Tidak terlalu lama kami sampai juga di rumah yang kami tuju, aku sedikit kanget, tenyata rumah nya agak besar.
Sebelum turun dari mobil, tampa basa basi bertanya.
" Mas ini rumahnya gede, mas jangan becanda dong mas, aku mana ada uang untuk membayar sewa nya, " Kata ku dengan cemas.
" Ngak mahal kok, palingan satu jutaan perbulan, " dengan enteng nya mas Rangga berbicara.
"Apa? satu jutaan mas, kayak nya aku ngak sanggup mas, aku masih mau mulai usaha mas, mang ngak ada rumah yang lebih kecil dari ini mas? " kataku.
" Setau ku ngak ada, memangnya kamu sanggup berapa? " tanya mas Rangga.
Dengan menunduk aku berkata " separohnya mas, " aku jadi malu dengan ketidak sanggupan ku, mas Rangga hanya ter senyum.
" Ya sudah aku telpon teman aku dulu, mana tau nanti dia mau beri keringanan, " Mas Rangga ke luar mobil untuk menelpon, setelah selesai dia menghampiri aku.
"Ya sudah turunkan barang barang mu, teman ku setuju kamu bayar separohnya, " Aku pun terperangah, apakah aku bermimpi ,tak menyangka rumah sebesar itu dengan harga miring.
" Kok melamun, Ayo tunggu apa lagi, buruan, aku tidak bisa lama lama, ada kerja nih, " spontan aku kaget dengan teguran mas Rangga.
" Iya mas maaf maaf".
Ketika mamasuki rumah ternyata sangat luas, perabotan nya lengkap, ada 2 Kamar ada dipan beserta kasurnya, aku heran kok bisa rumah se lengkap begini sewanya begitu murah.
" Mas jangan becanda deh mas, mas salah rumah kali, ini isinya lengkap, ngak mungkin sewa nya sangat murah, mas ngerjain aku ya? tanya ku penuh curiga.
" Udah jangan bawel, aku berangkat dulu sudah telat, ini kuncinya, jagain rumah nya, barang barang nya jangan di rusak, nanti yang punya marah, " kata mas Rangga.
" Uang sewanya gimana mas? ".
" Nanti saja, rapiin saja dulu barang barang mu, maaf motor nya kamu ambil sendiri ya, kan ngak jauh tuh, aku sudah sangat telat bey, " mas Rangga memasuki mobilnya dan lansung tancap gas.
Setelah itu aku beres beres, aku sangat kagum dengan rumah ini nyaman, adem, aku sungguh beruntung, mudah mudahan aku dan anak anak betah tinggal disini.
*
*
*
Beberapa bulan kemudian aku mengurus surat gugatan di pengadilan.
Selama persidangan mas Rido tak pernah datang, aku tidak tau dia ada di mana, apa masih di periksa polisi?, atau sengaja menghilangkan jejak, yang jelas tak bisa di hubungi.
Karna tidak adanya kehadiran mas Rido dengan mudah aku mendapatkan sertifikat cere dari pengadilan, mulai saat ini status ku sudah menjadi Single mom.
Entah aku merasa sedih atau bahagia yang jelas aku sekarang lega, aku tidak ada ikatan lagi dengan mas Rido, aku senantiasa merasa damai dengan status baru ku.
*
*
Aku mulai menerima jahitan seperti kebaya, baju baju seragam dan lain lain, sehingga aku semakin di kenal orang, banyak yang menyukai hasil jahitku, mudah mudahan suatu saat aku punya butik, seperti yang ku impikan selama ini.
" Sedikit demi sedikit aku bisa membeli alat alat keperluan menjahit dan sekarang aku sudah mempunyai 1 mesin jahit lagi, sehingga dengan mudahnya aku bisa berkreasi lagi.
*
*
*
*
Seperti biasa setiap pagi aku mengantarkan Gea ke sekolah , iseng iseng aku lewat ke komplek depan, itu tempat di mana aku tinggal dulu, aku berhenti di depan rumah nya mas Rangga, kata Gea dia ingin mengajak Aqila berangkat bareng .
" Qila, qila, berangkat bareng yuk, " kata Gea sedikit berteriak.
Keluarlah Aqila beserta nenek nya.
" Eh nak Mila tumben lewat sini, " kata neneknya Qila.
"Ini si Gea pengen berangkat bareng Qila, " kataku.
" Bohong, palingan kangen sama aku itu, " tiba tiba mas Rangga muncul dari dalam rumah.
" Idih papa ge er, Gea cuma mau jemput Qila kok, " Kata Aqila meledek papanya.
" Iya Gea jemput kamu, ibu nya Gea kangen papa, " Kata mas Rangga dengan senyum lebar nya dan lansung masuk lagi ke dalam rumahnya.
" Idih pe de amat, "kataku, neneknya Qila hanya senyum melihat ku.
Dari kejauhan aku melihat rumah ku dulu, ternyata sudah di tepati orang lain, nenek Qila spontan melihat padaku dan lalu berkata.
" Mantan suamimu sudah di usir dari sana sebulan yang lalu, karna ketahuan selingkuh dengan istri bos nya".
" Jadi mas Rido sudah keluar dari penjara, tapi masih berbuat ulah lagi, dasar lelaki tak tau malu, " spontan aku berkata dan lansung tutup mulut, untung saja anak anak agak jauh dari ku.
" Apa? jadi Rido pernah di penjara? dengan kasus apa? " tanya nenek nya Qila.
Aku lansung menunduk, sepertinya tidak ada lagi yang harus di tutupi lagi.
" Mas Rido selingkuh dengan kakak kandungku di kampung, mereka berbuat kasus asusila, " aku menjelaskan.
" Apa? astaga lelaki itu sungguh keterlaluan, ya sudah kamu yang sabar ya nak Mila, ambil saja hikmahnya dari semua masalah mu, " kata neneknya Aqila.
" Ya buk makasih ya buk, ya sudah kami berangkat kesekolah dulu nanti telat," kata ku, nenek nya Qila mengangguk.
Aku berangkat mengantarkan mereka ke sekolah, Gani bagian depan Gea dan Qila di belakang, sekolah mereka masih daerah komplek, jadi tidak terlalu jauh mengantarkan mereka.
Setelah itu aku pulang mengerjakan tugas rumah seperti biasa, setelah selesai aku pun lansung menjahit pesanan orang ,yaitu berupa beberapa kodi piama untuk tidur, kain nya sudah di potong potong, jadi tugasku hanya merangkainya menjadi baju baju tidur.
Aku sangat menikmati pekerjaan ku sehari hari, tampa ada beban lagi, upah yang ku dapat lebih dari cukup untuk ku dan juga anak anak ku.
Sedang asik menjahit tiba tiba terlintas di pikiran ku tentang omongan nenek Qila tadi, Jika benar mas Rido sudah keluar dari penjara kenapa dia tidak mencari anak anak nya.
Apakah dia benar benar ingin melupakan anak anaknya, tapi aku tak sudi jika dia mengambil anak anak ku, yang ku harap mas Rido bisa berubah.
Kalau memang dia sudah di usir dari rumah itu? jadi mas Rido tinggal dimana? Apakah dia kembali ke kampung? lalu menikah dengan kak Melisa?.
"Tak mungkin kak Melisa kan punya suami, mestipun jarang pulang, mereka masih berhubungan, jadi mas Rido dimana? ".
" Ah bodoh sekali aku masih memikirkan lelaki busuk itu, dia bukan suami ku lagi, kenapa aku mesti repot repot memikirkan nya, " kataku dalam kesendirian.
Dengan pengalaman rumah tanggaku yang sangat buruk, apakah aku bisa memulai lagi dengan orangg lain, entahlah, yang terpenting sekarang, yang lebih utama adalah anak anakku.
Aku akan sepenuh nya akan mendindik dan menjaga mereka, aku harus kuat karna aku sudah berperan ganda, sebangai ibu sekaligus berperan sebagai ayah, mudah mudahan aku sanggup menjalani kehidupan ini. semoga tuhan tetap melindungi ku beserta anak anak ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments