Pria yang menarik

“Gisel, Hani. Kita tidak pulang terlalu sore kan? Aku sudah ada janji dengan paman dan bibi” ucapku.

“Ya\, tenang saja. Sore hari aku juga sibuk membantu ibuku| jawab Gisel.

“Ya, aku juga sudah janji akan membantu ayah dan ibu” jawab Hani.

Aku terus berusaha berada di dekat dua sahabatku, menjauhi Roman dan Ethan. Aku hanya tidak mau membahas hal aneh itu lagi.

Hingga perlahan-lahan hari menjelang sore, dan kami kembali ke tempat semula setelah berjalan-jalan mengelilingi taman. Kami mulai berpisah di tempat ini, aku dan teman-teman pulang dengan naik sepeda masing-masing.

Dalam perjalanan pulang kedua sahabatku dan Alecia memperbincangkan pria-pria itu.

“Akira katakan kalau Buniv itu adalah tempat yang menarik dan menerima siapa saja yang masuk namun tetap saja ada tahap seleksi, katanya orang yang memiliki kemampuan yang diberikan oleh dewa, karunia akan diterima lebih cepat dibanding yang biasa saja atau pun memiliki kecerdasan” ucap Hani.

“Ya, itu menarik. Aku malah ingin segera lulus dan masuk Buniv secepatnya. Eren benar-benar pria yang menarik, katanya tidak jauh dari Buniv adalah kastil tua yang menyeramkan dimana semua orang tidak boleh datang kesana atau orang itu akan menghilang” jawab Gisel.

“Aku juga ingin segera masuk ke Buniv, tetapi aku perlu menunggu dua tahun lagi. Tapi Romeo juga akan menunggu, katanya ia masuk ke Buniv melewati jalur cepat karena kemampuan yang ia miliki” ucap Alecia.

“Kemampuan? Kemampuan seperti apa?” tanya Hani dan Gisel.

“Ia katakan kalau dirinya adalah salah satu makhluk kegelapan yang mengerikan tetapi ia bukanlah orang jahat, jadi ia memintaku untuk tidak takut. Usianya juga baru dua belas tahun” jawab Alecia yang membuat tertawa geli mendengarnya.

Dua sahabatku dan Alecia gadis yang polos, mereka tidak tahu apapun. Aku juga melihat kebahagian di wajah mereka jadi aku tidak akan memberitahu yang aku tahu untuk saat ini, biarkan waktu saja yang menentukannya.

“Kakak Violin bagaimana? Dua pria itu tampak tertarik dengan kakak” tanya Alecia yang membuat aku berhenti tersenyum.

“Ya, ya aku rasa tidak. Itu tidak mungkin, mereka hanya menanyakan seberapa tertarik aku masuk Buniv jadi aku menjawabnya bahwa aku tidak tertarik dengan Buniv dan VA” jawabku menyembunyikan kebenaran.

“Kakak tetap berniat masuk Akademi Yexiao?” tanya Alecia lagi.

“Ya, benar. Aku akan baik-baik saja disana, dan kamu bisa berteman dengan Hani atau Gisel dan memiliki banyak teman baru di Buniv” jawabku.

“Kamu benar-benar tidak mau sekolah bersama kami?” tanya Hani.

“Tidak, aku akan tetap pada pilihanku” jawabku.

Tidak lama kemudian kami mulai berpisah di jalan berkelok, kini hanya ada diriku dengan Alecia.

“Kamu membenci Romeo, kenapa? Kamu bahkan membenci Roman, apakah kalian saling kenal sebelumnya?” tanya Alecia.

“Aku tidak mengenal Romeo, dan Roman, pria itu bertemu denganku di tepi danau. Ia sangat menyebalkan dan aku membencinya. Kamu lebih baik berhati-hati dalam berteman” ucapku yang begitu tiba di rumah, aku segera memarkirkan sepedaku di bagasi dan masuk ke dalam rumah.

“Kamu bohong, Violin. Kamu bohong kan?” ucap Alecia yang segera menyusul diriku masuk ke rumah.

“Aku tidak bohong, lagi pula aku tidak tertarik dengan Buniv” jawabku yang kemudian aku segera masuk ke kamar. Aku segera membersihkan diri dan mencoba melupakan apa yang terjadi hari ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!