Deandra mengusap air mata di ujung matanya yang tidak tertahan, padahal pantang baginya untuk meneteskan air matanya.
"Pi,doakan Lea..mulai besok Lea akan rindu tatapan mata tajam Papi karena Lea terlambat pulang "
Lea menggenggam tangan yang sudah mulai terlihat keriput tapi masih dengan hangat bisa mengusap penuh kasih pada Lea.
"Tanpa lea minta papi selalu berdoa untuk mu nak,papi minta tunjukkan kemampuan terbaik mu nak dan pulang dengan selamat hanya itu yang papi minta "
Deandra memeluk tubuh putrinya dengan erat seakan enggan melepaskannya bukan berat tapi ada kerinduan yang akan jauh untuk digapai karena jarak.
"Lea janji akan memberikan yang terbaik dan langsung pulang untuk bertemu papi "
Lea mendongakkan wajahnya melihat keatas tanpa melepaskan pelukannya berharap bisa menatap wajah papinya lama karena baru beberapa waktu dirinya merasa di perhatikan dan ada didekatnya.
"Jangan nakal di negeri orang,papi tahu kamu selalu penasaran dengan hal-hal kecil"
Tawa keduanya dengan terkekeh geli karena merasa saling mengerti walaupun belum begitu dekat.
"Yang lagi manja "
Goda Arya yang menghampiri bersama Abimana dengan rasa yang sama, enggan melepaskan Lea pergi tapi ini untuk masa depan Lea lebih baik dengan prestasi dimasa mudanya.
"Boleh berpelukan bersama"
Pinta Lea yang membuat kedua kakak lelakinya terharu dan langsung berpelukan berempat dengan rasa haru.
"Jaga kesehatan saat ini di sana musim dingin "
Abimana mengusap lembut kepala Lea penuh sayang,ada haru yang susah untuk terucap dari bibirnya.
Berbeda dengan Arya yang langsung menggenggam kedua tangan Lea dan menatapnya penuh haru.
"Jaga diri di sana dengan baik, kami percaya kamu bisa jaga diri,jangan lupa sholat kami menunggu kamu pulang dengan selamat "
Selesai menyampaikan pesannya Arya memeluk tubuh adik kecilnya yang terpaut jauh umurnya tapi secara emosional kedua kakaknya sangat dekat.
"Aku ga lama kok..di sana tapi sepertinya akan lama menetap di sana sih "
Spontan membuat kedua kakak dan papinya tertawa memang benar adanya, mereka sangat khawatir yang berlebihan pada kepergian Lea yang hany untuk mengikuti lomba kompetensi antar mahasiswa.
"Asal kamu tahu dek..selama kamu ada disini, kamu selalu bikin spot jantung kita disetiap hari bila tidak berada didekat kita tapi semakin hari kami makin tahu tindak tanduk mu,memang tidak seperti anak normal lainnya apalagi kamu perempuan.. mungkin ini kelebihan mu dek tapi kami bangga dengan mu menjadi bagian dari kami dan akan selalu ada mendukung mu,tetap jadi diri sendiri kami sayang dan mencintai mu dek"
Abimana yang biasanya irit bicara kali ini banyak bicara bahkan lebih menunjukkan rasa sayang yang selama ini terlihat tegas dalam bersikap.
"Mas,bikin aku ga ingin pergi "
Dengan merengek Lea melepaskan menyadarkan kepala di bahu ang papi yang duduk berdampingan.
"Kamu tidak pantas mengerek seperti itu dek.. seperti bukan kamu "
Timpal Arya dengan melemparkan bantal kursi pada Lea yang ditangkap sang papi.
"Papi percaya walaupun pada mu nak, walaupun sayap mu kecil tapi mampu tunjukkan pada dunia kalau kau mampu terbang tinggi melihat dunia dari atas sana"
Lea memeluk satu tangan Deandra seakan meminta kekuatan yang dimiliki sang papi yang memiliki segalanya.
"Lea janji untuk membanggakan nama baik papi dan keluarga"
Deandra mengusap lembut kepala Lea penuh kasih sayang, teringat akan sang istri ingin memiliki anak perempuan setengah memiliki dua putra.
"Pi..jangan sedih "
Lea menghapus air mata disudut mata Deandra,terasa halus tangan Lea walaupun sering memegang perangkat keras.
"Papi ga sedih tapi papi bangga memiliki mu.. begitu pun mami yang tidak bisa melihat mu tubuh besar "
Deandra menciumi tangan Lea seakan merasa banyak bersalah karena tidak banyak meluangkan waktu bersama dengannya.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Rasa lelah terbayar sudah dengan penyambutan sangat ramah dari panitia penyelenggara,jarak tempuh penerbangan yang cukup melelahkan 7 jam 20 menit kurang lebih Lea dan rombongan tiba di bandara Haneda airport internasional.
"Lea kamu bisa satu kamar dengan kak Nindy"
Ucap Angga selaku mentor yang ditunjuk pak Willy sekaligus yang memegang bertanggungjawab selama berada di Jepang.
"Siap..ga masalah dengan siapa pun bagi saya "
Jawab Lea yang bersiap untuk memasuki kamar dengan memegang tas juga koper miliknya.
Begitu pun dengan Nindi yang langsung bisa berinteraksi dengan baik bersama Lea karena selama persiapan dan pelatihan cukup untuk mengenal siapa saja yang akan dilibatkan dalam kompetisi.
"Kak,ga masalah kan satu kamar dengan saya ?"
Lea selalu lebih dulu menyapa kepada yang lebih tua secara usia, sebagai bentuk kesopanan.
"Ok..ga masalah Lea "
Nindy menunjukkan senyumnya dan keramahannya pada Lea yang berparas cantik dan manis, hampir tidak percaya dengan penampilan Lea yang anak teknik mesin.
Hari-hari disibukkan dengan kegiatan kompetisi disalah satu lokasi khusus dengan peralatan yang lengkap dan modern untuk menunjukkan performa terbaik setiap peserta.
Lea dan rekan menunjukkan kemahiran mereka dengan menunjukkan ciptaan mereka mobil yang ramah lingkungan yang sekarang sedang banyak di bahas hampir semua negara yang terkenal dengan otomotifnya.
Lea memberikan ide-ide brilian yang dia tahu untuk kecepatan dan kekuatan serta irit bahan bakar.
"Lea secara pribadi saya kagum sama kamu yang tahu banyak tentang otomotif padahal kamu cewek loh "
Tutur Nindy disela makan siang yang kebetulan satu meja dengan Lea.
"Hanya kebetulan suka kak dan sedikit hobi aja suka bongkar motor kakek saya"
Bohong Lea yang sebenarnya dia suka membantu orang lain memperbaiki motor saat di perkebunan dulu.
Pada akhirnya penilaian tahap akhir tiba, walaupun tidak menjadi juara utama tapi keberuntungan berpihak pada kontingen yang di mentori Angga menjadi juara Favorit sebagai performa terbaik dalam kecepatan dan irit bahan bakar.
Tidak masalah bagi mereka,ada ilmu dan pengalaman yang tidak bis mereka dapat dimana pun itu yang mahal bagi mereka.
Begitupun dengan Lea yang merasa bangga bis dilibatkan dalam kompetisi ini, baginya pengalaman ini tidak bisa dinilai dengan apapun.
"Kamu ga kecewakan Lea ?"
Tanya Angga pada Lea yang duduk santai menunggu di kursi bandara bersama yang lain.
"Sedikit pun tidak ada kak..balas saya bangga bisa dilibatkan dan mengenal kakak-kakak yang hebat,ini yang tidak ternilai yang saya rasakan "
Senyum tulus Lea tampakkan yang semakin membuat manis paras cantiknya.
"Kamu masih muda..masih banyak pengalaman didepan sana yang bisa kamu raih Lea "
Ujar kakak lelaki yang Lea tidak tahu angkatan beberapa yang dia tahu dia kating dari teknik otomotif.
Guru terbaik salah satunya pengalaman yang sangat berharga untuk tidak melakukan kesalahan dimasa yang akan datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments