Kampus 2

pagi ini kuliah umum terisi penuh, mungkin karena masih suasana baru jadi tidak ada siswa absen apalagi nitip absen masih belum berani dan belum berani melakukan maksudnya.

"Hai..coy,loe tahu yang namanya Lea "

Terdengar suara lelaki yang bertanya pada anak satu angkatan Lea yang kebetulan baru keluar ruangan.

"Itu,bang yang duduk santai dekat pilar "

Tunjuk salah satu lelaki pada lelaki yang berambut gondrong tapi modis, terbilang cukup tampan dan bikin gemes karena keren habis.

"Thanks bro "

Balasnya dengan memberikan tos gaya lelaki dan melangkah menghampiri Lea yang terlihat duduk santai mendengar celotehan Juna dan mawar yang ga pernah habis.

"Hai.. salam kenal gue Bimo,kating loe gue anak teknik ehm..gue langsung aja ya bisa bantu kita-kita ga "

Lelaki itu menyodorkan tangannya memperkenalkan diri,Lea cukup paham bahasa laki-laki yang lebih to the poin tidak mau basa basi langsung kesasar tidak mau pakai lama.

"Bantu apa ya bang, kalau gue bisa pasti bantu selama bisa dilakukan is ok"

Begitu pula dengan Lea yang membalas jabatan tangan lelaki yang baru dikenalnya,Lea pun lebih suka to the poin, menurutnya lebih enak ga bertele-tele lama makan waktu.

"Gue denger dari anak-anak semalam yang menang balap motornya loe yang setting..bisa dong bantu kita-kita "

Dengan menepuk pundak Lea lelaki itu menunjukkan senyumnya, nampak gigi rapi menambah tampilannya makin terlihat keren dimata Mawar.

"Ga bang, mereka hanya membesar-besarkan saja,gue hanya bantu bang dan kebetulan aja kali bang.. mungkin yang bawa motornya hoki bang jadi menang tuh "

Bukan kebiasaan Lea yang suka di puji apalagi membanggakan diri,cukup tunjukkan apa yang bisa bukan gede omong doang.

"Gue suka gaya loe "

Puji kating dengan menepuk pundak Lea kembali dan menggelengkan kepalanya kagum.

"Tenang ada kompensasinya cukuplah untuk jajan es he he"

Dengan tertawa ringan lelaki itu menyakinkan Lea yang masih terlihat santai,belum memberikan jawaban.

"Ehm..bisa sih bang cuma...ehm,gue ga bisa dampingi sampai tanding sebab gue ada acara gimana bang "

Lea memberikan opsi sebab belajar dari kasus semalam dia ga mau dicap anak badung dimata papinya yang orang tua tunggal,sudah cukup sekali bikin kecewa pikir Lea.

"Hmm..ok deh,ga masalah"

Tidak pikir lama Bimo langsung menyepakati kesanggupan Lea, walaupun sedikit kecewa tapi penasaran juga dengan kebenaran yang cepat tersebar dikalangan anak-anak balap motornya ingin menguji kebenaran kabar itu.

"Gue..kasih garansi deh bang kalau ga ngacir doku balik 100 % "

Lea cukup percaya dengan kemampuannya,baginya dia ga ingin orang lain kecewa sebagai pembuktian juga pikirnya dengan kemampuan yang dimilikinya.

"Ok..deal,gue tunggu di depan gerbang pulang ngampus "

Bimo pun berlalu setelah mencapai kesepakatan dengan Lea, yang awalnya tidak percaya sebab Lea cewek tapi melihat penampilannya cukup menyakinkan kalau dia juga sama anak teknik.

"serius Lea..yang gue denger barusan ?"

Cecar Mawar seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Ih..demi apa le,loe bisa bongkar tuh motor "

Juna memperhatikan dari ujung ke ujung penampilan Lea dengan mata tidak berkedip bahkan setengah melotot.

"Le..le,emang gue ikan lele bikin rusak kuping yang denger,gue ga berkumis kali"

Sewot Lea dengan pura-pura ngambek dan membuang muka yang membuat Juna tidak enak hati.

"Sorry..iya Lea yang cantik "

Seperti biasanya Juna dengan gayanya memohon berharap Lea tidak marah padanya yang membuat Lea terkekeh geli karena Juna mengusap punggungnya, bagaimana juga Juna lelaki normal walaupun gayanya kemayu.

"Ih..udah gue geli nanti loe nafsu lagi jirayut"

Tegur Lea yang melepaskan tangan Juna dari punggungnya yang masih nempel.

"Ih..gue ga sampai kesitu ye,loe aja mikirnya kejauhan neng"

Protes juna dengan muka masam tapi membuat Mawar terkekeh karena lucu melihat keduanya berdebat.

"Lea boleh gue ikut..?"

Pinta Mawar dengan memohon yang pastinya sudah tercium akal-akalan dirinya mau ikut Lea.

"Gue bisa cium isi otak loe sis,ingin tebar pesona loe ya kan "

Lea menunjuk kepala Mawar, sedangkan Mawar hanya tersenyum malu karena ketahuan tujuan dirinya meminta ikut.

"Lah.. bolehlah kapan lagi,ada kesempatan kenapa ga di manfaatkan bener ga Jun.."

"Bener sekali,eh gue ga ya..gue malah takut "

Terlihat perubahan mimik muka Arjuna yang membuat Lea dan Mawar penasaran.

"Kenapa loe,bisa loe cerita sama gue "

Pinta Lea dengan menepuk pundak Juna seperti menyakinkan bahwa semua baik-baik saja, tidak perlu ada yang ditakutkan selama didekatnya.

"Gue takut dekat mereka, pasti akan seperti dulu mereka lebih suka manfaatin kelemahan gue"

Arjuna menutup mukanya dengan kedua tangannya seperti tidak ingin mengingatkan masa yang menyakitkan itu.

"Loe percaya gue.. cerita,biar gue tahu apa beban loe sebab ga semua teman loe jahat dan manfaatin loe jirayut "

Ucapan Lea menyakinkan Juna untuk berbagi beban,dia menceritakan kenapa dia lebih suka berteman dengan lawan jenisnya karena merasa nyaman diperlukan dengan baik dan secara otomatis merubah gaya Juna jadi kemayu walaupun tidak sepenuhnya.

"Udah..loe ikut gue,ga akan ada lagi yang jahatin loe gue janji semua akan baik-baik saja loe bisa pegang janji gue"

Lea menunjukkan jari kelingkingnya seperti memberikan kesepakatan tidak akan meninggalkan Juna kembali terpuruk seperti masa lalunya.

"Yea..gue ngerasa punya saudara "

Teriak Juna yang ternyata anak semata wayang,wajar dirinya tidak ada yang menguatkan dirinya saat terpuruk.

"Loe akan nyaman kok di sana semua baik kok jirayut,hempaskan pikiran buruk loe "

Lea masih terus menyakinkan Juna bahwa tidak semua orang jahat,masih ada yang memiliki hati baik.

"Pastinya bertebaran babang tampan kan Lea"

Dengan penuh semangat Mawar meyakinkan Lea, berharap bisa di ijinkan ikut gabung walaupun hanya bisa cuci mata tanpa ada kontribusinya di sana nanti.

"Ya..cantik tapi jangan harap loe cium bau wangi dari mereka, kalau bau oli itu sudah pasti "

Lea tidak ingin Mawar kecewa karena tidak sesuai dengan harapan yang ada di agan-agan saat ini akan berbeda saat tiba di lokasi yang pastinya bengkel motor yang tercium bau oli,bensin dan kebisingan itu sudah pasti di sana.

"Iya..iya,gue bisa tahan kok demi sesuatu yang diperjuangkan"

Lea hanya bisa tersenyum sebab baru tahu ada cewek yang mau ikut ke bengkel cuma untuk tebar pesona.

"Udah.. senyum-senyumnya non,puas loe "

Mawar merasa Lea menertawakan dirinya,tapi tak masalah yang penting bisa melihat secara langsung babang tampan yang bertaburan di bengkel.

Pertemanan yang unik tapi cukup hangat secara emosional walaupun belum lama mereka dekat.

Episodes
1 Tamu di pagi hari
2 Kemarahan Papi
3 Kampus
4 Kampus 2
5 Lea
6 Inilah Lea
7 Lingkungan baru, bertambah teman baru
8 Jenderal kancil
9 Pilihan ku
10 Dimana letak salahnya
11 Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12 Semakin terdepan
13 Ijinkan sayap kecilku terbang
14 Busyet, ternyata loe anak sultan
15 Bau..oli
16 Baby sitter
17 Rumor yang beredar
18 Montir cantik idaman
19 Reuni jenderal kancil
20 Dipandang sebelah mata
21 Bidadari dalam pesta
22 Ada kerinduan yang mendalam
23 Bisik-bisik
24 Takut kehilangan lagi
25 Mulai beraktivitas selepas sakit.
26 Kunjungan Romo
27 Makan malam perkenalan keluarga
28 Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29 Lelaki muda,mbok nah ??
30 Mimpi Lea yang terealisasi
31 Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32 Mengantarkan keberangkatan Lea
33 Ada cerita dalam perjalanan
34 Tempat baru
35 Ada mata yang memperhatikan
36 Pernikahan Putih (Melati)
37 Tidak perlu tebar pesona
38 Magang..i'm coming
39 Mahluk manis di kantin
40 Mencari tahu
41 Usaha mendekati Lea
42 Menyatukan dua hati
43 Licin seperti belut
44 Mencari kado untuk dua keponakan baru
45 Kabar bahagia itu terdengar
46 Memilih berteman
47 Aku pulang...
48 Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49 Bertemu sebelum berpisah
50 Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51 Lulusan terbaik
52 Tawaran yang menggiurkan
53 Akhirnya Halal
54 Kedatangan teman dari jauh
55 Akan tetap pulang
56 Permintaan Romo
57 Kucing kawin yang meresahkan
58 Kembali membuat terpesona
59 Kehilangan mbok nah
60 Pesonanya mencuri hati
61 Permintaan yang berat dari Romo
62 Menyampaikan permintaan Romo
63 Menikah.. permintaan Romo
64 Rindu.. cemburu pada mbok nah
65 Karena pesona Lea..ah tidak
66 Sopir baru
67 Mengenal mu dari dekat
68 Mengenal secara pribadi
69 Barisan para pengagum
70 Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71 Berpisah bukan berarti usai
72 Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73 Hadir diwaktu yang tepat
74 Jangan menangis lagi
75 Kembali kerja walau hati luka
76 Kehebohan berita yang meresahkan
77 Penolakan Arsena
78 Cara Lea
79 Menghabiskan waktu masa lajang
80 Bersama keluarga
81 Momen haru
82 Janji suci
83 Ucapan selamat
84 Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85 Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86 Inilah Lea yang sebenarnya
87 Jailnya Arya
88 Ikut suami
89 Momen sebelum kembali ke perkebunan
90 Perkebunan
91 Satu frekuensi
92 Belajar saling memahami
93 Menginap
94 Terwujudnya impian
95 Hanya bonus
96 Cinta ku bukan di atas kertas
97 Kamu begitu berarti
98 Bertemu para pengagum
99 Hubungan batin
100 Semakin cinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Tamu di pagi hari
2
Kemarahan Papi
3
Kampus
4
Kampus 2
5
Lea
6
Inilah Lea
7
Lingkungan baru, bertambah teman baru
8
Jenderal kancil
9
Pilihan ku
10
Dimana letak salahnya
11
Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12
Semakin terdepan
13
Ijinkan sayap kecilku terbang
14
Busyet, ternyata loe anak sultan
15
Bau..oli
16
Baby sitter
17
Rumor yang beredar
18
Montir cantik idaman
19
Reuni jenderal kancil
20
Dipandang sebelah mata
21
Bidadari dalam pesta
22
Ada kerinduan yang mendalam
23
Bisik-bisik
24
Takut kehilangan lagi
25
Mulai beraktivitas selepas sakit.
26
Kunjungan Romo
27
Makan malam perkenalan keluarga
28
Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29
Lelaki muda,mbok nah ??
30
Mimpi Lea yang terealisasi
31
Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32
Mengantarkan keberangkatan Lea
33
Ada cerita dalam perjalanan
34
Tempat baru
35
Ada mata yang memperhatikan
36
Pernikahan Putih (Melati)
37
Tidak perlu tebar pesona
38
Magang..i'm coming
39
Mahluk manis di kantin
40
Mencari tahu
41
Usaha mendekati Lea
42
Menyatukan dua hati
43
Licin seperti belut
44
Mencari kado untuk dua keponakan baru
45
Kabar bahagia itu terdengar
46
Memilih berteman
47
Aku pulang...
48
Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49
Bertemu sebelum berpisah
50
Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51
Lulusan terbaik
52
Tawaran yang menggiurkan
53
Akhirnya Halal
54
Kedatangan teman dari jauh
55
Akan tetap pulang
56
Permintaan Romo
57
Kucing kawin yang meresahkan
58
Kembali membuat terpesona
59
Kehilangan mbok nah
60
Pesonanya mencuri hati
61
Permintaan yang berat dari Romo
62
Menyampaikan permintaan Romo
63
Menikah.. permintaan Romo
64
Rindu.. cemburu pada mbok nah
65
Karena pesona Lea..ah tidak
66
Sopir baru
67
Mengenal mu dari dekat
68
Mengenal secara pribadi
69
Barisan para pengagum
70
Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71
Berpisah bukan berarti usai
72
Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73
Hadir diwaktu yang tepat
74
Jangan menangis lagi
75
Kembali kerja walau hati luka
76
Kehebohan berita yang meresahkan
77
Penolakan Arsena
78
Cara Lea
79
Menghabiskan waktu masa lajang
80
Bersama keluarga
81
Momen haru
82
Janji suci
83
Ucapan selamat
84
Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85
Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86
Inilah Lea yang sebenarnya
87
Jailnya Arya
88
Ikut suami
89
Momen sebelum kembali ke perkebunan
90
Perkebunan
91
Satu frekuensi
92
Belajar saling memahami
93
Menginap
94
Terwujudnya impian
95
Hanya bonus
96
Cinta ku bukan di atas kertas
97
Kamu begitu berarti
98
Bertemu para pengagum
99
Hubungan batin
100
Semakin cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!