Alecia tersenyum, “Tentu saja, aku akan mematuhi nasehatmu meski aku tidak suka kepadamu. Bisakah sebelum aku masuk ke Buniv kamu menemaniku mencari tahu informasi Buniv itu?.”
“Ya tentu saja, dengan senang hati. Kamu mengapa bertanya soal diriku akan ke taman? Apakah hari ini kamu juga akan ke taman?.”
“Ya, benar. Aku akan bertemu seseorang.”
“Di usiamu seperti itu, aku harap tidak memperdulikan Pendidikan lebih dari yang aku tahu. Fokus saja pada usiamu dan belajar.”
“Apa maksudmu?.”
“Ya maksudku jangan lupakan kehidupan juga. Dan berhati-hatilah dalam berteman. Siapa yang ingin kamu temui? Seorang pria dan lebih tua darimu?.”
“Ya, entahlah. Tetapi aku sangat tertarik dengan beberapa elemen. Seorang pria dari VA mengatakan padaku kalau di Buniv akan mempelajari beberapa elemen yang menarik dan berbeda dengan Pendidikan manusia.”
“Apakah itu seperti kelebihan dari seorang manusia?.”
“Ya tampaknya begitu, aku ingin masuk kesana dan mempelajari apa saja kelebihanku.”
“Apakah kamu bisa bertarung?” tanyaku sembari tersenyum yang sontak membuat Alecia kesal seraya berucap “Aku bukan petarung! Bukankah kelebihan manusia itu banyak!.”
Spontan aku tertawa, aku dibuat tertawa olehnya.
“Hahaha….baiklah, baiklah. Jika begitu gunakanlah kecerdikanmu.”
“Tentu saja, aku bisa melakukan itu. Jadi kakak Violin tidak masuk Buniv?.”
“Ya tentu saja, aku sudah mengatakannya padamu kan kalau aku masuk Akademi Yexiao.”
“Kamu serius?”
“Ya ampun! Aku tidak bercanda, sebentar lagi juga menjelang kelulusan. Jadi aku akan mempersiapkan semuanya untuk masuk akademi Yexiao. Tetapi aku tidak mau diperlakukan khusus. Bagaimana dengan rencanamu?.”
“Aku masuk Buniv berharap bisa bergabung dengan VA. Katanya VA memiliki sedikit pelajaran di sekolah dan kegiatan dalam sekolah yang banyak.”
Aku tersenyum, “Sebaiknya kamu bersiap pergi, teman-teman seusiamu pasti telah menunggu di taman.”
“Baiklah, sampai jumpa lagi! Tolong jaga rumah dengan baik.”
“Ya tentu saja, tutup pintu depan!” ucapku.
Alecia pun segera pergi meninggalkan tempat ini, ia segera bersiap-siap pergi ke taman kota. Tidak perlu waktu yang lama, Alecia segera pergi meninggalkan rumah ini menuju taman kota dengan sepedanya.
Aku melihat kepergian Alecia dengan sepedanya hanya dapat tersenyum manis, menarik nafas Panjang dan berucap “Hah, syukurlah semuanya jauh lebih baik. Sekarang aku tidak bisa ikut campur urusanmu kecuali kamu yang mengatakannya atau pun dalam kesusahan. Sepenuhnya kamu atur sendiri mulai sekarang.”
Aku segera kembali duduk dibangku belajar, menatap buku-buku yang tertata rapi di atas meja. Aku pun membuka ponselku, melihat beberapa percakapan yang muncul dalam grup sekolah. Semua orang membicarakan tentang Buniv, bahkan mereka menyebarkan foto anggota VA yang super ganteng dan cantik.
Aku segera meletakan ponsel di atas meja, dan memilih bersiap-siap untuk pergi. Aku
Menyiapkan satu buku dan pulpen, lalu menyiapkan air mineral dalam botol dan makanan ringan. Setelah selesai aku segera memasukkannya ke dalam tas, lalu memilih gaun yang akan dikenakan, gaun yang dipakai sehari-hari. Setelah selesai aku segera membersihkan rumah ini lebih dulu, membersihkan ruang tamu bebas dari debu, membuang sampah, membersihkan meja makan, dan yang lainnya, yang dapat aku lakukan.
Waktu terus berjalan, hingga jam telah menunjukan pukul 13.00 siang. Aku segera menghentikan kegiatanku, dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Setelah selesai mandi, aku bergegas mengenakan gaun yang telah aku siapkan.
Tepat sebelum pukul 14.00 siang, paman dan bibi datang. Aku segera mengambil tas dan keluar menemui mereka. Ayah dan Ibu Alecia keluar dari mobil tepat di hadapanku.
“Violin, dimana Alecia?” tanya ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments