Tidak lama kemudian aku telah tiba dan bertemu dengan dua sahabatku. Hani dan Gisel mengeluarkan makanan dan minuman dari tas belanja. Gisel membawa es krim coklat buatannya. Mereka membawa banyak makanan dan minuman.
“Apakah kita melakukan piknik? Mengapa tidak memberitahuku, aku juga ingin membawa makanan” ucapku.
“Tidak, ini bukan piknik. Aku sudah mengatakannya padamu bahwa kamu tidak perlu membawa makanan, bukan?” jawab Gisel.
“Ah, ya benar! Lalu mengapa hanya kalian berdua membawa banyak makanan?” tanyaku.
Seketika itu dua sahabatku saling tatap satu sama lain, dan keduanya mulai bersikap aneh kepadaku. Menyimpan perasaan malu dan ragu-ragu untuk mengatakannya.
“Ada apa?” tanyaku lagi.
“Begini, sebenarnya….” Ucap Gisel ragu-ragu.
“Katakanlah Gisel, katakana padanya!” ucap Hani.
“Tapi….”
Spontan keduanya serentak menyatukan kedua tangan, seraya berucap “Mohon bantuannya hari ini!.”
“Eh? Apakah kalian dalam masalah?.”
“Tidak ada, hanya saja hari ini aku dan Hani akan bertemu dengan seseorang. Lebih tepatnya seorang pria dari VA” ucap Gisel yang sontak membuatku terkejut.
“Pria dari VA?” tanyaku.
“Ya benar, aku akan bertemu dengan Eren” jawab Gisel.
“Aku akan bertemu dengan Akira” jawab Hani.
Mengingat kedua nama tersebut, mengingatkanku pada dunia yang lalu. Bagaimanapun aku tidak akan bisa menghalangi kisah cinta mereka.
“Ya terserah saja, aku hanya menemani dan kalian menyogokku dengan makanan?.”
“Ya, maaf jika masih kurang. Nanti aku akan membelikan makanan yang lain” ucap Hani.
“Akan aku traktir apa saja yang ingin kamu beli nanti” ucap Gisel.
Dua sahabatku tampak mencoba merayu diriku agar aku menemani mereka dengan mengiming-imingi makanan, minuman atau apapun yang aku inginkan.
Aku tersenyum manis, “ Aku akan menemani kalian, tanpa iming-iming mengerikan!.”
“Eh, bukan begitu! Kami tahu kamu tidak tinggal bersama ayah ibumu. Ayah ibumu pergi untuk berbisnis. Dan kamu dititipkan ke rumah Alecia, meski rumahmu tidak jauh dengannya. Kami tahu tidak mudah untuk tinggal bersama orang lain, jadi kami membuatkanmu makanan agar kamu tidak kelaparan” ucap Gisel.
“Baiklah, jadi dimana kalian akan bertemu?”
“Kami berencana untuk bertemu disini” jawab Hani.
“Ya aku juga, jadi makanlah! Mereka sedang dalam perjalanan” jawab Gisel.
“Mengapa kalian tidak memasak untuk pria yang kalian sukai saja?” tanyaku.
“Itu tidak mungkin, aku tidak bisa melakukan hal seperti itu, tidak pede” jawab Gisel.
Aku pun mulai mencicipi masakan buatan kedua sahabatku, sementara dua sahabatku mulai sibuk dengan ponsel mereka.
Sementara itu di sisi lain taman kota Malvado, keberadaan Alecia. Dirinya telah berkumpul dengan teman-teman untuk berjumpa dengan ketua VA yakni Romeo. Alecia memang ingin bergabung dengan VA tetapi tidak mengidolakan Romeo, dan ia hanya berniat membantu sahabat perempuan yang mengidolakan Romeo.
Romeo telah duduk berhadapan dengan banyak perempuan, mereka duduk di tanah beralas karpet. Romeo mulai menjelaskan mengenai Buniv dan VA. Tujuan mereka adalah menarik murid baru dan juga mengumpulkan orang yang memiliki bakat aneh.
Romeo yang menjelaskan mengenai persyaratan khusus mengenai anggota VA telah membuat Alecia putus asa, Alecia tidak memiliki bakat khusus untuk lolos dalam tahap seleksi menjadi anggota VA. Namun Alecia tetap tersenyum kepada semua orang.
Tidak lama kemudian, semua orang mulai membubarkan diri. Saat itulah anggota VA termasuk Romeo mencegah semua orang yang mendengarkannya untuk tidak pergi untuk sesi foto bersama. Tetapi diam-diam Alecia pergi meninggalkan tempat ini. Ia tidak ingin lagi mendengarkan kata-kata anggota VA itu. Harapan Alecia menjadi anggota VA telah sirna setelah mendengar tentang persyaratan khusus.
Dalam perjalanan pulang, Alecia mengirimi pesan kepada teman-temannya untuk pulang lebih dulu dan menemani kakak Violin. Lalu Alecia mengirim pesan kepada kakak Violin.
“Kakak ada di taman bukan? Dimana sekarang? Aku ke tempat kakak, boleh?” kirim pesan singkat Alecia.
Aku menerima pesan singkat tersebut segera membalas, “Taman bunga, aku dan dua sahabatku duduk dibangku taman dengan atap. Datang saja, dengan cepat dapat makanan banyak.”
Setelah mendapatkan jawaban, Alecia segera pergi ke tempat yang dimaksud.
Keberadaan Violin.
Dalam waktu singkat, Alecia telah datang kemari.
“Alecia, sini duduk!” ucapku meminta Alecia untuk duduk disampingku.
“Alecia, apa kabar?” sapa Hani dan Gisel.
“Baik, boleh aku gabung?” jawab Alecia.
“Tentu saja.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments