Chat Grup "Kacut Asem"
Janu : Mohon perhatian mohon perhatian!!
Angga : Apalagi sih, gue lagi belajar juga
Bagas : Orang kurang belaian ya gitu, nyari perhatian mulu
Irham : Ape lagi? Gue lagi kencan bang
Razka : Gas lo kemana? Gue ada martabak nih
Ijal : Bang Razka Ijal mau martabak dong
Janu : WOY INI PENTING SANGAT. MOHON PERHATIANNYA DONG SOBAT- SOBAT PENGAJIAN MALAM JUMAT KLIWON.
Suga : ??
Janu : Ini nih biang keroknya udah muncul
Bagas : Lo biang keringat bang
Irham : Loyolo yolo lo yolo yolo
Angga : Apa sih nih anak @Irham. Lo kenapa Jen?
Janu : Lo lagi ada dendam sama gue apa gimana sih Gas? Gue jadiin moci juga lo lama- lama.
Ijal : Bang Razka martabaknya manaa??
Bagas : Ya elah. emak- emak emang sensitip ye. Kenapa emak sayang?
Janu : Itu teras depan kenapa jadi becek gitu dah? Gak tahu ya tadi pagi baru aja gue pel.
Angga : Oh itu...
Bagas : Gue gak ikut- ikutan ah....
Ijal : Bang Razka mana sih? MARTABAK BANG MARTABAK
Janu : Jal jangan bikin kesel ya, gue templeng juga lama -lama nih👿
Janu : Terus kenapa ada akuarium segede gebon gitu? Mana ikannya banyak banget lagi sampe gak muat akuariumnya
Razka : Alhamdulillah. Nanti kita masak ikan aja ya Jen. Gue lagi pengen ikan koi pedas manis nih.
Ijal : Bang Martabak Bang. Gak mau Ikan koi
Irham : Lah yg beli siape bang?
Janu : Apa jangan- jangan bang sat yang beli?
Angga : No coment
Bagas : No coment too
Suga : Janu... Gw yg bli. Emg knp?
Irham : Iya abangg....
Bagas : Bukan lo ogep @Irham
Ijal : Seketika gue merinding di dinding dan hampir melupakan martabak bang Razka
Janu : Iya Ga iya. Gue gak cuma memastikan kok itu akuarium punya lo apa bukan. Jangan manggil2 gitu ah, gue merinding jadinya
Suga : Smpe ad yg nynth tu akuarium... 🗡️⚔️🗡️⚔️
Razka : Ini malem jumat kliwon bukan sih? Kok hawanya agak nyeremin
Janu : Yak teman- teman kita sudahi saja diskusi tentang akuarium segede gebon juga ikan- ikan yang ada di dalamnya. Sudah larut malam, mari kita tidur. Salam hangat dari saya 😘
Suga : ☺️
Bagas : Seren asli
Bagas : m
Ijal : Bang razka martabak... (bisik- bisik)
***
Perbincangan mengenai akuarium masih berlanjut pada keesokan harinya.
Pagi ini Suga sudah berada di teras depan, mengepel lantai sambil bersenandung ria. Tidak lupa juga ia membersihkan akuarium yang kemarin ia beli bersama dengan ikan- ikan yang ia borong tanpa menyisakan satupun ikan.
Angga yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Di kosan ini, ia merasa hanya dirinya lah yang terlihat agak normal di banding anak- anak yang lain. Setidaknya ia masih mempunyai pikiran jernih dalam mengambil sebuah tindakan.
"Ga, ikan sebanyak ini mau lo apain?" Angga duduk di kursi teras sambil memakai sepatu ketsnya. Laki- laki itu sedang bersiap- siap untuk berangkat kuliah.
"Gak gue apa- apain." Kata Suga.
"Ya lo mikir ajalah, ikan sebanyak ini sayang kalau lo beli cuma buat nantangin yang jual."
"Gue kesel. Ya udah gue borong aja semua, dia pikir gue kere?" Suga mendesis kesal, "Kalaupun boleh, gue bisa beli sekalian warungnya."
"Lagian kalau Momo tahu, bisa habis lo Ga."
Benar juga. Suga termenung sejenak, "Gue baru kepikiran sekarang."
Angga menggeleng prihatin, "Gue yakin Momo itu bukan cewek matre. Sekalipun ia hanya beli ikan yang biasa aja, itu tandanya bukan untuk merendahkan lo kalau lo gak sanggup beliin dia Ga. Tapi dia emang suka ikan itu tanpa melihat berapa harga dari ikan itu."
"Iya gue tahu."
Angga sudah selesai memakai sepatu ketsnya. Laki- laki itu kemudian berdiri di samping Suga, "Lagian nih, kalau ada beribu- ribu pembeli kayak lo, mending gue jadi penjual ikan aja deh, cepet kayanya. Gak susah- susah kuliah gini."
Angga tertawa, Suga hanya mendesis sambil menatapnya jutek, "Sialan."
"Semoga lo selamat dari amukan srigala ya Ga."
"Maksud lo srigala... " Angga sudah berlari menjauhi Suga. Rasanya Suga ingin sekali melempari Angga dengan pegempel lantai yang saat ini ia pegang. Iya walapun Suga tahu, kalau Momo sedang marah dia memang agak sedikit mirip serigala. Sedikit sekali kok. Gak banyak.
"ABANG TUNGGUIN... GUE NEBENG!" Bagas berteriak kencang saat Angga sudah ingin berangkat. Angga mendengar teriakan cempreng Bagas dan menunggunya dengan rasa tidak sabar. Ingatkan Angga untuk menjewer bibirnya Bagas karena selalu saja telat bangun dan berakhir dengan dirinya yang juga telat masuk kelas.
"Eh assalamualaikum abang Suga." Bagas baru sadar kalau Suga berdiri tidak jauh dari tempatnya. Suaranya diimut- imutkan. Bocah paling menyebalkan menurut Suga itu sedang memakai sepatunya.
"Kumsalam."
"Ya ampun abang, dosa loh kalau jawabnya gak lengkap gitu."
"Bodoamat Gas."
"Dosa itu masuk neraka loh bang."
"Iya gue tahu Gas, masa masuk kuil, semedi dong. Udah sana pergi."
Bagas tertawa sampai pipinya yang terlihat cubby itu nampak mengemaskan, namun tidak sama sekali dimata Suga. "Lo lagi ngelawak ya bang?"
"Gue lagi ngepel. Mata lo picak ya Gas?"
"Astagfirullah bang. Sekali- kali kurangin makan cabe deh. Judes amat itu mulut."
"HEH JAPRONNNN CEPETAN. MOTOR GUE GAK BISA TERBANG NGOMONG- NGOMONG. KECUALI KALAU PINJAM SAYAP LARON LO ITU." Angga berteriak tidak sabar sambil membleyer motornya.
"Iya bang bentar.." Bagas lalu berdiri menarik tangan Suga lalu di tempelkan ke dahinya, "Berangkat dulu ya bang. Ingat jangan makan sambal buatan bang Janu."
"Kenapa emang?"
"Nanti mulut bang Suga jadi tambah judes."
Sebelum Suga protes, bocah menyebalkan itu sudah berlari dan menaiki motor vespa milik Angga. Tidak lupa ia juga memberikan ciuman jauh untuk Suga dengan senyum imutnya.
"Dasar. Bikin gemes aja lo." Kata Suga sambil sedikit menarik sudut bibirnya. Hampir terlihat tidak tersenyum sama sekali kalau tidak diperhatikan secara jelas.
"Kalian juga bikin gemes." Suga menatap ikan- ikan yang saat ini sedang berenang satu sama lain. "Ah jadi kangen Momo, lagi apa ya dia?"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments