Alishka berjalan menuju halaman rumahnya di belakangnya, Brayan terus mengikutinya sambil terus berkata 'maaf'
"Pengantin baru. Baru juga nikah kemarin udah pada berantem aja kayak kucing dan anjing," ucap tetangga, Sandra yang kebetulan lewat di depan rumahnya.
"Eh, Ibu. Engga kok, kita gak lagi berantem, Bu," ucap, Alishka dengan menyunggingkan senyuman ke arah, Ibu itu.
"Terus itu apa? Suamimu terus meminta maaf."
"Bu, namanya juga pengantin baru. Semuanya serba baru dan baru pertama ngalamin," ucap, Brayan yang sedang berdiri di belakang, Alishka.
"Alishka, suamimu tampan ya. Kamu memang pintar cari pasangan," ucap, Ibu itu.
"Ibu bisa aja." Alishka tertawa kecil.
"Oh ya, Bu kenalin ini suami saya namanya, Brayan," ucap, Alishka sembari memegang lengan, Brayan tak lupa senyum selalu terukir di bibirnya.
Ibu itu tersenyum lalu menjabat tangan, Brayan.
"Saya Bu Ina, rumah saya itu yang di depan situ," ucap, Bu Ina sembari mengarahkan jari telunjuknya ke salah satu rumah yang deretan nya sejajar dengan rumah, Hendra.
Brayan hanya menanggapi pernyataan, Ibu itu dengan senyuman dan anggukan.
"Semoga kalian bahagia dan semoga pernikahan kalian langgeng ya. Maaf kemarin, Ibu tidak bisa datang ke acara pernikahan kalian karena, Ibu sedang berada di luar kota dan baru tiba di sini tadi malam."
"Iya, gak apa-apa, Bu. Terimakasih sudah mendoakan kami," ucap, Brayan sembari melingkarkan tangannya di pinggang, Alishka.
Alishka tersenyum yang dipaksakan, dia merasa, Brayan sudah menggunakan kesempatan itu untuk menyentuhnya.
"Ibu permisi dulu ya, Alishka."
Alishka mengangguk pelan dan membiarkan, Ibu itu pergi.
Setelah, Ibu itu pergi, Alishka meraih tangan, Brayan yang masih asyik diam di pinggangnya lalu sedikit membanting tangan sang suami!
"Dasar penjahat. Pintar sekali kamu cari kesempatan untuk menyentuhku," ucap, Alishka.
"Maaf, aku hanya tidak ingin kamu dipandang buruk oleh tetangga kamu," ucap, Brayan.
"Kamu pikir tetanggaku itu suka lemes?" Alishka berjalan cepat tanpa memperhatikan jalan.
Saat dia melangkah sebanyak beberapa langkah tiba-tiba dia tersandung dan terjatuh, untungnya ada, Brayan di belakangnya yang menyelamatkan dirinya sehingga tubuhnya tidak terjatuh ke tanah.
Brayan menyangga tubuh, Alishka dengan tangannya dan punggung, Alishka bersandar tepat di dadanya, akhirnya istrinya itu tidak jatuh ke tanah.
"Lain kali kalau jalan hati-hati," ucap, Brayan.
Alishka langsung berdiri lalu berjalan memasuki rumahnya.
Di kamar, Alishka.
Alishka sedang memoles pipinya dengan make_up. Dia akan pergi menemui teman-temannya di taman tempat biasa mereka nongkrong bersama.
Saat itu, Sandra sudah berada di rumah. Dia sibuk mengurus barang belanjaannya yang dia beli dari pasar.
Brayan berjalan menghampiri, Sandra lalu ikut merapikan sayuran ke dalam kulkas.
"Aku bantu ya, Bu," ucap, Brayan sembari memasukkan sayuran segar ke dalam kulkas.
"Tidak usah, Ibu bisa sendiri," sahut, Sandra.
"Gak apa-apa, Bu. Aku bingung harus ngerjain apa di rumah ini."
"Di mana, Alishka?"
"Di kamar, Bu."
"Kalau gitu pekerjaan kamu di rumah ini adalah menemani, Alishka. Sana samperin istrimu."
"Bu, dari tadi kami sudah berduaan terus, nanti cepat bosan kalau keseringan berduaan," ucap, Brayan sembari tertawa kecil.
"Ish, mana ada bosan. Ibu sudah puluhan tahun sama, Ayah. Gak ada tuh kata bosan."
"Bu, aku mau ketemu sama Henny dan Milla di taman," ucap, Alishka yang sudah berpakaian rapi dan sudah berdandan.
Sandra dan Brayan yang sedang berbincang ria menoleh ke arah suara secara bersamaan.
"Kenapa kamu izin sama, Ibu? Sekarang kamu tidak hanya butuh izin dari, Ibu tapi dari suamimu juga," ucap, Sandra.
"Al, ayo aku antar kamu ke taman sekalian aku juga mau cari udara segar. Mumpung aku masih libur kerja jadi aku bisa menemani kemanapun kamu pergi," ucap, Brayan.
"Gak usah, aku bisa naik ojek sendiri," ketus, Alishka.
"Alishka, jaga bicaramu pada suamimu. Kamu tidak boleh pergi kalau tidak sama, Brayan," ucap, Sandra.
"Bu, yang anaknya, Ibu itu aku atau dia sih? Kenapa sejak semalam, Ibu dan Ayah selalu ngebelain penjahat ini."
"Alishka, dia bukan penjahat."
"Kalau bukan penjahat gak mungkin mem******a orang, Bu."
"Alishka! Jaga bicaramu." Sandra berucap dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Bu, sudah-sudah, aku memang salah," ucap, Brayan kepada, Sandra.
"Al, kalau kamu mau pergi, pergi saja. Kamu hati-hati ya," sambung, Brayan pada, Alishka.
"Kamu tidak boleh pergi kalau tidak sama suamimu. Alishka sekarang ini kamu sudah menjadi seorang istri, seharusnya kamu mengurus suamimu," ucap, Sandra.
Alishka menarik nafasnya panjang lalu membuangnya kasar.
"Baiklah, kalau gitu. Cepat ganti bajumu dan antar aku pergi. Teman-temanku sudah menungguku," ucap, Alishka dengan nada kesal.
Brayan langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaiannya!
"Alishka, kamu harus berusaha menerima, Brayan. Ibu rasa dia tidak sejahat yang kamu pikirkan," ucap, Sandra setelah, Brayan pergi dari tempat itu.
"Bu, sekali penjahat akan selamanya seperti itu."
"Alishka, ayo kita pergi," ucap, Brayan yang sudah mengganti pakaiannya.
*******
Di taman tempat mereka akan bertemu.
Henny dan Milla sudah menunggu, Alishka di tempat abang bakso langganan mereka.
"Mbak Henny yakin nih gak mau pesan sekarang baksonya?" ucap abang tukang bakso itu.
"Nanti aja deh, Bang kalau udah ada, Alishka," sahut, Henny.
"Yasudah terserah, Mbak saja."
"Hai, Hen, Mil. Udah lama di sini ya?" tanya, Farel yang baru tiba di tempat itu.
Henny dan Milla sengaja mengajak, Alishka bertemu di taman atas permintaan, Farel.
Mendengar, Alishka menikah dengan orang lain, Farel sangat merasa kecewa dan sangat tersakiti. Dia ingin bertemu dengan, Alishka untuk mempertanyakan kenapa kekasihnya itu tega meninggalkan dirinya padahal hari sebelumnya, Alishka mengatakan bahwa dia sangat mencintai, Farel.
"Belum lama kok. Alishka nya juga belum nongol nih, tumben dia lama," ucap, Henny.
"Mungkin sebentar lagi," sambung, Milla.
Farel duduk di kursi itu dan bergabung bersama dua gadis itu.
"Rel, kamu yang sabar ya. Aku yakin, Alishka melakukan ini karena ada alasan tertentu," ucap, Milla pada, Farel.
"Aku gak nyangka aja, Alishka tega melakukan ini sama aku, Mil. Kamu tahu kan gimana sayangnya aku sama dia," ucap, Farel dengan nada pelan.
"Rel, mungkin kalian tidak berjodoh. Kamu pasti mendapatkan wanita lain yang seperti kamu inginkan yang mungkin lebih baik dari, Alishka," ucap, Henny.
*******
Di parkiran.
Brayan memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus pengunjung taman itu. Alishka langsung turun dari mobil tanpa mengucapkan sesuatu apapun terhadap, Brayan.
Brayan hanya diam dan membiarkan, Alishka pergi lebih dahulu untuk menemui teman-temannya.
Brayan meraih ponselnya dan menghubungi, Azka. Dia meminta, Azka untuk datang ke taman itu untuk sekedar menemaninya mengobrol karena dia sudah tahu, Alishka tidak mungkin mengajaknya menemui teman-temannya.
Setelah mengirim pesan pada, Azka, Brayan turun dari mobilnya lalu mulai memasuki arema taman itu!
Brayan berjalan sembari terus mengedarkan pandangannya, mencari dimana keberadaan wanita yang baru dinikahinya itu!
"Dimana mereka bertemu?" gumam, Brayan sembari terus berjalan.
Tak butuh waktu lama, Brayan melihat, Alishka sedang mengobrol dengan teman-temannya. Terlihat ada seorang laki-laki yang tak dikenal olehnya.
"Siapa laki-laki itu? Apa mungkin kekasihnya, Alishka?" tanya, Brayan pada dirinya sendiri.
Brayan melanjutkan langkahnya lagi, dia ingin menghampiri istrinya dan memberikan penjelasan pada laki-laki itu jika memang benar laki-laki itu adalah kekasihnya, Alishka.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lena Laiha
oke, siap
2022-12-10
0