Suara Rebana yang ditabuh oleh beberapa orang pemuda digapura depan kampung memecah keheningan pagi. Beberapa anak perempuan menarikan tarian khas daerah dengan gemulai.
Disepanjang jalan masuk menuju kampung terlihat deretan anak-anak SD berdiri rapi membentuk pagar betis sambil melambai-lambaikan bendera merah putih kecil ditangan mereka.
Orang-orang kampung itu dan kampung-kampung sebelah memenuhi jalanan sekitar. Hari ini mereka akan menyambut kedatangan Camat yang baru pengganti Camat Raharjo yang telah pensiun.
Tak lama kemudian muncullah rombongan yang ditunggu. Seorang laki-laki berwajah tampan yang mengenakan pakaian seragam khusus berwarna putih dari ujung kaki hingga ujung rambut. Bertubuh tegap dan atletis dengan tatapan penuh wibawa dan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.
Disamping laki-laki itu berdiri seorang perempuan muda yang cantik dan tinggi semampai bak peragawati, berkebaya warna senada, berkonde dengan polesan makeup sederhana namun terlihat sempurna dikulit putih perempuan itu.
Kedua orang itu adalah Prabowo Raharjo, putra tunggal mantan Camat Raharjo yang kini secara resmi telah menggantikan posisi Bapaknya sebagai camat di daerah itu dan istrinya Dewi Saraswati.
Disamping kedua pasangan yang terlihat serasi itu berdiri Raharjo dan perangkat kecamatan serta aparat desa lainnya.
Pak Kades menyambut rombongan dengan senyum sumringah. Seorang remaja cantik mengalunkan roncean melati ke leher Prabowo dan istrinya.
Suasanapun semakin meriah. Prabowo dan istrinya melangkah memasuki gapura kampung menuju balai desa. Hari ini diadakan syukuran atas dilantiknya Prabowo menjadi Camat oleh Bupati di kabupaten.
Deretan meja panjang berisi berbagai jenis makanan tersaji didepan balai desa. Semua orang dibebaskan untuk makan sepuasnya.
Dibalik kerumunan orang-orang yang mengikuti rombongan, terlihat seorang perempuan cantik dan bocah perempuan dalam gendongannya. Ya..Asih dan Ulfa juga ikut menyambut rombongan Camat yang baru.
Mata Asih berbinar saat melihat sosok Prabowo, laki-laki cinta pertamanya. Namun saat matanya beralih pada sosok perempuan yang berdiri anggun disamping Prabowo, wajah Asih sontak berubah. Darahnya mendidih dan ada cemburu disorot matanya yang indah.
Sementara itu, Prabowo yang telah tiba di balai desa kemudian duduk ditempat duduk khusus didampingi istrinya. Mata Prabowo mengarah ke kerumunan masyarakat yang berjubel di depan balai desa. Sorot mata laki-laki itu seolah sedang mencari sesuatu ..atau mungkin seseorang.
Ketika matanya terpaku pada sosok yang dicarinya, tiba-tiba wajah Prabowo berubah. Entah apa yang dirasakan Prabowo saat matanya menangkap sosok Asih dan seorang bocah cantik diantara kerumunan orang-orang.
Asih yang menyadari hal itu buru-buru mundur dan bersembunyi dibalik punggung orang-orang kampung didepannya. Mata perempuan itu memerah menahan tangis, cemburu dan kerinduan yang membuncah.
Prabowo mengedarkan pandangannya mencari Asih yang menghilang ketika kepergok Prabowo. Namun tidak ditemukannya....
"Asih...," guman Prabowo pelan.
"Kepada Pak Camat, kami persilahkan untuk memberikan kata sambutannya," suara pembawa acara mengejutkan Prabowo.
Dewi Saraswati, istri Prabowo menyentuh tangan suaminya dan memberi kode agar Prabowo berdiri dan menuju pordium untuk memberikan sambutannya.
Prabowo melangkah dengan tegap, kemudian melambaikan tangannya sambil tersenyum kearah kerumunan orang-orang yang memenuhi balai desa dan jalanan sepanjang kampung itu.
Singkat, padat dan jelas isi kata-kata sambutan Prabowo. Setelah selesai berpidato diiringi gemuruh tepuk tangan semua yang hadir, Prabowo kemudian kembali ke tempat duduknya semula.
Setelah pembacaan do'a oleh Kiai haji Ali tibalah saatnya acara yang ditunggu-tunggu oleh semua orang yang hadir saat itu. Makan bareng diiringi acara hiburan dangdutan orgen tunggal yang sengaja disewa panitia untuk memeriahkan acara penyambutan Camat yang baru.
"Silahkan Pak Camat dan Ibu untuk mencicipi hidangan yang telah disiapkan oleh panitia," ucap pembawa acara mempersilahkan Prabowo dan rombongannya untuk menikmati hidangan istimewa yang tersaji di hadapan mereka.
Sebagai seorang Camat dan putra tunggal dari seorang mantan Camat sekaligus pengusaha sukses di negeri ini, Prabowo tak main-main dalam hal menunjukkan kekuasaannya.
10 ekor sapi, 20 ekor kambing, berton-ton beras dan bahan makanan lainnya disumbangkan Prabowo kepada panitia untuk dimasak dan dinikmati seluruh masyarakat di kampung itu dan kampung-kampung sekitar.
Semua masyarakat yang hadir saat itu larut dalam kemeriahan acara hingga malam hari. Rumah besar keluarga Prabowo juga dipenuhi para tamu yang datang silih berganti untuk memberikan ucapan selamat kepada Prabowo atas kedudukan barunya sebagai Camat termuda di daerah itu.
Malampun makin larut, namun keramaian suasana kampung itu belum juga usai. Hingga menjelang Subuh barulah acara selesai dan masyarakat mulai pulang ke rumah masing-masing.
Prabowo yang memasuki kamarnya dan menemui istrinya yang telah tertidur pulas kemudian mengganti pakaiannya dan mengambil jaket kulit di lemari pakaian berukuran besar dikamar itu.
Dengan sigap dan hati-hati laki-laki itu mengeluarkan motor gedenya dari garasi kemudian mendorongnya hingga melewati pagar rumahnya yang tinggi. Setelah dirasa aman, Prabowo kemudian menyalakan mesin mogenya dan melaju perlahan membelah malam yang semakin dingin dan sepi.
Sesampainya di depan sebuah rumah yang sederhana namun terlihat asri, Prabowo kemudian mematikan mesin mogenya. Sesaat laki-laki itu melayangkan pandangannya ke sekeliling untuk memastikan dirinya aman berada di tempat itu.
Tiba-tiba sesosok bayangan telihat keluar dari rumah itu. Dengan seluruh tubuh tertutup kain sosok itu mendekati tempat Prabowo memarkir motornya.
"Asih..," bisik Prabowo memanggil sosok yang berjalan semakinn dekat kearahnya itu.
"Ini aku Mas...Asih," jawab perempuan yang berbungkus kain itu menyebut namanya.
"Ayo..kita pergi," ajak Prabowo menyuruh Asih untuk naik ke boncengannya.
Merekapun pergi meninggalkan tempat itu.
Kedua orang itu menuju rumah lama milik keluarga Prabowo yang terletak diluar kampung itu. Sekeliling rumah lama Prabowo dikelilingi persawahan milik keluarga Prabowo.
Setelah tiba dirumah itu, Prabowo kemudian menghentikan mogenya dan memarkirnya ditempat yang aman disamping rumah.
Prabowo membuka kunci pintu rumahnya kemudian menarik tangan Asih untuk masuk mengikutinya.
Begitu kaki Asih menginjak lantai rumah besar itu, tiba-tiba Prabowo mendorong tubuh Asih hingga menempel dipintu. Dengan sebelah tangannya Prabowo mengunci kembali pintu rumahnya dan dengan sebelah tangannya lagi memegang erat tangan Asih.
Asih tertegung. Kini kedua tangannya telah digenggam kuat oleh Prabowo dan diletakkan menempel diatas kepalanya.
Untuk sesaat Prabowo dan Asih saling bertatapan, kemudian......
Prabowo mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Asih dan ******* bibir Asih dengan rakus.
Gejolak kerinduan yang selama ini dipendam keduanya membuat mereka mengabaikan aturan yang kini trlah mengikat keduanya.
Asih tak tinggal diam. Dilepaskannya tangan Prabowo, kemudian menarik leher laki-laki itu agar tidak menjauhinya. Kemudian tanpa jeda mulai membalas ciuman-ciuman panas Prabowo.
"Maasss...Akkkhhh..,"Asih merintih.
Dirasakannya gigitan Prabowo dibibirnya membuat perempuan itu semakin terangsang. Dengan liar Asih mulai mengikuti irama gerakan Prabowo.
Malam itupun dilalui keduanya tanpa curiga, ada sepasang mata yang melihat semua itu dibalik kaca jendela besar rumah Prabowo dengan mata merah penuh amarah..
\=\=\=\=\=\=\=\=
Mata siapakah itu ??..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments