Hiruk pikuk dijalanan mulai memadati jalan utama
Gedung gedung perkantoran tinggi menjulang menjadi background para pengguna jalan
Suasana pagi ini sangat cerah. Tetapi tidak dengan asisten Anand, yang beberapa hari ini ditinggalkan oleh bosnya, dan disibukkan dengan pekerjaan yang begitu padat dikantornya, untuk menggantikan tuannya
Hari demi hari, Anand sibuk memimpin meeting dengan para staff divisi, dan juga dengan para klien
Yah, meskipun agak berlebihan Pekerjaannya, tetapi dirinya harus profesional dan selesai tepat waktu
Bagi Anand tidak mengapa, karena Anand sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini. Terlebih, dia juga sudah berpengalaman sebagai wakil manager, sewaktu dirinya bekerja dinegara orang
Baginya, jika bigboss bahagia, diapun ikut bahagia
Anand sudah memasuki gedung megah BAE corp, yang disambut hangat oleh para recepsionis dengan sopan dan ramah
"Pagi tuan Anand" Sapanya
Anand tersenyum tipis, sebagai jawabannya
Kemudian, iapun melenggang masuk kedalam lift khusus petinggi
Ting
Pintu lift terbuka, kemudian dirinya berjalan sedikit, barulah sampai diruangannya.
Tiba-tiba
"Tuan Anand...!!" Seseorang memanggilnya
Anand berhenti, dan melepaskan handle pintu ruangannya, yang tadi dirinya akan masuk kedalam
"Kayak ada seseorang yang memanggilku" Anand akan mengayunkan kakinya lagi
"Tuan !! Tuan Anand !!" Panggil seseorang lagi
Klok klok klok
Suara sepatu Lia berkumandang karena berlari mengejar sang asisten
Asisten Anand berhenti dan menoleh kesumber suara. Ternyata sekretarisnya yang memanggilnya
"Tuan, hari ini ada jadwal meeting" Ucapnya memberi tau
"Iya, jam berapa?"
"Jadwal pertama, sekitar pukul 10 siang, dengan para staff"
Anand mengangguk
"Karena jam 1 siang ini, kantor kita akan kedatangan tamu dari Singapura, yaitu Mr Park"
"Oke, siapkan semua agenda hari ini.." Ucap Anand tegas, kemudian akan berjalan untuk meninggalkan ruangan ini
"Baik tuan. Eng tuan" Menjawab sekaligus bertanya
Anand berbalik "Iya"
"Maaf tuan, apa tuan muda Ahmed, hari ini akan mengikuti rapat ??" Ucap Lia sopan.
Tatapan asisten Anand langsung tajam. Anand tidak suka dengan seorang karyawan, yang bertanya pribadi mengenai tuan mudanya
"Maaf tuan" Lia menunduk dengan hati yang berkecamuk
"Maafkan saya tuan. Saya tidak bermaksud ikut campur mengenai tuan muda Ahmed" Sambungnya
"Bagus. Kalau begitu, urus saja pekerjaanmu" Ucap Anand datar
Lia hanya mengangguk, dan kembali lagi ke meja kerjanya "Busettt, ngeri" Lia sedikit horor jika menatap Anand. Karena Anand jarang tersenyum
"Gila. Tatapannya, kayak banteng india mau perang. Wajahnya kaku kayak penggaris besi. Tak bisa kubayangkan ntar istrinya kayak apa ya..." Lia menggeleng-gelengkan kepala agar bayangan terhadap asisten pudar selembut debu
Plok plok plok
Lia menabok pipinya sendiri kekanan dan kekiri "Lia, Lia. Jangan ikut campur urusan tuan muda dan juga itu tu asistennya. Hmm.. Dasar banteng india" Gumam Lia
Tiba-tiba
"Lia" Panggil seseorang yang sangat dihafal oleh telinganya
"Tuan" Lia menoleh pelan
Anand menatapnya "Apa hari ini kau sudah mempersiapkan untuk bahan rapat ?" Tanyanya tiba tiba.
'Kaget dah. Kirain mau memarahin' Pikirnya berkecamuk.
"Sudah tuan. Saya tinggal mempersiapkan meja meetingnya saja" Ucap Lia sopan
"Oke. Setelah meeting ini selesai, jadwal kita bertemu dengan Mr Park. Kau harus ikut, ya"
Dengan terpaksa jawab "Baik tuan"
"Eh..Sudah lama bekerja disini saja saya belum bisa membaca hatinya tuan Anand..Sudahlah yang penting bilang maaf saja biar aman hehe.."Hati Lia
***
Divilla
Minggu pertama dihari pernikahan mereka.
Pasangan dimabuk cinta ini berkencan pagi siang sore malam..Tak bosan bosannya memadu kasih..Pasangan ini memang tak sesulit dengan pasangan pasangan yang lain..Meskipun gadis itu awalnya tidak suka dan selalu menolak tapi tidak sesulit menaklukkan hati gadis itu...Bisa dikatakan hubungan mereka datang tiba tiba dan disambut dengan tangan terbuka..
"Pagi ini hari terakhir berkencan..Rasanya cepat sekali..Padahal aku ingin jalan jalan lagi menikmati keindahan alam pegunungan yang sejuk"Batin Gaby yang sedikit kurang puas.
"Sayang...Kau sudah siap..."
"Sudah sayang"
Merekapun berpamitan dengan orang orang disekitar villa ada pak Hendy mang Engkos juga teh Rina dan beberapa karyawan pabrik pengemasan juga terlihat berdiri tak jauh dari villa..
Mereka melepas pemilik villa dan juga termasuk bosnya para pekerja diperkebunan.
"Sayang,kenapa kamu masih cemberut . Apa kamu kurang puas semalam hemm"
"Ih apaan si...Aku kurang puas menikmati keindahan sini"
"Ya sudah ntar kapan kapan kita kesini lagi ya..Sebulan sekali diakhir pekan..Gimana kau setuju?"
Gadis itu memanggut manggutkan kepalanya.
"Sayang...Kita mampir ketoko itu yuk..Kita beli oleh oleh buat teman kerjaku dan oma"
"Buat oma saja..."Ucap Ahmed dengan serius
"Lah..Memangnya kenapa hanya oma saja yang dikasih...Terus rekan kerjaku mau dikasih apa"
"Nggak usah...Kau kan sudah kupecat"
"Apaaa?!"
"Terus tiap hari aku itu disuruh ngapain kalau nggak kerja!?"Dalam hati Gaby sedalam dalamnya .
"Kau tunggu aku saja dirumah...Dan kau menemani oma saja..Oma pasti suka"
Senyum Ahmed mengembang sempurna karena merasa menang dengan pemecatan sepihak.
E**h...kenapa pas jawabannya si..Padahal aku belum bertanya batin Gaby yang dibikin eneg sama suaminya.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
.Nurhayati
jadi Bu RT saja Gaby....gak kemana-mana.....😀
2022-02-09
1