“Eh! Aku juga ada janjian hari ini.”
“Sudahlah jangan membantah, lagipula kamu hanya menumpang di rumah ini!.”
“Baiklah, tapi aku jam dua akan pergi ya?”
“Ya terserah apa katamu, aku sudah menanyakan kapan ayah dan ibu pulang. Mereka akan pulang jam dua siang.”
“Begitu, baiklah.”
Aku dan Alecia segera masuk ke dalam rumah. Menutup pintu dan menguncinya, lalu masuk ke kamar masing-masing.
Kamar Alecia,
Segera duduk di meja belajar dan membuka ponsel yang telah menerima pesan dari seseorang. Perasaan hati Alecia saat ini sangat senang setelah mengenal pria bernama Romeo yang memperkenalkan diri sebagai salah satu bagian dari VA, Buniv.
Romeo, “Apakah hari ini kamu sibuk? Bagaimana kalau kita bertemu? Di taman kota Malvado, beberapa teman-teman VA akan datang kesana untuk bersantai.”
Alecia membalas, “Jam berapa? Wah pasti seru sekali ya disana?.”
Romeo membalas, “Jam dua siang, tapi datanglah jam sepuluh siang seperti kataku malam itu. Jika kamu datang jam dua siang, aku akan sulit memperkenalkanmu kepada anggota lainnya.”
Alecia membalas, “Baiklah, aku akan mengabarimu begitu tiba di taman kota.” Setelah membalas pesan tersebut Alecia mulai terpikir akan perkataan Violin baru saja bahwa ia akan pergi ke taman kota jam dua siang. Waktunya seperti yang telah dikatakan oleh Romeo.
“Hah, apa mungkin Violin juga tertarik Buniv, atau VA. Ya itu sudah pasti, bukankah disana banyak pria tampan? Menyebalkan! Mengapa harus selalu ada dirinya?.”
Alecia menyimpan kekesalan kepada Violin pun memutuskan memberanikan diri untuk bicara dengan Violin. Ia segera pergi menuju kamar Violin.
Sementara itu keberadaan Violin,
Duduk dibangku belajar mengharap jendela yang mana cahaya matahari masuk ke dalam ruangan ini.
“Mungkin semuanya akan berubah, tapi bagaimanapun aku akan melindungi keluarga ini. Bukankah begitu?” ucapku sembari tersenyum manis.
Tidak lama kemudian, aku mendengar suara ketukan pintu.
“Tok...Tok…Tok...” suara ketukan pintu dan diiringi oleh suara Alecia yang berucap “Violin, apa kamu didalam? Aku ingin bicara denganmu, boleh aku masuk?.”
“Ya tentu saja!” jawabku.
Alecia segera membuka pintu, dan masuk ke kamar lalu duduk di tempat tidur.
“Kakak Violin, aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu” ucapnya.
Aku segera mengalihkan pandangan ke arahnya, memutar kursiku.
“Ya, apa yang ingin kamu bicarakan.”
“Nanti siang bukankah kamu katakan tadi akan pergi. Pergi kemana?”
“Taman kota”
“Apakah kamu akan bertemu dengan seseorang disana?.”
“Ya benar, aku sudah janjian dengan Gisel dan Hani disana. Mungkin kami hanya piknik kecil dengan es krim coklat buatan Gisel.”
“Benarkah? Apakah kamu berbohong kepadaku?.”
“Berbohong? Aku tidak berbohong.”
“Apakah nanti setelah lulus, kamu akan melanjutkan sekolahmu? Kemana?.”
“Aku berencana ke Akademi Yexio, itu saja sudah cukup bagiku. Bagaimana denganmu, Alecia?.”
“Aku berencana mendaftar di Buniv, dan aku ingin masuk VA. Kamu sungguh akan masuk akademi Yexiao?.”
“Ya tentu saja, meski aku tahu VA lebih menarik dan Buniv sangat popular. Tetapi Akademi Yexio jauh lebih baik.”
“Hah, apa-apaan itu? Apanya yang bagus! Punya ayah tidak bagus sekali pun.”
“Tapi bagiku bagus, kamu ingin masuk Buniv?”
“Ya tentu saja, karena itulah aku ingin menanyakannya kepadamu. Aku sebenarnya tidak ingin kamu masuk sekolah yang sama lagi denganku.”
“Mengapa begitu? Bukankah bagus jika ada aku? Aku bisa melindungimu!.”
“Ya tetapi aku merasa tidak bisa menyayangimu jika terus begini.”
“Begitu, aku juga tidak akan bisa melindungimu jika begitu. Jika ingin masuk ke Buniv maka harus belajar dengan giat, jangan mudah terjebak oleh namanya pertemanan, harus bisa jaga diri dengan baik dan jangan sampai mudah jatuh cinta hanya karena kebaikan seorang pria di depanmu” ucapku berpesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments