"Siapa kamu?" tanya, Farel pada Brayan.
Henny dan Milla terkejut saat melihat kedatangan, Brayan.
"Astaga, kenapa dia datang sih? Ganggu momen aja," ucap Henny.
"Hen, sebentar lagi akan ada perang Dunia ke tiga kayaknya deh," ucap, Milla sembari terus menatap ke arah mereka.
"Aku juga berpikir seperti itu, Mill."
"Aku suaminya, Alishka," sahut, Brayan.
"Jadi kamu yang sudah merusak bunga yang seharusnya jadi milikku."
Bugh!
Farel melayangkan bogem di wajah, Brayan!
Brayan terhuyung dan hampir terjatuh. Dia memegangi hidungnya yang terasa sakit dan mengeluarkan darah segar.
Farel yang profesi seorang guru karate di sebuah sekolah itu tentu saja memiliki tenaga yang kuat dan bisa mengalahkan, Brayan yang sehari-harinya bekerja di kantoran dan tak memiliki pengalaman mempelajari ilmu bela diri itu.
"Aku bisa jelasin semuanya," ucap, Brayan.
"Jelasin apa? Semua sudah jelas, kamu sudah membuat aku lebih sulit untuk mendapatkan dia."
Farel melayangkan pukulan lagi pada, Brayan kali ini di bagian perutnya.
Brayan tak melawan sedikitpun karena dia sadar dia yang bersalah dalam hal ini.
"Brayan!" seru, Azka.
Azka dan Choky yang melihat kejadian itu, terkejut dan spontan menyebutkan nama, Brayan.
Milla dan Henny pun sama terkejutnya dengan, Azka dan Choky. Dua gadis itu berteriak histeris.
Mereka semua menghampiri, Brayan yang kini sedang terbaring di atas rumput hijau taman itu!
"Farel, udah. Jangan sakiti dia," ucap, Alishka sembari memegangi tangan, Farel.
Air mata tak hentinya keluar dari pelupuk, Alishka. Saat ini pikirannya tengah kacau di saat yang bersamaan dia harus memilih antara, Brayan dan Farel.
Dalam hatinya, Alishka ingin membalas sakitnya pada, Brayan tapi disisi lain dia juga harus memikirkan bahwa laki-laki itu adalah suaminya tapi disisi lain dia juga harus memikirkan tentang perasaan, Farel jika dia membela, Brayan didepan Farel.
Choky dan Azka membantu, Brayan untuk berdiri.
"Kamu gak ada hak ya untuk menyakiti, Brayan," ucap, Choky.
Farel menatap tiga laki-laki yang tengah berdiri didepannya itu.
"Ternyata karena banyaknya harta yang kalian miliki, kalian menjadi besar kepala dan selalu ingin menang sendiri. Kalian tidak pernah memikirkan orang lain dan juga tidak pernah memikirkan tentang perasaan orang lain."
"Apa maksud kamu? Jelas-jelas kamu yang bertindak sesuka hatimu pada, Brayan," sambung, Azka.
"Udah-udah, Ky, Ka. Gue memang bersalah, dia berhak melakukan ini sama gue," ucap, Brayan.
"Pokoknya aku gak mau tahu ya, secepatnya kamu ceraikan, Alishka karena aku akan segera menikahinya!" seru, Farel.
Alishka terkejut mendengar perkataan, Farel pada, Brayan. Dia pikir, Farel akan membencinya setelah tahu dirinya sudah tak suci lagi. Ternyata dugaannya salah, Farel masih mencintai dirinya sana seperti dulu.
"Tidak, aku tidak akan pernah menceraikan dia. Aku hanya akan menikah satu kali dalam seumur hidupku," ucap, Brayan sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Farel kembali tersulut emosi setelah mendengar perkataan, Brayan yang sana sekali tidak ingin dia dengar.
Farel kembali menyerang, Brayan secara bertubi-tubi! Meski, Azka dan Choky mencoba menghentikannya tapi dia tetap memukuli, Brayan sementara, Brayan yang sudah merasakan sakit di seluruh tubuhnya hanya diam tak melawan setiap pukulan dari, Farel.
Dia menerima semua perlakuan, Farel padanya, semua dia lakukan hanya untuk meyakinkan, Alishka bahwa dirinya benar-benar ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Alishka dan dua gadis di sampingnya berteriak histeris karena melihat kebrutalan, Farel. Ternyata laki-laki lemah lembut seperti, Farel bisa melakukan sesuatu diluar dugaan mereka.
Farel terus memukuli, Brayan hingga, Brayan sudah tak berdaya lagi, dia baru melepaskan laki-laki yang sudah merusak kekasihnya itu.
Tak terasa karena terus ditarik oleh, Choky dan Azka lengan kemeja yang dikenakan oleh, Farel sobek dan dia juga merasakan sakit pada punggungnya mungkin tadi, Choky dan Azka memukulnya namun karena dia terus fokus melampiaskan amarahnya pada, Brayan, dia jadi tidak merasakan pukulan itu.
Farel baru merasakan sakit setelah dia berhenti menganiaya, Brayan.
"Brayan," ucap, Azka sembari berusaha membantu, Brayan untuk berdiri.
"Farel udah. Jangan sakiti dia, aku mohon," ucap, Alishka.
Farel menatap, Alishka lalu meraih pipi, Alishka dengan lembut.
"Maaf, aku tidak sengaja. Aku tidak terima dengan perlakuan dia ke kamu jadinya aku tidak bisa mengontrol emosiku," ucap, Farel.
Henny dan Milla menatap, Brayan yang sudah tak berdaya dengan tatapan sendu.
"Ky, ayo kita bawa, Brayan ke rumah sakit," ucap, Azka.
"Ayo cepat," sahut, Azka.
"Gue gak apa-apa kok, Ky, Ka," ucap, Brayan sembari meringis.
"Diam lo. Lo luka parah ini," ucap, Choky.
Choky dan Azka memapah, Brayan untuk sampai ke mobil mereka!
"Aku ikut!" ucap, Milla sembari berlari menyusul Azka dan Choky!
Biar bagaimanapun juga, Brayan adalah suami dari temannya, Milla harus tahu keadaannya untuk dia laporkan kepada, Alishka nantinya karena, Milla tahu saat itu, Alishka tidak mungkin ikut ke rumah sakit.
"Aku juga." Henny berlari menyusul mereka!
Alishka hanya diam sambil terus menatap, Farel dengan air matanya yang terus mengalir.
Sementara itu semua orang yang tadi ada di tempat itu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi, Brayan dan meninggalkan, Alishka dan Farel di tempat itu.
Choky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar bisa lebih cepat sampai ke rumah sakit!
"Astaga, Brayan semoga kamu gak apa-apa," ucap, Milla sembari me_lap darah yang mengalir dari hidung dan sudut bibir, Brayan.
"Aku gak apa-apa. Kalian jangan khawatir," ucap, Brayan.
"Gak apa-apa gimana? Kamu terluka. Maafkan, Farel ya tolong jangan laporkan dia ke polisi."
"Aku gak apa-apa dan aku gak akan melaporkan dia ke polisi, aku tahu aku salah, aku pantas mendapatkan ini semua."
Tak butuh waktu lama, mereka sudah tiba di rumah sakit. Choky segera memarkirkan mobilnya lalu turun dari mobilnya!
Mereka semua turun dari mobilnya dan mulai memasuki rumah sakit!
*******
"Alishka, aku tidak mau kita berpisah. Aku sangat mencintai kamu," ucap, Farel.
"Aku juga sangat mencintai kamu tapi apa boleh buat, sekarang aku sudah menjadi istri orang lain. Mau tidak mau kita harus mengakhiri hubungan kita."
"Kamu bisa minta pisah dari dia dan setelah itu kita bisa nikah."
"Ibu sama Ayah tidak akan mungkin menyetujui keinginan aku untuk pisah dari dia. Aku menikah dengan dia karena orang tuaku yang memaksa padahal mereka tahu sedikitpun aku tidak mencintai laki-laki itu."
"Alishka, aku gak mungkin bisa tanpa kamu." Farel mulai meneteskan air matanya.
Bagaimana tidak, gadis yang selama ini dia cintai dan dia jaga kehormatannya kini sudah menikah dengan orang lain karena sudah dicemari oleh laki-laki itu.
Dua insan yang saling mencintai itu saling berpelukan, mereka menikmati masa terakhirnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments