"Rasa buah tropis dari merk puding ini sangat enak." Seorang gadis berparas manis berdiri di sebelah Andrian sambil menyodorkan kotak puding yang dimaksud.
"Terima kasih Nona, saran Nona akan saya ambil" Andrian mengambil puding buah yang disodorkan gadis tersebut dan mengambil beberapa tambahan lagi di rak yang ada.
"Namaku Clara senang bertemu langsung dengan Anda. Boleh saya tahu nama Anda Tuan?"
"Aku, Andrian, senang bertemu denganmu juga Clara!" Jawab Andrian sambil menampilkan senyum ramahnya.
Sebagai pegawai garda depan ekspedisi JNOS. Adrian harus selalu menampilkan senyum ramahnya yang kadang kala membuat orang di sekitarnya menyalah artikan senyuman tersebut.
"Kemampuan bela diri anda sangat baik Tuan Adrian. Aku langsung menjadi fans anda. Bolehkah aku meminta tanda tangan?"
Andrian mengernyitkan kening mendengar permintaan aneh gadis itu.
"Maksudnya apa nona? Maaf aku benar-benar tidak mengerti, aku juga bukan seorang selebritis"
"Ada yang tadi siang melawan 5 orang preman di Asia Street kan? Tidak jauh dari restoran Asia. Ah sebentar ya biar saya tunjukan kepada anda Sesuatu!" Kata Clara lagi sambil mengambil ponselnya.
Clara menunjukkan layar ponselnya kepada Andrian, dan Andrian terpanjat kaget melihat dirinya melawan preman tadi siang menjadi berita tranding di salah satu channel lokal.
Sepertinya ada yang merekam diam-diam dan menguploadnya, Hanya dalam beberapa jam video itu mendapatkan banyak like dengan views yang lumayan banyak.
Paling tidak orang yang mengunggah video tersebut akan mendapatkan banyak pundi-pundi Rupiah dari aksi video Andrian.
"Anda sekarang menjadi terkenal, sebaiknya Anda mulai memakai topi dan kacamata ketika berada di tempat umum," Saran Clara yang dirasa amat bagus bagi Andrian.
Itu akan Andrian lakukan nanti, Andrian akan melihat bagaimana situasi kedepannya.
Andrian membubuhkan tanda tangannya di buku kecil milik Clara dengan diberi tulisan
'Untuk Clara tersayang dari Andrian Sander.'
Tentu saja tulisan itu atas permintaan dari Clara supaya bisa dipamerkan kepada teman-temannya.
Andrian mau melakukan itu semata karena Clara memberikan informasi mengenai video yang tersebar itu kepada Andrian.
Setelah mendapatkan semua barang yang ada yang diperlukan. Andrian segera menuju ke kasir untuk membayar semua barang belanjaannya.
Untunglah suasana Supermarket sudah lumayan sepi. Kasir yang melayani nya juga kelihatannya letih. Sehingga Andrian tidak mengalami hambatan yang berarti ketika hendak membayar barang belanjanya.
Hambatan seperti orang orang yang akan meminta tanda tangan dan berfoto seperti yang telah Clara lakukan tadi.
Andrian mengendarai mobilnya menuju ke rumah dengan sedikit letih. Bukan karena efek perkelahian tadi siang atau bekas pemukulan dari Franklin dan teman-temannya kemarin.
Tetapi efek dari fakta yang dikatakan oleh Clara tadi. Sebuah fakta yang menyatakan kalau sekarang Andrian telah menjadi terkenal dan viral dalam semalam.
Meskipun di video itu tidak ada namanya, Pasti orang-orang yang mengenalnya tahu kalau itu pasti adalah Andrian.
Tubuhnya yang tinggi begitu mencolok apalagi di video yang diperlihatkan Clara tadi, terlihat jelas bagaimana santainya Andrian menghadapi semua preman itu.
Terus terang saja Andrian tidak jika harus menjadi terkenal. Lagi pula itu juga bukan sikap dan kepribadian Andrian. Andrian lebih suka menghadapi semuanya dalam senyap, tetapi bukan berarti pendiam.
Hanya saja, Adrian lebih terbuka kepada orang yang dia kenal saja. Nanti Andrian akan melihat video itu lagi untuk melihatnya dengan lebih jelas agar bisa memikirkan kembali apa yang akan dilakukannya esok hari.
Sudah waktunya mencuci ketika melihat tumpukan cucian kotor di belakang rumahnya. Tentu saja harus Andrian Kerjakan dengan segera. Kalau tidak ingin kehabisan pakaian.
Setelah mandi Andrian memutuskan untuk mencuci semua pakaiannya.
Meskipun pengering mesin cuci tidak berfungsi dengan sempurna paling tidak bisa mengeringkan sebagian.
Jadi Andrian hanya menaruh sebagian pakaian yang habis dicucinya ke hangar dan menggantungkan di bagian belakang rumah yang masih tertutup.
Atapnya sengaja diberi atap transparan. Agar matahari masih bisa masuk kalau Pagi hari dan siang hari untuk mengeringkan pakaian.
Andrian membawa satu gelas jus alpukat dalam gelas besar dan di bawahnya ke ruang tamu. Tidak lupa juga puding buah tropis melengkapi kudapannya. Rencana Andrian memang akan menikmati semua itu sambil mencari video tentang kejadian tadi siang yang melibatkan Andrian dan juga Luna.
Ketika akan mencarinya Andrian mendengar suara familiar di dalam benaknya.
[Ting!]
[Selamat malam kepada Tuan Rumah]
[Ting!]
[Atas kerja keras Tuan Rumah hari ini, maka sistem akan menghadiahkan tambahan waktu untuk hadiah kekuatan menjadi satu setengah bulan lagi, harap Tuan Rumah bisa menggunakan hadiah yang diberikan dengan cukup bijak]
Andrian tersenyum mendengar suara sistem. Apakah ada yang lebih baik daripada hal ini Mendapatkan waktu yang lebih banyak untuk kekuatan yang diterimanya adalah salah satu berkah untuk Andrian.
Paling tidak, Andrian bisa melatih lebih lama lagi sehingga ketika kekuatan itu menghilang, Andrian masih bisa mempraktekkan semua yang telah dijalaninya. Andrian sungguh beruntung.
[Ting!]
[Hadiah tambahan berupa uang tunai 150 juta telah ditambahkan ke dalam rekening Tuan Rumah, Mohon bisa menggunakan uang tersebut dengan bijak.]
Adrian mengernyit heran. Sebaiknya Adrian menanyakan hal tersebut kepada sistem, agar rasa penasarannya terjawab.
"Hadiah tambahan untuk apa itu sistem?"
[Ting]
[Karena Tuan Tumah hari ini telah menolong tunawisma yang kelaparan dan butuhan uang, maka sistem memberikan hadiah tambahan untuk keikhlasan dan kepedulian tuan rumah. ]
"Berarti setiap aku melakukan kebaikan, maka akan ada hadiah untukku, sistem?" Tanya Adrian lagi.
Betapa menyenangkan kalau itu memang benar-benar terjadi. Lakukan saja kebaikan sebanyak-banyaknya, maka limpahan hadiah akan Andrian dapatkan. Sungguh indah dunia bagi Andrian saat ini.
[Ting]
[System akan menjawab pertanyaan Tuan Rumah]
[Tentu saja tidak semudah itu, ada beberapa penilaian yang menjadi kewenangan sistem sendiri, untuk menilai kebaikan itu layak mendapat hadiah atau tidak. Jika melakukan kebaikan hanya karena ingin mendapatkan hadiah, maka system menyarankan agar Tuan Rumah selalu melakukan kebaikan dimanapun dan kapanpun. Itu saran dari System!]
Hening sesaat memenuhi ruang tamu Andrian. Memang benar, jika kebaikan yang kita lakukan tidak berdasarkan keikhlasan dan mengharapkan hadiah semata, maka tentu saja itu bukanlah kebaikan yang diharapkan.
Andrian juga tidak ingin melakukan kebaikan berdasarkan pada hadiah Semata.
Dengan tambahan uang sebesar Rp.150.000.000 di rekeningnya, tampaknya rekening Andrian sekarang menggemuk seketika. Tentu saja Andrian juga senang akan hal tersebut.
Sambil menikmati jus alpukatnya Andrian melihat ponselnya. Andrian tentu saja kembali kepada tujuan utamanya. Mencari video yang ada dirinya dan juga Luna, yang tengah viral di media maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
PASYA VOLDIGOD
dh gw kasih bunga 20
2022-12-27
1