"SUSAN BUTIQUE" Tulisan kapital ini terpampang lagi didalam butik, dengan tulisan berwarna emas
'Apakah ini artinya butik milik keluarga Effendy????' Batin Gaby, sambil mengikuti langkah Anand
'Tuan Anand sepertinya hafal betul, apa dia mau belanja? Katanya takut telat. Tapi malah mampir mampir ' Gerutunya masih didalam hati
"Mari nona, silahkan masuk" Anand tiba tiba mengagetkan lamunan Gaby
"Tuan, kita mau apa? apa tuan tidak takut telat ?" Tanya Gaby, sambil mengikuti asisten kemanapun dia melangkah
Setiap karyawan butik yang melintas didepan Asisten Anand, semuanya menunduk hormat, seperti pada atasannya
"Sudah, silakan masuk" Anand bukannya menjawab pertanyaan Gaby, tapi malah menyuruh Gaby untuk masuk
Gaby nurut saja, karena Gaby takut ditinggal begitu saja oleh Anand
'Ini itu butik milik siapa sih? kenapa pelayan butik semuanya memberi hormat pada asisten Anand' Hati Gaby penasaran terus terusan
"Silahkan masuk nona, ini gaun yang harus nona coba, silahkan dicoba dulu nona" Pelayan butik memilihkan tiga buah gaun dengan model yang berbeda untuk dicobanya.
Ia memberikan satu gaun untuk dicoba "Ini nona"
Gaby menurut untuk mencoba baju yang sudah dipilihkan oleh pelayan tersebut. Setelah dipakai, Gaby keluar dengan gaunnya
"Coba nona menghadap kemari" Gaby berdiri, lalu diputar pelan badannya oleh pelayan tadi
"Cocok nona, anda sangat cantik dan baju ini pas ditubuh nona. Ini dicoba lagi nona" Ucap pelayan tadi, sambil menyerahkan gaun satunya lagi yang berada ditangannya.
Gaby menurut lagi, apa yang diminta pelayan tadi.
Setelah keluar dengan menggunakan gaun keduanya
"Wih.. Ini juga cantik nona... Cocok cocok" Ucap pelayan tadi jujur "Coba satu lagi nona" Iapun menyerahkan gaun ketiganya dengan model yang berbeda.
"Mbak, tolong jangan membingungkan aku Mbak. Terus, maksud aku disuruh mencoba baju ini semua buat apaan? Mbak nggak salah orang kan? " Lama lama Gaby mati penasaran kalau dia tidak tau sama sekali
"Tidak salah sama sekali nona. Anda nona Gaby kan?"
"Iya betul "
"Ya sudah, satu lagi ya nona, satu gaun lagi yang wajib nona Gaby pakai ok. Ini, silakan dicoba lagi, sekali lagi " Rayu pelayan, yang sejak pertama, Gaby belum kenal sama sekali
Didalam ruangan, Gaby menggerutu "Maksudnya apa coba, saya harus mencoba ketiganya? Bukankah yang pertama katanya cocok. Lalu, untuk apa mencoba gaun yang kedua dan yang ketiga"
Setelah Gaby keluar
"Wah, tak salah pilih. Anda benar benar cantik nona" Puji pelayan tadi
"Mbak Wati !!" Teriak pelayan lain, memanggil pelayan yang sudah melayani Gaby
"Ya mbak"
"Customer sudah ditunggu"
"Oh ya mbak" Jawab Wati
"Oh, mbak ini namanya Wati" Teka teki sudah terjawab satu persatu
"Silahkan nona, anda sudah ditunggu oleh nona Firda diruang sebelah" Ucap Wati
"Nona Firda siapa mbak?" Tanya Gaby
"Perias handal yang ada disini nona"
"Oh..."
"Iya nona, mari saya antar" Pelayanpun segera berjalan didepan Gaby, dan menunjukkan ruang rias yang ia maksud.
Setelah sampai
"Mbak Firdaaa" Sapanya
Firdapun menoleh
"Hay... " Tangannya melambai dengan gemulai
Gaby tersenyum menyapa balik mbak Firdanya
"Hay nona cantik..." Dengan hebohnya ia memutar mutar badannya Gaby, dengan jari jemarinya yang lentik
Gaby hanya tersenyum. Karena Gaby bingung mau panggil apa
"Kamu pacarnya si bos ya nek?" Tanya Firda sambil sibuk mengaca disamping Gaby
"Ayo silahkan duduk sayang.." Sambungnya sambil mendudukkan Gaby dikursi salon
Firda mulai mengambil alat make up dan mulai memoles moles wajah Gaby.
Setelah tigapuluh menit berlalu, wajah Gabypun disulap menjadi peri yang cantik luar biasa.
Sebenarnya Gaby sudah cantik
Tetapi untuk malam ini, ia benar-benar dipoles maksimal, ditunjang dengan busana hitam glamour, dengan riasan yang elegan. Membuat mata Firda tak bosan bosan melihatnya.. Ia bangga akan polesannya..
"Sudah selesai ?" Ucap Asisten Anand yang memasuki ruang rias.
"Taraaaaa" Firda memegang kedua pundak Gaby, sambil membelokkan badan kearah Anand.
'Wah nona cantik sekali..' Hati Anand berdecak kagum, melihat kecantikan Gaby bak putri dongeng. Ia sangat cantik sempurna. Tapi detik itu juga, Anand membuang kekagumannya terhadap calon pacar bosnya. Calon lo ya..
"Kalau begitu, kami pamit duluan mbak, sudah sore" Pamitnya pada Firda
"Iya say hati hati"
"Mari nona, sekarang sudah jam 5 lebih. Kita jangan sampai terlambat" Ajaknya pada Gaby
-
Anand sudah membuka pintu mobil bagian belakang "Silakan masuk nona, hati hati" Dengan hati hati, Anand mempersilahkan calon ratunya untuk masuk kemobil, dan mengantarkannya kepada rajanya.
Ya, sang raja adalah Benazhir Ahmed Effendy.
Anand sudah mulai mengemudi, dengan kecepatan sedang
Didalam mobil hanya ada keheningan.
Keduanya sama-sama tidak ingin memulai untuk mengobrol satu sama lain
Anand mulai menatap gadis yang ia bawa, lewat kaca spion atas "Nona, dari tadi nona hanya terdiam saja, kenapa nona? Apa anda sakit?" Tanya Anand penasaran
"Tidak"
"Hanya tidak?"
Gaby menatap Anand lewat spion juga "Saya heran tuan. Kenapa saya harus berubah seperti ini.." Gaby sambil memegang gaun yang ia pakai, lalu diangkat keatas. Maksudnya ditunjukkan ke Anand. Padahal Anand mana bisa melihat. Dia saja fokus dengan lalu lalang jalanan yang mulai padat
Tapi asisten Anand hanya membalasnya dengan senyum.
"Asisten Anand" Panggil Gaby
"Iya nona"
"Saya boleh protes nggak?"
"Protes??" Ulangnya
"Iya.. Kenapa hanya saya saja yang dijemput. Bukankah Lizet juga diundang? kenapa dia tidak diajak sekalian bersama denganku"
Anand hanya tersenyum lagi.
Lalu
"Sial..." Kesal Anand sambil memukul stir
"Anda kesal denganku asisten Anand??"
"Maaf nona, bukan. Lihat jalanan didepan sana" Anand menunjuk jalanan yang sesak penuh kendaraan
"Iya, macet ya? "
"Padat dan macet"
Sesekali Anand memainkan jari jarinya distir mobil, dan membuat nada penghilang jenuh
"Tuan"
"Iya"
"Tadi pertanyaanku belum anda jawab asisten Anand"
"Pertanyaan yang mana nona?"
"Haduww. Kenapa hanya saya saja yang dijemput, kenapa Lizet tidak. Padahal, tempat kami kan diapartemen yang sama. Kenapa tidak sekalian dijemput. Disini sudah jelas asisten Anandhan Nicolas!!" Nadanya agak ditekan oktafnya
"Karena anda wanita yang spesial nona"
"Maksudnya!!"
Anand lagi lagi tidak menjawab, dia hanya senyum sambil melirik kaca spion depan, untuk mengecek gadis incaran bosnya, agar yang dibawanya itu benar benar masih ada dan selamat.
"Nona" Panggil Anand
"Hmm"
"Apa nona selama ini tidak tau??"
"Tau apa!!"
"Kalau tuan muda Ahmed punya rasa dengan nona??"
"Nggak, sama sekali" Gaby asal jawab, dia tidak mau menerka nerka takut dikira kege eran
"Berarti nona orangnya tidak peka ya?"
"Maksud tuan apa! " Gaby sedikit kesal karena dibilang tidak peka
"Bukankah tuan selalu memperhatikan nona saat dikantor? Apa nona sama sekali tidak tau?"
"Tidak " Jawabnya cepat
"Tidak tau? "
Gaby menggeleng, padahal Anand belum tentu melihat gelengan gaby
"Bahkan makan siangpun, tuan selalu membawakannya untuk nona. Dan selalu menemani nona untuk makan siang dipantry kantor"
"Terus, apa kaitannya aku tau atau tidak"
"Nona, nona. Tuan menyukaimu nona"
"Kata siapa. Nggak mungkin"
"Kalau mungkin. Bagaimana?"
"Yah.. Nggak tau"
"Nona ingin menolaknya?"
"Eng, eng.. Kurasa, jawabannya rahasia"
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Tutun Imam
dih terlalu polos apa bodoh sih
2022-02-13
0
.Nurhayati
Duh Gaby......
SDH mati rasa apa bgmana ya ?
2022-02-09
1