Langit menghubungi Satria, namun tidak kunjung di angkat. “Mungkin Si Tante sudah menunggu di kamar hotel,” gumam Langit.
“Sepertinya kamar 61.” Langit berjalan di lorong hotel, menuju kamar yang di tuju.
Sampai di depan kamar yang di tuju, ia mengetuk pintu kamar tersebut dari luar. Tidak berselang lama pintu terbuka dari dalam. Langit menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu segera masuk ke dalam kamar hotel tersebut.
Tubuh Langit menegang saat melihat seorang wanita berdiri di depannya. Seorang wanita yang sangat di kenalinya.
“Hei!” seru Jeesany kepada Langit yang mematung.
“Sepertinya aku salah kamar,” ucap Langit, dan segera memutar badannya, ingin membuka pintu. Jangan sampai Jeesany mengenalinya.
“Kamu tidak salah kamar. Jadi kamu adalah pria yang di sewakan oleh kedua temanku? Hi hi hi,” tanya Jeesany yang setengah sadar.
“Apa?” Langit tersentak kaget, lalu membalikkan badannya lagi menghadap Jeesany yang berjalan ke arahnya.
“Hem ... aku hari ini ulang tahu. Jadi kamu adalah kado yang di berikan oleh kedua temanku yang gila itu, he he he,” ucap Jeesany yang kini menelisik wajah Langit sambil menyipitkan kedua matanya. “Tampan, tapi sepertinya aku tidak asing dengan wajahmu ini,” ucap Jeesany sembari menyentuh hidung mancung Langit.
Langit menepis tangan Jeesany yang menyentuh hidungnya. “Sepertinya kita tidak bisa melakukannya,” ucap Langit.
Gila! Umpat Langit di dalam hati.
Bagaimana bisa dirinya bercinta dengan muridnya sendiri?
Langit sepertinya harus mundur alon-alon.
“Benarkah? Kalau begitu kembalikan uang yang sudah di bayarkan oleh kedua temanku!” Jeesany cemberut sembari menengadahkan salah satu tangannya kepada Langit.
“Kenapa kamu diam? Cepat kembalikan!” seru Jeesany dengan kesal.
“Huh, hari ini aku berulang tahun dan mendapatkan kado yang tidak terduga dari kedua temanku yang gila. Tapi, ternyata kadonya sangat mengecewakan!” Jeesany berkata sembari mengetuk-ngetuk kelapanya yang terasa pusing. Efek alkohol sudah mengambil setengah kesadarannya.
“Kalau begitu selamat ulang tahun,” ucap Langit.
“Hem ... suaramu juga tidak asing bagiku. Seperti siapa ya?” Jeesany mendekati Langit lagi lalu menyentuh pundak dengan lembut.
“Ah, aku tidak bisa mengingatnya. Rasanya kepalaku ingin meledak,” racau Jeesany, lalu tersenyum ke arah Langit.
“Jika kamu tidak bisa mengembalikan uang itu, lebih baik kamu kerjakan tugasmu sekarang juga,” ucap Jeesany yang kali ini menusuk-nusuk dada bidang Langit.
Langit tidak menyangka jika muridnya ini selain bar-bar, pembangkang dan juga sangat liar.
“Kenapa kamu diam saja? Apakah kamu tidak berpengalaman?” tanya Jeesany sambil tertawa geli, seolah mengejek pria yang ada di hadapannya ini.
“Kamu sedang mabuk. Rumahmu di mana? Aku akan mengantarkanmu pulang,” ucap Langit.
“No ... aku tidak ingin pulang. Kita habiskan malam ini sampai pagi. Ajari aku berciuman dan bercinta,” bisik Jeesany sembari menarik kerah Langit, hingga membuat wajah keduanya berjarak dengan sangat dekat.
Sebuah geleyar aneh mulai merambat dan merasuki ke sel darah Langit, dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Bisikan tersebut seperti bisikan setan yang mampu menggoyahkan imannya. Sebuah percikan api gairah pun mulai membakar tubuhnya.
“Aku hanya menjalankan pekerjaanku. Jadi jangan pernah menyesal nantinya,” ucap Langit.
Jeesany mengangguk dan tersenyum tipis.
“Yeah, ajari aku berciuman dan bercinta.” Jeesany mengatakan hal yang sama dengan nada berbisik.
Langit menatap lekat wajah Jeesany, ia menelan ludahnya dengan kasar saat akan memulai aksinya.
***
Like, Vote dan kasih Gift seikhlasnya ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Zerazat
aq kok lupa lupa ingat ya apa Langit itu ada hubungan nya dengan cerita kel My Hot Art ya,pernah baca judul nya apa kok lupa
2024-04-19
0
🌹🪴eiv🪴🌹
widih... salah kamar say
hbd suuny
2023-10-27
2
sita
semangat ya kak ....
2023-07-07
0