidak bisa menangkap maksud yang tersembunyi.

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

always Like and Favorit 💪👍👍

2023-01-04

0

Zafrullah Effendy

Zafrullah Effendy

bah, satu bab habis begitu saja untuk hal-hal yang tak penting....

2022-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!