Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.

Gajah di pelupuk mata tidak terlihat semut diseberang lautan terlihat, pepatah ini yang sedang di alami oleh Lea.

"Tak pantas memiliki darah biru seperti kita"

Terdengar cibiran dari mulut seorang ibu-ibu pada acara pertemuan keluarga besar dari kerabat Romo yang mau tidak mau Deandra harus membawa serta semua keluarga untuk di perkenalkan pada kerabatnya.

"Mohon dimaklumi jeng,yang mengasuh pembantu,mana bisa mengerti menjaga nama baik"

Yang lain ikut menambahkan dengan tersenyum seringai mencibir.

"Kalau terjadi pada anak saya dan papinya tahu,sudah di kirim jauh entah kemana"

Saut yang lain ikut bikin suasana panas untuk membuat yang lain penasaran siapa sih yang sebenarnya yang saat ini jadi trending topik dalam pertemuan keluarga ini.

"Hati-hati Bu,mulut mu harimaumu"

Sindir Kinan yang kupingnya panas adik iparnya jadi bahan gosip kerabat mertuanya saat ini,yang dia tahu semua itu tidak benar faktanya.

"Tumben ikutan komen "

Tegur Titi selaku istri dari kakak iparnya (Abimana),yang merangkul pundak Kinan yang melangkah menjauhi dari ibu-ibu lambe turah.

"Kasihan Ade mbak,dia terlalu baik sama orang"

Kinan merasa prihatin dengan gosip yang beredar dikalangan keluarga besar mertuanya tentang kabar burung yang sebenarnya tidak benar adanya.

"Langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi,biarlah waktu yang akan menjelaskan siapa sebenarnya Ade,nan "

Titi menepuk pundak Kinan, sebab hanya keluarga yang tahu siapa Lea dengan segala tindakan yang dia lakukan untuk orang lain,dan menurutnya benar serta tidak merugikan orang lain.

Lea sendiri memilih bergabung bersama tiga keponakannya melihat ikan di kolam pemilik rumah,dari pada bergabung dengan kerabatnya yang sebaya dengannya.

"Aunty..boleh ga sih kalau ikan itu di goreng?"

Biantara putra dari Arya dan Kinan yang baru berusia tiga tahun yang tidak bedanya dengan kedua keponakannya yang banyak bertanya banyak hal.

"Boleh,tapi Ade yang makan mau ?"

Lea dengan tertawa menjawab pertanyaan keponakannya yang berpipi chubby dan tidak kalah tampan memiliki lesung pipi sebelah pipinya.

"Sayang dek kalau di goreng, mereka sangat lucu dan menggemaskan "

Timpal Erlangga dengan menaburkan makanan ikan ke dalam kolam,yang membuat ikan dalam kolam berebut makanan.

"Kalau bukan untuk dimakan,terus untuk apa ?"

Dengan penasaran Biantara memasukkan tangannya ke dalam kolam untuk menangkapnya karena bentuknya yang lucu (gemuk, pendek seperti balon menggelembung).

"Tidak semua ikan untuk dimakan,ikan ini lebih enak hanya untuk dilihat dan namanya ikan koki termasuk golongan ikan hias sayang, karena bentuknya cantik"

Lea menjelaskan lebih spesifik, berharap keponakannya tidak penasaran.

"Hai..jangan pegang-pegang nanti mati,mahal tahu !!"

Tegur bocah berbadan tambun sepertinya salah satu keluarga pemilik rumah dengan tatapan melotot kepada Biantara.

"Ayo..dek,maaf kami hanya ingin melihat saja"

Lea menjelaskan, langsung memegang tangan Biantara untuk menjauh dari kolam.

"Aku bisa beli semua ikan kamu,jangan bilang mahal..aku akan bilang papi untuk membeli semua ikan di kolam kamu,hu..!"

Dengan bertolak Erlangga pinggang langsung menghampiri anak yang berkata sombong itu tanpa takut.

"Sombong sekali kamu tahu ini rumah aku !"

Seperti tidak mau kalah sang anak pemilik rumah lebih menunjukkan siapa dirinya.

"Tahu..siapa juga yang bilang ini rumah aku,kami di sini tamu tapi kamu tidak menghormati kami sebagai tamu..apa kamu tidak dikasih tahu untuk menghargai tamu"

Erlangga makin ujuk gigi tidak mau harga diri keluarganya dipermalukan itu yang selalu dia pegang teguh, selama dirinya benar dan tidak melakukan kesalahan.

"Sudah mas,ayo minta maaf ga boleh gitu kita juga salah ga minta ijin dulu melihat ikan milik mereka "

Lea menengahi keduanya, apalagi melihat Erlangga yang sudah terlihat kesal diremehkan begitu juga dengan Garendra yang sudah siap membantu kakaknya,dia sudah bertolak pinggang di belakang Erlangga.

"Minta maaf aunty ?..kita ga salah kok"

Erlangga makin menunjukkan asal keluarganya yang tidak ingin direndahkan oleh orang yang menyombongkan dirinya.

"Mas,kita maaf bukan berarti kita merendahkan diri tapi kita menunjukkan pada mereka tata krama sebagai tamu, sebagai bentuk kita orang yang memiliki adab dan ilmu bukan orang bodoh..ok"

Lea tidak ingin orang menilai keponakannya tidak dididik dengan baik oleh orangtuanya.

"Aku tahu aunty..tapi tidak dengan orang yang sombong seperti dia"

Erlangga berlari kedalam rumah yang membuat Lea hanya geleng-geleng kepala.

Tapi tidak lama Erlangga sudah menggandeng seseorang yang Lea sangat tahu sekali siapa beliau.

"Eyang aku mau semua ikan di dalam kolam itu kita beli "

Pinta Erlangga pada Deandra dengan menggandeng tangan Deandra erat dan menunjukkan kolam yang tidak jauh dari anak pemilik rumah.

"Ikan apa nak, yang ada di kolam itu ?"

Tanya Deandra dengan penasaran sekaligus bingung dengan permintaan cucunya yang terdengar aneh.

Mendengar keributan di kolam ikan membuat lelaki yang usianya lelaki muda menghampiri Deandra dan anak lelaki kecil.

"Apa cucu kang mas mau ikan yang ada di kolam itu?"

Tanyanya dengan tersenyum dan penuh hormat karena secara hubungan kerabat lelaki ini lebih muda dan tidak seberapa kekayaannya dari keluarga Deandra.

"Biarlah Dimas, namanya anak-anak mungkin penasaran saja"

Bukan Deandra tidak menuruti keinginan cucunya tapi untuk hal yang satu ini pengecualiannya dan kurang elok saja bila sampai membeli semua ikan yang ada didalam kolam itu.

"Ya..yang,beli semua ikan dalam kolam itu "

Pinta Erlangga dengan sedikit merengek yang tidak seperti biasanya bertingkah seperti ini.

"Cah Bagus mau..,yang nanti ikannya semua di antar ke rumah cah Bagus "

Ucap lelaki itu dengan tersenyum seramah mungkin, walaupun dengan hati gondok pastinya.

Dengan senang Erlangga mengucapkan terimakasih dan memeluk Deandra sesaat,tidak lama menghampiri anak pemilik rumah dan berbisik dengan tertawa kecil mengejek.

"Aku bermaksud untuk membeli ikan milik mu tapi keberuntungan berpihak kepada ku yang di berikan secara cuma-cuma bukan salah ku.."

Selepas berbisik Erlangga dengan bangga melangkah meninggalkan anak lelaki bertumbuh tambun itu pergi tanpa berpaling lagi.

Lea yang melihat dari jauh hanya bisa mengulum senyum, sebagai tanda bangga pada keponakannya yang punya banyak akal untuk menumbangkan sikap sombong seseorang, walaupun dengan cara licik tapi elegan.

"Dek..kita tunggu saja di rumah, semua ikan itu akan menjadi milik kita"

Ucap Erlangga dengan merangkul Biantara yang terlihat bingung mendengar ucapan Erlangga sebab dirinya tidak menginginkan ikan itu hanya ingin menyentuhnya tidak lebih dari itu, hanya penasaran dengan bentuknya yang unik dan cantik.

"Serius mas ?"

Ganendra sampai terpercaya mendengar penuturan kakak lelakinya yang memberikan dua jempol tanda benar adanya.

Lea hanya bisa mengusap kepala Erlangga tanpa bisa banyak cakap karena bangga padanya,bukan berarti mendukung sepenuhnya sikap yang Erlangga lakukan.

Episodes
1 Tamu di pagi hari
2 Kemarahan Papi
3 Kampus
4 Kampus 2
5 Lea
6 Inilah Lea
7 Lingkungan baru, bertambah teman baru
8 Jenderal kancil
9 Pilihan ku
10 Dimana letak salahnya
11 Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12 Semakin terdepan
13 Ijinkan sayap kecilku terbang
14 Busyet, ternyata loe anak sultan
15 Bau..oli
16 Baby sitter
17 Rumor yang beredar
18 Montir cantik idaman
19 Reuni jenderal kancil
20 Dipandang sebelah mata
21 Bidadari dalam pesta
22 Ada kerinduan yang mendalam
23 Bisik-bisik
24 Takut kehilangan lagi
25 Mulai beraktivitas selepas sakit.
26 Kunjungan Romo
27 Makan malam perkenalan keluarga
28 Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29 Lelaki muda,mbok nah ??
30 Mimpi Lea yang terealisasi
31 Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32 Mengantarkan keberangkatan Lea
33 Ada cerita dalam perjalanan
34 Tempat baru
35 Ada mata yang memperhatikan
36 Pernikahan Putih (Melati)
37 Tidak perlu tebar pesona
38 Magang..i'm coming
39 Mahluk manis di kantin
40 Mencari tahu
41 Usaha mendekati Lea
42 Menyatukan dua hati
43 Licin seperti belut
44 Mencari kado untuk dua keponakan baru
45 Kabar bahagia itu terdengar
46 Memilih berteman
47 Aku pulang...
48 Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49 Bertemu sebelum berpisah
50 Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51 Lulusan terbaik
52 Tawaran yang menggiurkan
53 Akhirnya Halal
54 Kedatangan teman dari jauh
55 Akan tetap pulang
56 Permintaan Romo
57 Kucing kawin yang meresahkan
58 Kembali membuat terpesona
59 Kehilangan mbok nah
60 Pesonanya mencuri hati
61 Permintaan yang berat dari Romo
62 Menyampaikan permintaan Romo
63 Menikah.. permintaan Romo
64 Rindu.. cemburu pada mbok nah
65 Karena pesona Lea..ah tidak
66 Sopir baru
67 Mengenal mu dari dekat
68 Mengenal secara pribadi
69 Barisan para pengagum
70 Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71 Berpisah bukan berarti usai
72 Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73 Hadir diwaktu yang tepat
74 Jangan menangis lagi
75 Kembali kerja walau hati luka
76 Kehebohan berita yang meresahkan
77 Penolakan Arsena
78 Cara Lea
79 Menghabiskan waktu masa lajang
80 Bersama keluarga
81 Momen haru
82 Janji suci
83 Ucapan selamat
84 Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85 Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86 Inilah Lea yang sebenarnya
87 Jailnya Arya
88 Ikut suami
89 Momen sebelum kembali ke perkebunan
90 Perkebunan
91 Satu frekuensi
92 Belajar saling memahami
93 Menginap
94 Terwujudnya impian
95 Hanya bonus
96 Cinta ku bukan di atas kertas
97 Kamu begitu berarti
98 Bertemu para pengagum
99 Hubungan batin
100 Semakin cinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Tamu di pagi hari
2
Kemarahan Papi
3
Kampus
4
Kampus 2
5
Lea
6
Inilah Lea
7
Lingkungan baru, bertambah teman baru
8
Jenderal kancil
9
Pilihan ku
10
Dimana letak salahnya
11
Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12
Semakin terdepan
13
Ijinkan sayap kecilku terbang
14
Busyet, ternyata loe anak sultan
15
Bau..oli
16
Baby sitter
17
Rumor yang beredar
18
Montir cantik idaman
19
Reuni jenderal kancil
20
Dipandang sebelah mata
21
Bidadari dalam pesta
22
Ada kerinduan yang mendalam
23
Bisik-bisik
24
Takut kehilangan lagi
25
Mulai beraktivitas selepas sakit.
26
Kunjungan Romo
27
Makan malam perkenalan keluarga
28
Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29
Lelaki muda,mbok nah ??
30
Mimpi Lea yang terealisasi
31
Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32
Mengantarkan keberangkatan Lea
33
Ada cerita dalam perjalanan
34
Tempat baru
35
Ada mata yang memperhatikan
36
Pernikahan Putih (Melati)
37
Tidak perlu tebar pesona
38
Magang..i'm coming
39
Mahluk manis di kantin
40
Mencari tahu
41
Usaha mendekati Lea
42
Menyatukan dua hati
43
Licin seperti belut
44
Mencari kado untuk dua keponakan baru
45
Kabar bahagia itu terdengar
46
Memilih berteman
47
Aku pulang...
48
Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49
Bertemu sebelum berpisah
50
Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51
Lulusan terbaik
52
Tawaran yang menggiurkan
53
Akhirnya Halal
54
Kedatangan teman dari jauh
55
Akan tetap pulang
56
Permintaan Romo
57
Kucing kawin yang meresahkan
58
Kembali membuat terpesona
59
Kehilangan mbok nah
60
Pesonanya mencuri hati
61
Permintaan yang berat dari Romo
62
Menyampaikan permintaan Romo
63
Menikah.. permintaan Romo
64
Rindu.. cemburu pada mbok nah
65
Karena pesona Lea..ah tidak
66
Sopir baru
67
Mengenal mu dari dekat
68
Mengenal secara pribadi
69
Barisan para pengagum
70
Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71
Berpisah bukan berarti usai
72
Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73
Hadir diwaktu yang tepat
74
Jangan menangis lagi
75
Kembali kerja walau hati luka
76
Kehebohan berita yang meresahkan
77
Penolakan Arsena
78
Cara Lea
79
Menghabiskan waktu masa lajang
80
Bersama keluarga
81
Momen haru
82
Janji suci
83
Ucapan selamat
84
Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85
Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86
Inilah Lea yang sebenarnya
87
Jailnya Arya
88
Ikut suami
89
Momen sebelum kembali ke perkebunan
90
Perkebunan
91
Satu frekuensi
92
Belajar saling memahami
93
Menginap
94
Terwujudnya impian
95
Hanya bonus
96
Cinta ku bukan di atas kertas
97
Kamu begitu berarti
98
Bertemu para pengagum
99
Hubungan batin
100
Semakin cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!