Pergerakan waktu terasa begitu cepat tanpa Lea rasakan,sudah lewat dari satu tahun Lea menetapkan di kota yang bukan membesarkan dirinya.
Bukan hanya pesona Lea saya yang semakin memikat lawan jenisnya begitu juga dengan prestasi dan kemampuannya tidak bisa diremehkan.
"Lea..jangan lupa kita tunggu di tempat biasa"
Tegur lelaki yang cukup terkenang dikalangan anak sirkuit balap motor yang banyak di sponsori merk produk terkenal.
"Siap..saya usahakan tidak telat "
Balas Lea dengan menunjukkan jari jempol yang tidak menghentikan langkahnya masuk kedalam perpustakaan kampus.
"Makin mempesona aja anak"
Puji salah satu lelaki yang berjalan bersama lelaki yang baru saja menyapa Lea.
"Kenapa ga jadi gebetan loe aja bro,sekalian menyelam minum air kan lebih asyik tuh"
Goda yang lain dengan terkekeh geli,tapi tidak lama langsung mendapatkan pukulan di kepalanya.
"Ga, segampang itu kali bro "
Yang lain ikut menambahkan berkomentar dengan tersenyum jail,menambah semarak suasana bincang receh siang ini di koridor kampus.
"Busyet dia licin bro..kaga bisa di pegang "
Ucap lelaki yang sering menyabet penghargaan balap resmi di beberapa even dengan mengusap tengkuknya merasa malu.
"Emang loe pernah nembak bro "
Membuat penasaran semua lelaki yang terbilang cukup banyak saat ini berkumpul di koridor.
"Ehm..dua kali gue nembak tapi ya,gitu dia cuma bilang ingin fokus belajar dan lebih nyaman berteman,gue bisa apa coba..tapi gue seneng masih bisa dekat sama tuh anak karena masih mau bantu gue setting motor milik gue "
Lelaki itu tersenyum getir tapi apa mau dikata sebab cinta tidak perlu memiliki.
"Banyak sih yang cantik yang gue lihat di kampus tapi,dia ga bikin boring aja mau dilihat dari sisi mana pun..bener ga bro ?"
Tanya yang lain dengan seperti meminta pendapat yang pastinya satu frekuensi.
"Bener, apalagi gue yang terbilang cukup dekat..dia asyik untuk diajak ngobrol apapun, wawasannya luas,dia manis ga bikin bosen dipandang padahal penampilannya natural gitu.. pokoknya perfek yang gue rasain dekat Lea"
"Cie.. cie,yang susah move on "
Goda yang lain dengan terkekeh dan menepuk pundak lelaki itu yang terlihat malu-malu meong.
"Loe,belum aja deket secara langsung dengan Lea bakal gemetar lemes tuh dengkul "
Balas lelaki itu dengan menunjukkan senyumnya hingga menampakkan gigi gingsulnya menambah manis penampilannya.
"Ya..ya,gue percaya dari jauh aja tuh anak udah tercium wanginya "
Ucap lelaki kurus yang tidak ingin kalah ikut memberikan komentarnya.
"Emang loe kata Lea kembang kuburan yang bisa kecium dari jarak jauh kalau itu makam baru ditaburi kembang,ada bae loe cungkring"
Celetuk yang lain membuat tawa pecah menambah ramai suasana hingga seorang dosen keluar mengingatkan untuk tidak berisik.
"Bisa pelan kan suara kalian mengganggu yang lain sedang belajar"
Pinta seorang dosen wanita dengan suara sedikit memerintah berharap di pahami oleh mahasiswanya.
"Maaf Bun.."
Mereka pun berucap bersama dan bersiap bubar jalan untuk mencari tempat tongkrongan yang lain.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Lea terlihat bernafas dengan lega selepas mendaratkan pantatnya di kursi selepas menyelesaikan presentase didepan kelas dengan hasilnya cukup memuaskan yang diberikan penilaian oleh dosen.
"Lea selesai pertemuan ini saya tunggu di kantor saya "
Pinta dosen jurusan yang Lea ambil, permintaan dosen membuat sejumlah mata memandang Lea secara serempak dengan sejumlah tanya didalam benak semua mahasiswa.
"Lea loe tahu ada apa loe diminta ke kantor pak Willy "
Tanya lelaki yang kebetulan duduk disebelah Lea dengan berbisik pelan.
"Mana gue tahu,gue juga kaget "
Lea mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu apapun dengan permintaan pak Willy.
Tidak beberapa lama jam pelajaran berakhir dan siswa berhamburan keluar kelas tapi ada juga yang masih belum beranjak masih dengan tenang duduk di kursinya.
"Mau gue temani.."
Tanya lelaki yang cukup terkenal playboy pada Lea yang membuat Lea terkejut karena sibuk merapikan buku kedalam tas miliknya.
"E..aduh gue sampai kaget,ga usah terimakasih gue bisa sendiri ke kantor pak Willy"
Lea memegang dadanya yang masih berdebar karena terkejut dengan kedatangan lelaki itu tiba-tiba mendekat kepadanya.
"Maaf kalau membuat kamu terkejut "
Ucap lelaki itu dengan tersenyum manis dan terlihat bersalah tapi tidak dengan yang lain semakin membuat kelas riuh padahal hanya beberapa mahasiswa yang tersisa.
"Cie..cie,ada yang pdkt nih..awas Lea terjerat pesona playboy kampus"
Teriak yang lain dengan suara meledek yang membuat lelaki itu tersenyum masam karena dicap playboy.
"Kok kalian tahu loe playboy padahal ga ada stempel di jidat loe yang bertuliskan playboy "
Lea menunjukkan jidat lelaki itu dengan santai saja tanpa beban yang membuat tawa dari kawannya yang masih berada didalam kelas.
"Gue duluan..dah "
Ucap Lea yang melangkah santai keluar kelas dengan tas gendong melekat di punggungnya.
"Lea..Lea sebenarnya loe paham tapi loe emang tahu gimana caranya agar tak menyakiti orang lain "
Gumam seseorang deng terkekeh mengingat sikap Lea pada lelaki yang mendapat gelar playboy.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
"Pak apa ga sebaiknya yang lain saja yang lebih pantas untuk tugas berat ini "
Saat ini Lea sudah berada di dalam kantor pak Willy, seperti ada perdebatan antara pak Willy dan Lea saat ini.
"Seperti kamu lebih pantas kamu tidak sendiri kok Lea ada kating yang saya pilih juga,kalian akan bekerja sama di sana dan nama besar kampus ada ditangan kalian "
Ucap pak Willy panjang lebar menjelaskan berharap Lea tidak ragu untuk bisa mengikuti ajang lomba antar kampus di bidang otomotif dan mesin.
"Boleh saya minta waktu untuk berpikir pak"
Pada akhirnya Lea lebih lunak dengan meminta waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan karena dia tidak ingin nama besar kampus jatuh karena dirinya.
"Ehm..saya yakin kau bisa Lea,apa lagi yang ingin kamu pertimbangkan,saya saja yakin dengan kemampuan kamu"
Ucap tegas pak Willy dengan memberikan jempol miliknya pada Lea,bisa diartikan Lea mampu mengemban tanggungjawab itu.
"Pak..ini tidak mudah loe, kalau juara kat bapak akan di lomba ke Jepang untuk itu saya belum yakin pak"
Lea masih belum yakin akan dirinya didepan pak Willy walaupun pak Willy menyakinkan dirinya mampu.
"Jalani saja yang didepan mata dulu..belum apa-apa udah menyerah anak mudah kok mental kerupuk disiram air melempem "
Pak Willy tersenyum lebar yang membuat Lea tersenyum kecut merasa diremehkan.
"Gimana masih mau mundur..sayang loe kesempatan tidak datang dua kali loh,saya tahu untuk pergi ke Jepang kamu akan mampu dengan kemampuan orang tua kamu untuk jalan-jalan atau studi.. sedangkan yang ini kamu akan lomba yang jelas kemampuan kamu akan di uji dan pengalaman akan banyak kamu dapat tidak semua orang memiliki berkesempatan seperti kamu..tolong mempertimbangkan dengan bijak "
Ucapan pak Willy bagai air sejuk sekaligus cambuk untuk dirinya untuk bangkit dari lamunannya.
"Pak,apa bapak yakin dengan kemampuan saya..saya saja tidak yakin "
Lea masih ingin menyakinkan bahwa dirinya pantas atau tidak dimata pak Willy sebagai dosen pembimbing di mata kuliahnya.
"Seratus persen saya yakin dengan kemampuan kamu.. kenapa kamu tidak,ayok kita buktikan kalau saya tidak salah memilih kamu "
Pak Willy spontan langsung berdiri seperti menyakinkan Lea dirinya pantas ada dalam lomba itu.
Beberapa saat Lea menundukkan mukanya seperti menyakinkan dirinya tidak salah untuk melangkah.
"Akan saya coba..tapi bapak jangan berhenti bimbing saya ya.."
Dengan malu Lea meminta membuat pak Willy tersenyum senang sekaligus tidak percaya kalau Lea akan mau menerima permintaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments