Episode 9. Rencana Bapak untuk Asih dan Ibrahim.

Kiai haji Ali menundukkan wajahnya. kalimat tahlil, tasbih dan tahmid terus mengalir dibibir pak Kiai. Rona khawatir terlihat jelas diwajah Bapak dan Ibrahim yang malam itu menemui Kiai untuk menanyakan perihal mimpi Ibrahim.

"Hmm..Imam..Aku nggak bisa mengatakan ini mimpi buruk atau tidak. Tapi jika mimpi Ibrahim itu hadir disaat Ibrahim selesai melaksanakan sholat Istikhorah maka sudah bisa dipastikan kalau mimpi itu isyarat yang ditunjukkan Allah kepada Ibrahim tentang Asih istrinya. Wallaahua'laam," ujar Kiai Ali sembari terus memainkan tasbihnya.

"Lalu Pak Kiai, apa yang harus kami lakukan agar Asih terlepas dari nasib buruknya itu?" tanya Bapak dengan wajah pias. Bulu kuduknya merinding begitu juga dengan Ibrahim yang duduk disampingnya.

"Suruh anakmu memperbanyak ibadahnya dan banyak-banyak beristiqfar, minta ampun kepada Allah SWT. Allah zat yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyanyang. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa Asih dan melepaskannya dari nasib buruknya," seru Kiai Ali memberikan wejangannya.

Bapak dan Ibrahim mengangguk kemudian berpamitan ke pak Kiai Ali.

Sepanjang perjalanan pulang, Bapak dan Ibrahim lebih banyak diam. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Semua kata-kata pak Kiai tadi seolah peringatan bagi keduanya untuk mulai melakukan sesuatu demi melepaskan Asih dari nasib buruk yang mungkin akan menimpanya cepat atau lambat.

"Im, apa sebaiknya kamu, Asih dan Ulfa pindah saja dari kampung ini?" tanya Bapak tiba-tiba.

Langkah kaki Ibrahim terhenti. Ibrahim menatap wajah Bapak tak mengerti.

"Maksud Bapak..?" tanya Ibrahim.

"Bapak nggak tenang Im kalau kamu, Asih dan Ulfa masih tinggal di kampung ini saat Prabowo pulang nanti," jawab Bapak beralasan.

"Tapi Asih nggak akan setuju Pak," ujar Ibrahim ragu.

"Bapak akan bicara ke Asih dan Ibu soal ini," tegas Bapak.

Ibrahim terdiam. Dia yakin Asih tidak akan setuju. Namun ketika Bapak meyakinkan Ibrahim dan akan bicara kepada Asih soal rencana Bapak barusan akhirnya Ibrahim bisa bernafas lega.

"Baiklah Pak kalau itu mau Bapak. Ibrahim hanya berharap Asih nggak akan nolak keputusan Bapak,"

"Iya, Asih harus setuju. Ini satu-satunya jalan agar Asih tidak bertemu dan berhubungan lagi dengan Prabowo. Dan....Asih juga terbebas dari nasib buruk yang Allah tunjukkan dalam mimpimu Im,"

Ibrahim mengangguk. Kali ini dia setuju dengan pendapat Bapak.

Setelah melewati beberapa jalan setapak yang sepi dan gelap akhirnya Bapak dan Ibrahim sampai di rumah.

Lampu di ruang tamu telah padam namun kamar Asih masih terang pertanda Asih masih terjaga.

"Assalaamualaikum," salam Bapak dan Ibrahim berbarengan.

"Wa'alaikumsalaam," jawab Ibu yang ternyata masih menunggu Bapak dan Ibrahim pulang sambil rebahan di kursi tamu.

"Kalian baru pulang?" tanya ibu sambil mengucek matanya.

"Iya. Ulfa dan Asih mana Bu?" tanya Bapak melihat kearah kamar Asih yg kini lampunya sudah dipadamkan.

"Asih dan Ulfa sudah tidur. Bapak dan Ibrahim dari mana aja. Kok lama banget Pak?" tanya Ibu penasaran. Melihat wajah Bapak dan Ibrahim yang terlihat khawatir Ibu jadi ikut-ikutan khawatir.

"Ada apa sich sebenarnya Pak. Apa ada yang kalian sembunyikan dari Ibu?"tanya Ibu penasaran.

"Ibrahim..coba lihat Asih. panggil dia dan bilang, Bapak mau bicara hal yang penting dengannya," perintah Bapak.

"Baik Pak,"

Ibrahim bergegas berdiri dan melangkah cepat menuju kamar Asih. Ibrahim yakin Asih belum tidur karena saat tiba tadi lampu dikamar Asih masih menyala.

Asih membuka pintu kamar. Ruangan kamar yang gelap membuat Ibrahim tidak dapat melihat apapun dikamar itu.

"Asih..,"panggil Ibrahim pelan.

Tidak terdengar sahutan Asih dalam kamar. Karena Ibrahim tak busa melihat apapun dikamar itu karena lampu yang dipadamkan Asih, akhirnya laki-laki itu menyalakan lampu kamar.

Dan.....saat berbalik, alangkah terkejutnya Ibrahim karena tiba-tiba mendapati Asih sedang duduk di atas ranjang sambil memandangi Ibrahim dengan tatapan tajam.

"Astaqfirullah...!!!" seru Ibrahim kaget.

"Asiiih..kamu ngagetin aku aja," ucap Ibrahim sambil beristiqfar berulang kali dan mengelus dadanya.

Asih tertawa sinis. Datar wajahnya seolah tak merasa bersalah telah mengagetkan Ibrahim.

"Bapak manggil kamu Asih. Ayo...kita ke depan," ajak Ibrahim hendak berbalik namun langkahnya terhenti ketika Asih memanggilnya.

"Im..berhenti..beritahu aku, apa yang kamu mimpikan tentang aku!?"tanya Asih tanpa beranjak dari atas ranjang tempatnya duduk.

Ibrahim menghentikan langkahnya.

"Biar Bapak yang akan menjawab pertanyaanmu Asih. Sekarang ikutlah denganku. Bapak dan Ibu menunggu kita diruang tamu. Ada hal penting yang ingin Bapak sampaikan," jawab Ibrahim yang langsung keluar dari kamar itu.

Dengan malas dan enggan, Asih terpaksa berdiri dan mengikuti langkah Ibrahim. Sesampainya di ruang tamu, Bapak lantas menyuruh Asih untuk duduk disamping Ibu.

Kedua perempuan beda generasi itu memandangi Bapak dengan beribu pertanyaan di benak mereka. Bapak menarik nafas berat saat akan memulai ucapannya.

"Ibu...Asih. Ada yang ingin Bapak sampaikan kepada kalian. Ini soal Asih," ujar Bapak sambil memandangi putri semata wayangnya itu dengan tatapan nanar.

Ibu terlihat kebingungan, namun memilih untuk menunggu apa yang akan disampaikan Bapak kepada mereka di ruangan itu.

"Bicaralah Pak. Jangan bikin Ibu khawatir," desak Ibu yang semakin penasaran.

"Hmm..begini Bu. Kemarin pas malam Jum'at kliwon, setelah Ibrahim sholat Istikharah di Masjid kampung kita, Ibrahim bermimpi buruk tentang Asih. Didalam tidurnya Ibrahim bermimpi melihat Asih yang berdiri diujung lorong yang gelap dan tak berujung dengan memakai baju hitam yang mengeluarkan lidah api disekujur tubuhnya" ucap Bapak memulai pembicaraan mereka.

Asih tertawa sinis namun tak digubris Bapak. Sementara Ibu terlihat mulai khawatir mendengar cerita Bapak.

"Kamu jangan tertawa Asih. Jangan kamu anggap hal ini main-main apalagi karangan Ibrahim belaka karena...!!!,"seru Bapak menggantung kata-katanya.

"Karena apa..!?" tanya Ibu dan Asih penasaran.

"Karena Bapak juga meminpikan hal yang sama,"jawab Bapak mengejutkan semua orang diruangan itu.

Ibrahim terkejut. Demikian pula dengan Ibu. Tapi Asih terlihat tak perduli.

"Tadi Bapak dan Ibrahim menemui Kiai haji Ali. Beliau menyarankan agar Asih memperbanyak beristiqfar. Ibadahnya juga ditingkatkan untuk menolak nasib buruk yang mungkin akan menyelimuti hidup Asih," ujar Bapak lagi sambil memandangi Ibu yang terlihat shock mendengar penuturan Bapak.

Asih terdiam. Walaupun ada sedikit rasa takut dalam hatinya perkara mimpi Bapak dan Ibrahim, tapi perempuan cantik itu masih saja belum percaya dengan apa yang diucapkan Bapak.

"Bapak yakin, kehadiran Prabowo dan keluarganya dikampung ini akan mempengaruhi Asih. Kemungkinan besar Asih dan Prabowo akan sering bertemu. Apalagi mereka sudah memiliki Ulfa. Makanya Bapak putuskan untuk memindahkan Asih, Ibrahim dan Ulfa ke kampung sebelah yang jauh dari kampung kita ini," ucap Bapak mengejutkan Asih dan Ibu.

Tiba-tiba Asih berdiri. Dan dengan bola pandangan tajamnya menolak usulan Bapak.

"TIDAAK...Asih Nggak akan kemana-mana. Asih akan tetap tinggal disini dan menunggu Prabowo pulang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Asih," ucap Asih lantang.

Ibrahim menghela nafas berat. Akhirnya apa yang ditakutkannya kejadian juga. Asih menolak mentah-mentah keputusan Bapak untuk memindahkan mereka ke kampung sebelah.

Ibu tertunduk lesu. Air mata perempuan paruh baya itu memgalir membasahi pipinya yang mulai keriput. Tak bisa dibayangkannya bagaimana nasib Asih kelak.

Bukan hanya Asih yang dipikirkan Ibu, tapi juga Ulfa cucu kesayangannya. Jauh dari Ulfa adalah beban terberat bagi Ibu.

"Apa tidak ada jalan lain lagi Pak selain memindahkan mereka?. Ibu nggak yakin cara itu akan bisa menyelamatkan Asih," ucap Ibu ragu-ragu.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Lanjutannya mn Kak?

2023-02-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!