Brayan berlari menghampiri, Choky dan Azka!
"Kalian lama banget sih." Brayan meraih tadi kecil milik, Alishka dari tangan, Choky.
"Santai a5, lo kenapa sih, bro?"
"Ini gawat. Sebentar lagi gue akan tamat, kiamat dalam hidup gue sudah tiba," ucap, Brayan.
Brayan mencari sesuatu dari dalam tas kecil itu.
"Cari apa lo. Hati-hati lo, itu tas orang," ucap, Azka.
Brayan tak menghiraukan perkataan, Azka, dia terus mencari sesuatu dari dalam tas itu.
Choky hanya menatap, Brayan tanpa bertanya apapun, dia tahu saat itu temannya sedang dalam kepanikan yang tinggi.
"Ini dia," ucap, Brayan setelah dia menemukan kartu tanda penduduk milik, Alishka.
Brayan segera memfoto kartu Identitas itu karena dia tahu dia akan membutuhkan itu nanti.
"Ky, lo gak nemuin ponselnya?" tanya, Brayan.
"Ada, ini ponselnya." Choky memberikan ponsel milik, Alishka kepada, Brayan.
"Tadi tuh ponsel terus berdering, ada telpon masuk dari, My Mommy," ucap, Azka.
"Tapi gak kita angkat telponnya karena kita gak kenal sama pemilik ponsel ini," sambung, Choky.
"My Mommy? Itu berarti, Mamanya gadis itu."
Brayan langsung mencari kontak yang diberi nama, My Mommy itu di ponsel milik, Alishka.
Brayan langsung menelpon nomor kontak itu setelah dia menemukannya.
Tak perlu menunggu lama, telponnya langsung tersambung.
[Halo, Nak. Kamu dimana?] suara perempuan yang sedang menangis itu langsung terdengar ditelinga, Brayan.
[Dengan,Ibunya Alishka?] tanya, Brayan.
[Iya, saya,Ibunya Alishka. Ini dengan siapa?]
[Saya mau bilang kalau saat ini, Alishka sedang berada di rumah sakit xxx.] Brayan tak menentu jawab pertanyaan, Ibunya Alishka. Dia langsung memberitahukan padanya bahwa putrinya sedang berada di rumah sakit.
Choky dan Azka hanya diam selama, Brayan sedang berbicara ditelpon. Mereka berdua saling tatap karena tak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan oleh, Brayan dengan orang ditelpon itu sementara, Brayan belum menceritakan apa-apa terhadap mereka.
[Apa! Anak saya kenapa, kenapa bisa ada di rumah sakit?]
[Ibu segera ke sini ya, soalnya Alishka butuh orang yang menemaninya di sampingnya.]
Brayan langsung menutup telponnya lalu dia memasukkan ponsel itu ke dalam tas milik, Alishka.
"Ada apa, yan?" tanya, Azka.
"Gadis itu mencoba bunuh diri karena semalam gue ...." Brayan menggantung ucapannya.
"Apa, kenapa, Brayan?" tanya, Choky penasaran.
Brayan mengusap wajahnya kasar lalu menatap, Choky dan Azka.
"Semalam gue salah masuk kamar. Gue pikir itu kamar gue tapi ternyata kamar gadis itu lalu gue melihat, Syahira di sana tanpa pikir panjang gue melakukan sesuatu yang seharusnya tidak gue lakukan. Gue ingin memiliki, Syahira yang gue pikirkan saat itu, jika gue melakukan itu, Syahira akan menjadi milik gue seutuhnya dan dia akan lebih memilih menikah dengan gue bukannya sama laki-laki itu," jelas, Brayan dengan penuh penyesalan.
"Astaga, Brayan. Gue gak nyangka lo bisa senekat ini," ucap, Choky.
"Seingat gue, semalam lo dalam keadaan mabuk berat. Itu pasti karena pengaruh minuman yang lo konsumsi dalam jumlah banyak," sambung, Azka.
"Gue pusing sekarang gue harus apa. Jujur gue lupa gue melakukannya atau tidak tapi melihat gadis itu yang sampai ingin mengakhiri hidupnya, gue merasa kalau gue memang melakukannya."
"Sekarang apa lagi, jalan satu-satunya adalah lo harus tanggungjawab atas perbuatan lo."
"Gue pasti tanggungjawab, Ky tapi tapi tadi pas dia liat gue, dia berteriak dan langsung menangis bahkan dia ingin melepaskan selang infus di tangannya."
"Gue yakin, lo pasti bisa mendapatkan maaf dari dia dan juga keluarganya," ucap, Azka.
*******
Hendra dan Sandra berlari memasuki rumah sakit itu! Mereka langsung menanyakan di mana tempat, Alishka berada.
Setelah diberitahu oleh petugas rumah sakit, mereka langsung berjalan cepat menuju ruangan yang dimaksud oleh petugas itu!
"Alishka," lirih, Sandra.
Sandra langsung memeluk, Alishka yang sedang terbaring lemah.
"Ibu," lirih, Alishka.
"Nak, apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?"
Melihat putrinya yang lemah tak berdaya, Hendra merasa khawatir dan penasaran dengan apa yang terjadi pada putrinya.
"Dokter, apa yang terjadi pada anak saya?" tanya, Sandra pada dokter yang baru saja memeriksa kondisi, Alishka.
"Menurut hasil pemeriksaan kami dan dengan ditemukannya luka pada pergelangan tangannya, pasien melakukan percobaan bunuh diri," jelas dokter.
"Apa, tidak mungkin anak saya melakukan itu," ucap, Hendra.
"Tapi itu kenyataannya, Pak, Bu. Selain luka di tangannya kami tidak menemukan luka yang lainnya."
"Astaghfirullah, Nak. Kenapa begini? Kenapa kamu sampai melakukan hal bodoh ini?" ucap, Sandra.
Dokter itu pergi dari ruangan itu dan membiarkan mereka menemani, pasiennya!
Tak lama, Brayan datang di ruangan itu dengan membawa tas milik, Alishka di tangannya.
"Permisi," ucap, Brayan.
Hendra dan Sandra menoleh ke arah pintu dan mereka langsung melihat sosok, Brayan yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Pasti kamu yang menelpon saya tadi," ucap, Sandra.
"Iya, Bu," sahut, Brayan singkat dengan suara halus.
"Masuklah, Nak," ucap, Hendra.
Brayan masuk ke dalam ruangan itu lalu memberikan tas milik, Alishka.
Alishka mulai ketakutan saat melihat, Brayan. Tubuhnya gemetar dan air matanya mulai mengalir membasahi pipinya.
Melihat itu, Brayan langsung memberikan tas itu pada, Sandra dan langsung pergi lagi karena tak ingin membuat keadaan, Alishka semakin parah.
Tadinya, Brayan ingin mengakui perbuatannya dan ingin bertanggungjawab atas apa yang sudah dilakukannya pada, Alishka tapi karena keadaannya belum memungkinkan, dia memilih mengundur waktu itu.
Brayan berjalan melewati lorong rumah sakit dengan perasaan bersalah. Coba saja semalam dia mendengarkan kata-kata temannya yang memintanya untuk tidak minum terlalu banyak, mungkin saja kejadiannya tidak seperti ini.
"Yan, lo baik-baik saja kan?" tanya, Choky yang melihat, Brayan berjalan dengan tatapan kosong.
"Yan, kayaknya lo harus istirahat deh. Lo kelihatan capek banget," ucap, Azka.
"Ky, Ka. Gue lelah, gue balik dulu ya," ucap, Brayan kepada dua temannya.
Choky dan Azka menganggukkan kepalanya, mereka membiarkan, Brayan pergi lebih dulu. Mereka tahu kalau saat ini, Brayan butuh waktu sendiri.
Di ruang rawat, Alishka.
"Bu, Pak maafkan aku ya," ucap, Alishka dengan suara halus.
Sandra mengelus pucuk kepala, Alishka dengan lembut, air matanya terus mengalir di pipinya.
"Nak, apa yang membuat kamu sampai melakukan ini? Kenapa kamu berniat ingin menghilangkan nyawa kamu sendiri? Apa kamu tidak kasihan pada, Ibu dan Bapakmu?" tanya, Sandra sembari terus menangis.
Alishka tak menjawab pertanyaan, Ibunya. Dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya karena dia takut kedua orang tuanya itu kecewa.
"Bu, jangan bertanya dulu pada, Alishka. Dia masih lemah, kita bisa bicarakan ini nanti setelah, Alishka sembuh," ucap Hendra.
Sandra tak hentinya menangis, dia takut terjadi apa-apa terhadap putri satu-satunya itu. Begitu juga dengan, Alishka yang dari semenjak kedatangan orang tuanya hanya menangis dan terus mengucapkan kata 'maaf' saja.
Bersambung
Teman-teman mampir juga yuk ke karya teman aku. Ceritanya pasti seru dan pasti kalian suka.
Judul: My Love From The Blue Sea
Karya: Kiss
Blurb:
Zeo adalah pangeran Duyung tak dianggap oleh kaumnya karena di anggap keturunan iblis sebab tatoo yang berada di wajahnya. Hinaan dan cacian kerap ia dapatkan dari keluarga kerajaan maupun rakyat Duyung.
Suatu Hari dia menyelamatkan Ziya -- Manusia. Wajah Zeo yang tampan membuat Ziya menyukainya pada pandangan pertama.
"Kamu adalah pria paling tampan yang pernah aku temui di dunia ini!" puji Ziya membuat Zeo terkejut sekaligus terharu, karena untuk pertama kalinya di puji.
"Karena kamu memuji ku, maka aku akan menjadi pelindung mu mulai sekarang!" janji Zeo sungguh-sungguh.
Bagaimana kelanjutan kisah percintaan Zeo dan Ziya? Apakah berjalan baik? Atau malah berakhir sedih, karena Dewa laut menentang hubungan mereka?
Lalu apa yang akan terjadi saat kekuatan iblis Zeo bangkit? Apakah Dewa laut masih bisa menentang nya?
ikuti kisah cinta non-human.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
uminya fahmi
gak gitu juga, Brayan
2022-12-09
1
Surya Din
bagaimana nanti nasib Aliska
2022-12-04
1
amel220
lanjut,thor
2022-12-04
1