Di rumahnya, Alishka terus melamun, dia membatasi bertemu dengan orang disekitarnya.
"Al, jangan terlalu dipikirkan. Mungkin ini sudah jalan hidupmu," ucap, Sandra.
"Bu, aku gak mau nikah sama penjahat itu," ucap, Alishka.
"Kamu harus mau, Nak. Semua ini demi dirimu, bagus mereka bersedia bertanggungjawab kalau tidak gimana nasibmu kedepannya."
"Aku cinta sama, Farel, Bu."
"Farel tidak akan mencintai kamu lagi kalau dia tahu kamu sudah kehilangan bunga mahkotamu."
Alishka terdiam sembari memejamkan matanya. "Dia sangat mencintai aku, Bu. Kami saling mencintai."
"Sudahlah, Alishka jangan berharap pada, Farel lagi. Menikahlah dengan, Brayan dan hiduplah bersamanya."
"Aku akan menikah dengannya kalau memang itu yang terbaik tapi aku akan minta pisah darinya setelah aku dinyatakan tidak hamil."
"Alishka, jaga bicaramu, Nak."
"Ibu tidak mengerti dengan perasaan aku." Alishka pergi meninggalkan, Ibunya di teras belakang rumahnya.
"Al, kamu mau kemana, Nak?" tanya, Hendra yang sedang menonton televisi.
Alishka menghentikan langkahnya. "Aku mau pergi sebentar, Yah," ucap, Alishka.
Dia melanjutkan langkahnya dengan langkah panjangnya.
*******
"Alishka sudah punya pacar, dan aku yang akan memisahkan dia dengan pacarnya," gumam, Brayan.
Brayan sedang berada di suatu tempat. Malam itu dia ingin mencari ketenangan jiwanya dengan menyendiri di tempat yang sepi.
"Astaga, kenapa hidup aku jadi rumit seperti ini?"
Brayan terus melamun dan tiba-tiba wajah, Syahira muncul begitu saja dalam bayangannya.
"Syahira, aku begitu mencintai dirimu tapi kenapa kamu malah menikah dengan orang lain," gumam, Brayan.
Syahira ~ kekasih, Brayan menikah dengan orang lain disaat dirinya memiliki hubungan percintaan dengan, Brayan. Entah apa alasan gadis itu memilih laki-laki lain sedangkan, Brayan tak memiliki kekurangan sesuatu apa pun.
Terlahir dari keluarga kaya dan menjadi anak tunggal di keluarganya membuat, Brayan digadang-gadang akan menjadi penerus perusahaan keluarga dan menjadi penguasa muda nomor satu di kotanya. Namun percintaannya tidak seindah yang orang-orang pikirkan tentangnya.
Brayan diselingkuhi oleh, Syahira padahal saat itu, Brayan memiliki banyak impian indah bersama gadis yang dia cintai itu.
Tak terasa, Brayan meneteskan air matanya, disaat dirinya patah hati karena ditinggalkan orang yang dicintainya disaat bersama pula dirinya mendapatkan ganti, Syahira meski dengan tidak sengaja.
Brayan memukul kepalanya dengan tangannya!
"Brayan, lupakan, Syahira dan sekarang fokuslah pada, Alishka," ucap, Brayan sembari terus memukul kepalanya.
*******
Alishka berjalan pelan dipinggir jalan, dia tidak tahu kemana kakinya akan membawanya. Malas membicarakan tentang, Brayan dengan, Ibunya. Alishka memilih pergi dari rumah yang sebenarnya dirinya juga tidak tahu dia akan pergi ke mana.
Saat itu dalam pikirannya adalah hanya satu, yaitu menghindar pembicaraan yang sama sekali tidak dia inginkan itu.
"Alishka," ucap, Ashmita.
Ashmita yang kebetulan lewat jalan itu pun tanpa sengaja melihat gadis, calon menantunya itu.
Alishka menatap wanita yang memanggilnya dari dalam mobil itu."Maaf, siapa ya?" tanyanya.
Alishka memang tidak ingat dengan, Ashmita. Saat Ashmita ke rumahnya dia tak terlalu memperhatikan wajahnya karena dia sibuk dengan rasa bencinya pada, Brayan.
Ashmita tersenyum lalu turun dari mobilnya lalu menghampiri, Alishka.
"Mamanya, Brayan. Kamu ingat?" ucap, Ashmita dengan senyum yang terus menghiasi wajahnya.
Seketika wajah, Alishka berubah saat mendengar namanya, Brayan. Semenjak dia tahu laki-laki itu bernama, Brayan. Brayan adalah nama yang sangat dibenci oleh, Alishka dan dia tidak ingin mendengar siapapun menyebutkan nama itu.
"Saya harus pulang. Permisi." Alishka berusaha untuk menghindari, Ashmita.
Ashmita menatap, Alishka. Dia tahu gadis itu sangat membenci putranya sehingga hanya mendengar namanya saja, Alishka sudah benci.
"Alishka! Alishka tunggu!" Ashmita mengejar, Alishka dia perlu bicara dengan gadis itu untuk meluruskan permasalahan diantara, Alishka dan putranya.
Alishka terus berlari, dia tak ingin bertemu dan berbicara dengan orang itu.
"Alishka!" Ashmita terus mengejar sembari memanggil, Alishka sampai dia tak memperhatikan jalan yang sedang dia lewati.
Tanpa sengaja, Ashmita menginjak jalanan yang tidak rata yang akhirnya membuatnya terpeleset dan terjatuh ke tanah.
"Aaa!" teriak, Ashmita.
Alishka menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan, Ashmita.
"Tante!" seru, Alishka saat melihat wanita paruh baya itu tergeletak di tanah.
Alishka berlari menghampiri, Ashmita lalu segera membantunya untuk berdiri!
"Tante, ayo aku bantu," ucap, Alishka.
Saat, Ashmita mencoba bangkit dia merasakan sakit di pergelangan kakinya.
"Aaw," lirih, Ashmita.
"Tante, tante gak apa-apa kan? Yang mana yang sakit?"
"Sepertinya kaki, tante keseleo deh. Aduh sakit banget."
"Aduh, gimana ini? Aku gak bisa bantu, tante karena aku gak tahu caranya harus bagaimana. Tante kita jalan pelan-pelan saja ya sampai depan situ. Di sana banyak orang kita bisa minta tolong mereka."
"Ya udah deh."
Alishka pun membantu, Ashmita untuk berjalan. "Maaf ya, tante karena aku, tante jadi gini."
"Ini bukan salah kamu, Alishka. Tidak usah minta maaf."
Setibanya di tepi jalan itu, Alishka meminta tolong pada orang-orang yang lewat untuk membantu, Ashmita yang kakinya keseleo.
"Bawa ke rumah sakit saja, Mbak takutnya kenapa-kenapa kalau hanya diurut," ucap laki-laki yang baru membantu, Ashmita itu.
"Iya, Pak, saya akan bawa, Ibu ini ke rumah sakit tapi ke sini gak ada angkutan yang lewat ya," ucap, Alishka.
"Pesan taksi online saja. Orang didaerah sini biasanya pesan taksi online."
"Alishka, naik mobil tante saja. Mobilnya ada, di sana," ucap, Ashmita sembari mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah arah.
"Ya udah, mari aku bantu tante untuk sampai di mobil tante," sahut, Alishka.
"Pak, terimakasih ya," ucap, Alishka kepada Bapak itu sebelum dirinya pergi.
Choky menepikan mobilnya saat melihat, Ashmita sedang berjalan dengan dipapah oleh seseorang yang tidak dia kenal.
"Tante, tante kenapa?" tanya, Choky.
Ashmita dan Alishka menoleh ke arah suara.
"Choky," ucap, Ashmita.
"Tante kenapa?" tanya, Azka pada, Ashmita sembari turun dari mobilnya.
Saat itu Choky dan Azka kebetulan lewat jalan itu, mereka berdua hendak nongkrong bareng di tempat biasa mereka nongkrong.
"Tadi tante terjatuh dan kaki tante keseleo. Untung ada, Alishka yang bantuin, tante," jelas, Ashmita.
"Terus ini, tante mau ke mana?"
"Tante mau ke rumah sakit. Oh ya kebetulan kalian ada di sini, Azka tolong bawain mobil, tante ke sini ya. Tante gak kuat jalan ke sana."
Azka mengangguk lalu segera pergi setelah mengambil alih kunci mobil itu dari tangan, Ashmita.
"Jadi, tante gak pakai supir?" tanya, Alishka.
"Tidak. Tante nyetir sendiri."
"Terus, nanti siapa yang mau nyetir? Kan kaki tante sakit."
"Ya kamu lah yang nyetir."
Alishka tersenyum tipis ke arah, Ashmita. "Tante ada-ada aja deh jangankan bawa mobil bawa motor saja aku tidak bisa."
"Tante, naik mobil aku saja biar, Azka yang nganterin mobil tante ke rumah," ucap, Choky yang dari tadi hanya mendengarkan percakapan antara, Ashmita dan gadis yang tidak dia kenal itu.
Setelah berbicara dengan, Azka, Choky pun langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit sedangkan, Azka melajukan mobilnya menuju rumah, Ashmita!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
amel220
dia bukan penjahat kok
2022-12-10
1