Tidak lama kemudian, aku dan Alecia berkumpul di ruang makan. Makan malam bersama.
“Hari ini kalian berdua kemana saja?” tanya ibu Alecia.
“Hanya ke taman” jawab Alecia.
“Ya ke taman saja, tidak ada hal lain yang menarik selain ke taman. Tadi sore, tante ingin bicara denganku dan Alecia kan? Mengenai hal apa?” tanyaku mengingat tante atau Ibu Alecia menunda yang hendak ia bicarakan saat itu.
“Ya soal itu, tante dan paman mau pindah rumah ke kota dekat dengan Buniv” jawab Ibu Alecia.
“Tapi saya rasa disana bukanlah kota, tidak ada kota. Buniv memiliki wilayah jauh dari keramaian. Mengapa tante ingin pindah kesana?” tanyaku.
“Tidak apa, aku setuju dengan mama. Aku ingin masuk Buniv” jawab Alecia menyetujui rencana sang ibu.
“Tidak, sebenarnya tidak begitu dekat dengan Buniv tetapi dekat juga dengan Akademi Yexiao. Aku hanya ingin suamiku dan Alecia, dan kamu juga dekat dengan sekolah” jawab ibu Alecia.
“Jadi berada di tengah-tengah ya, tapi bukankah Buniv ada asrama dan Akademi Yexiao juga begitu. Tante sangat mengkhawatirkan Alecia. Setelah lulus dari HS7 aku akan kembali ke rumah, apakah ayahku mengirimkan pesan pada tante?” jawabku.
“Ayahmu ya?! Kakak laki-laki itu dan istrinya sedang berada di rumah baru. Mengapa kamu tidak ikut saja? Tinggal di kota dengan kehidupan yang baik, orang tuamu memiliki rumah yang baik bukan?” ucap Ibu Alecia sembari tersenyum manis dan tertawa kecil.
“Ya, apa baiknya? Mereka ke laut, hutan dan banyak hal lainnya. Ayah suka berkemah dan ibu suka dengan pemandangan langit dengan bintang dan bulan yang indah. Ayah katakan ia sangat senang melihat tante dan keluarga ini baik-baik saja. Tetapi ia justru tidak mau berada di dekat keluarga ini. Ayah dan ibu memutuskan menjual beberapa harta yang dimiliki dan membangun Akademi Yexiao. Aku bingung, tapi tidak masalah selagi rumah itu juga tidak dijual” ucapku.
“Kakak memang begitu, kami sudah mencoba menghentikannya tetapi ia keras kepala.”
“Aku akan kembali ke rumah nanti, lalu bagaimana dengan Alecia?” tanyaku.
“Aku tentu saja ikut keluargaku” jawab Alecia.
“Violin, kamu tidak masalah kan? Rumah ini sepertinya akan menjadi kosong” ucap ayah Alecia.
“Ya, ya tentu saja. Aku tidak mempermasalahkan hal itu, bukankah itu demi kebaikan keluarga ini. Dengan begitu paman dan Alecia juga dekat dengan tempat kerja dan sekolah, tante juga tidak akan merasa kesepian. Aku juga tidak masalah, rumahku dekat dengan Akademi Yexiao, bukankah itu bagus” ucapku sembari tersenyum.
Aku pun segera menyelesaikan makan malam ini dan membantu tante membersihkan peralatan makan. Setelah selesai, aku segera kembali ke kamar dan sedikit mengemas barang-barangku. Ya seperti yang dikatakan oleh kedua orang tua Alecia bahwa mereka akan pindah rumah dan artinya aku juga akan kembali ke rumahku sendiri.
Sementara itu, Alecia, Hani dan Gisel sibuk mengirim pesan kepada teman pria mereka. Mereka saling memberi kabar satu sama lain. Kedua orang tua Alecia mulai mengatur pindah rumah dengan memesan layanan pindah rumah untuk besok hari.
Setelah selesai mengemasi barangku, aku duduk di kursi belajar dan melihat ponselku. Tidak ada pesan yang masuk dari ayah ibuku.
“Hah, sepertinya aku akan kembali dan tidak akan bisa mengawasimu lagi. Ya sepertinya kamu sendirilah yang menentukan pilihanmu. Kembali ke rumah adalah pilihan yang baik” gumanku pada diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments