Brayan terbangun dari tidurnya, saat itu pukul empat lewat tiga puluh menit.
"Aaw." Brayan merasakan sakit dan pusing di kepalanya.
Brayan melihat kamar itu sangat berantakan dan terlihat asing baginya.
"Dimana ini? Perasaan kamarku gak gini deh," gumam, Brayan.
Brayan beranjak dari tempat tidur dan alangkah terkejutnya dia saat tahu dirinya tak mengenakan sehelai benang pun.
"Astaga, apa yang terjadi?" Brayan meraih pakaiannya yang berceceran di lantai lalu mengenakan pakaiannya.
"Luka bekas apa ini?" tanya, Brayan sembari melihatmu luka bekas cakaran di kedua belah pundaknya.
Brayan menoleh ke arah kamar mandi yang terdengar suara gemercik air didalamnya. Dia mengingat-ingat apa yang terjadi semalam namun dirinya tak bisa mengingat apa yang sudah terjadi padanya, dia hanya ingat saat masuk kamar itu dan setelahnya tak ingat apapun lagi.
Brayan berjalan memasuki kamar mandi dan dia kembali terkejut karena melihat seorang gadis yang tergeletak di dalam kamar mandi dengan tanpa busana hanya ada handuk yang melilit di tubuhnya. Gadis itu tak sadarkan diri, tubuhnya pucat seperti orang yang sudah kehilangan nyawanya.
Brayan segera mematikan shower nya lalu memangku tubuh gadis itu. Dia mengambil baku dress yang ada di lantai lalu memakaikan dress itu pada gadis itu. Tanpa pikir panjang, Brayan segera membawa gadis yang tak dia kenal itu ke rumah sakit.
"Astaga, siapa gadis ini? Kenapa dia ada di kamar itu juga dan pakaiannya juga tergeletak di lantai?" ucap, Brayan didalam hatinya.
Brayan terus mengemudikan mobilnya sambil sesekali melihat gadis yang terbaring di bangku belakang mobilnya.
*******
Di kediaman, Aliskha.
Saat tiba waktu subuh, Sandra terbangun dari tidurnya. Seperti biasa sebelum melakukan semua aktivitasnya di rumah, dia akan melakukan kewajibannya sebagai umat muslim terlebih dahulu.
Saat, Sandra hendak keluar dari kamarnya tanpa sengaja dia menabrak foto, Aliskha hingga terjatuh ke lantai sampai bingkai fotonya pecah berantakan.
"Astaghfirullah," ucap, Sandra.
Hendra yang masih terbaring di tempat tidur pun merasa terkejut karena mendengar suara bingkai foto itu terjatuh.
"Hati-hati, Bu," ucap, Hendra pada, Sandra.
"Ibu tidak sengaja, Pak," sahut, Sandra.
Sandra merapikan pecahan kaca itu dengan hati-hati, tiba-tiba jari tangannya tersayat oleh pecahkan kaca itu hingga jarinya terluka dan mengeluarkan darah.
"Aw," lirih, Sandra.
Hendra bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan menghampiri, Sandra!
"Hati-hati, Bu. Sini biar, Bapak saja yang membersihkan semua ini. Ibu bersihkan lukanya dulu dan segeralah shalat dulu sebelum waktunya habis," ucap, Hendra sembari mengelap darah yang keluar dari jari tangan sang istri dengan menggunakan tissue.
"Pak, kok perasaan, Ibu jadi gak enak ya. Tiba-tiba, Ibu teringat sama anak, Aliskha anak kita," ucap, Sandra.
"Itu hanya perasaan, Ibu saja. Lebih baik sekarang, Ibu sholat dan berdoa yang terbaik untuk anak kita."
Sandra mengangguk pelan lalu meninggalkan sang suami di dalam kamarnya!
Keluarga, Aliskha hidup didalam kesedrhanaan di rumah mereka hanya ada tiga kamar tidur, satu kamar, Aliskha, satu kamar Hendra dan Sandra dan satu lagi kamar untuk tamu karena sesekali keluarga atau kerabat mereka pasti menginap di rumah mereka dan ada satu kamar mandi yang letaknya di dapur rumah mereka.
Aliskha tidak terlahir dari keluarga kaya raya melainkan dia lahir dari orang kalangan menengah kebawah. Meski begitu, Aliskha tidak pernah malu dengan keadaan keluarganya, dia malah bangga karena memiliki orang tua yang selalu berusaha keras untuknya dan selalu menyayanginya.
Hendra segera membersihkan pecahan kaca itu sebelum akhirnya, Sandra tiba di kamar lagi.
*******
Tiba di rumah sakit, Brayan langsung meminta petugas rumah sakit untuk membantunya.
Mereka membawa, Aliskha yang sudah tak sadarkan diri itu ke ruangan IGD!
"Dokter, tolong selamatkan dia," ucap, Brayan dengan raut wajahnya yang panik.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Silahkan anda tunggu di luar saja," sahut salah satu dokter itu.
Brayan menuruti perkataan dokter, dia menunggu di ruang tunggu.
Brayan duduk di kursi itu sembari mengingat-ingat kejadian semalam, setelah mencoba mengingat dengan keras akhirnya dia mengingat bahwa dia sudah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan pada wanita itu.
Dia ingat saat dirinya memaksa gadis itu dan dia juga ingat bagaimana dirinya melakukan itu pada gadis yang dia kira adalah, Syahira ~ kekasihnya.
"Astaga, sekarang aku harus apa? Jika dia tidak selamat, aku adalah satu-satunya orang yang bersalah padanya," gumam, Brayan.
Brayan mulai tak tenang dia takut dan juga merasa sangat bersalah pada gadis itu.
Setelah menunggu dalam waktu yang lumayan lama, seorang dokter keluar dari ruangan itu.
Brayan langsung menghampiri dokter itu! "Dokter, bagaimana keadaannya?" tanya, Brayan.
"Pasien selamat tapi kondisinya masih sangat lemah karena pasien kehilangan banyak darah."
"Apa?" Brayan tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Anda tenang saja, saat ini pasien sudah menerima transfusi darah."
"Apa saya bisa menemuinya?"
"Saat ini belum. Anda bisa menemui pasien setelah dia dipindahkan ke ruang rawat."
"Apa masih lama?"
"Tidak. Sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang rawat. Saya permisi."
Dokter itu pun langsung pergi meninggalkan, Brayan di tempat itu.
"Semoga dia selamat," gumam, Brayan.
Brayan begitu merasa khawatir terhadap gadis yang sudah dia renggut kesuciannya itu, dia juga merasa sangat bersalah padanya. Entah apa yang akan dia terima nanti setelah gadis itu sembuh, meski apa pun yang terjadi, Brayan sudah menyiapkan mentalnya untuk menerima semua kemungkinan terburuk karena dia tahu dia yang bersalah dalam hal ini.
Bersambung
Selamat malam semuanya, teman-teman seperti biasa nih, aku datang dengan membawakan rekomendasi novel yang sangat bagus untuk kalian baca.
Mampir yuk! Ke karya temanku yang satu ini. Ceritanya pasti seru loh.
Judul: Nikahi Aku Pak Dosen
Karya: Aveeii
Blurb:
Cinta memang tidak pernah salah menjatuhkan pilihannya, tapi bagaimana jika cinta menjatuhkan pilihan pada seseorang yang sudah menemukan pelabuhan hatinya?
Niki seorang mahasiswi yang terobsesi dengan dosen di kampusnya, nekat melakukan hal apapun termasuk membiarkan gosip berkembang jika ia sudah melakukan hubungan terlarang dengan dosennya itu. Akibat perbuatannya itu, ia terjebak dalam pernikahan sebagai istri kedua, namun tidak diinginkan oleh dosennya.
Bagaimana Niki menjalani kehidupannya sebagai istri kedua yang dibenci oleh suaminya sendiri sementara ia juga harus menghadapi hujatan dari teman serta dosen di kampusnya, sebagai mahasiswi penggoda dan penghancur rumah tangga orang?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
uminya fahmi
next
2022-12-06
0
Surya Din
up up up
2022-12-03
0
amel220
lanjut
2022-12-03
0