"BENAZHIR RESTO"
Gaby memandang Ahmed, Ahmedpun memandang Gaby. Mereka saling tatap
"Kenapa? ada apa? kau kelihatan bingung" Tanya Ahmed pada Gaby
"Tidak tuan. Cuma, heran saja"
"Heran kenapa? " Tanya Ahmed kembali, karena Ahmed belum faham
"Kenapa ada nama tuan" Tunjuk Gaby pada papan besar, yang bertulisan nama orang, yang ada di sampingnya, yang terpampang diatas sana
Ahmed mengikuti telunjuk Gaby "Oh... Jangan dipikir keras, ayo keluar" Ajak Ahmed sambil membuka pintu mobil, yang sudah ada Anand disana
Merekapun semuanya turun dari mobil, dan masuk keresto yang unik dan mewah.
Mereka berjalan beriringan.
Setelah masuk, mereka sudah di sambut, dan dipersilakan duduk, oleh waiter wanita, yang tidak menggunakan sepatu roda.
Mereka sudah duduk bertiga, yang sudah dipesan oleh Anand sebelumnya
Tak berapa lama, pesananpun hadir tanpa harus memesan terlebih dahulu..
Para pramusaji berlari ria menggunakan sepatu roda dengan indah dan tepat...
Gaby dibuat takjub oleh atraksi dan pemandangan tersebut. Makanan diatas nampanpun, tak ada satupun yang tertumpah, ataupun jatuh.
"Mereka tampan tampan sekali, lincah lincah lagi" Gumam Gaby, tapi masih didengar oleh sekitar
"Apa, tadi kamu ngomong apa? siapa yang tampan?" Bisik Ahmed
"Itu" Tunjuknya pada para pramusaji, yang sudah berdiri dengan makanannya, yang masih berada diatas nampannya
Pramusaji wanita menerima makanan dari pramusaji pria, yang seluruhnya menggunakan Sepatu roda. Ia mulai menatanya diatas meja mereka bertiga
Setelah selesai menyajikan, para pramusaji pria membungkukkan badan, tanda mereka berpamitan karena tugas mengantar makanan sudah selesai.
Terakhir, pramusaji wanita yang tugasnya hanya menyajikan makanan kemeja pengunjung, iapun bergegas membungkukkan sedikit badannya, tanda selesai menyajikan.
"Selamat menikmati tuan, nona" Ucap pramusaji wanita, dan terus berlalu untuk pindah kemeja lain
"Ehemmmm.. Mau makan tidak?" Dehem Ahmed guna memecah Gaby yang sejak tadi tak berkedip matanya.
"Ii ya tuan..." Gaby kaget "Tuan.. Apa restoran disini memiliki telepati?" Gaby membisikkan ke ketelinga Ahmed.
"Maksudnya?" Ahmed belum jelas.
"Kita baru duduk, tau tau para pramusaji berkeliaran kesini membawa makanan tanpa tanya dulu sama pengunjung. Memangnya , mereka semua tau isi hati anda. Maksudku, mereka tau, apa yang ingin anda makan?"Heran Gaby.
"HAHAHAHA" Ahmed dan Anand tertawa terbahak bahak
"Kenapa kalian tertawa ? apa tampangku kelihatan lucu tuan tuan? saya kan hanya tanya" Gaby mulai kesal.
"Iyaa ya ya ya.. Disini karyawannya semuanya mempunyai ilmu telepati haha" Ahmed sudah gemas, ia ingin sekali mencubit pipi Gaby yang sudah memerah seperti tomat yang siap panen.
Ia pun berbohong mengatakan karyawan diresto memiliki telepati. Padahal sebelum datang kerestoran ini, asisten Anand sudah memesan terlebih dahulu lewat telepon.
Bagi Anand sangat mudah untuk menyiapkan seluruh keperluan tuannya. Terlebih, restoran ini milik keluarga Effendy. Dan Anand, orang nomor dua yang berkuasa diperusahaan BAE corporation
"Ayo dimakan.. Kenapa bengong" Ahmed mulai menyendok makanan yang ada didepannya.
"Enggak. Enggak laper" Gaby ngambek karena malu.
"Hey... Nanti kamu pingsan, saya tidak mau mengangkatmu" Protes Ahmed.
"Biarin. Memangnya didunia ini hanya tuan saja yang menempati. Orang lain kan ada. Kalau tuan tak mau mengangkatku orang lain juga bisa" Gaby masih tetep ngambek.
"Kau marah? Apa kau ingin aku menyuapimu haa? " Ledek Ahmed dengan senyuman tipis
"Nggak perlu. Memangnya saya bayi" Rajuknya, tapi ia mulai menyuapinya sendiri
"Baguslah" Ahmed mengambilkan dan membantu mengiris iris makanan untuk Gaby
Gabypun tidak menolak bantuan dari Ahmed. Ia mulai memakan makanan yang sudah tersaji didepannya.
Setelah selesai makan, merekapun bergegas menuju kota Tangerang.
Perjalanan kekota Tangerang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, itu kalau jalanan tidak macet.
Didalam perjalanan, Gaby hanya melihat pemandangan, yang ikut berjalan, ketika mereka melintasi tumbuhan yang cantik tumbuh disisi jalan.
"Sungguh menakjubkan" Gaby berdecak kagum
"Ada Apa? " Tiba tiba Ahmed memegang lengan Gaby
"Ah, tidak apa apa tuan. Pemandangannya cantik"
"Iya, cantik sepertimu" Goda Ahmed jujur
Gaby tersenyum, lalu ia lanjutkan melihat pemandangan tersebut dari balik kaca mobil.
Dia tidak protes ataupun membrontak. Sebenarnya Gaby sedikit kesal, karena Ahmed, mengancamnya terus terusan.
Setelah ngobrol sebentar, didalam mobil mulai hening lagi. Hanya alunan musik lembut saja yang terdengar ditelinga.
"Hem Nand, apakah pabrik kita mengalami lonjakan yang signifikan?" Tanya Ahmed, sambil sesekali memainkan jarinya dijok, dan sesekali melirik gadis yang berada disebelahnya.
"Iya tuan. Laporan dari pak Kasno kemarin membuktikan, kalau pabrik plastik kita, membutuhkan mesin moulding yang besar. Itu artinya, pabrik kita mengalami lonjakan yang luar biasa. Bahkan, mesin yang sudah ada dipabrik sekarang ini, semuanya berjalan semua. Padahal, produksi pesanan calon pelanggan baru, terus terusan berdatangan, ingin bekerja sama dengan pabrik kita. Jika kita tidak meng acc secepatnya permintaan pabrik, bisa bisa, kita akan ditinggalkan oleh para konsumen kita tuan" Jelas Anand panjang dan lebar
"Dan katanya, pihak pabrik juga, otomatis kekurangan karyawan" Sambungnya
"Lalu? "
"Kemarin segera membuka lowongan lumayan besar tuan. Dan bulan ini, pas kelulusan anak anak SMA . Jadi, masalah karyawan aman tuan"
"Oh, mau dijadikan apa katanya? "
"Dijadikan operator injection. Dan, mungkin beberapa untuk bagian QC, gudang, printing dan painting. Paling itu sih"
"Leader tidak ditambah?" Usul Ahmed
"Saya rasa tidak perlu tuan. Kan kita sudah punya 2 orang. Pak Hasan dan pak Husin. Terus, sift kita kan dibagi 2 sift. Saya rasa, itu sudah cukup"
"Asistennya? " Tanya Ahmed lagi
"Itu menyusul tuan, biasanya ada ide dari leader kita. Mereka yang lebih Faham. Bisa buka lowongan baru sesuai jurusan, bisa juga mengangkat karyawan lama, dijadikan asistennya"
"Ya ya... Aku penasaran sama marketing kita Nand "
"Oh, si Lusi?"
"Ya. Kau sepertinya kenal dekat dengannya"
"Si Lusi kan teman SMA ku tuan, ya faham"
"Benarkah? hebat dia Nand. Dia bisa merekrut para customer untuk menggunakan jasa kita" Ahmed
"Iya tuan. Sayangnya, setiap kali kita berkunjung kesini, si Lusiana, selalu tidak ditempat. Mereka bilang masih dipabrik perakitan mobillah, motorlah pokoknya sibuk" Jelas Anand
"Apa ini tandanya kau kangen dan ingin bertemu dengan Lusiana Nand?" Ahmed menebak
Anand tersenyum "Ah tuan bisa aja. Tapi maaf, tuan jangan berlebihan. Si Lusiana sepertinya sudah mempunyai calon suami. Dan kami memang tidak ada hubungan khusus dengannya" Anand
"Khusus juga boleh Nand. Kalian cocok kok" Ahmed terus mengarang
"Terserah tuan, yang jelas bukan saya yang mengarang bebas seperti tuan"
"Masa sih, kamu nggak tertarik dengannya. Secara dia pinter. Saya rasa, kriteriamu hanya gadis pintar yang masuk data pencarian cintamu"
"Sudah tuan. Tuan jangan meledak saya "
"Ahaha kau lucu Anand"
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Tutun Imam
kasian gabby di kacangin
2022-02-13
0