Alecia diam-diam tersenyum, aku sempat melihat senyum kecilnya dan ia segera menyembunyikan senyum itu.
“Alecia, apakah kamu mengenal Romeo?” tanyaku.
“Ya, aku sedikit mengenalnya. Tidak apa kan?” jawab Alecia.
“Aku tidak akan melarangmu bergaul. Untuk apa aku melarangmu” jawabku.
Alecia tersenyum, pria yang rebut itu juga kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
“Aku mengenal Alecia dalam chatting, maafkan tingkahku baru saja. Tapi aku sangat senang bisa bertemu dengannya hari ini” ucap Romeo.
“Ya, kalian berdua hanya berteman bukan? Usia yang jaraknya sangat jauh!” jawabku.
“Tidak, usiaku juga dua belas tahun sama seperti Alecia” jawab Romeo.
“Benarkah? Oh, semoga saja suatu saat nanti aku bisa memukul pria sepertimu” ucapku.
“Nona Violin, Romeo memang berusia dua belas tahun dan aku berusia tujuh belas tahun” ucap Roman memastikan.
“Dari kelompok kami hanya Romeo yang berbeda, ia memiliki sebuah keberuntungan yang baik. Usiaku juga tujuh belas tahun sama seperti Roman, Eren dan Akira” sambung Ethan.
“Violin!” ucap Hani sembari tersenyum.
Aku melihat ke arah Hani, menarik nafas panjang dan menghembuskannya. Aku sudah janji akan menemani mereka disini dan itu artinya aku tidak boleh berdebat.
“Jika ingin berteman dengan Alecia, aku harap kamu menjaganya dengan baik” ucapku.
“Terima kasih, aku janji akan menjaga dan melindungi Alecia dengan baik” jawab Romeo.
Aku tersenyum sinis, tentu saja aku tidak percaya dengan apa yang ia katakan. Apakah karena aku mengubah takdir juga akan mengubah sifat pria ini, tentu saja tidak!.
“Kakak Violin, aku dan Romeo jalan-jalan dulu ya di taman lain. Jika ingin pulang, kakak kirim pesan kepadaku agar aku bisa pulang bersama kakak” ucap Alecia.
“Ya, baiklah. Hati-hati di jalan ya, Alecia?”
“Ya kakak!”
Alecia pun pergi bersama Romeo, aku terus memperhatikannya hingga mereka menghilang dari pandanganku.
“Violin, tidak perlu khawatir dengan Alecia. Romeo pasti bisa menjaganya” ucap Gisel.
“Ya, tetap saja aku khawatir” Jawaku.
“Beruntung sekali ya, Alecia punya kakak sepertimu” ucap Roman.
“Itu bukan keberuntungan, itu tugas seorang kakak!” jawab Ethan yang membuat dua pria ini saling tatap satu sama lain.
“Aku tidak bicara padamu, Ethan!” ucap Roman.
“Aku hanya membantu menjawab!” ucap Ethan.
“Hai, berhentilah bersikap seperti itu. Ucapan kalian berdua itu salah, aku bukan kakak Alecia dan aku tidak mengkhawatirkannya” ucapku yang membuat dua pria itu terkejut.
“Apa? Kamu bukan kakaknya, lalu mengapa ia memanggilmu kakak?” tanya Roman.
“Apa kamu bercanda? Wajah kalian sama, loh! Seharusnya kan sudah pasti kakak beradik!” ucap Ethan.
“Aku bukan kakak kandung, Alecia memang menyebutku dengan kakak. Aku tidak keberatan tetapi kalian harus tahu kalau aku bukan kakak kandungnya” Jawaku.
“Begitu, padahal kalian mirip sekali” ucap Ethan.
“Ya aku setuju soal kemiripan kalian berdua, ternyata aku salah menduga” ucap Roman.
Hani dan Gisel pun memberi isyarat untuk pergi meninggalkan tempat ini. Tanpa banyak bicara lagi kami bersama-sama pergi meninggalkan tempat ini. Kami akan berkeliling taman bersama-sama dengan teman baru ini.
Hani berjalan dengan berjalan bersama Akira, Gisel berjalan bersama Eren, lalu diriku berjalan sendirian dengan dua pria dibelakangku, Roman dan Ethan.
“Violin, apakah kamu tidak mau berteman dengan kami? Ayo berbagi nomor ponsel atau akun chatting” ucap Roman.
“Ya, baiklah. Baiklah!” ucapku segera berhenti berjalan dan berpaling melihat dua pria yang telah siap dengan ponsel mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments