pagi ini kuliah umum terisi penuh, mungkin karena masih suasana baru jadi tidak ada siswa absen apalagi nitip absen masih belum berani dan belum berani melakukan maksudnya.
"Hai..coy,loe tahu yang namanya Lea "
Terdengar suara lelaki yang bertanya pada anak satu angkatan Lea yang kebetulan baru keluar ruangan.
"Itu,bang yang duduk santai dekat pilar "
Tunjuk salah satu lelaki pada lelaki yang berambut gondrong tapi modis, terbilang cukup tampan dan bikin gemes karena keren habis.
"Thanks bro "
Balasnya dengan memberikan tos gaya lelaki dan melangkah menghampiri Lea yang terlihat duduk santai mendengar celotehan Juna dan mawar yang ga pernah habis.
"Hai.. salam kenal gue Bimo,kating loe gue anak teknik ehm..gue langsung aja ya bisa bantu kita-kita ga "
Lelaki itu menyodorkan tangannya memperkenalkan diri,Lea cukup paham bahasa laki-laki yang lebih to the poin tidak mau basa basi langsung kesasar tidak mau pakai lama.
"Bantu apa ya bang, kalau gue bisa pasti bantu selama bisa dilakukan is ok"
Begitu pula dengan Lea yang membalas jabatan tangan lelaki yang baru dikenalnya,Lea pun lebih suka to the poin, menurutnya lebih enak ga bertele-tele lama makan waktu.
"Gue denger dari anak-anak semalam yang menang balap motornya loe yang setting..bisa dong bantu kita-kita "
Dengan menepuk pundak Lea lelaki itu menunjukkan senyumnya, nampak gigi rapi menambah tampilannya makin terlihat keren dimata Mawar.
"Ga bang, mereka hanya membesar-besarkan saja,gue hanya bantu bang dan kebetulan aja kali bang.. mungkin yang bawa motornya hoki bang jadi menang tuh "
Bukan kebiasaan Lea yang suka di puji apalagi membanggakan diri,cukup tunjukkan apa yang bisa bukan gede omong doang.
"Gue suka gaya loe "
Puji kating dengan menepuk pundak Lea kembali dan menggelengkan kepalanya kagum.
"Tenang ada kompensasinya cukuplah untuk jajan es he he"
Dengan tertawa ringan lelaki itu menyakinkan Lea yang masih terlihat santai,belum memberikan jawaban.
"Ehm..bisa sih bang cuma...ehm,gue ga bisa dampingi sampai tanding sebab gue ada acara gimana bang "
Lea memberikan opsi sebab belajar dari kasus semalam dia ga mau dicap anak badung dimata papinya yang orang tua tunggal,sudah cukup sekali bikin kecewa pikir Lea.
"Hmm..ok deh,ga masalah"
Tidak pikir lama Bimo langsung menyepakati kesanggupan Lea, walaupun sedikit kecewa tapi penasaran juga dengan kebenaran yang cepat tersebar dikalangan anak-anak balap motornya ingin menguji kebenaran kabar itu.
"Gue..kasih garansi deh bang kalau ga ngacir doku balik 100 % "
Lea cukup percaya dengan kemampuannya,baginya dia ga ingin orang lain kecewa sebagai pembuktian juga pikirnya dengan kemampuan yang dimilikinya.
"Ok..deal,gue tunggu di depan gerbang pulang ngampus "
Bimo pun berlalu setelah mencapai kesepakatan dengan Lea, yang awalnya tidak percaya sebab Lea cewek tapi melihat penampilannya cukup menyakinkan kalau dia juga sama anak teknik.
"serius Lea..yang gue denger barusan ?"
Cecar Mawar seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Ih..demi apa le,loe bisa bongkar tuh motor "
Juna memperhatikan dari ujung ke ujung penampilan Lea dengan mata tidak berkedip bahkan setengah melotot.
"Le..le,emang gue ikan lele bikin rusak kuping yang denger,gue ga berkumis kali"
Sewot Lea dengan pura-pura ngambek dan membuang muka yang membuat Juna tidak enak hati.
"Sorry..iya Lea yang cantik "
Seperti biasanya Juna dengan gayanya memohon berharap Lea tidak marah padanya yang membuat Lea terkekeh geli karena Juna mengusap punggungnya, bagaimana juga Juna lelaki normal walaupun gayanya kemayu.
"Ih..udah gue geli nanti loe nafsu lagi jirayut"
Tegur Lea yang melepaskan tangan Juna dari punggungnya yang masih nempel.
"Ih..gue ga sampai kesitu ye,loe aja mikirnya kejauhan neng"
Protes juna dengan muka masam tapi membuat Mawar terkekeh karena lucu melihat keduanya berdebat.
"Lea boleh gue ikut..?"
Pinta Mawar dengan memohon yang pastinya sudah tercium akal-akalan dirinya mau ikut Lea.
"Gue bisa cium isi otak loe sis,ingin tebar pesona loe ya kan "
Lea menunjuk kepala Mawar, sedangkan Mawar hanya tersenyum malu karena ketahuan tujuan dirinya meminta ikut.
"Lah.. bolehlah kapan lagi,ada kesempatan kenapa ga di manfaatkan bener ga Jun.."
"Bener sekali,eh gue ga ya..gue malah takut "
Terlihat perubahan mimik muka Arjuna yang membuat Lea dan Mawar penasaran.
"Kenapa loe,bisa loe cerita sama gue "
Pinta Lea dengan menepuk pundak Juna seperti menyakinkan bahwa semua baik-baik saja, tidak perlu ada yang ditakutkan selama didekatnya.
"Gue takut dekat mereka, pasti akan seperti dulu mereka lebih suka manfaatin kelemahan gue"
Arjuna menutup mukanya dengan kedua tangannya seperti tidak ingin mengingatkan masa yang menyakitkan itu.
"Loe percaya gue.. cerita,biar gue tahu apa beban loe sebab ga semua teman loe jahat dan manfaatin loe jirayut "
Ucapan Lea menyakinkan Juna untuk berbagi beban,dia menceritakan kenapa dia lebih suka berteman dengan lawan jenisnya karena merasa nyaman diperlukan dengan baik dan secara otomatis merubah gaya Juna jadi kemayu walaupun tidak sepenuhnya.
"Udah..loe ikut gue,ga akan ada lagi yang jahatin loe gue janji semua akan baik-baik saja loe bisa pegang janji gue"
Lea menunjukkan jari kelingkingnya seperti memberikan kesepakatan tidak akan meninggalkan Juna kembali terpuruk seperti masa lalunya.
"Yea..gue ngerasa punya saudara "
Teriak Juna yang ternyata anak semata wayang,wajar dirinya tidak ada yang menguatkan dirinya saat terpuruk.
"Loe akan nyaman kok di sana semua baik kok jirayut,hempaskan pikiran buruk loe "
Lea masih terus menyakinkan Juna bahwa tidak semua orang jahat,masih ada yang memiliki hati baik.
"Pastinya bertebaran babang tampan kan Lea"
Dengan penuh semangat Mawar meyakinkan Lea, berharap bisa di ijinkan ikut gabung walaupun hanya bisa cuci mata tanpa ada kontribusinya di sana nanti.
"Ya..cantik tapi jangan harap loe cium bau wangi dari mereka, kalau bau oli itu sudah pasti "
Lea tidak ingin Mawar kecewa karena tidak sesuai dengan harapan yang ada di agan-agan saat ini akan berbeda saat tiba di lokasi yang pastinya bengkel motor yang tercium bau oli,bensin dan kebisingan itu sudah pasti di sana.
"Iya..iya,gue bisa tahan kok demi sesuatu yang diperjuangkan"
Lea hanya bisa tersenyum sebab baru tahu ada cewek yang mau ikut ke bengkel cuma untuk tebar pesona.
"Udah.. senyum-senyumnya non,puas loe "
Mawar merasa Lea menertawakan dirinya,tapi tak masalah yang penting bisa melihat secara langsung babang tampan yang bertaburan di bengkel.
Pertemanan yang unik tapi cukup hangat secara emosional walaupun belum lama mereka dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments