Menghadiri Ulang Tahun Nyonya Besar

Di mansion.

Para tamu undangan sudah berdatangan, dan sudah memenuhi halaman rumah super ellit ini.

Mobil mobil mewah telah berjajar rapih diparkiran halaman depan

Para tamu dan kolega, sudah berkumpul di taman, yang didesain sedemikian rupa, hingga terlihat sangat mewah dan elegan

Berbagai makanan juga tersedia. Dari menu masakan lokal, hingga masakan western

Didepan sudah ada panggung, lengkap dengan podiumnya, seperti akan ada pengajian umum. Tapi entahlah, orang kaya mah bebas

Terlihat juga tuan dan nyonya besar, sedang sibuk menyapa para tamu undangan.

Anand dan Gaby sudah sampai ditempat, lalu mendatangi tuannya

"Selamat malam tuan" Sapa Anand pada Ahmed

Ahmed menoleh, pada sumber suara "Anand.." Lalu, Ahmed menoleh pada seseorang yang berhasil dibawa oleh asistennya 'Gaby.. Cantik'

Anand dan Gaby membungkukkan badan tanda hormat

"Mari, mari" Ahmed mempersilakan keduanya untuk duduk. Tapi keduanya menolak, dan ingin berdiri saja

Ahmed mendekati Anand, lalu sedikit menariknya "Nand. Barusan ngeyel nggak ini anak" Bisiknya sambil menunjuk Gaby dengan netranya

"Dia sudah gadis tuan. Bukan anak-anak lagi" Protes Anand

"Ah iya. Maksudku begitu"

"Ya, susah-susah gampanglah tuan" Jawabnya sambil menatap Ahmed

"Tenang, ntar ada komisi buatmu"

"Yess. Gitu dong tuan"

"Kamu lama-lama kok nyebelin ya. Semuanya diukur pakai uang"

"Tuan. Jika kekasih tuan tidak kami jaga betul-betul. Mana bisa sampai disini dengan selamat"

"Iya iya, urusan itu bahas nanti oke. Aku ingin menghampirinya"

Anand mundur satu langkah "Silakan tuan. Segeralah sambut bidadari tuan, yang datang dari kahiyangan"

"Eh"

Kemudian, Ahmed mendekati gadis itu

"Hei nona, kau datangnya sangat terlambat sekali" Bohongnya

"Hah??!! Terlambat??"

"Iya. Sangat terlambat"

"Maaf tuan... Jalanan tadi macet sekali" Selah Anand, padahal dirinya tidak ditanya

"Diam!? Aku sedang bicara dengannya, bukan denganmu" Tegur Ahmed

Anand kembali terdiam dan mundur lagi

'Anda memang pandai tuan'

Ahmed berdiri menjulang didepan Gaby "Kenapa kau diam nona, kau tau konsekuensinya apa ?? Kau harus menuruti apa yang aku mau"

Gaby mendongak "Maksud tuan??"

Jemari Ahmed sudah ia tempelkan pada bibir gadis yang ada didepannya "Sttt. Itu artinya, kau tidak bisa menolak" Ucapnya dengan wajah yang sangat dekat, dengan wajah gadis itu

"Tapi tuan"

"Tak ada tapi-tapian"

"Tuan. Maksud tuan apa!? Saya sudah datang kesini, meluangkan waktu untuk datang kepesta nyonya. Seharusnya, tuan itu berterima kasih. Bukan malah ngajak ribut"

"Kau sudah berani padaku?"

Gaby terdiam

"Kau diam. Berarti iya"

"Tuan!! Benar kata orang ya, mentang-mentang tuan orang kaya, jadi tuan seenaknya mengancam"

Gaby langsung membalikkan badan, setelah puas memaki bosnya

Ahmed segera mencegahnya

"Eit eit, mau kemana ??" Tangan Gaby sudah dicekal "Ikuti aku"

Gaby mengabsen tangannya yang ditarik oleh pria yang tiap hari kerjaannya mengganggunya

"Tuan. Mau dibawa kemana aku" Protesnya

"Diam. Kau tidak ingin menemui calon nenekmu haa" Paksa Ahmed lagi

"Iiih tuan... Memangnya ada hubungan apa saya dengan tuan"

"Kalau kau membantah, sudah kupastikan kau akan kucium. Yah, kucium disini, didepan para tamu undangan" Ancam Ahmed lagi

"Iiii... Lepasin nggak... Tuan, tanganku sakitttt" Ucapnya sambil meringis.

"Nggak"

"Dilihat banyak orang. Malu tuan... Lepasin"

"Makanya diam. Ingat, bersikaplah yang manis. Dan patuhlah oke"

Gaby sudah geram "Aku benar benar gila" Gerutunya

"Iya. Aku juga sama"

Mereka sudah sampai didepan oma Suzan

"Oma..."

Oma menoleh "Ahmed. Siapa?" Tunjuk oma pada Gaby

"Ini, calon cucu oma" Mantapnya

Mata Gaby melebar "Tuan"

"Sudah, sudah. Siapa namamu nak" Ujar oma Suzan, pada Gaby

Gaby bersalaman dengan oma "Nama saya, Gaby nyonya"

Meskipun mantan karyawannya, oma tidak hafal

"Panggil oma" Protes oma

Gaby bingung "I-iya oma" Cengirnya

Setelah mereka berbincang-bincang

Saatnya oma untuk menaiki panggung, dan berdiri dibelakang podium. Begitu pula dengan tuan muda Ahmed..

Tapi sebelum memberi sambutan, Ahmed turun dari panggung, dan menghampiri Gaby yang masih bersama asisten Anand, dibawah panggung

"Mari nona, kita keatas" Ahmed meraih tangan gadis itu, dan menggandengnya keatas panggung.

Gaby yang tak tau menahu dibuat kaget karena sorotan lampu, menyoroti keduanya hingga keatas panggung.

Para tamu undangan dibuat heran

Pikiran mereka berperang dengan sendirinya.

Ada yang kecewa, ada pula yang bahagia karena melihat mereka berdua sangat serasi, yaitu cantik dan tampan.

Merekapun mengumumkan atas pertunangan mereka.

Dengan wajah bingung, Gabypun terpaksa menerima lamaran ini.

Mereka berdua sudah turun

"Tuan. Kok mendadak gini"

"Sudah. Terima aja"

"Ya Tuhan.. Lama-lama stres aku"

"Sama. Aku juga iya. Daripada stres sendiri -sendiri. Mending kita stres bareng"

"Ya Tuhan, bos macam apa ini"

"Oma datang. Diam"

Oma Suzan menghampiri mereka bertiga

"Sayang, ini baru lamaran. Dan besok, kita akan kerumahmu. Dan secepatnya dicarikan hari yang tepat untuk pernikahan kalian"

"Hah.. Nyonya.."

"Panggilnya kok nyonya? Oma dong" Protes oma lagi

"Te tetapi nyonya"

"Oma. Tak ada tapi tapian" Ralat oma Suzan

Kemudian, oma memberi nasihat untuk mereka berdua

"Baiklah nyo eh oma. Terima kasih atas segala nasihat dan kasih sayang yang nyonya curahkan kepadaku. Semoga Tuhan selalu memberikan oma kebahagiaan"

"Oh" Oma Suzan memegang kedua lengan Gaby

"Sekali lagi, selamat ulang tahun, oma. Semoga di tahun ini dan seterusnya, Tuhan berikan oma kesehatan. Supaya bisa bermain dengan cucu-cucu... "

Semuanya menatap Gaby

"Ya, kamu benar. Oma seharusnya sudah bermain dengan cicit, bukan cucu. Karena cucu oma sudah pada tua seperti Ahmed" Ejeknya pada Ahmed

"Oma.."

"Nggak usah protes. Oma bicara dengan Gaby, bukan denganmu"

"Oma. Cucumu itu siapa? Aku apa dia" Tunjuknya pada Gaby

"Semuanya"

"Maksud oma"

"Anand, Gaby, Arzu dan juga kamu. Semuanya cucu oma"

"Kenapa oma mengaku Anand sebagai cucu juga"

"Karena oma ingin menjodohkan Arzu dengan Anand" Kedua alis oma sudah dinaik turunkan

"Mana bisa oma" Protes Ahmed

"Kenapa kamu menolaknya. Anand pemuda baik-baik kalau oma lihat. Kalau dijodohkan dengan Arzu, oma yakin, pasti cocok"

"Cocok bagi oma, tapi belum tentu cocok buat mereka"

Tiba-tiba

"Tuan. Sepertinya, saya harus pulang sekarang" Pamit Anand tiba-tiba

"Tunggu dulu Nand. Tuh kan oma. Anand nggak setuju"

"Kamunya aja yang nggak bolehin. Kamu takut disalip kan, sama adikmu" Ejek oma kembali, lalu berlalu begitu saja

"Bukan begitu oma. Mereka berdua aja belum kenal" Teriak Ahmed, tapi tidak diurusin oleh oma "Main jodoh-jodohin segala. Kita aja terpaksa"

"Aku yang terpaksa" protes Gaby

"Stt, jangan keras-keras. Takut didengar oma"

"Oma sudah jauh"

"Meskipun jauh, oma bisa mendengar. Ingat ya, Oma punya penyakit jantung. Kalau terjadi apa-apa karena penolakanmu, kamu yang akan aku salahkan"

"Sudahlah. Aku mau pulang sekarang"

"Gaby, tunggu dulu. Kamu tunggu sebentar ya. Biar aku yang antar"

"Eh, tidak usah tuan. Biar, saya pulang dengan tuan Anand saja"

"Kamu menolak??"

"Maaf tuan, om saya sudah menunggu dirumah"

"Oh, kebetulan banget dong, sekalian kenalan"

"Ih nggak bisa. Aku tidak mau omku kaget ngeliat tuan"

"Kenapa emang. Aneh"

"Iya, tuan aneh"

Anand mulai pusing "Baiklah. Kalian berantem dulu. Saya mau menemui oma"

Anand segera meninggalkan bosnya, yang berantem tidak kelar-kelar

Anand sudah didepan oma

"Anand.. Mau pulang sekarang" Ucap oma setelah Anand berpamitan

"Iya nyonya"

"Oma"

"Iya oma maaf"

"Sekalian mengantarkan Gaby?"

"Saya bingung oma. Mereka lagi pada berantem"

"Berantem kenapa?"

"Yang satu ingin diantar, yang satunya nggak mau diantar"

"Oh, kalau begitu, kamu pulang sendiri saja. Biar gadis itu, Ahmed yang antar"

"Baiklah. Terima kasih oma" Ucapnya girang, lalu mencium tangan oma "Oiya, sekali lagi, selamat ulang tahun oma. Semoga sehat selalu, agar saya bisa selalu mendengar nasihat oma"

"Oh.. Terima kasih sayang. Salam untuk kedua orangtua mu ya?"

"Siap oma. Pasti akan saya sampaikan"

"Iya sayang, hati-hati"

BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Tutun Imam

Tutun Imam

lucu main tarik bae

2022-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan
2 Tabrakan
3 Makan Siang dipantry Kantor
4 Ahmed Mulai PDKT Terhadap Gaby
5 Akal Bulus Ahmed
6 Benazhir Restoran
7 Rapat Dipabrik plastik
8 Pabrik Kosmetik
9 Butik Suzan
10 Menjemput Calon Istri Bos
11 Menghadiri Ulang Tahun Nyonya Besar
12 Akhirnya Menikah
13 Berbulan Madu
14 Mengenal Sang Asisten
15 Masih Bulan Madu
16 Bos Sudah Bekerja Kembali
17 episode 17
18 Oma Terpesona Dengan Anand
19 Revisiiiiiii
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Ekstra part 1
76 Ekstra part 2
77 Ekstra part 3
78 Ekstra part 4
79 Ekstra part 5
80 Ekstra part 6
81 Ekstra part 7
82 Ekstra part 8
83 Ekstra part 9
84 Ekstra Part 10
85 Ekstra part 11
86 Ekstra part 12 End
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Pengenalan
2
Tabrakan
3
Makan Siang dipantry Kantor
4
Ahmed Mulai PDKT Terhadap Gaby
5
Akal Bulus Ahmed
6
Benazhir Restoran
7
Rapat Dipabrik plastik
8
Pabrik Kosmetik
9
Butik Suzan
10
Menjemput Calon Istri Bos
11
Menghadiri Ulang Tahun Nyonya Besar
12
Akhirnya Menikah
13
Berbulan Madu
14
Mengenal Sang Asisten
15
Masih Bulan Madu
16
Bos Sudah Bekerja Kembali
17
episode 17
18
Oma Terpesona Dengan Anand
19
Revisiiiiiii
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Ekstra part 1
76
Ekstra part 2
77
Ekstra part 3
78
Ekstra part 4
79
Ekstra part 5
80
Ekstra part 6
81
Ekstra part 7
82
Ekstra part 8
83
Ekstra part 9
84
Ekstra Part 10
85
Ekstra part 11
86
Ekstra part 12 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!