Salah Masuk Kamar bab 5

Beberapa hari berlalu sejak kejadian malam itu. Sampai saat ini, Brayan belum menemui, Alishka karena dia belum mempunyai keberanian yang cukup untuk bicara pada, Alishka. Brayan tahu tadi pagi, Alishka pulang dari rumah sakit, namun dirinya belum bisa menemuinya karena takut, Alishka masih trauma dan takut saat melihat dirinya.

Di rumahnya, Brayan tak bersikap seperti biasanya. Laki-laki berusia dua puluh lima tahun itu terus mengurung diri di kabarnya dan jarang bicara pada orang-orang rumahnya padahal biasanya, Brayan selalu menyapa semua orang rumahnya.

Saat ini di kamar, Brayan.

Brayan sedang duduk di tepi ranjang, dia terus mengingat kejadian malam itu, malam yang membuatnya merasa bersalah pada seorang gadis yang tidak dia kenali bahkan namanya saja dia tidak tahu.

"Aku harus apa? Bagaimana kalau gadis itu hamil?" ucap, Brayan didalam hatinya.

Brayan beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju balkon kamarnya!

"Aku harus temui dia, bagaimana pun juga aku harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi malam itu," gumam, Brayan.

Tok!

Tok!

"Boleh, Mama masuk?" tanya, Ashmita ~ Mamanya Brayan dari ambang pintu.

Brayan yang sedang berada di balkon kamarnya, berjalan menghampiri, Ashmita!

"Masuk aja, Ma," ucap, Brayan.

Ashmita melangkah menghampiri, Brayan lalu mengajak, Brayan untuk duduk di sofa yang ada di samping tempat tidur!

"Ada apa sih, Nak? Beberapa hari ini kamu kok senang mengurung diri di kamar dan jarang sekali bicara. Cerita sama, Mama," ucap, Ashmita.

Brayan menatap, Ashmita dengan tatapan dalam.

"Ma, sebenarnya aku ...." Brayan menggantung ucapannya. Ada rasa malu dan takut dihatinya untuk mengakui kesalahan besar itu pada, Ashmita.

"Kenapa, sayang?" Ashmita mengusap lengan, Brayan dengan lembut.

Selama ini, Brayan memang lebih dekat dengan, Mamanya dibandingkan dengan, Papanya.

"Tapi aku akan menyakiti perasaan, Mama." Brayan menatap, Ashmita dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Ada apa, Brayan? Katakan, jangan bikin Mama penasaran dan juga khawatir."

"Aku sudah ... aku sudah mencemari seorang gadis," ucap, Brayan dengan menundukkan kepalanya. Dia tak berani lagi menatap wajah sang Ibu.

"Apa!" Ashmita menatap, Brayan dengan matanya yang terbuka lebar. Dia terkejut mendengar pernyataan sang putra.

"Ma, aku berani bersumpah ini terjadi karena kecelakaan. Saat itu aku sedang mabuk berat dan saat aku mau masuk ke kamar hotel ku ternyata aku salah masuk kamar dan semua itu terjadi tanpa aku sadari. Ma, maafkan aku."

"Mama tidak percaya kamu bisa melakukan itu." Ashmita meneteskan air matanya, dia tak kuasa menahan air matanya yang sudah menumpuk di pelupuk nya.

"Ma, sungguh aku tidak sengaja. Aku sempat membawa gadis itu ke rumah sakit karena dia mencoba bunuh diri, aku ingin meminta maaf padanya tapi setelah dia sadar dia ketakutan saat melihatku. Bagaimana kalau dia hamil? Dia akan kehilangan kepercayaan dari keluarganya, Ma."

"Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu ini. Meski itu terjadi karena kecelakaan tapi kamu tetap harus bertanggungjawab."

"Aku siap melakukan apa saja untuk menebus kesalahan aku, Ma. Ma maafkan aku tolong maafkan aku."

"Jangan minta maaf sama, Mama tapi minta maaflah pada gadis itu dan keluarganya."

*******

Di kediaman, Alishka.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu pulang dari rumah sakit, Nak," ucap, Sandra dengan senyum sumringah.

Betapa dia tidak bahagia, setelah beberapa hari, Alishka terbaring lemah di ranjang rumah sakit, kini dia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Alishka, kamu baik-baik saja, Nak?" tanya, Hendra.

"Aku baik-baik saja, Pak. Dokter sudah mengizinkan aku pulang, itu artinya aku sudah baik-baik saja," ucap, Alishka.

Semenjak kejadian itu, Alishka jadi sering melamun dan kadang tak merespon perkataan kedua orang tuanya.

Senyum terus membingkai di wajah, Sandra. Meski, Alishka sangat berbeda dari biasanya tapi dengan pulihnya dari lukanya sudah membuat, Sandra bahagia.

"Duduklah, Nak. Kamu pasti capek, Ibu akan membuatkan teh hangat untuk kamu," ucap, Sandra.

Alishka menurut saja apa kata sang Ibu. Dia duduk di kursi itu bersama dengan, Hendra.

"Alishka, kalau kamu lemas lebih baik kamu istirahat di kamar biar nanti teh nya diantar ke kamar kamu saja," ucap, Hendra sembari menatap putrinya dengan tatapan dalam.

Hendra merasa ada sesuatu yang terjadi pada putrinya yang kini sedang disembunyikan darinya dan juga istrinya.

"Assalamualaikum."

Saat, Alishka hendak masuk ke dalam kamarnya teman-temannya datang untuk menjenguknya.

Syifa, Henny dan Milla datang ke rumah, Alishka setelah tahu bahwa teman mereka itu sudah pulang dari rumah sakit.

"Waalaikumsalam," sahut, Hendra dan Alishka secara bersamaan.

Syifa, Henny dan Milla mencium punggung tangan, Hendra secara bergantian lalu mereka duduk tanpa disuruh oleh sang pemilik rumah.

Mereka memang sudah kenal dekat dengan orang tuanya, Alishka karena selain mereka sering berkunjung ke rumah itu, mereka juga tinggal satu wilayah dengan keluarga, Alishka.

"Al, gimana keadaan kamu?" tanya, Henny.

Alishka kembali duduk di kursi itu! "Aku baik-baik saja kok," sahut, Alishka.

"Mendengar kamu masuk rumah sakit, kita jadi sangat khawatir sama kamu, Al. Maaf ya kita baru bisa jenguk kamu pas kamu udah pulang dari rumah sakit," ucap, Syifa.

"Tidak apa-apa, sekarang aku sudah baik-baik saja kan."

*******

"Gimana dengan kabar, Brayan ya?" tanya, Azka kepada, Choky.

"Iya, gue penasaran dengan kabar tuh anak. Semenjak kejadian itu, dia gak pernah ketemu kita lagi," sahut, Choky.

"Ditelpon juga gak pernah diangkat. Apa jangan-jangan dia masih syok ya."

"Mungkin saja, bisa juga dia sedang mempersiapkan pernikahannya dengan gadis itu. Pastinya dia tanggungjawab dong dengan apa yang sudah dia lakukan meski semua itu terjadi secara tidak sengaja."

"Apapun yang terjadi, gue harap anak itu baik-baik saja sih."

"Ya gue juga berharapnya gitu."

"Gimana kalau kita samperin aja tuh anak ke rumahnya. Kali aja dia butuh kita kan?"

"Lo benar. Nanti sore kita ke rumahnya aja."

*******

"Mama akan antar kamu ke rumah gadis itu, sekalian, Mama akan membicarakan tentang pernikahan kalian," ucap, Ashmita.

"Tapi, Papa?"

"Biar, Mama yang bicara sama, Papa. Kamu tenang saja, semua akan baik-baik saja."

Ashmita sangat tahu dengan sifat putranya tidak mungkin, Brayan melakukan itu dengan sengaja. Sebisa mungkin dia selalu ada di samping, Brayan dan terus mendukung, Brayan meski apapun yang terjadi.

"Terimakasih, Ma."

"Iya, sayang. Kamu tahu gak alamat rumahnya di mana?"

"Aku sempat memotret kartu identitasnya. Kita bisa lihat alamatnya dalam foto itu."

"Syukurlah, kamu cerdas jadi kita tidak perlu membuang waktu untuk mencari dia."

Brayan tersenyum yang dipaksakan, rasa bersalah, takut dan khawatir masih menyelimuti hatinya. Sebagai pewaris tunggal dari perusahaan Arga Group, dirinya takut mencemari nama baik keluarganya dan juga perusahaannya jika sampai hal ini terdengar oleh publik selain itu juga dirinya takut kalau kelurga gadis itu tidak menerima niat baiknya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan malah melaporkannya ke polisi.

Bersambung.

Rekomendasi novel yang sangat bagus untuk kalian baca.

Teman-teman sambil nunggu Salah masuk kamar up lagi, jangan lupa mampir ya ke karya temanku ini.

Judul: Menjemput kembali hidayah yang terhempas

Karya: Alinatasya21

Blurb: Tsamirah Zahrana Az Zahra adalah seorang gadis Desa berparas Ayu penuh dengan pesona yang mampu membius kaum Adam bertekuk lutut di hadapannya dan berlomba-lomba untuk memantaskan diri mendapatkan Cinta dari Seorang Zahrana. Satu persatu kaum Adam datang silih berganti dalam kehidupan Zahrana, berawal dari ia duduk dibangku SMP. Sampai akhirnya ia lulus pendidikan SMK akhir dan memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya, ia memilih bekerja dan mencari Jati dirinya.Ia berjuang untuk bisa menjadi seorang Muslimah yang di Ridhoi Allah, namun siapa sangka di tengah proses Hijrahnya dia jatuh hati dengan seorang laki-laki bernama Muhammad Zaid Arkana, hingga ia terjerat dalam lumpur dosa yg tak berkesudahan dan melemahkan biduk iman dan kesucian hati Zahrana. Akankah Zahrana berjodoh dengan Muhammad Zaid Arkana atau akan hadir sosok Pria lain yang akan menjadi sosok Cinta Sejati Zahrana? mari simak kisahnya dalam novel Menjemput Kembali Hidayah Yang Terhempas!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***