Lingkungan baru, bertambah teman baru

Seperti biasanya hanya suara sendok dan piring yang terdengar dimeja makan untuk sarapan pagi tapi ada pengecualian pagi ini ada yang berbeda terlihat dari tatapan mata tajam Deandra pada sang putri semata wayangnya.

Bukan takut yang Lea rasakan tapi bertanya pada diri sendiri kesalahan apa yang telah dia perbuat, seingatnya beberapa hari ini sudah jadi anak yang patuh sesuai keinginan sang papi.

"Hmm..jam berapa akan pergi ke kampus nak?"

Suara berat itu memecah keheningan setelah menghabiskan sarapan paginya.

"Jam sembilan Pi.."

Lea menjawab seperlunya saja tanpa berani menatap pada sang papi dengan hati masih bertanya kesalahan apa yang dia perbuat.

"Nak..kamu nyaman dengan ditemani pak Komar ?"

Deandra bukan hanya sekedar bertanya tapi berharap jawaban jujur dari Lea, sebenarnya Deandra banyak tahu tentang putrinya dari pak Komar secara langsung untuk mengusir rasa khawatirnya yang menurutnya berlebihan karena Lea permata hatinya yang digenggam erat takut salah pergaulan.

"Alhamdulillah..nyaman cuma kasihan aja sama pak Komar "

Lea melepaskan napas dengan kasar,bila mengingat pak Komar tertidur di parkiran kampus karena menunggu lama dirinya.

"Kok..kasihan,memang kenapa dengan pak Komar ?"

Tanya Abimana dengan penasaran mendengar penuturan Lea tentang pak Komar.

"Menunggu itu tidak enak mas, sedangkan dosen punya dua jam kalau ga jam telat ya..jam molor"

Dengan malas Lea menjelaskan, sedangkan dia orang yang menghargai sekecil apapun perhatian orang yang ada disekitarnya.

"Kok aku baru tahu aunty, bukannya masih satu aunty yang 24 angkanya ?"

Celoteh Erlangga keponakan pertama Lea dari anak Abimana dan Titi yang sangat pandai di usianya yang baru sekolah dasar.

"Seperti apa jamnya aunty?"

Tanya Garendra adik dari Erlangga mereka kembar yang mengemaskan dengan parasnya yang tampan.

"Aunty yang punya sayang"

Celetuk Arya yang membuat Lea melebarkan matanya seakan kena batunya karena kedua keponakannya sangat kritis dan banyak tanya.

"Aunty boleh tunjukkan,ya..kita mau tahu "

Dengan tatapan serius keduanya menunggu jawaban dari Lea yang sedang berpikir.

"Ehm..ok, aunty akan minta bantuan Peter Henlein atau Ibnu Shatir (keduanya penemu jam)"

Kedua kakak lelakinya,kagum akan jawaban ilmiah Lea yang cerdas tidak ingin membodohi keponakannya.

"Siapa keduanya ?"

Garendra begitu penasaran dengan nama yang terdengar asing di telinganya.

"Mas Garendra bisa nanya sama Mbah Google,ok "

Jawab balik Lea dengan tersenyum sebab dia tahu keponakannya bukan anak yang mudah di bohongi,harus ada jawaban yang ilmiah dan masuk akal.

"Sudah..sudah ayo bersiap nanti terlambat"

Tegur Abimana pada kedua putranya yang masih di hantu rasa penasaran.

"Lain kali jangan mulai..kena kan"

Bisik Abimana pada Lea dengan mengusap lembut kepalanya sebagai bentuk sayang.

Lea hanya memberikan senyuman masam karena di buat kalah oleh kedua jagoan penerus Abimana Deandra Adiwangsa.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Tujuan Lea datang ke kampus untuk mengikuti mata kuliah jurusannya tapi sayang dosennya berhalangan hadir membuat Lea gabut,hanya memberikan tugas yang akan di kumpulan di pertemuan selanjutnya.

Dengan malas Lea berjalan menelusuri lorong kampus yang dibilang tidak sepi juga masih ada mahasiswa yang duduk-duduk ngobrol karena menunggu dosen atau sama seperti Lea yang hanya di berikan tugas.

Entah datang dari mana ide yang melintas begitu saja dalam pikiran untuk mengusir rasa gabutnya.

"Pak..kita ke toko buku ya "

Pinta Lea begitu masuk mobil,yang langsung di setujui oleh pak Komar tanpa bertanya sebab tahu Lea tidak akan membuang waktu untuk hal yang tidak penting.

Jalanan tidak terlalu ramai karena aktivitas pagi sudah terlewati, orang-orang sudah disibukkan dengan aktivitasnya di jam-jam ini.

"Tunggu ya..pak ga lama kok "

Ucap Lea pada pak Komar yang hanya mengangguk tanpa menjawab.

Lea membeli beberapa lusin buku tulis,buku gambar, beserta alat tulis dan beberapa buku cerita anak.

Setelah membayar Lea meminta pak Komar membantunya untuk dimasukkan kedalam mobil,dan menuju alamat yang dimana tempat itu banyak di huni warga pemulung, yang sebelumnya mampir ke tempat makanan siap saji dengan memesan untuk di bawah serta ketempat itu.

Lea terlebih dulu turun dan mencari orang yang cukup dia kenal sebagai pengajar sukarela di tempat itu.

"Assalamualaikum,Rani "

Ucap Lea dengan merentangkan kedua tangannya ingin memeluk seseorang yang sudah dikenalnya beberapa minggu lewat online.

"Waalaikum salam,Lea..ini bener kamu ?"

Balasnya dengan gugup dan tidak menyangka akan secepat ini bertatap muka secara langsung tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

"Ya..ini Lea,boleh saya ikut bergabung ?"

Ungkapnya dengan tersenyum meminta persetujuan dari Rani yang masih terlihat bingung sekaligus tidak percaya dengan kehadirannya,yang menurutnya lebih manis dan cantik aslinya.

"Tentu boleh ayo.. dengan senang hati akan saya perkenalkan pada mereka"

Rani dengan antusias membalas pelukan Lea dan memperkenalkan siapa Lea pada anak didiknya.

"Adik-adik kalian pasti bertanya dan ingin kenalan kan dengan kakak yang cantik ini..siapa yang ingin kenal dengannya ?"

Rani yang sudah dekat dengan lingkungan ini dengan mudah dekat dengan adik-adik yang butuh ilmu terlihat adik-adik begitu akrab dengannya.

"Saya..kak !!"

Jawab serentak yang hadir suaranya menggema seisi bilik yang sederhana di berhiaskan gambar hasil karya dari adik-adik yang mengikuti pembelajaran, terlihat nyaman, bersih terawat karena pencahayaan dan sirkulasi udara yang cukup, walaupun sangat sederhana dan seadanya.

"Ayo..kamu perkenalkan diri jangan malu"

Rani meminta Lea langsung memperkenalkan diri tanpa bantuannya walaupun terlihat grogi.

"Nama saya Leandra cukup dipanggil Lea atau kak Lea senyaman adik-adik saja ok,ehm..saya datang ingin berteman dengan kalian apakah ada yang mau berteman dengan saya ?"

Dengan sedikit gugup Lea memperkenalkan siapa dirinya,tidak seperti biasanya dia yang cukup percaya diri tapi tidak untuk saat ini padahal yang nampak dihadapan Lea hanya beberapa anak yang baru akan tumbuh besar.

"Saya mau kak"

Jawab anak lelaki ABG dengan penampilan manis walaupun dengan pakaian sangat sederhana,Lea bisa memaklumi.

"Hanya kamu yang lain tidak ?"

Tanya Lea dengan pura-pura menunjukkan muka sedihnya,Lea menundukkan muka dan berniat keluar ruangan.

"Kami semua mau berteman dengan kak Lea.."

Teriak anak lelaki yang bertubuh tinggi dengan lesung pipi berhidung mancung, dengan suara lantang sepertinya dia pemimpin anak-anak di lingkungan ini.

"Oh..yah kalian mau berteman dengan saya,boleh minta kalian memeluk saya sekarang "

Tanpa menunggu lama adik-adik itu berhamburan berebut memeluk Lea dengan hangat,Rani tidak menyangka Lea akan sehangat itu pada adik-adik yang di didiknya.

"Kak Lea,kak Lea sangat cantik dan wangi "

Ucap jujur anak cewek dengan malu setelah melepas pelukannya dari tubuh Lea.

"Oh..ya,kamu juga cantik"

Puji Lea dengan mengusap kepala anak cewek itu dengan tersenyum.

"Karena adik-adik sudah mau menerima saya sebagai teman,ada hadiah untuk kalian..apa kalian mau menerimanya ?"

Lea menunjukkan beberapa buku dan alat tulis, juga tidak lupa makanan yang biasanya di rindukan anak-anak yang suka muncul di film kartun bocah kepala plontos ayam goreng.

Kebahagiaan terpancar dari adik-adik di lingkungan yang baru saja Lea kenal,ada kepuasan tersendiri bagi Lea bila berbagi dengan siapapun itu.

"Lea.. terimakasih untuk kedatangannya"

Ucap tulus Rani dengan memeluk Lea,ada rasa yang tidak bisa terucap karena bahagia dengan kedatangan Lea yang tiba-tiba serasa ada ikatan padahal keduanya baru dalam pertemanan.

Terpopuler

Comments

Ristya

Ristya

Ceritanya lain, daripada yg lain

2022-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Tamu di pagi hari
2 Kemarahan Papi
3 Kampus
4 Kampus 2
5 Lea
6 Inilah Lea
7 Lingkungan baru, bertambah teman baru
8 Jenderal kancil
9 Pilihan ku
10 Dimana letak salahnya
11 Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12 Semakin terdepan
13 Ijinkan sayap kecilku terbang
14 Busyet, ternyata loe anak sultan
15 Bau..oli
16 Baby sitter
17 Rumor yang beredar
18 Montir cantik idaman
19 Reuni jenderal kancil
20 Dipandang sebelah mata
21 Bidadari dalam pesta
22 Ada kerinduan yang mendalam
23 Bisik-bisik
24 Takut kehilangan lagi
25 Mulai beraktivitas selepas sakit.
26 Kunjungan Romo
27 Makan malam perkenalan keluarga
28 Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29 Lelaki muda,mbok nah ??
30 Mimpi Lea yang terealisasi
31 Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32 Mengantarkan keberangkatan Lea
33 Ada cerita dalam perjalanan
34 Tempat baru
35 Ada mata yang memperhatikan
36 Pernikahan Putih (Melati)
37 Tidak perlu tebar pesona
38 Magang..i'm coming
39 Mahluk manis di kantin
40 Mencari tahu
41 Usaha mendekati Lea
42 Menyatukan dua hati
43 Licin seperti belut
44 Mencari kado untuk dua keponakan baru
45 Kabar bahagia itu terdengar
46 Memilih berteman
47 Aku pulang...
48 Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49 Bertemu sebelum berpisah
50 Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51 Lulusan terbaik
52 Tawaran yang menggiurkan
53 Akhirnya Halal
54 Kedatangan teman dari jauh
55 Akan tetap pulang
56 Permintaan Romo
57 Kucing kawin yang meresahkan
58 Kembali membuat terpesona
59 Kehilangan mbok nah
60 Pesonanya mencuri hati
61 Permintaan yang berat dari Romo
62 Menyampaikan permintaan Romo
63 Menikah.. permintaan Romo
64 Rindu.. cemburu pada mbok nah
65 Karena pesona Lea..ah tidak
66 Sopir baru
67 Mengenal mu dari dekat
68 Mengenal secara pribadi
69 Barisan para pengagum
70 Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71 Berpisah bukan berarti usai
72 Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73 Hadir diwaktu yang tepat
74 Jangan menangis lagi
75 Kembali kerja walau hati luka
76 Kehebohan berita yang meresahkan
77 Penolakan Arsena
78 Cara Lea
79 Menghabiskan waktu masa lajang
80 Bersama keluarga
81 Momen haru
82 Janji suci
83 Ucapan selamat
84 Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85 Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86 Inilah Lea yang sebenarnya
87 Jailnya Arya
88 Ikut suami
89 Momen sebelum kembali ke perkebunan
90 Perkebunan
91 Satu frekuensi
92 Belajar saling memahami
93 Menginap
94 Terwujudnya impian
95 Hanya bonus
96 Cinta ku bukan di atas kertas
97 Kamu begitu berarti
98 Bertemu para pengagum
99 Hubungan batin
100 Semakin cinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Tamu di pagi hari
2
Kemarahan Papi
3
Kampus
4
Kampus 2
5
Lea
6
Inilah Lea
7
Lingkungan baru, bertambah teman baru
8
Jenderal kancil
9
Pilihan ku
10
Dimana letak salahnya
11
Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12
Semakin terdepan
13
Ijinkan sayap kecilku terbang
14
Busyet, ternyata loe anak sultan
15
Bau..oli
16
Baby sitter
17
Rumor yang beredar
18
Montir cantik idaman
19
Reuni jenderal kancil
20
Dipandang sebelah mata
21
Bidadari dalam pesta
22
Ada kerinduan yang mendalam
23
Bisik-bisik
24
Takut kehilangan lagi
25
Mulai beraktivitas selepas sakit.
26
Kunjungan Romo
27
Makan malam perkenalan keluarga
28
Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29
Lelaki muda,mbok nah ??
30
Mimpi Lea yang terealisasi
31
Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32
Mengantarkan keberangkatan Lea
33
Ada cerita dalam perjalanan
34
Tempat baru
35
Ada mata yang memperhatikan
36
Pernikahan Putih (Melati)
37
Tidak perlu tebar pesona
38
Magang..i'm coming
39
Mahluk manis di kantin
40
Mencari tahu
41
Usaha mendekati Lea
42
Menyatukan dua hati
43
Licin seperti belut
44
Mencari kado untuk dua keponakan baru
45
Kabar bahagia itu terdengar
46
Memilih berteman
47
Aku pulang...
48
Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49
Bertemu sebelum berpisah
50
Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51
Lulusan terbaik
52
Tawaran yang menggiurkan
53
Akhirnya Halal
54
Kedatangan teman dari jauh
55
Akan tetap pulang
56
Permintaan Romo
57
Kucing kawin yang meresahkan
58
Kembali membuat terpesona
59
Kehilangan mbok nah
60
Pesonanya mencuri hati
61
Permintaan yang berat dari Romo
62
Menyampaikan permintaan Romo
63
Menikah.. permintaan Romo
64
Rindu.. cemburu pada mbok nah
65
Karena pesona Lea..ah tidak
66
Sopir baru
67
Mengenal mu dari dekat
68
Mengenal secara pribadi
69
Barisan para pengagum
70
Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71
Berpisah bukan berarti usai
72
Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73
Hadir diwaktu yang tepat
74
Jangan menangis lagi
75
Kembali kerja walau hati luka
76
Kehebohan berita yang meresahkan
77
Penolakan Arsena
78
Cara Lea
79
Menghabiskan waktu masa lajang
80
Bersama keluarga
81
Momen haru
82
Janji suci
83
Ucapan selamat
84
Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85
Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86
Inilah Lea yang sebenarnya
87
Jailnya Arya
88
Ikut suami
89
Momen sebelum kembali ke perkebunan
90
Perkebunan
91
Satu frekuensi
92
Belajar saling memahami
93
Menginap
94
Terwujudnya impian
95
Hanya bonus
96
Cinta ku bukan di atas kertas
97
Kamu begitu berarti
98
Bertemu para pengagum
99
Hubungan batin
100
Semakin cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!