Sore itu sekitar pukul lima belas, Argadana baru pulang dari kantornya. Dua berjalan memasuki rumahnya sembari terus mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumahnya!
"Tumben rumah sepi, pada kemana nih orang-orang?" gumam, Argadana.
Ashmita turun dari lantai dua rumahnya, dengan senyuman manis yang terus menghiasi wajahnya, dia berjalan menghampiri sang suami!
Baru dia merasakan sedih saat mendengar pengakuan putranya tapi dia coba untuk menyembunyikan perasaan sedihnya itu dari sang suami karena tahu suaminya itu sedang lelah. Dia rasa saat itu bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan berita buruk itu kepada sang suami.
"Papa, udah pulang?" ucap, Ashmita.
"Mama." Arga menatap, Ashmita. "Papa pikir di rumah gak ada orang," sambung, Arga.
"Ada. Mama abis dari kamarnya, Brayan."
"Gimana, anak itu sudah ada perubahan?" tanya, Arga.
Semenjak kejadian malam itu, Brayan belum masuk kantor dan juga sikapnya berubah menjadi aneh. Arga yang penasaran dengan apa yang terjadi dengan putranya hanya bisa diam dan memilih untuk tidak bertanya lagi karena setiap ditanya, jawabannya hanya satu yaitu 'tidak apa-apa'
"Belum, Pa. Sudahlah jangan bicarakan tentang, Brayan dulu." Ashmita mengajak sang suami duduk di kursi ruang keluarga!
"Mama buatkan teh ya. Mau?" Ashmita menatap, Arga dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.
Argadana mengangguk pelan, "terimakasih ya, sayang."
Ashmita pun berjalan menuju dapurnya lalu membuatkan teh untuk suaminya!
*******
Di kediaman, Alishka.
Teman-temannya, Alishka sudah pulang dari rumahnya kini tinggal, Alishka sendirian di dalam kamarnya.
Dia duduk di depan meja rias nya, ditatapnya wajahnya lalu turun ke badannya. Air matanya meluncur begitu saja dari pelupuk nya berapa dia menyesali kejadian malam itu.
"Aku sudah kotor, apa aku masih layak untuk kamu, Rel?" ucap, Alishka didalam hatinya.
Alishka mengusap wajahnya lalu mengacak rambutnya dengan sedikit kasar! Dia menangis tanpa mengeluarkan suara karena tak ingin orang tuanya tahu tentang kejadian yang menimpanya.
"Apa salahku, Tuhan? Sehingga kau menghukum aku begitu berat, aku tidak sanggup menjalani semua ini."
Begitu putus hancurnya perasaan, Alishka saat itu. Bagaimana tidak, satu-satunya mahkota yang dia miliki yang selalu dia jaga kesuciannya agar hanya laki-laki yang menjadi suaminya saja lah yang memiliki mahkota itu kini mahkota itu sudah tidak ada lagi karena sudah direnggut kesuciannya oleh laki-laki yang tidak dia kenal bahkan namanya saja dia tidak tahu.
Alishka menangis deras sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya agar dia tidak bersuara. Dia terus menangis sampai bahunya berguncang-guncang.
*******
"Permisi!" seru, Azka.
Ashmita membuka pintu rumahnya dan dia langsung melihat, Azka dan Choky yang sedang berdiri didepan rumahnya.
"Tante." Choky mengulas senyum di bibirnya.
"Kalian," ucap, Ashmita.
"Brayan nya ada, tante?" tanya, Azka.
"Ada. Ayo masuk! Kalian samperin aja dia di kamarnya ya."
"Baik. Terimakasih, tante." Azka dan Choky berjalan memasuki rumah itu lalu menaiki satu-persatu anak tangga untuk sampai ke kamarnya, Brayan!
"Siapa, Ma?" tanya, Arga yang baru selesai membersihkan diri.
"Itu, Choky dan Azka. Mereka mau ketemu sama, Brayan."
"Oh, baguslah mereka datang. Semoga anak kita itu tidak murung lagi."
Ashmita menanggapi perkataan sang suami hanya dengan senyuman saja.
Di kamar, Brayan.
"Kalian ngapain ke, sini? Gak ketuk pintu dulu lagi, sebelum masuk," ucap, Brayan.
"Maaf, Yan. Kita ke sini hanya untuk memastikan bahwa lo baik-baik saja," ucap, Choky.
"Kalian tahu kan, kalau saat ini gue sedang tidak baik-baik saja," sahut, Brayan.
"Yan, dalam keadaan apapun lo sekarang, lo jangan lupa kalau ada gue sama, Choky yang selalu ada buat lo. Kita berdua siap membantu lo untuk keluar dari masalah ini," ucap, Azka.
"Masalahnya ini bukan masalah sepele, Ka. Gue aja gak tahu sekarang gue harus ngapain."
"Ya lo temui gadis itu lah terus lo tinggal nikahin dia. Gampang kan."
"Ini gak segampang yang lo bayangkan, Ky. Gue takut orang tua gadis itu melaporkan gue ke polisi, gue gak mau dipenjara."
"Ya siapa juga yang mau lo dipenjara. Namanya juga usaha, Yan. Setidaknya lo udah berniat meminta maaf dan mempertanggungjawabkan perbuatan lo dengan menemui gadis itu dan juga keluarganya."
"Gue memang mau ke rumah gadis itu untuk minta maaf dan juga bertanggungjawab."
"Lalu apa lagi yang lo tunggu?" tanya, Azka.
"Papa. Papa belum tahu tentang ini."
"Memangnya, tante Ashmita tahu?" Choky menatap wajah, Brayan dengan tatapan penuh tanya.
Bagaimana bisa, Brayan mengatakan hal bodoh itu kepada, Mamanya. Pikir Choky.
"Gue udah ngomong sama, Mama. Mama sempat terkejut, menangis dan kecewa, tapi akhirnya dia mau membantu aku untuk melamar gadis itu."
"Untung tante Ashmita baik."
Di ruang keluarga di rumah, Argadana.
"Pa, Mama mau bicara," ucap, Ashmita dengan nada pelan.
"Bicara apa? Bicara saja, Ma," ucap, Arga.
"Brayan, sebenarnya dia ...." Ashmita menghentikan perkataannya. Dia takut, Arga akan marah dan tidak bisa menerima kenyataan buruk itu.
"Apa? Kenapa dengan, Brayan? Katakan saja, Ma."
"Brayan ... Brayan–"
"Om, Tante. Kita pamit ya," ucap, Choky.
Baru, Ashmita mau bicara, Choky memotong perkataannya.
"Maaf ya, Om, Tante kita ganggu Om sama tante lagi ngobrol," sambung, Azka.
Ashmita tersenyum. "Tidak apa-apa. Kalian sudah mau pulang? Tumben mainnya sebentar?"
"Iya nih, tante lagi banyak urusan kita."
"Kalian kayak orang sibuk aja pakai banyak urusan segala," ucap, Arga.
Choky dan Azka tersenyum lalu segera pergi dari rumah besar nan mewah itu!
*******
"Pak, sampai sekarang, Alishka gak kasih tahu, Ibu kenapa dia mencoba bunuh diri," ucap, Sandra.
"Bu, sekarang kan, Alishka baru aja sembuh. Mungkin dia belum bisa cerita semuanya sama kita," ucap, Hendra.
"Tapi, Ibu khawatir, kita tidak bisa membantunya keluar dari masalahnya jika kita tidak tahu apa yang sudah terjadi dan juga, Ibu takut, takut kalau sewaktu-waktu dia akan mengulangi hal itu lagi. Ibu tidak mau kehilangan, Alishka."
"Ibu, jangan bicara yang buruk-buruk dong. Kita doakan saja semoga anak kita baik-baik saja."
Bersambung
Rekomendasi novel yang sangat bagus untuk kalian baca.
Teman-teman, sambil nunggu Salah Masuk Kamar up lagi.
Yuk!
Yuk!
Yuk! mampir ke novel temanku ini!
Judul: Belenggu Pernikahan Semu
Author: teh ijo
~Pernikahan tanpa cinta, tak selamanya berakhir dengan bahagia~
Zahra terpaksa harus menikah dengan Alzam, pria asing pilihan ibunya. Pernikahan tanpa cinta membuat Zahra harus menerima perihnya kenyataan. Terlebih saat dia mengetahui jika Alzam telah memiliki seorang tunangan.
Selama pernikahan Alzam tak pernah sedikitpun menganggap Zahra sebagai seorang istri meskipun mereka berada dalam satu ranjang yang sama. Bahkan Zahra harus berlapang dada ketika Alzam memutuskan untuk menikahi Aira. Mampukah Zahra mempertahankan rumah tangganya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Surya Din
siap siap kena marah ortunya slishka kamu brayan
2022-12-06
0
Salsa220
waduh, Brayan kena gampar tuh
2022-12-05
0