Untuk sebagian mahasiswa libur adalah hari yang menyenangkan untuk mengusir penat dari aktivitas kampus walaupun sesaat dengan jalan-jalan atau hangout bareng temen atau pacar, untuk sekedar nongkrong, nonton Film atau ke salon bareng dan ke mall yang sekedar melihat-lihat saja.
Berbeda dengan Lea yang merasa malas mendapatkan waktu libur tidak seperti saat di perkebunan banyak hal di sana yang bisa dilakukan disini hanya tidur-tidur saja, pilihannya hanya satu mengunjungi sekolah gratis di kampung pemulung saat ini tapi sayang diliburkan karena baru saja mereka melaksanakan ujian, informasi yang didapat dari Rani.
"Dek..boleh mbak masuk ?"
Pinta Kinan yang mengetuk pintu kamar Lea,yang langsung membuka dan menghampiri Kinan.
"Ya,mbak ada yang bisa aku bantu ?"
Lea cukup paham tidak mungkin Kinan datang ke kamarnya tanpa ada keperluan.
"Bisa nitip anak-anak dek, sebab mbak Titi sama aku mau ada acara pertemuan untuk menemani mas Arya sama Abi untuk menghadiri undangan pernikahan kolega papi sedangkan papi ada di luar kota..mau kan dek,ga ada acara kan ?"
Tampa pikir panjang Lea yang merasa bosan dan tidak ada kerjaan menyanggupi permintaan Kinan.
"Siap 86 mbak kapan..,biar aku bersiap untuk menjaga ketiga jagoan "
Kinan tertawa melihat tingkah Lea yang langsung bersiap diri dengan mengambil handuk untuk mandi.
"Terimakasih cantik..maaf sudah merepotkan"
Kinan berniat memeluk Lea tapi langsung ditolak Lea dengan alasan belum mandi bau.
Ketiga jagoan penerus keluarga Deandra masih asyik dengan dunianya, Erlangga yang terlihat membaca buku memang dia suka membaca sedangkan Garendra asyik dengan hobi yang berhubungan dengan Robotika (merakit robot ), berbeda lagi dengan Biantara yang bermain dengan moci kucing lucu yang tidak sengaja masuk rumah hingga jadi penghuni istana Deandra.

"Asyik bener nih,ga bosan di rumah saat libur?"
Tanya Lea yang merasa diabaikan kehadirannya, karena mereka asyik dengan dunianya sampai tidak mengetahui sudah beberapa Lea memperhatikan mereka di depan pintu.
"Ga, aunty..ada moci "
Jawab Biantara dengan mengusap punggung kucing berbulu putih bersih karena terawat dengan baik.
"Ga ingin jalan keluar, seperti makan di mall, nonton film, atau main di taman bermain"
Lea merasa kasihan kepada ketiga keponakannya yang tidak merasakan dunia anak seperti dirinya dahulu yang penuh petualangan dan sensasi berbeda membuat jiwanya merasa peduli,bebas berimajinasi menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan menikmati ciptaan Tuhan dari alam sekitarnya seperti udara bersih, berenang di air yang sejuk lagi bersih,serta berlarian mengelilingi luasnya sekitar perkebunan.
"Kita ke taman bermain saja aunty"
Permintaan Garendra mengejutkan Lea dari lamunannya yang menginginkan masa dulu saat berada diperkebunan.
"Ayo.. aunty kasihan melihat kalian,hanya bisa berada di rumah, menonton televisi,membaca buku dan bermain disekitaran rumah saja, seandainya aunty libur aunty bawa kalian ke tempat Romo di sana kalian asyik berinteraksi dengan anak-anak perkebunan yang masih bebas bermain dalam dunia anak-anak "
"Paling hanya lari-lari, bermain lumpur,memanjat pepohonan seperti itukan aunty"
Erlangga menjabarkan seperti yang dia tahu dari buku yang pernah dibacanya, tentang permainan anak-anak di kampung.
"Salah satunya itu tapi ada hal lain yang tidak ada didalam buku yang masa baca.."
Lea menceritakan masa-masa bersama lima sekawan yang penuh petualangan dan sangat mengasyikkan tidak akan terlupakan.
"Aunty jadi jenderal dipusatkan itu"
"Ya.. mereka memanggil aunty jenderal kanci "
Ketiga jagoan itu tertawa bukan lucu tapi nama itu unik yang di berikan kepada Lea,dari cerita yang sampaikan.
"Bagaikan dengan pasukan aunty saat ini.. jenderalnya kan ada disini?"
Pertanyaan polos itu meluncur dari mulut mungilnya Biantara, dengan rasa ingin tahunya.
"Saat ini mereka sama seperti aunty menuntut ilmu untuk kembali di waktu yang tepat"
Terlihat Erlangga seperti berpikir dengan jari yang di ketuk-ketukan di dahinya seperti berpikir keras.
"Memang aunty ga ingin selamanya disini ?"
Akhirnya keluar juga pertanyaan dari Erlangga terlihat sangat ingin mendengar jawaban dari Lea yang terlihat tersenyum.
"Menurut aunty di sanalah aunty lebih di butuhkan daripada di sini "
Terlihat wajah-wajah tidak suka setelah mendengar jawaban dari Lea,tapi Lea tidak ingin membohongi dirinya yang memang lebih nyaman hidup di sana.
"Aunty,apakah aunty tidak senang tinggal bersama kami di sini?"
Biantara langsung bertanya, karena kehadiran Lea mewarnai hari-hari mereka walaupun secara usia mereka jauh dan interaksi tidak sepenuhnya dalam sehari tapi Lea ada disaat-saat kumpul bersama dengan caranya yang ceria dan menyesuaikan usia keponakannya yang masih dalam usia perlu bimbingan.
"Aunty senang ada di sini tapi..juga sangat memikirkan Romo yang butuh aunty,dulu aunty yang butuh Romo kini aunty yang Romo butuhkan.."
Lea mencari jawaban yang bisa dipahami oleh ketiga keponakannya disesuaikan dengan usia dan masih bisa diterima oleh pemikirannya.
"Kenapa ga Romi saja yang kesini aunty ?"
Kini giliran Garendra yang bertanya yang sebenarnya Lea tahu, mereka tidak ingin Lea meninggalkan mereka.
"Romo punya tanggungjawab di sana yang tidak bisa ditingkatkan seperti,eyang dan papi kalian yang tidak bisa untuk berlama-lama meninggalkan tanggungjawab itu.."
Lea mengusap lembut kepala Garendra, terlihat wajahnya tidak puas dengan jawaban dari Lea.
"Memang tidak bisa membayar orang yang bisa di percaya untuk tanggungjawab itu aunty.."
Ini..nih anak milenial, terlalu kebanyakan gizi selalu tidak puas dengan jawaban dari lawan bicaranya,akan muncul pertanyaan lain di otaknya.
"Ada..tapi akan berbeda dengan kita yang turun langsung di lapangan sayang "
Tutur Lea berharap keponakannya bisa memahami akan jawaban yang dia berikan.
"Aunty bukankah semua bisa dilakukan dengan online..kenapa tidak bisa kita mengawasinya dengan online saja "
Hebatnya anak milenial untuk hal-hal seperti itu mereka akan lebih cepat berpikir tapi tidak dengan kreativitas yang mengharuskan mereka untuk mewujudkan suatu hal untuk memanfaatkan dari sumber alam.
"Pekerjaan mereka tidak mengunakan perangkat itu..sayang mereka masih mengunakan sistem manual dan tenaga manusia, kalau untuk laporan ok..tapi tidak dengan memetik teh,kopi serta sayur-mayur juga bunga segar "
Pada akhirnya mereka harus mengalah dengan jawaban Lea yang sangat cerdas dan pandai menyelami pemikiran mereka tapi untuk saat ini..entah untuk beberapa tahun kedepannya sebab ketiga jagoan ini tercipta dari bibit unggul akan lebih cerdas lagi dalam berpikir dan bertindak termasuk ide-ide brilian mereka.
"Sudahlah nikmat saja dulu kebersamaan kita masih ada waktu kok..jangan bersedih,atau kalian saja yang berkunjung ke sana bila libur tiba akan aunty tunjukkan keindahan apa saja yang ada di sana yang akan membuat kalian selalu akan rindu suasana di sana setelah kalian tidak lagi berada di sana.."
Ketiga jagoan langsung memeluk Lea dengan penuh rasa sayang yang membuat Lea hampir saja jatuh kebelakang karena mereka yang tiba-tiba memeluknya.
"Jadi tidak aunty kita ke taman bermain?"
Tanya si kecil setelah melepaskan pelukannya yang membuat Lea menepuk jidatnya karena asyik bercerita.
"Ayo..maaf aunty lupa karena asyik bercerita"
Lea selalu memberikan rasa nyaman kepada sekitarnya dengan caranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments