Mesin Jahit Mendiang Istriku

(Rangga)

Aku adalah Rangga Hermawan, aku adalah seorang ayah satu anak, tujuan hidupku dulu hanya ingin membahagiakan anak ku sematang wayang, karna setelah kepergian istri ku untuk selamanya membuat aku menutup diri dan juga sering melamun kadang stres berkepanjangan.

Tapi entah bagaimana akhir akhir ini hidupku mulai berwarna, sudah bisa tertawa lagi, hal itu bermula saat kedatangan tetangga baru yang bernama Karmila, mestipun dia berstatus istri orang tapi aku sedikit ada suatu rasa ketetarikan kepadanya.

Tapi aku akhirnya sadar dia sudah menjadi milik orang, tapi sayang kelihatan dia tidak bahagia dengan suaminya, aku sering melihat dia menangis di halaman belakang, aku tak sengaja mergokin dia melamun sepanjang hari, ya tentu saja kelihatan tidak ada pagar antara rumah ku dengan rumah nya.

Hari ini aku sangat senang dia sudah banyak membantu ku, dia sangat dekat dengan ibu dan anak ku, sungguh beruntung pria mempunyai istri seperti dia, semua orang baik pasti akan melihat ketulusan yang ada pada dirinya.

Dengan bodohnya aku membayangkan seandainya Karmila jadi istriku, akupun menepuk nepuk pipiku, untuk membuyarkan lamunanku.

Karmila kelihatan akrab dengan ibu ku, dari tadi mereka asik sekali mengobrol, aku sibuk bermain dengan benda pipihku tapi diam diam aku nyimak obrolan mereka.

"Bu, itu mesin jahit siapa? Kayak nya masih bagus, " tanya Mila kepada ibu ku.

"Oh itu mesin jahit mendiang istrinya Rangga, dia dulu suka menjahit, apapun itu,mulai dari baju, bikin tas, dompet dan masih banyak lagi, tapi sayang dia pergi terlalu cepat, " kata ibuku dengan mata berkaca kaca.

" Ibu yang sabar ya, semoga dia tenang di atas sana, o iya buk aku juga bisa menjahit, dulu waktu di kampung aku buka permak baju, ya lumayan lah bu buat nambah beli bumbu dapur, " kata Karmila.

"Oh ya,oh kebetulan ibu banyak baju baju kegedean tapi belum sempat di permak, kamu ada waktu ngak? Bantuin ibu ngecilin baju ibu ya, ".kata ibuku.

" Ya sayang bu, mesin jahit ku ketinggalan di kampung ,karna buru buru pindah kesini, " kata Mila.

" Ya ngak papa, pakai punya mama Aqila saja, lagian di sini juga ngak ke pakai, ya kan Rangga? " ibu bertanya padaku.

" Mmm iya bu ada apa bu? "tanyaku kayak orang yang tidak peka.

" Ini mesin jahit mendiang istri mu di pinjamin saja kepada Mila, lagian juga ngak ada yang makai, takutnya nanti rusak kelamaan di simpan".

" Ya ngak apa apa bu, bawa saja, "Kataku, aku juga ingin Karmila ada kesibukan dan tidak lagi bersedih.

"Ya tante ngak papa, sayang kalau ngak di pakai, nanti ajarin aku menjahit ya tante, aku ingin seperti mama pinter menjahit," kata anak ku Aqila, aku sangat bangga pada anakku, hatinya baik persis seperti mendiang istriku.

"Bener pengen belajar menjahit kamu Qila, ok nanti tante ajarin, tante janji setelah tante ada uang beli mesin jahit baru, mesin jahit mamamu tante balikin ya, " kata Karmila dengan senyum mengambang di bibirnya, dia sangat senang mungkin karna bisa menjahit lagi.

" Ya sudah, Rangga sana kamu bantuin angkatin mesin nya antar kerumah Mila, o iya Mila kamu tunggu sebentar kamu ikut ibu, ada yang mau ibu tunjukin,"kata ibuku sambil mengode aku, aku sudah tau maksud ibu, ibu ingin memperlihat kan baju baju mendiang istriku.

Kami sudah lama berencana ingin menyumbangkan baju baju kesayangan istriku, tapi tidak tau kepada siapa, kami harap ada yang bisa merawat barang barang istri ku dengan baik.

"Lihatlah Mila, baju baju ini, kamu pilih yang mana saja, di dalam kantong ini juga ada baju baju baru yang belum pernah di pakai mama nya Qila, kami harap kamu bisa menerimanya, kami yakin kamu adalah orang yang tetap yang bisa memakainya,"kata ibuku, karmila melirikku aku mengangguk menyetujui perkataan ibuku.

" Ya jangan buk, baju nya mahal mahal kayak nya, aku merasa kurang pantas memakainya,aku ngak enak bu, ini kan semua barang barang kesayang mamanya Qila, " kata Mila merendah kan dirinya, aku sangat suka ternyata Karmila bukanlah orang yang tamak.

" Ibu memaksa karna kami sudah sepakiti ini semua termasuk dengan Aqila juga sudah setuju, "kata ibuku.

"Makasih ya bu, boleh aku melihatnya, "kata karmila.

"Wah bu baju nya bagus bagus bu, bahan bahan nya bagus semua, adem dan nyaman, " kata Mila, dia hanya mengambil sebeberapa tidak mengambil semuanya,ternyata Karmila tidak serakah.

" Ya sudah aku pulang ya bu, "Mila pamit dan aku disuruh ibu mengantarnya sambil mengangkat Mesin jahit otomatis itu.

"Kok buru buru, ini juga kok baju nya kamu ambil sedikit, kamu tidak suka ya," ibu sedikit menahan Mila pulang.

" Sudah bu cukup yang ini saja, baju baju yang lain nanti aku bantu permak untuk Aqila, dia yang lebih pantas memakai baju baju mendiang mamanya," Mila meyakin kan ibuku bahwa dia akan membantu untuk mempermak baju baju mama nya Qila.

"Ya sudah, makasih ya nak Mila sudah banyak bantu ibu hari ini," kata ibu sambil merangkul Mila.

"Sama sama buk," Aku pun membantu Mila mengangkat baju baju dan mesin jahit kerumah Mila.

" Makasih ya mas sudah bantu aku, dan juga sudah percayakan memakai mesin jahit mama nya Aqila, " Mila tersenyum pada ku.

" Ya tidak masalah cuma aku kurang yakin kamu bisa jahit, palingan nanti malah baju nya panjang sebelah, " aku sengaja bikin Mila kesal.

" Mmmm mulai lagi, ya sudah sama mas pulang, aku takut jadi ada fitnah, sana us us," kata Mila nampak nya kesal, aku hanya tersenyum.

" Ya udah dada Babe," aku melampai tangan kepada Mila.

" Babe, babe bapak mu, dasar jomblo akut blek," Mila menjulurkan lidahnya.

Dan aku lansung pulang, setidak nya aku sedikit menghiburnya mestipun tidak bisa memilikinya.

Episodes
1 Selalu diremehkan
2 Tidak Dihargai
3 Noda lipstik
4 Tergoda
5 Duda sok keren
6 Tamu Yang Tak Diundang
7 Dari Masakan Minang Menjadi Cinta
8 Mesin Jahit Mendiang Istriku
9 Bakat Yang Terpendam
10 Pelampiasan
11 Ke Datangan Mertua
12 Apakah Masih Ada Rasa
13 Bukan Penampung Baju Bekas
14 Tak Kunjung Berubah
15 Pulang Kampung
16 Aib Di Dalam Pesta
17 Pindah Rumah
18 Di Usir
19 Aku Hanyalah Baju Bekas Baginya
20 Nikah Paksa
21 Di Pinang
22 Bibit Pelakor
23 Malam Pertama
24 Malam Yang Tertunda
25 Pilih Kasih
26 Tuhan Jangan Ambil Mata Anakku
27 Di Penjara
28 Aku Pulang
29 Melepas Rindu
30 Healing
31 Apa Yang Terjadi Ayah
32 Rumah Kenangan
33 Muncul Rasa Cemburu
34 Lebih Perhatian Kepadanya
35 Mencari jejak Adik Ipar
36 Bertemu Dengannya
37 Hutang
38 Kehilangan
39 Merasa Di Ujung Tanduk
40 Masih Peduli Padaku
41 Maafkan Aku
42 Penyesalan
43 Ku Anggap Ibu Kandung
44 Talak 3
45 Anak Tidak Sopan
46 Rumah Sakit
47 Di ganggu
48 Bos Cantik
49 Gubrak.
50 Gombal
51 Anak ku pulang
52 Bertemu
53 Tinggal Dengan Ayah
54 Ternyata Dia Dalangnya
55 Apakah Aku Harus Kembalikan
56 Lupa
57 Dimulainya sebuah Jebakan
58 Kado Terindah
59 Aku Mau Mangga.
60 Rahasia Rangga
61 Segelas Susu
62 Dia Bukan Anak Ku
63 Menembus Kesalahan
64 Diragukan
65 Percayalah Padaku
66 Akibat Tidak Mendengarkan Suami
67 Kecewa
68 Hampir Saja
69 Lemas
70 Melahirkan
71 Baby Blues
72 Rangga Berubah.
73 Selalu Saja Salah
74 Tinggal Di Kontrakan
75 Mengenang Masa Lalu
76 Hampir Saja Tergoda
77 Aku Yakin Kamu Baik
78 Kakak yang menyebalkan.
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Selalu diremehkan
2
Tidak Dihargai
3
Noda lipstik
4
Tergoda
5
Duda sok keren
6
Tamu Yang Tak Diundang
7
Dari Masakan Minang Menjadi Cinta
8
Mesin Jahit Mendiang Istriku
9
Bakat Yang Terpendam
10
Pelampiasan
11
Ke Datangan Mertua
12
Apakah Masih Ada Rasa
13
Bukan Penampung Baju Bekas
14
Tak Kunjung Berubah
15
Pulang Kampung
16
Aib Di Dalam Pesta
17
Pindah Rumah
18
Di Usir
19
Aku Hanyalah Baju Bekas Baginya
20
Nikah Paksa
21
Di Pinang
22
Bibit Pelakor
23
Malam Pertama
24
Malam Yang Tertunda
25
Pilih Kasih
26
Tuhan Jangan Ambil Mata Anakku
27
Di Penjara
28
Aku Pulang
29
Melepas Rindu
30
Healing
31
Apa Yang Terjadi Ayah
32
Rumah Kenangan
33
Muncul Rasa Cemburu
34
Lebih Perhatian Kepadanya
35
Mencari jejak Adik Ipar
36
Bertemu Dengannya
37
Hutang
38
Kehilangan
39
Merasa Di Ujung Tanduk
40
Masih Peduli Padaku
41
Maafkan Aku
42
Penyesalan
43
Ku Anggap Ibu Kandung
44
Talak 3
45
Anak Tidak Sopan
46
Rumah Sakit
47
Di ganggu
48
Bos Cantik
49
Gubrak.
50
Gombal
51
Anak ku pulang
52
Bertemu
53
Tinggal Dengan Ayah
54
Ternyata Dia Dalangnya
55
Apakah Aku Harus Kembalikan
56
Lupa
57
Dimulainya sebuah Jebakan
58
Kado Terindah
59
Aku Mau Mangga.
60
Rahasia Rangga
61
Segelas Susu
62
Dia Bukan Anak Ku
63
Menembus Kesalahan
64
Diragukan
65
Percayalah Padaku
66
Akibat Tidak Mendengarkan Suami
67
Kecewa
68
Hampir Saja
69
Lemas
70
Melahirkan
71
Baby Blues
72
Rangga Berubah.
73
Selalu Saja Salah
74
Tinggal Di Kontrakan
75
Mengenang Masa Lalu
76
Hampir Saja Tergoda
77
Aku Yakin Kamu Baik
78
Kakak yang menyebalkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!