BFR-Bab 4

Irene membenarkan kaca matanya yang nangkring di hidung mungilnya. Ia menatap jam yang menempel di dinding ruang makan. Waktu sudah menunjukkan jam 8 pagi, namun putrinya tidak kunjung bangun. Ia mengambil centong sayur dengan perasaan jengkel.

“Bangunkan Sany, Ayah!” seru Irene sambil mengaduk sayur santan yang sedang ia masak di atas kompor.

Ruang makan di rumah tersebut menyatu dengan dapur.

Sean yang sedang mengopi sambil baca novel dari ponselnya pun menoleh. “Aku menyerah jika harus membangunkan putrimu itu,” jawab Sean.

HUH!

Irene menghembuskan nafasnya dengan kasar, lalu berjalan menuju kamar putrinya dengan centong sayur yang masih di pegangnya.

“Apa-apaan ini?!” Irene memasuki kamar putrinya yang terlihat sangat berantakan. Kaos kaki menyangkut di atas televisi, sepatu berada di atas meja belajar, handuk berada di tepian tempat tidur, bantal dan guling berserakan di atas lantai, sedangkan Jeesany tidur tengkurap hanya mengenakan tang top dan hot pant saja.

“Sany!” teriak Irene sembari menggoyangkan kaki putrinya, namun tidak ada pergerakan dari putrinya itu. “Oh, oke, aku akan menggunakan cara kasar untuk membangunkanmu!” kesal Irene, seraya mengangkat centong sayurnya lalu memukulkannya ke bokong Jeesany dengan kuat.

PLAK!

“AWW!” teriak Jeesany dengan terpaksa membuka kedua matanya, ia terkejut saat melihat sang ibu berdiri di dekat tempat tidurnya.

“Bunda kenapa memukulku?!” protes Jeesany sudah hampir menangis, ia mengusap bokongnya yang terasa nyeri sambil terus menggerutu.

“Astaga! Kamu bau sekali, tadi malam kamu ke Club malam lagi?!” Irene menatap putrinya dengan horor, saat mencium bau alkohol dari mulut Jeesany.

“Ah, aku hanya minum sedikit saja, he he he,” jawab Jeesany masih bisa tertawa, lalu ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidur, namun kepalanya berdenyut nyeri.

“Aww!” pekik Jeesany sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit luar biasanya. Efek mabuk masih tersisa.

“Hah! Mau ngeles lagi kamu!” geram Irene, lalu memukuli putrinya dengan centong sayur yang ia pegang.

“Rasakan!”

“Bunda sakit!” rengek Jeesany, berusaha untuk menghindar dari amukan ibunya, tapi Irene terus mengejar putrinya sampai keluar kamar.

“Sini kamu! Dasar anak kurang ajar! Bisanya cuma bikin darah tinggi!” Irene mengacungkan centong sayur kepada putrinya yang kini bersembunyi di belakang Sean.

“Ayah tolong aku. Lihat ada harimau betina mengamuk,” bisik Jeesany kepada ayahnya.

“Jangan meminta perlindungan kepada Ayah!” kesal Sean lalu beranjak dari duduknya, berpindah menuju ruang tamu. Tanpa memedulikan putrinya yang merengek.

“Ayah!” rengek Jeesany sembari menatap takut ke arah ibunya.

“Awas kamu ya!” ancam Irene lalu melanjutkan acara memasaknya lagi yang sempat tertunda.

Irene menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia memejamkan kedua matanya dengan erat. “Ya Tuhan, dosa apa aku mempunyai anak yang seperti itu!” gerutu Irene, sembari mengiris bawang jahat dan bawang baik yang akan di jadikannya bawang goreng.

“Bunda,” rengek Jeesany. Ia harus berusaha untuk merayu ibunya yang sudah marah, bisa hancur dunianya jika Ibunya sudah bertindak tegas.

“Apa?!” jawab Irene dengan ketus, tanpa mengalihkan pandangannya, karena sedang fokus mengiris bawang.

“Aku minta maaf,” jawab Jeesany.

Irene menggeram kesal, lalu menatap putrinya dengan tajam.

“Sekali lagi kamu seperti ini! Bunda akan kirim kamu ke rumah Opa kamu!” ucap Irene sembari mengacungkan pisau yang ada di tangannya kepada putrinya.

Jeesany merinding melihat ujung pisau yang runcing itu.

“Jangan dong. Aku tidak ingin tinggal di rumah utama yang penuh dengan pengawasan dan sangat ketat,” jawab Jeesany bergidik ngeri membayangkannya.

“Jadi Bunda sudah memaafkan aku ‘kan?” tanya Jeesany dengan nada lembut.

“Ya!” jawab Irene. Walau bagaimana pun dirinya tidak bisa marah dengan jangka waktu yang lama kepada putri kesayangannya.

“Terima kasih, Bunda,” seru Jeesany, ingin memeluk ibunya namun Irene mencegahnya.

“Kamu bau,” ucap Irene, namun Jeesany tidak memedulikannya, tetap memeluk ibunya dengan erat.

*

*

*

Langit dan Bulan saling menguatkan karena saat ini ibunya sudah berada di ruang operasi.

Uang yang di berikan Tante Meri untuknya lebih dari cukup. Tante Meri menambahkan bonus 20 juta untuknya, rencananya uang tersebut akan ia gunakan untuk membayar perawatan ibunya selama di rumah sakit.

“Semoga operasinya lancar ya, Kak,” ucap Bulan yang ada di pelukan Langit.

“Amin,” jawab Langit sambil terus berdoa di dalam hati.

Operasi transplatasi ginjal yang sudah berlangsung selama 3 jam lebih akhirnya sudah selesai. Dokter mengatakan jika Operasi tersebut sukses dan tidak ada kendala apa pun.

Langit dan Bulan saling berpelukan, mereka merasa lega karena Operasi ibu mereka berhasil.

Bulan tersenyum dengan penuh haru, begitu pula dengan Langit.

Terima kasih, Tuhan, karena sudah mengabulkan doa-doaku. Perjuanganku tidak sia-sia. Dan aku akan rela melakukan apa pun demi nyawa Ibu. Batin Langit.

*

*

Ibu Langit sudah di pindah ke ruang rawat pasien, masih di ruangan yang sama seperti yang sebelumnya.

Bulan menatap Ibunya yang terbaring di atas tempat tidur pasien dengan perasaan yang campur aduk menjadi satu. Ibunya masih lemas karena efek bius yang belum sepenuhnya hilang.

“Kakak cari makan siang dulu,” ucap Langit kepada adiknya. “Kamu mau makan apa?”

“Apa saja Kak. Asalkan jangan yang mahal,” jawab Bulan, karena mereka harus sangat irit, mengingat biaya perawatan ibunya tidak sedikit.

“Baiklah,” jawab Langit lalu segera keluar dari ruang rawat tersebut menuju warteg yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit.

Hanya dua bungkus nasi, orek tempe dan gorengan tahu yang akan menjadi menu makan siangnya bersama sang adik. Apa pun menu makannya atau pun lauknya, Langit tetap bersyukur, mengingat di luar sana masih banyak orang yang kurang beruntung.

“Kak, cepat sekali,” ucap Bulan saat melihat Langit memasuki ruang rawat tersebut.

“Iya, aku takut kalau kamu sudah lapar,” jawab Langit duduk di Sofa, lalu meletakkan kantong keresek yang ia bawa di atas meja.

“Ayo makan,” ucap Langit kepada adiknya.

Bulan tersenyum dan beranjak lalu duduk di samping Langit.

Langit memberikan sendok plastik kepada Bulan, Bulan menerimanya dengan senang hati, kemudian ia membuka bungkusan nasi yang ada di hadapannya.

“Wah, orek tempe dan tahu. Pasti enak sekali,” ucap Bulan sambil bertepuk tangan.

Langit tersenyum tipis sembari mengelus pucuk kepala adiknya.

“Maafkan Kakak karena belum bisa memberikan yang terbaik untukmu,” ucap Langit dengan nada sedih.

“Ish! Kakak ini bicara apa? Kak Langit adalah Kakak yang paling baik se-dunia, jadi jangan berkata seperti itu lagi, oke,” jawab Bulan tersenyum lebar.

Bagi Bulan, Langit adalah sosok Kakak yang baik dan sempurna. Berperan ganda, menjadi Kakak sekaligus Ayah untuk dirinya.

“Kamu juga adik terbaik di Dunia,” ucap Langit.

“Jangan memujiku berlebihan karena aku belum melakukan apa pun untuk Kakak dan Ibu,” ucap Bulan.

Langit mengangguk lalu mereka mulai makan siang bersama.

Jangan lupa komentar, Vote, like, dan kasih Gift seikhlasnya❤

Terpopuler

Comments

👀

👀

bawang baik dan bawang jahat nggk tuh🙄🤣👍

2023-10-19

0

Ely Dwi Yana

Ely Dwi Yana

ada ada aja irene ini... masa iya bawang ada yg jahat dan baik

2023-05-23

0

💞R0$€_22💞

💞R0$€_22💞

mbedute poll nih turunan ayah Sean..ckckckxk...

2023-02-15

2

lihat semua
Episodes
1 BFR-Bab 1
2 BFR-Bab 2
3 BFR-Bab 3
4 BFR-Bab 4
5 BFR-Bab 5
6 BFR-Bab 6
7 BFR-Bab 7
8 BFR-Bab 8
9 Isi hati Author
10 BFR-Bab 9
11 BFR-Bab 10
12 One Night Stand
13 Lupakan semua ini!
14 Merasa bersalah
15 Ah, Gawat!
16 Bertemu dosen killer
17 Menjadi gila!
18 Lingerie merah
19 Pipa Rucika
20 Kita sewa hotel saja
21 Tiger bangun
22 Pesan singkat dari Pak Dogan
23 Baru ingat!
24 Pil Kontrasepsi
25 Salah paham
26 Calon masa depan
27 Nggak kreatif!
28 Lakukan sesukamu!
29 Si Merah?
30 Pertemuan Keluarga
31 Batal!
32 Gatal
33 Ke Hotel
34 Ingin mengulanginya
35 Kekasih Dosen Killer
36 Ter-Sany-Sany
37 Ciee ... ada yang Ge-er
38 Ikhlas jika kamu makan
39 Kencan Pertama
40 Berpisah lebih baik
41 Menerimanya apa adanya
42 Sebuah penghinaan!
43 Berakhir tragis!
44 Kehilangan untuk selamanya
45 Oh, Tante Meri
46 Wanitaku
47 Bagaimana ini?
48 Lamaran?
49 Pil Kontrasepsi 2
50 Kecewa
51 Garis dua
52 Pembalasan Sakit hati
53 Orang tua yang bijak sana
54 Malam pertama
55 Belum siap
56 Kedatangan Xander
57 Di Dalam mobil
58 Mencuri waktu
59 Rumah Utama
60 Ketegangan
61 Berakhir bahagia
62 Ektra Part 1
63 Ekstra Part 2
64 Ekstra Part 3
65 Ekstra Part 4
66 Ekstra part 5
67 Ekstra Part 6
68 Ekstra Part 7
69 Ekstra Part 8
70 Ekstra Part 9
71 Karya baru Emak (Second Palace)
72 My Sweet babysitter
73 DANCE FOR RICH MAN (KARYA BARU)
74 Hidden Marriage With Hot Teacher (Karya Baru Emak)
75 KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
76 Karya Baru Emak (Stuck With Mr. Xander)
77 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
78 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
Episodes

Updated 78 Episodes

1
BFR-Bab 1
2
BFR-Bab 2
3
BFR-Bab 3
4
BFR-Bab 4
5
BFR-Bab 5
6
BFR-Bab 6
7
BFR-Bab 7
8
BFR-Bab 8
9
Isi hati Author
10
BFR-Bab 9
11
BFR-Bab 10
12
One Night Stand
13
Lupakan semua ini!
14
Merasa bersalah
15
Ah, Gawat!
16
Bertemu dosen killer
17
Menjadi gila!
18
Lingerie merah
19
Pipa Rucika
20
Kita sewa hotel saja
21
Tiger bangun
22
Pesan singkat dari Pak Dogan
23
Baru ingat!
24
Pil Kontrasepsi
25
Salah paham
26
Calon masa depan
27
Nggak kreatif!
28
Lakukan sesukamu!
29
Si Merah?
30
Pertemuan Keluarga
31
Batal!
32
Gatal
33
Ke Hotel
34
Ingin mengulanginya
35
Kekasih Dosen Killer
36
Ter-Sany-Sany
37
Ciee ... ada yang Ge-er
38
Ikhlas jika kamu makan
39
Kencan Pertama
40
Berpisah lebih baik
41
Menerimanya apa adanya
42
Sebuah penghinaan!
43
Berakhir tragis!
44
Kehilangan untuk selamanya
45
Oh, Tante Meri
46
Wanitaku
47
Bagaimana ini?
48
Lamaran?
49
Pil Kontrasepsi 2
50
Kecewa
51
Garis dua
52
Pembalasan Sakit hati
53
Orang tua yang bijak sana
54
Malam pertama
55
Belum siap
56
Kedatangan Xander
57
Di Dalam mobil
58
Mencuri waktu
59
Rumah Utama
60
Ketegangan
61
Berakhir bahagia
62
Ektra Part 1
63
Ekstra Part 2
64
Ekstra Part 3
65
Ekstra Part 4
66
Ekstra part 5
67
Ekstra Part 6
68
Ekstra Part 7
69
Ekstra Part 8
70
Ekstra Part 9
71
Karya baru Emak (Second Palace)
72
My Sweet babysitter
73
DANCE FOR RICH MAN (KARYA BARU)
74
Hidden Marriage With Hot Teacher (Karya Baru Emak)
75
KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
76
Karya Baru Emak (Stuck With Mr. Xander)
77
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
78
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!