WARNING!!! Kalau nggak kuat bacanya mending di skip saja!
Langit mulai memajukan wajahnya, ia menatap bibir ranum Jeesany yang sedikit terbuka malah semakin membuat gadis itu terlihat sangat sek*si dan menggoda.
“Aku yakin jika dirinya sudah tidak perawan, jadi aku harus segera mengerjakan perkerjaan ini,” batin Langit.
Langit memajukan wajahnya dan melabuhkan kecupan lembut di permukaan bibir muridnya yang ternyata terasa sangat lembut, walau sedikit tercium bau alkohol.
Jeesany tersenyum di sela ciuman tersebut, lalu ia membalas ciuman Langit dengan kaku. Bibir mereka saling menyesap dan lidah mereka saling membelit.
Meski ada sedikit keraguan di hati Langit, namun tubuhnya berkata lain.
Tidak munafik jika dirinya tidak tergoda dengan fisik Jeesany yang menawan dan sek*si. Mahasiswinya yang selama ini ia perhatikan secara diam-diam. Kini mahasiswi tersebut berada di pelukannya dan di bawah kuasanya.
Tanpa melepaskan ciumannya, Langit menuntun mundur Jeesany menuju ranjang yang terbalut dengan seprei berwarna putih.
Hawa panas menjalar ke seluruh tubuh keduanya, bertanda gairah sudah mulai menguasai. Nafas mereka pun mulai memburu, dan ciuman mereka pun semakin panas dan menuntut.
Langit melepaskan kaos yang di kenakan Jeesany lalu melemparkannya dengan asal. Bukit kembar yang terbungkus kain busa berenda terlihat begitu menggoda di mata Langit. Tidak tahan lagi, ia pun segera melepaskan kain busa yang menyangga bukit kembar itu dan melemparkannya dengan asal juga.
Dan menyembul lah dua bukit kembar yang kini sudah tergantung sempurna di depan matanya.
“Ah ... Shhh ...” dessah Jeesany saat merasakan bukit kembarnya di mainkan oleh Langit.
Langit semakin bersemangat saat mendengar suara Jeesany, ia segera merebahkan gadis tersebut di atas ranjang.
Jeesany menggeliat seperti cacing kepanasan, sembari melepaskan semua kain yang tersisa di tubuhnya.
Langit meneguk ludahnya dengan kasar, saat melihat tubuh Jeesany yang sudah polos di bawah kungkungannya.
“Aku masih virgin,” ucap Jeesany dengan nada pelan.
“Apa?” Langit mengurungkan niatnya saat akan mengungkung gadis tersebut.
“Jangan pergi. Aku baik-baik saja, jadi lakukan tugasmu.” Jeesany menarik tangan Langit yang akan beranjak dari atas ranjang. “Please ...” Mohon Jeesany menatap Langit yang juga tengah menatapnya.
“Kamu yakin?” Langit bertanya dengan serius.
“Ya, aku yakin,” jawab Jeesany seraya mengangguk dengan mantap, lalu menarik tangan Langit dengan sekuat tenaga, hingga membuat pria itu jatuh di atas tubuhnya. Jeesany segera menarik tengkuk Langit dan mencium bibir pria itu dengan panas dan menuntut.
Langit tentu saja menyambut ciuman Jeesany tidak kalah panas. Mereka berdua yang sudah sama-sama polos tanpa sehelai benang pun segera melancarkan aksinya setelah melakukan pemanasan beberapa menit.
Langit mulai memosisikan dirinya dan mengarahkan senjatanya ke arah lembah Jeesany yang sudah terasa basah dan licin.
“Aku siap,” jawab Jeesany, seraya memandang wajah Langit yang terlihat tampan, ia kini sudah sadar sepenuhnya saat akan melakukan ninu-ninu. Mungkin ini adalah hal gila yang pernah di lakukan Jeesany seumur hidupnya, menyerahkan kesuciannya kepada pria yang tidak di kenalnya.
“Mungkin rasanya akan sedikit sakit, tahan ya,” ucap Langit, kemudian membenamkan senjatanya ke dalam lembah yang basah itu dengan pelan dan hati-hati.
“Ugh!” Jeesany memekik tertahan saat merasakan benda tumpul itu mulai melesak masuk di dalam bagian intinya. Ia mencengkeram kedua bahu Langit dengan kuat saat pria itu semakin dalam memasuki tubuhnya.
“Arggh!!” Jeesany merasakan sakit yang tidak terkira saat senjata besar dan panjang itu sudah masuk sepenuhnya di dalam lembahnya.
Langit memejamkan kedua matanya dan mengeraskan rahangnya saat merasakan kenikmatan 10 kali lipat yang ia rasakan dari yang sebelumnya pernah ia rasakan.
“Kamu baik-baik saja?” tanya Langit seraya menghapus cairan bening yang ada di sudut mata Jeesany.
“Ya,” jawab Jeesany.
Langit tersenyum lalu mengecup bibir Jeesany dan mellumatnya dengan lembut, tidak lupa dirinya mulai bergerak perlahan di bawah sana agar Jeesany tidak merasakan kesakitan.
Jeesany mengalungkan kedua tangannya di leher Langit, dan membalas ciuman Langit. Rasa perih dan sakit masih mendominan di sela pahanya, namun lama-kelamaan rasa sakit itu kini mulai pudar dan tergantikan dengan rasa nikmat yang baru pertama kali ia rasakan.
Dan selanjutnya malam panjang dan panas pun segera di mulai.
***
Jangan lupa berikan komentar, vote, like dan Gift seikhlasnya😍😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Zerazat
DASAR JEESANY jangan menyesal nanti nasi sudah menjadi bubur,Pak Dosen Langit gimana tuh yang mo cari uang tambahan untuk byr Rs Ibunya
2024-04-19
3
Jessi Jasintha
mantap
2024-03-31
0
Yuli Purwa
pas baca,,, pas malam Jumat 🤪🤪🤪🤪
2023-09-08
2