Chat Grup Kacut Anggry Brid Ijal
Bagas : Assalamualaikum semuanyahhh. Cuma mau bertanya, adakah diantara kalian yang melihat bang Razka? kok seharian ini batangannya gak kelihatan.. terimaksih semuanya wassalamualaikum..
Irham : Gue baru sadar kalau bang Razka gak ada.
Ijal : Inalillahi serius bang Razka udah gak ada? 😭
Angga : Ijal jangan mulai ya
Ijal : Iya kamu yang mulai kamu juga yang mengakhiri.
Janu : Galon udah siap jadi backsound nih
Suga : Kau yang memulai kau yang mengakhiri, kau yang berjanji kau yang mengingkari...
Ijal : Bang tadi gue cuma bercanda loh, bukan maksud nyindir abang...
Irham : KENAPA LO PERJELASS OTONGGGG!!
Bagas : Jangan nyerah gitu aja bang Suga, buktinya orang bego aja bisa dapat pacar dokter...
Irham : 😊 terimaksih sahabatku atas sanjungannya
Bagas : Iya sama- sama sahabatku. Semoga peletnya ampuh sampai jadi suami istri
Angga : Udah malam, bocil bocil silahkan tidur. Besok pagi sekolah sama kuliah kan?
Ijal : Lah emangnya abang gak kuliah?
Angga : Iya kuliah lah Jal
Ijal : Ya udah sana abang tidur duluan. Orang tua mah matanya agak kendor kalau malam gini.
Janu : Jallll tidur gak sekarang!!!
Ijal : Nyuruh- nyuruh mulu, kayak mandor aja
Janu : Bersihin itu kolor baru tidur. Kalau besok gak di bersihin lo gak boleh makan..
Ijal : Yang masak kan gue bang? Masa gue gak boleh makan masakan gue sendiri?
Irham : Lo kan babu Jal. Lo makan sisa makanan gue besok
Bagas : Jangan lupa bersih- bersih juga
Ijal : AWAS YA LO SEMUA. GUE RACUNIN BESOK
Razka : Ramai bener ini grup. Hallo eperibadehhhh?? Apakah ada yang merindukan diriku
Ijal : Abang Razka, bantuin Ijal lagi di bully nih gak ada abang 😭
Razka : Uluh- uluh otong kesayangan abang, kenapa otonggg?
Ijal : Nanti Ijal tidur sama abang yaa..
Razka : Abang lagi ada acara keluarga mungkin besok pulangnya. Emang kamar lo kenapa?
Ijal : Kata bang Angga ada singa ngamuk
Angga : Kampret ya lo Jal. Bercanda aja kok Ga gak serius hehehehe
Angga : Lo ada acara apa Ka? kok gak bilang- bilang.
Razka : Biasa saudara gue tunangan. Lo kangen sama gue?
Ijal : Gue yang kangen bang
Bagas : Bang Razka jaga kesehatan yaaa
Razka : Hello moci abang. Tadi gimana kuliahnya?
Ijal : Bang kok aku di cuekin
Janu : Pengen lihat foto ceweknya yang tunangan dong Ka, siapa tahu bisa gue gebet
Razka : Lo mah kadal kalengan, bentar- bentar gue
foto.
Razka : send a picture
Irham : IH ITU KAN KAK MOMO?
Angga : Yang mana?
Janu : Serius ada Momo? Yang mana?
Ijal : Mana? Gak ada tuh Anges Monikanya
Bagas : Jal jangan mulai ya
Ijal : Kau yang memulai kau yang mengakhiri...
Angga : Tahan Gas dia masih gue pantau bentar lagi
gue ke kamarnya terus gue tendang keluar sampai ke pluto
Suga : Siapa yang tunangan Ka?
Irham : Abang jangan mikir negatif dulu
Ijal : Jangan bang mikir negatif aja, biasanya negatif ketemu negatif jadi positif. Tadi siang bu guru bilang gitu
Angga : Tahan tahan tahan 🙂
Razka : Bukan Momo kok Ga. Gue baru tahu Momo yang lo maksud itu Monik sepupu jauh gue
Suga : 🙂
Janu : Lo tenang aja Ga, dia gak bales chat lo karena lagi sibuk nyemilin prasmanan. Momo kan suka makan Ga..
Suga : 🙂
Razka : Tapi Ga, dia ke sini sama cowok. Dan dari yang gue lihat dia deket sama tuh cowok. Perhatian banget cowoknya.
Ijal : Apakah ini tanda- tanda berakhirnya drama hari ini?
Irham : JANGAN KOMPOR DEH LOOO JALLL
Suga : Lo dimana sekarang Ka?
Bagas : Abang mau ngapain?
Angga : Jangan emosi dulu Ga, inget lo harus berfikir
jernih dulu
Janu : Gue kunciin deh kamarnya biar dia gak bisa keluar
Ijal : Terus kalau gue mau pipis gimana keluarnya bang kalau pintunya di kunci?
Angga : Kita sekomplek mengucapkan BODOAMAT JALLLL
Suga : Ka bales chat gue
Razka : Kita ketemu di luar
Suga : Alamat lo sekarang, atau gue lacak sendiri
alamat lo
Razka : Oke
Ijal : Bang pengen pipis nih, pintunya udah di kunci ya?
***
Desember 2014
Hari ini hujan turun sangat deras. Suga masih terjebak di ruang kelasnya karena ia lupa membawa payung. Padahal ibunya sudah mengingatkannya berkali- kali bahwa hari ini dia harus membawa payung karena diprediksikan akan hujan deras. Saat ini Suga jadi menyesal kenapa ia tidak menuruti perkataan ibunya.
"Ga lo gak pulang?" Adrian teman satu mejanya sudah bersiap- siap untuk pulang disaat Suga masih gelesotan di meja.
"Lo mau pulang?"
Adrian mengangguk sambil mengeluarkan mantelnya dari dalam tas, "Lo lupa bawa payung?"
"Iya. Dan gue sebenarnya gak suka pake mantel kayak gitu. "
"Kenapa?"
"Gak macho. Kalau lo laki lo tebras tuh hujan gak usah pake mantel."
"Tebras- tebras mata lo nyaho. Pilek aja lo ngeluhnya kayak udah mau modar Ga." Adrian nyinyir mengingat Suga kalau sakit jadi bertingkah menyebalkan. Super maja minta ini itu.
"Ya udah sana lo pergi " Suga mengusir Adrian dengan gerakan tangannya, "Bentukan lo gak enak di lihat." Adrian memang sudah mengenakan mantel kelelawarnya. Dan Suga sangat tidak suka dengan bentuk mantel kelelawar.
"Terus lo pulangnya gimana?" Tanya Adrian.
"Nanti kalau udah reda."
"Kalau lo masih di sekolah dan hujannya gak reda- reda sampai sore, lo telfon gue ya Ga. Gue anterin payung. Atau sekarang lo mau nebeng ke mantel gue aja? Gue anterin sampai parkiran mobil lo." Suga yang mendengar itu hanya memandangi wajah Adrian dengan pandangan aneh, "Kenapa?" Kata Adrian.
"Lo naksir ya sama gue?"
"NAKSIR MBAHMU JEPAT!" Suara medok Adrian langsung keluar, "Gue cuma gak mau lo repotin kalau lo pilek. Nyusahin tahu gak?!"
"Iya- iya." Jawab Suga malas, "Udah sana pergi." Suga kembali mengusir Adrian.
"Iya gue pulang. Eh tapi bentar Ga," Adrian seperti mengingat sesuatu, lalu laki- laki itu mengambil sebuah hansaplas dari dalam laci mejanya. "Nih buat lo." Kata Adrian sambil menyodorkan hansaplas bergambar hello kity kepada Suga.
"Gue butuh payung ngomong- ngomong bukan hansaplas aneh kayak gini." Kata Suga. Suga tidak suka warna pink dan dia tidak suka hello kity.
APASIH YANG LO SUKAI BANG. PERASAAN DARI TADI GAK SUKA TERUS.
"Lah mana gue tahu, gue cuma di titipin ini sama adik kelas yang naksir sama lo itu."
Suga memandangi hansaplas itu, lalu mengambilnya "Yang mana? Banyak yang naksir sama gue ngomong- ngomong."
"SHOMBONG SEKALI ANDA TUAN AGUS." Adrian kembali nyinyir, "Itu lho yang suka di kepang dua, gue lupa namanya."
Suga kembali mengingat- ingat, "Oh si burik?"
"Hah serius namanya burik?"
"Ya enggaklah, cuma dia sering di panggil burik sama temen- temennya."
Mata Adrian menyipit, "Cie, sampai tahu nama panggilannya. Lo deket sama dia?"
"Dia bukan tipe gue."
"Iya sih. Bukan maksud gue buat menjelekkan dia, tapi dia terlalu cupu kalau buat lo Ga."
Suga mengangguk membenarkan, "Nah itu lo tau."
"Ya udah buat gue aja Ga gimana?"
"Ambil aja lah. Gak penting juga." Kata Suga.
Adrian hanya meletetakkannya di atas meja lalu bersiap-siap unyuk pulang karena Adrian sudah tidak tahan akan sifat sok dan judesnya Suga, "Ya udah gue duluan ya." Kata Adrian
Suga hanya mengangguk malas, membiarkan Adrian pulang. Sekarang tinggal dirinya yang ada di ruangan kelas itu. Suga kembali melihat ke arah jendela. Hujan semakin bertambah deras dan dia hanya mendesah pasrah. Jika seperti ini terus dia tidak akan pulang karena sepertinya hujannya akan awet sampai nanti magrib.
Suga mengemasi buku- bukunya yang masih berserakan di laci meja. Setelah ini dia akan pergi ke kantin untuk meminjam payung kepada ibu kantin. Semoga saja kantin sekolah masih buka. Suga hanya butuh payung untuk menyebrang sampai ke toko yang berada di sebrang jalan sekolahannya, mengingat sekolahan tidak memperbolehkan siswanya mengendarai mobil, selama ini Suga memarkirkan mobilnya di toko itu. Kebetulan toko itu yang punya adalah orang tuanya si burik. Suga jadi lega karena bisa parkir di sana setiap hari tanpa harus kena omel karena sudah mendapatkan izin dari pemilik toko itu. Dan tentu saja si burik lah yang meminta izin itu kepada orang tuanya.
Sebelum Suga pergi, Suga meraih hansaplas bergambar hello kity yang masih bertengger manis di atas mejanya, terkekeh sebentar karena membaca sebuah tulisan tangan kecil yang ada di baliknya.
Jangan lupa di tempelin ke dahinya kak Suga yang berdarah. Cepat sembuh kak Suga. Jangan nantangin kakak tingkat lagi. ~Monika
Suga meremas hansaplas itu lalu membuangnya ke tong sampah, "Dasar bocah." Kata Suga lalu pergi ke kantin.
Di sisi lain, seorang perempuan yang sejak tadi menguping pembicaraan Suga dan Adrian dari balik tembok hanya terdiam kaku di tempatnya. Kedua tangannya mengepal erat merasakan sesak dan juga kesal yang luar biasa dari dalam hatinya.
Perempuan berkepang dua itu berjalan menuju ke tong sampah yang ada di depan pintu kelas Suga, membukanya dan menemukan sebuah hansaplas pemberiannya yang sudah terlihat lecek.
Perempuan itu menghirup nafas panjang, mencoba menormalkan rasa sesaknya. "Gak papa." Katanya lalu tersenyum getir, "masih ada hari esok, walaupun aku bukan tipe dia, walaupun aku burik, walaupun aku cupu, siapa tahu suatu saat nanti kak Suga bisa ngelihat aku dari perasaan tulusku untuk dia." namun berkali- kali ia mencoba untuk tidak meneteskan air matanya, air mata sialan itu keluar begitu saja tanpa bisa ia bendung. "Aku benar- benar menyukai kamu Kak Suga."
Momo, atau lebih lengkapnya Monika Azalia meniup hansaplas lecek itu, menghilangkan debu- debu yang menempel karena sudah bercampur dengan sampah lainnya. Setelah itu Momo menyimpan hansaplas itu ke dalam kotak yang sejak tadi ia bawa. Kotak yang berukuran sedang dengan tulisan Heartbeat. Kotak yang berisi berbagai macam barang yang selama ini ia berikan ke Suga namun selalu berakhir di tong sampah.
"Sama seperti barang- barang ini, seberapa sering kamu membuangnya aku akan kembali memungutnya dan menjadikannya satu bersama dengan barang- barang yang lainnya. Begitu pula dengan hatiku, seberapa sering kamu menghancurkannya hingga menjadi serpihan kecil, aku akan kembali merangkainya, membuatnya utuh seperti semula. Seperti itu terus sampai aku lelah dan sampai kamu bisa melihatnya."
Hujan masih turun dengan deras. Dan Momo menyukai hal itu. Setidaknya tidak ada yang bisa mendengar isakan tangisnya yang sore itu melebur menjadi satu dengan suara rintik hujan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments