Bau..oli

Perjalan sang waktu membuat Lea semakin tumbuh menjadi wanita dewasa dengan pesonanya, begitu juga dengan jiwa sosialnya yang selalu ingin memberikan apa yang dia punya dan mampu untuk membantu.

Seperti sore ini seharusnya dia pulang cepat tapi dia memiliki untuk membantu seorang bapak yang kebetulan motornya mogok.

"Ada yang bisa saya bantu pak ?"

Tanya Lea yang langsung menghentikan motor miliknya, bersebelahan dengan motor milik seorang bapak yang usianya seusia Deandra.

"Ga,tahu nak.. tiba-tiba motor bapak langsung mati,saya ga paham juga soal motor"

Ujarnya menjelaskan dengan terlihat bingung,dengan tangan kotor bekas memeriksa kondisi motor.

"Oh..boleh saya coba lihat pak,barang kali saya bisa bantu "

Lea memeriksa keadaan motor untuk mencari tahu apa penyebab motor ini mati mendadak sesuai penjelasan bapak pemilik motor.

"Alhamdulillah.. akhirnya silakan bapak coba "

Hampir satu jam Lea mencari tahu penyebabnya, berhubung Lea paham mesin motor dengan cepat dia bisa tahu apa penyebabnya.

"Pak.. diminum dulu"

Lea menawarkan minuman yang kebetulan dia baru beli di kantin kampus belum sempat dia minum.

"Aduh nak.. seharusnya bapak yang menawarkan minum,ini malah terbaik kamu yang menawarkan saya minum "

Bapak itu tertawa kecil yang menerima botol minuman dari tangan Lea, terlihat malu tapi rasa harus mendorongnya untuk menerima pemberian Lea.

"Ehm..bapak tidak membawa uang untuk pembayaran kamu yang sudah membantu bapak "

Terlihat wajah kecewa yang bapak pemilik motor tunjukkan,tapi dirinya lebih memilih berkata jujur apa adanya.

"Saya hanya bermaksud membantu pak,tenang saja saya tidak ingin bapak membayar saya "

Lea menjelaskan dengan sopan tanpa ingin membuat tidak enak bapak yang dibantunya.

"Maaf sebelumnya pak saya hanya bisa menghidupkan motor bapak hingga rumah bapak tapi sebaiknya bapak bawa motor bapak ke bengkel karena ada yang perlu di perbaiki di bengkel jika tidak akan menimbulkan mati mendadak seperti ini lagi karena harus diganti oleh pihak bengkel bapak"

Lea hanya bermaksud menjelaskan dan memberi saran tapi terlihat raut wajah sang bapak hanya diam tertunduk tanpa merespon penjelasan Lea.

"Ehm.. seperti itu,ya nak akan saya usahakan untuk diperbaiki "

Mendengar ucapan bapak itu Lea merasa prihatin,dalam benaknya andai dirinya punya bengkel untuk membantu bapak itu.

"Terimakasih nak, sebaiknya lekas pulang sebentar lagi malam"

Ucap lelaki tua itu pad Lea, karena senja sudah menampakkan dirinya sudah Asti siang akan tergantikan oleh malam.

"Sebaiknya kita jalan bersama,bapak juga pasti di tunggu orang rumah"

Lea merasa berat meninggalkan bapak itu sendirian,dia memilih untuk sama-sama berjalan dengan kendaraan masing-masing.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Hampir malam Lea tiba di rumah,yang kebetulan ketiga keponakannya asyik berkumpul di ruang tengah.

"Aunty..bau ?"

Sapa Biantara yang langsung menghampiri bermaksud ingin memeluk Lea.

"Ih.. aunty kok bau sih "

Biantara langsung menutup hidungnya dan mundur untuk menghindar dari Lea.

"Ehm..iya aunty kok bau oli sih..kayak montir aja"

Erlangga langsung mendorong Lea untuk membersihkan diri dan menjauh dari mereka.

"E..e,ga sopan mas,sama aunty"

Tegur Titi pada Erlangga yang mendorong Lea untuk masuk kedalam kamarnya.

"Aunty bau oli mi..harus mandi dulu"

Titi hampir tidak percaya dengan ucapan putranya dan menghampiri Lea yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Dek.. tumben sih kamu baru pulang,em..iya kok kamu bau oli sih,ayo cepat mandi ga baik malam-malam perempuan baru mandi "

Ucap Titi dengan menguap kepala Lea,hanya anggukan kepala yang Lea berikan sebagai jawaban.

~~¥¥¥

Selepas makan malam seperti biasa mereka berkumpul di ruang keluarga hanya sekedar bincang santai sebelum mereka sholat isya dan bersiap untuk beristirahat.

"Ini baru aunty wangi "

Puji Biantara yang dipeluk Lea erat dari belakang dan sesekali di cium kedua pipinya oleh Lea.

"Memang aunty bau apa ?"

Tanya Arya yang kebetulan juga duduk didekat putranya yang asyik main Lego.

"Kata mas Erlangga, aunty bau..ehm oli papi"

Penuturan Biantara membuat Arya sedikit terkejut sebab tidak biasa adiknya sampai lupa membersihkan diri selepas praktek di kampusnya.

"Benar om.. aunty bau "

Erlangga menambahkan dengan merapat diantara Lea dan Biantara dan Arya.

"Kamu lupa membersihkan diri dulu sebelum pulang dek.."

Tanya Arya dengan mengusap kepala Lea penuh rasa sayang.

"Ga, sempat mas sebab udah menjelang magrib,bukan di kampus tapi membantu bapak-bapak yang motor mogok mas kasihan..mana hampir semuanya harus di bongkar ya..bau lah"

Lea menjelaskan sesuai dengan fakta yang ada tanpa melebihkan tapi berujung yang keponakannya bila Lea bau oli.

"Nasib montir cantik ya..gitu bau oli "

Abimana ikut berkomentar dan ikut gabung bersama mereka dengan tertawa.

"Oh.. aunty jadi montir pantas.."

Dengan menganggukkan kepalanya Erlangga akhirnya memahami kenapa aunty nya pulang dlm keadaan bau oli.

"Mas aku mau punya bengkel sendiri boleh ga ?"

Lela dengan ragu-ragu menyampaikan keinginannya pada kedua kakak lelakinya yang berada tidak jauh darinya.

"Boleh asalkan tidak menggangu kuliah kamu dan harus ada orang yang kamu percaya bila kamu ga lagi di tempat "

Abimana langsung memberikan masukan yang menurut dirinya baik, sebagai penyalur hobi Lea sekaligus mendidik Lea untuk menghargai susahnya mencari nafkah.

"Apa yang memotivasi kamu ingin memiliki bengkel dek ?"

Tanya Arya sebab tidak mungkin Lea tanpa ada maksud langsung menyampaikan keinginannya tiba-tiba.

"Ingin mempunyai penghasilan sendiri itu yang pertama,yang kedua menyalurkan hobi he..he,yang ketiga kepingin aja memberi lapangan kerja untuk lulusan otomotif biar mereka menyalurkan ilmu sekaligus belajar mandiri bila sudah mahir Lea ingin memberikan modal pada mereka untuk punya bengkel sendiri biar jadi bos mereka mas "

Abimana dan Arya saling memandang,yang menurut keduanya tak pernah terlintas adik kecilnya akan punya pemikiran seperti itu.

"Ternyata diam-diam montir cantik papi ingin jadi CEO ya..papi dukung cari tempat yang strategis dan berijin untuk,bila sudah siap kabarin papi "

Kini Deandra yang memberikan dukungan pada Lea,yang tahu putrinya memiliki kemampuan untuk itu.

"Tapi aunty jangan bau lagi ya.."

Pinta Biantara dengan polosnya membuat tawa diantara mereka,ternya ada yang masih mengingat itu.

"Sekali-kali bau boleh lah dek.."

Goda Lea yang membuat Biantara menutup hidungnya dan bergeser dari Leandra.

"Ga..dek, aunty akan jadi bosnya jadi ga bau oli lagi tapi bau duit "

Ujar Arya yang membuat Biantara bingung tapi tidak dengan yang lain,malah tertawa lepas.

"Aku ga mau juga aunty bau duit maunya aunty wangi.."

Biantara mengendus wangi dari parfum yang biasanya Lea pakai yang menurut dirinya harum dan dia suka.

"Kamu tuh ya..bikin aunty gemes,sini aunty gigit muach"

Ujung-ujungnya Biantara di huni ciuman oleh Lea yang membuat Biantara geli dan meronta-ronta meminta Lea menyudahi menciumnya.

Ketiga lelaki yang menyayangi Lea hanya memanfaatkan dengan tidak percaya sikap Lea yang terkadang bikin kesal, mengemaskan masih terlihat seperti keponakannya tapi dilain sisi terlihat lebih dewasa dari usianya penuh kejutan.

Episodes
1 Tamu di pagi hari
2 Kemarahan Papi
3 Kampus
4 Kampus 2
5 Lea
6 Inilah Lea
7 Lingkungan baru, bertambah teman baru
8 Jenderal kancil
9 Pilihan ku
10 Dimana letak salahnya
11 Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12 Semakin terdepan
13 Ijinkan sayap kecilku terbang
14 Busyet, ternyata loe anak sultan
15 Bau..oli
16 Baby sitter
17 Rumor yang beredar
18 Montir cantik idaman
19 Reuni jenderal kancil
20 Dipandang sebelah mata
21 Bidadari dalam pesta
22 Ada kerinduan yang mendalam
23 Bisik-bisik
24 Takut kehilangan lagi
25 Mulai beraktivitas selepas sakit.
26 Kunjungan Romo
27 Makan malam perkenalan keluarga
28 Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29 Lelaki muda,mbok nah ??
30 Mimpi Lea yang terealisasi
31 Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32 Mengantarkan keberangkatan Lea
33 Ada cerita dalam perjalanan
34 Tempat baru
35 Ada mata yang memperhatikan
36 Pernikahan Putih (Melati)
37 Tidak perlu tebar pesona
38 Magang..i'm coming
39 Mahluk manis di kantin
40 Mencari tahu
41 Usaha mendekati Lea
42 Menyatukan dua hati
43 Licin seperti belut
44 Mencari kado untuk dua keponakan baru
45 Kabar bahagia itu terdengar
46 Memilih berteman
47 Aku pulang...
48 Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49 Bertemu sebelum berpisah
50 Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51 Lulusan terbaik
52 Tawaran yang menggiurkan
53 Akhirnya Halal
54 Kedatangan teman dari jauh
55 Akan tetap pulang
56 Permintaan Romo
57 Kucing kawin yang meresahkan
58 Kembali membuat terpesona
59 Kehilangan mbok nah
60 Pesonanya mencuri hati
61 Permintaan yang berat dari Romo
62 Menyampaikan permintaan Romo
63 Menikah.. permintaan Romo
64 Rindu.. cemburu pada mbok nah
65 Karena pesona Lea..ah tidak
66 Sopir baru
67 Mengenal mu dari dekat
68 Mengenal secara pribadi
69 Barisan para pengagum
70 Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71 Berpisah bukan berarti usai
72 Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73 Hadir diwaktu yang tepat
74 Jangan menangis lagi
75 Kembali kerja walau hati luka
76 Kehebohan berita yang meresahkan
77 Penolakan Arsena
78 Cara Lea
79 Menghabiskan waktu masa lajang
80 Bersama keluarga
81 Momen haru
82 Janji suci
83 Ucapan selamat
84 Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85 Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86 Inilah Lea yang sebenarnya
87 Jailnya Arya
88 Ikut suami
89 Momen sebelum kembali ke perkebunan
90 Perkebunan
91 Satu frekuensi
92 Belajar saling memahami
93 Menginap
94 Terwujudnya impian
95 Hanya bonus
96 Cinta ku bukan di atas kertas
97 Kamu begitu berarti
98 Bertemu para pengagum
99 Hubungan batin
100 Semakin cinta
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Tamu di pagi hari
2
Kemarahan Papi
3
Kampus
4
Kampus 2
5
Lea
6
Inilah Lea
7
Lingkungan baru, bertambah teman baru
8
Jenderal kancil
9
Pilihan ku
10
Dimana letak salahnya
11
Cukup diam, tunjukkan tindakan dengan elegan siapa diri kita.
12
Semakin terdepan
13
Ijinkan sayap kecilku terbang
14
Busyet, ternyata loe anak sultan
15
Bau..oli
16
Baby sitter
17
Rumor yang beredar
18
Montir cantik idaman
19
Reuni jenderal kancil
20
Dipandang sebelah mata
21
Bidadari dalam pesta
22
Ada kerinduan yang mendalam
23
Bisik-bisik
24
Takut kehilangan lagi
25
Mulai beraktivitas selepas sakit.
26
Kunjungan Romo
27
Makan malam perkenalan keluarga
28
Akibat nila setitik rusak susu Sebelanga.
29
Lelaki muda,mbok nah ??
30
Mimpi Lea yang terealisasi
31
Semakin penasaran, siapa sih dia ?
32
Mengantarkan keberangkatan Lea
33
Ada cerita dalam perjalanan
34
Tempat baru
35
Ada mata yang memperhatikan
36
Pernikahan Putih (Melati)
37
Tidak perlu tebar pesona
38
Magang..i'm coming
39
Mahluk manis di kantin
40
Mencari tahu
41
Usaha mendekati Lea
42
Menyatukan dua hati
43
Licin seperti belut
44
Mencari kado untuk dua keponakan baru
45
Kabar bahagia itu terdengar
46
Memilih berteman
47
Aku pulang...
48
Pertanyaan yang sukar untuk dijawab
49
Bertemu sebelum berpisah
50
Selalu ada cerita dalam setiap perjalanan
51
Lulusan terbaik
52
Tawaran yang menggiurkan
53
Akhirnya Halal
54
Kedatangan teman dari jauh
55
Akan tetap pulang
56
Permintaan Romo
57
Kucing kawin yang meresahkan
58
Kembali membuat terpesona
59
Kehilangan mbok nah
60
Pesonanya mencuri hati
61
Permintaan yang berat dari Romo
62
Menyampaikan permintaan Romo
63
Menikah.. permintaan Romo
64
Rindu.. cemburu pada mbok nah
65
Karena pesona Lea..ah tidak
66
Sopir baru
67
Mengenal mu dari dekat
68
Mengenal secara pribadi
69
Barisan para pengagum
70
Kenapa harus ada mahluk semanis kamu
71
Berpisah bukan berarti usai
72
Tidak perlu pengakuan untuk menunjukkan diri
73
Hadir diwaktu yang tepat
74
Jangan menangis lagi
75
Kembali kerja walau hati luka
76
Kehebohan berita yang meresahkan
77
Penolakan Arsena
78
Cara Lea
79
Menghabiskan waktu masa lajang
80
Bersama keluarga
81
Momen haru
82
Janji suci
83
Ucapan selamat
84
Kembali layu sebelum berkembang (barisan para pengagum)
85
Bahagia Lea bahagia kawan kecilnya juga
86
Inilah Lea yang sebenarnya
87
Jailnya Arya
88
Ikut suami
89
Momen sebelum kembali ke perkebunan
90
Perkebunan
91
Satu frekuensi
92
Belajar saling memahami
93
Menginap
94
Terwujudnya impian
95
Hanya bonus
96
Cinta ku bukan di atas kertas
97
Kamu begitu berarti
98
Bertemu para pengagum
99
Hubungan batin
100
Semakin cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!