Chapter 13. Bertemu Luna Abraham

Andrian melihat ke arah Lucia yang juga sedang menatap ke arahnya, lalu keduanya teegelak bersama.

"Andrian, kelihatannya mulai saat ini kamu harus memakai topi dan juga kacamata hitam, pasti banyak ibu ibu yang menginginkan kau menjadi menantunya. Aku yakin dengan hal itu. Seandainya saja aku belum menikah, Andrian, aku juga pasti akan jatuh cinta kepadamu!" Lucia berkhayal yang membuat Andrian tertawa.

"Jangan berkata seperti itu Lukas, pasti sedih mendengarny!" Kata Andrian.

"Kau benar Andrian, Lukas jatuh cinta mati kepadaku istilahnya sekarang bucin tingkat Dewa!" Imbuh Lucia dan terkikik geli mendengar perkataannya sendiri.

Hari ini berlalu dengan cepat, seperti biasa pukul 05.00 tepat mereka pulang. Lucia dijemput oleh Lukas seperti biasanya. Ketika Andrian hendak masuk ke dalam mobilnya. Tiba-tiba ada mobil caravan yang masuk ke pelataran parkir halaman kantor ekspedisi JNOS.

Dilihat dari plat mobil tersebut bukan dari kota tempat Andrian tinggal. Kelihatannya dari kota sebelah. Karena masih penasaran dengan pemilik mobil tersebut tak ada rumah Andrian menunggu sampai pemilik mobil selesai memarkiran mobilnya dan turun menghampiri dirinya.

"Andrian!" Sapa seorang gadis sambil turun dari mobil tersebut dan melambai ke arahnya.

"Nona Luna" Ujar Andrian sambil tersenyum dan menunggu sampai Luna dan seorang lagi yang turun dari bagian kemudi menghampirinya.

"Andrian aku mencarimu aku juga tahu informasi dari ayah bahwa kau bekerja di sini!" Kata Luna berapi-api. Tentu saja keluarga Abraham mempunyai informasi tentang Andrian dengan mudah.

Seperti yang disampaikan oleh Lucia tadi pagi. Untuk Lucia sudah pulang sehingga tidak berteriak heboh karena Luna Abraham mencari nya.

"Perkenalkan Andrian Ini saudaraku John Abraham!" Kata Luna sambil memperkenalkan seorang lagi yang mengantarnya hari ini.

Andrian menyambut uluran tangan pemuda yang berada di samping Luna sambil sesekali mengamati Pemuda tersebut. John kelihatannya seumuran dengan Luna tetapi mempunyai tubuh yang kekar badannya juga bagus dan berotot

Mungkinkah ini anak angkat yang dimaksud oleh Lucia. Lebih baik Andrian juga tidak turut campur pada bagian yang tidak menjadi ranahnya.

"Andrian kemarin aku bersama Bill kakak tertua kami, jadi aku tidak sempat mengucapkan terima kasih dengan baik. Apakah kita bisa makan malam bersama?" Tanya Luna lagi dengan penuh semangat.

Sebenarnya Andrian sedang malas untuk pergi ke mana. Ya ingin Andrian lakukan adalah segera pulang ke rumahnya dan beristirahat setelah makan malam sejenak. Tentu saja makan malam yang dibuatnya sendiri.

Namun melihat Luna dan John yang sudah datang jauh jauh dari kota sebelah untuk bertemu dengannya itu patut menjadi sebuah.

Jangan sampai Andriandikatakan tidak bisa menjenguk tamu yang datang dari jauh hanya karena rasa capek. Meskipun memang kota sebelah tempat Luna tinggal hanya memerlukan waktu 1 jam saja.

"Baiklah, Nona Luna Luna aku akan memenuhi undangan makan malam dirimu!" Kata Andrian.

"Aku tahu restoran seafood yang enak di sekitar sini, jadi kita tak perlu ke pusat kota Dan satu hal lagi panggil aku Luna" Kata Luna lagi.

Andrian hanya mengangguk sambil tersenyum semuanya diserahkan pada Luna lagi pula Luna yang telah mengundangnya.

"Tetapi tunggu AndrianApakah kau tidak alergi dengan udang?" Tanya Luna.

Andrian menggelengkan kepala Dan disambut dengan senyum oleh Luna. Andrian tidak mempunyai alergi apapun. Alerginya adalah jika tidak mempunyai uang atau mendekati tanggal gajian yang berarti saldo rekeningnya sudah mendekati limit batas penyimpanan.

Itu akan menyebabkan Andrian alergi. Tentu saja Andre hanya berpikir hallik seperti itu dalam benaknya.

Saat ini dengan jumlah uang yang cukup banyak di rekeningnya Andrian seperti tidak akan pernah lagi mengalami alergi untuk waktu yang lama.

Mereka bertiga memutuskan untuk menaiki mobil caravan milik John, lagi pula Ketika mereka kembali dari restoran seafood yang dimaksud oleh Luna, mereka harus melewati kantor ekspedisi JNOS, lagi jadi memakai dua mobil tidak terlalu efesien.

Mobil yang dikendarai oleh John telah sampai di restoran. Mereka bertiga segera masuk ke dalam restoran dengan Luna di depan mereka.

Andrian sekilas berpikir bahwa dirinya dan John seolah-olah menjadi pengawal Luna.

Apalagi hari ini Luna make gaun ya berwarna peach selutut yang semakin membuat Luna anggun.

Pelayan mengantarkan mereka ke meja dengan empat kursi yang berada agak memojok ke dalam area restoran. Jadi bisa dikatakan sedikit privasi, tetapi masih cukup jelas untuk melihat Siapa yang menjadi pengunjung restoran tersebut.

Andrian tidak pernah makan di restoran ini. Karena selain pasti harganya yang mahal. Andrian juga tidak mempunyai pakaian yang pantas untuk dipakai ke restoran ini, namun melihat John yang memakai pakaian yang hampir sama dengannya membuat Andrian lebih merasa percaya diri.

Hidangan pertama yang mereka nikmati adalah sup kepiting dengan ketambahan roti di pinggirannya. Roti tersebut bisa dinikmati dengan mencelupkannya ke sup kepiting atau juga bisa dinikmati dengan menambahkan keju atau butter yang sudah disiapkan dalam wadah porselen kecil yang cantik.

Untuk hidangan utamanya, Luna memesan berbagai macam hidangan yang akan membuat Ketiga orang tersebut kekenyangan. Mereka makan dengan lahap dan nikmat.

Tidak ada pembicaraan yang terjadi ketika mereka sedang menikmati hidangan utama. Barulah ketika mereka menikmati berbagai macam buah yang ada dalam hidangan penutup Andrian baru mengeluarkan suara.

"Bagaimana bisa kau mencariku lagi Luna?" Tanya Andrianlagi.

"Karena video yang tersebar itu ayah marah melihatnya. Kemudian langsung menyuruh anak buahnya untuk menelusurinya. Dari sana tadi, Ayah memintaku bercerita dan akhirnya aku diminta Ayah untuk menemuimu lagi. Bahkan ayah akan memberimu hadiah karena telah menolongku kemarin, katakan Andrian kamu ingin apa?" Tanya Luna sambil memandang ke arah Adrian.

"Tidak Luna, Jangan salah paham, sungguh, aku membantu dengan ikhlas dan tidak ada tujuan lain selain kemanusiaan. Sampaikan ucapan terima kasihku kepada ayahmu, Bagaimanapun aku harus berterima kasih atas keinginannya!" Dengan halus Andrian menolak apa yang disampaikan oleh Luna.

"Benar kan apa yang kau katakan tadi sewaktu di rumah Luna. Pasti yang menolongmu tidak akan mau menerima apa-apa. Ah sebelumnya juga aku mewakili Ayahku menyampaikan rasa terima kasih karena telah menolong Luna. Aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi jika kau tidak di sana kemarin. Andrian, Apa aku boleh memanggil begitu? kelihatannya kau lebih tua sedikit, hanya sedikit." Kata John sambil menautkan jarinya sebagai isyarat untuk perbedaan umur mereka yang beda sedikit.

"Tidak masalah, Tuan Abraham Senang berjumpa dengan anda"

"Panggil saja John Andrian, dan satu hal lagi yang perlu kau ketahui bahwa aku adalah anak angkat keluarga Abraham, jadi tidak perlu bersikap hormat berlebihan."

"Tetap saja Anda adalah anggota keluarga Abraham!" Kata Andrian dengan sungkan.

"Lupakan, Andrian, Luna saja bisa kau panggil dengan sebutan nama saja, kenapa aku tidak?"

"Turuti saja permintaannya Andrian daripada aku pulang dengan pukulan penuh kasih sayang dari John" Mereka bertiga tergelak dengan ucapan Luna.

"Wah... kita lihat siapa yang ada di sini dengan Nona muda dari keluarga Abraham, ternyata Andrian tersayang!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!