Pagi hari di kediaman, Hendra dan keluarganya.
Setelah terbangun dari tidurnya, Alishka langsung mengerjakan pekerjaan rutinitasnya. Setelah azan subuh dia menjalankan kewajibannya sebagai umat islam lalu setelah itu membantu, Ibunya menyiapkan makanan untuk keluarganya sarapan.
Sedari tadi, Brayan sudah terbangun namun dia berpura-pura masih tidur karena takut mengganggu aktivitas, Alishka.
"Ternyata gadis modern seperti kamu masih patuh juga sama Tuhanmu. Pantas kamu sampai ingin mati karena merasa tubuhmu sudah kotor," ucap, Brayan didalam hatinya.
Alishka yang tak tahu bahwa, Brayan sudah terbangun, terus bersikap biasa saja seolah tidak ada yang memperhatikanmu dirinya.
Setelah selesai shalat, Alishka menadakan kedua tangannya memohon ampunan. Dia menangis didalam doanya, entah apa yang sedang, Alishka curahkan padanya sehingga dia begitu bersedih.
Brayan hanya mengintip, Alishka dari balik selimutnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan, Alishka.
Setelah selesai dengan urusannya, Alishka langsung keluar dari kamarnya untuk membantu, Ibunya melakukan pekerjaan rumah!
"Mau bikin sarapan apa hari ini, Bu?" tanya, Alishka.
"Terserah kamu saja," sahut, Sandra.
Alishka tersenyum lalu membuka kulkas untuk melihat makanan apa yang akan dia masak untuk sarapan hari ini!
"Al, kamu pasti lelah. Istirahat saja, hari ini biar pekerjaan rumah, Ibu yang kerjakan."
"Gak apa-apa, Bu. Aku gak merasa lelah kok."
Saat Ibu dan anak itu sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, Brayan datang dengan membawa handuknya! Dia ingin membersihkan diri setelah terbangun dari tidurnya.
"Ada siapa di dalam kamar mandi, Bu?" tanya, Brayan karena pintunya tertutup.
Brayan memilih bertanya kepada ibu mertuanya karena dia tahu, Alishka tidak akan menjawab pertanyaannya jika dia bertanya pada, Alishka.
"Kamar mandinya kosong, Nak," sahut, Sandra.
Brayan langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah dia mendapatkan jawaban dari ibu mertuanya!
*******
Di kediaman, Argadana.
"Pa, hari ini, Brayan masuk kantor gak ya?" tanya, Ashmita pada Arga.
"Ya tidak lah, Ma. Dia kan baru aja nikah, masa udah ngantor."
"Sekarang dia lagi ngapain ya? Dia sarapan apa hari ini?"
"Mama jangan khawatir, Brayan sudah dewasa kalau di sana gak ada makanan buat sarapan dia pasti beli di luar."
"Pa, nanti siang Mama mau ke rumah mertuanya, Brayan. Boleh gak?"
"Mau ngapain?" tanya, Arga sembari mengunyah makanannya.
"Mau ngajak, Brayan dan Alishka tinggal sama kita. Mama gak bisa tenang sebelum tahu kalau, Alishka itu benar-benar menerima anak kita."
"Ma, jangan terlalu ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Meski, Brayan anak kita tapi dia juga punya kehidupannya pribadi yang gak harus kita ketahui."
*******
Di rumah, Hendra semua orang sudah berkumpul untuk sarapan bersama hanya, Brayan saja yang masih belum bergabung bersama mereka di meja makan.
"Al, panggil suamimu! Ajak dia sarapan bersama kita," ucap, Sandra.
"Dia udah bukan anak kecil lagi, Bu seharusnya dia tahu waktunya sarapan itu jam berapa," ucap, Alishka.
"Alishka, jangan bicara seperti itu. Dia baru saja tinggal di rumah ini dia belum mengenal keluarga kita. Biar bagaimana pun dia itu suamimu. Cepat panggil dia," ucap, Hendra.
Alishka menatap, Hendra dengan tatapan kesal lalu beranjak dari duduknya!
Cklek!
Alishka membuka pintu kamarnya!
"Kamu sedang apa masih mengurung diri di kamar? Kayak putri malu saja. Ayah memintamu sarapan bersama," ucap, Alishka.
Brayan tak berucap apapun, dia beranjak dari duduknya lalu berjalan mengekor di belakang, Alishka!
"Selamat pagi, Ayah, Ibu. Maaf sudah membuat kalian menunggu," ucap, Brayan ramah.
"Tidak apa-apa, Nak. Silahkan duduk! Ayo kita sarapan," ucap, Sandra.
Brayan langsung duduk di kursi itu tapi dia hanya diam sembari menatap makanan yang ada di depannya. Sementara, Alishka sudah makan lebih dulu tanpa menghiraukan suaminya.
"Nak, kamu mau lauk yang mana?" tanya, Sandra karena, Brayan hanya diam.
"Aku ambil sendiri saja, Bu. Ibu makan saja duluan ya," sahut, Brayan.
Brayan mulai menggerakkan tangannya untuk menyendok makanan itu!
Mereka semua pun sarapan dalam hening. Karena, Alishka makan lebih dahulu dia juga selesai lebih dulu.
Setelah selesai dengan sarapannya, Alishka langsung meninggalkan meja makan tanpa mengucapkan sesuatu apapun!
Brayan menatap kepergian, Alishka sekilas lalu kembali menyantap makanannya.
"Maafkan, Alishka ya, Nak," ucap, Sandra yang merasa tidak enak hati pada, Brayan.
Brayan tersenyum tipis, "tidak apa, Bu."
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka selesai dengan sarapannya. Hendra langsung berangkat bekerja dan Sandra pun langsung pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok selama beberapa hari.
Sandra memang terbiasa berbelanja bahan pangan di pasar karena harganya lebih terjangkau.
Kini di rumah itu hanya ada, Brayan dan Alishka.
Brayan, menghampiri, Alishka yang sedang menonton televisi lalu duduk di sebelahnya!
"Alishka, maaf," ucap, Brayan.
Alishka menatap, Brayan dengan tatapan tajam lalu dia kembali menatap layar televisi.
"Tolong izinkan aku menebus kesalahan yang aku buat padamu. Demi Allah, waktu itu aku melakukannya tanpa sengaja."
"Jangan bawa-bawa Allah atas perbuatan kotor mu itu. Setelah aku dinyatakan tidak hamil aku harap kamu segera menceraikan aku."
"Alishka, pikirkan lagi ucapanmu ini. Aku tidak bisa mempermainkan janji suci kita."
Alishka kembali menatap, Brayan lalu dia pergi begitu saja meninggalkan, Brayan di tempat itu!
"Al, Alishka tolonglah. Beri aku kesempatan satu kali saja untuk memperbaiki hubungan kita."
Alishka terus berjalan tanpa menghiraukan, Brayan yang sedang bicara padanya!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Marga Reta
keras kepala
2023-12-23
1
Ika Agustin
lanjut
2022-12-20
1
Ika Agustin
lanjut
2022-12-20
1