Tamu Yang Tak Diundang

Matahari sudah mulai tinggi, aku harus segera pulang, aku harus masak untuk anak anakku dan setelah itu ke sekolah lagi menjemput anak ku, aku lajukan motorku arah pulang,setiba di depan rumah,ternyata ada tamu.

Ternyata yang datang kakak iparku beserta anak nya yang seumuran dengan Gani.

" Eh mbak Siska dah lama ya mbak, " tanyaku baik baik.

"Kamu dari mana saja sih, sampai dah lumutan aku menunggu mu," katanya judes.

"Habis keluar mbak jalan jalan sama Gani, ya udah kita masuk saja yuk, "kataku.

"Dari tadi kek, panas tauk, kamu juga jalan jalan siang bolong kayak gini, cari penyakit saja, ".

' Ya elah kebiasaan manusia yang satu nih paling pinter mancing emosi orang, seandainya orang lain yang bertamu kayak gini sudah ku usir dari tadi, ' kataku dalam hati.

"Masuk mbak".tampa di jawab mbak Siska menyelonong lansung kedapur kayak kucing garong.

"Kamu masak apa? aku dan Gilang sudah lapar, kok ngak ada makanan, kerjaan kamu apasih, jadi Ibu rumah tangga tidak becus."

"Aku belum masak mbak, nih aku baru nyampe rumah ".

"Apa? Yang benar saja, jadi kami mau makan apa dong, udah sana bikinin kami makanan ngak pake lama, ".

" Maaf mbak aku belum belanja, kalau mbak mau cepat masak aja sendiri, tuh di lemari ada mie instan dan juga bubur instan, aku mau belanja dulu, ".

"Apa? Aku tamu disini bukan b*bu, keterlaluan kamu ya,".

" Trus kalau mbak yang jadi tamu trus aku b*bunya gitu, main suruh suruh aja, jadi tamu sopan dikit dong, " aku habis kesabaran.

"Emang pantas, penampilan mu saja sudah cocok jadi babu, ".

Dengan masih menahan emosi, aku membuang nafas kasar, " Baiklah mbak Siska yang aku hormati mestipun tak layak dihormati,karna kebetulan mbak tuh kakak ipar ku, nanti aku masakin tapi sekarang aku belanja dulu ya,".

"Mbak tahan saja lapernya dulu ya, kalo tidak bisa mbak menahan nya, minum air satu galon itu biar kembung sekalian, ". Aku berkata dengan senyum sinisku.

"Kamu bener bener ya sudah bisa ngelawan sekarang ya, sudah untung adikku Rido mau sama kamu, kamu yang tidak ada bagus bagusnya, awas kamu ya nanti aku aduin ke Rido biar kamu tau rasa, ".

"Bodo amat",

"Gani kamu main sama Gilang dulu ya ibu mau belanja dulu buat masak, " Gani mengangguk dan aku berlalu dari hadapan mbak Siska sambil buang muka.

Selesai belanja aku lansung masak makanan favorit anak anak ya itu ayam goreng dan juga sosis krispi, dan tidak lupa aku juga membuat sup wortel, aku ingin anak anak ku sehat, mestipun hidupku sederhana yang terpenting keluarga ku cukup nutrisi.

Aku sudah sibuk di dapur sedangkan mbak Siska main handphone di meja makan.

" Mbak katanya laper sini bantuin aku dong, kerepotan nih, "kataku.

"Aku capek kamu saja, o iya aku kepengen rendang, jangan lupa kamu bikinin, " dengan entengnya mbak Siska berkata.

"Maaf aku tidak stok daging, mahal, " jawabku singkat.

"Ya ellah memang nya duit dari Rido kamu kemanain? Kamu foya foya ya? Jadi istri tu harus hemat jangan royal," kata mbak Siska sok nasehatin.

" Nih lagi berhemat makanya tidak stok daging, gimana mau hemat sekarang mbak disini, nambah deh pengeluaran, biasanya mbak nginap lama, dan juga banyak maunya lagi, " kata ku sambil memancing emosi tamu yang tidak ku undang ini.

"Oh jadi aku nyusahin gitu, ingat ya aku bisa membuat kamu di tinggalkan oleh Rido, kamu tuh bukan siapa siapa disini, kamu cuma numpang, " kata mbak Siska mengancam.

" Emang numpang, ini bukan rumahku dan juga bukan rumah mas Rido, mbak sudah tau kan ini rumah bosnya mas Rido, kami tinggal pecuma disini, setidaknya aku tidak punya sifat ben*lu seperti mbak, kemana pergi selalu ditolak orang, termasuk sama suami mbak sendiri, "

Aku sudah tau masalah mbak Siska dengan suaminya, dia sering di usir dari rumah karna kelakuan mbak Siska yang tidak menghargai suaminya, ya tapi setelah itu dijemput lagi, mereka memang pasangan yang aneh.

Kadang mulut ku sungguh keterlaluan, ya gimana lagi aku sudah terlanjur di kelilingi sama orang orang yang munafik, sudah mulai muak makanya aku sekarang tidak mau mengalah lagi.

"Lancang kamu, "Mbak Siska melayangkan tamparan kepada ku tapi cepat ku tepis, tiba tiba mas Rido datang.

" Ada apa ini, mbak kapan nyampe mbak? kok kalian ribut begini sih? Tanya mas Rido.

"Siapa yang ribut sih, kakak mu mau nampar aku, ngak sopan banget jadi tamu kok seenaknya saja, "kataku.

"Rido liat istri mu, ngak sopan banget jadi orang sama yang lebih tua, udah tinggalin saja cari yang lebih baik dari dia, istri tak tau malu seperti dia tidak pantas di pertahanin, "kata mbak Siska mengompori.

"Mbak sabar, Mila sini ikut mas, "mas Rido menarikku kehalaman belakang menjauhi mbak Siska.

Setelah sampai dihalaman belakang.

" Lepas, jangan pegang pegang, ".

" Bisa ngak dek jangan kasar sama mbak aku, kamu harus sopan sama mbak aku, " kata mas Rido.

"Bisa kok tapi dia harus bisa juga hargai aku, aku bukan b*bunya, dan kamu mas ingat ya masalah kita belum selesai, jangan pernah berharap aku melupakan kejadian kemaren, " kata ku sambil spontan melihat ke arah leher mas Rido.

Leher mas Rido penuh dengan noda merah bekas kiss**** aku mulai nyumbingkan bibir ku.

"Dasar tak tau malu, suami macam apa kamu, kamu sudah punya keluarga, masih saja main gila, terus.. terus lah kamu begitu, sampai aku punya bukti aku akan gugat kamu di pengadilan," kataku sambil menunjuk nunjuk leher mas Rido.

Mas Rido spontan menutup lehernya dia baru sadar lupa menutup lehernya.

"Sudahlah mas, ngak usah ditutupin, ini kan bukan pertama mas melakukan nya, " kataku sambil menahan tangis karna aku teringat dulu di kampung Mas Rido melakukan dengan kakak kandungku.

Waktu itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri betapa bernafsunya mas Rido melahap Boba yang ada dip*yud*** kakak ku, disitu lah hati mulai hancur, mungkin di belakangku mereka lebih melakukan yang lain.

"Dan perlu mas ingat aku bertahan dengan keluarga ini hanya demi anak anak ku, mulai hari ini kita hanya berperan layak suami istri hanya di depan keluarga dan orang lain saja, dan sebagai ibu dan ayah di depan anak, setelah itu jangan harap meminta lebih, " kata ku.

" Sudahlah dek jangan berlebihan, aku tak ingin masalah ini berlanjut, akukan sudah melakukan yang terbaik untuk kalian, sudah memberi nafkah cukup kamu tidak berkekurangan, apa yang kamu mau sudah ku berikan, sekarang kamu tinggal bersyukur aku masih mau pulang kerumah ini, " kata mas Rido.

Dengan senyum sinis aku meninggalkan mas Rido aku telah muak dengan dia, mulai hari ini aku lebih memilih diam, pecuma meladeni manusia manusia tidak malu itu.

Aku menuju dapur ,malah tambah kesal, dengan tidak tau malu nya mbak Siska makan duluan tampa menunggu kami sebagai tuan rumah, udah ngak mau bantuin, giliran makan cepat. Aku menahan sesak didada .

Aku mengambil kunci motor untuk menjemput Gea kesekolah, ini sudah jam pulang, aku meninggal Gani dengan mas Rido dan lansung tancap gas.

Episodes
1 Selalu diremehkan
2 Tidak Dihargai
3 Noda lipstik
4 Tergoda
5 Duda sok keren
6 Tamu Yang Tak Diundang
7 Dari Masakan Minang Menjadi Cinta
8 Mesin Jahit Mendiang Istriku
9 Bakat Yang Terpendam
10 Pelampiasan
11 Ke Datangan Mertua
12 Apakah Masih Ada Rasa
13 Bukan Penampung Baju Bekas
14 Tak Kunjung Berubah
15 Pulang Kampung
16 Aib Di Dalam Pesta
17 Pindah Rumah
18 Di Usir
19 Aku Hanyalah Baju Bekas Baginya
20 Nikah Paksa
21 Di Pinang
22 Bibit Pelakor
23 Malam Pertama
24 Malam Yang Tertunda
25 Pilih Kasih
26 Tuhan Jangan Ambil Mata Anakku
27 Di Penjara
28 Aku Pulang
29 Melepas Rindu
30 Healing
31 Apa Yang Terjadi Ayah
32 Rumah Kenangan
33 Muncul Rasa Cemburu
34 Lebih Perhatian Kepadanya
35 Mencari jejak Adik Ipar
36 Bertemu Dengannya
37 Hutang
38 Kehilangan
39 Merasa Di Ujung Tanduk
40 Masih Peduli Padaku
41 Maafkan Aku
42 Penyesalan
43 Ku Anggap Ibu Kandung
44 Talak 3
45 Anak Tidak Sopan
46 Rumah Sakit
47 Di ganggu
48 Bos Cantik
49 Gubrak.
50 Gombal
51 Anak ku pulang
52 Bertemu
53 Tinggal Dengan Ayah
54 Ternyata Dia Dalangnya
55 Apakah Aku Harus Kembalikan
56 Lupa
57 Dimulainya sebuah Jebakan
58 Kado Terindah
59 Aku Mau Mangga.
60 Rahasia Rangga
61 Segelas Susu
62 Dia Bukan Anak Ku
63 Menembus Kesalahan
64 Diragukan
65 Percayalah Padaku
66 Akibat Tidak Mendengarkan Suami
67 Kecewa
68 Hampir Saja
69 Lemas
70 Melahirkan
71 Baby Blues
72 Rangga Berubah.
73 Selalu Saja Salah
74 Tinggal Di Kontrakan
75 Mengenang Masa Lalu
76 Hampir Saja Tergoda
77 Aku Yakin Kamu Baik
78 Kakak yang menyebalkan.
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Selalu diremehkan
2
Tidak Dihargai
3
Noda lipstik
4
Tergoda
5
Duda sok keren
6
Tamu Yang Tak Diundang
7
Dari Masakan Minang Menjadi Cinta
8
Mesin Jahit Mendiang Istriku
9
Bakat Yang Terpendam
10
Pelampiasan
11
Ke Datangan Mertua
12
Apakah Masih Ada Rasa
13
Bukan Penampung Baju Bekas
14
Tak Kunjung Berubah
15
Pulang Kampung
16
Aib Di Dalam Pesta
17
Pindah Rumah
18
Di Usir
19
Aku Hanyalah Baju Bekas Baginya
20
Nikah Paksa
21
Di Pinang
22
Bibit Pelakor
23
Malam Pertama
24
Malam Yang Tertunda
25
Pilih Kasih
26
Tuhan Jangan Ambil Mata Anakku
27
Di Penjara
28
Aku Pulang
29
Melepas Rindu
30
Healing
31
Apa Yang Terjadi Ayah
32
Rumah Kenangan
33
Muncul Rasa Cemburu
34
Lebih Perhatian Kepadanya
35
Mencari jejak Adik Ipar
36
Bertemu Dengannya
37
Hutang
38
Kehilangan
39
Merasa Di Ujung Tanduk
40
Masih Peduli Padaku
41
Maafkan Aku
42
Penyesalan
43
Ku Anggap Ibu Kandung
44
Talak 3
45
Anak Tidak Sopan
46
Rumah Sakit
47
Di ganggu
48
Bos Cantik
49
Gubrak.
50
Gombal
51
Anak ku pulang
52
Bertemu
53
Tinggal Dengan Ayah
54
Ternyata Dia Dalangnya
55
Apakah Aku Harus Kembalikan
56
Lupa
57
Dimulainya sebuah Jebakan
58
Kado Terindah
59
Aku Mau Mangga.
60
Rahasia Rangga
61
Segelas Susu
62
Dia Bukan Anak Ku
63
Menembus Kesalahan
64
Diragukan
65
Percayalah Padaku
66
Akibat Tidak Mendengarkan Suami
67
Kecewa
68
Hampir Saja
69
Lemas
70
Melahirkan
71
Baby Blues
72
Rangga Berubah.
73
Selalu Saja Salah
74
Tinggal Di Kontrakan
75
Mengenang Masa Lalu
76
Hampir Saja Tergoda
77
Aku Yakin Kamu Baik
78
Kakak yang menyebalkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!