Yang kamu bilang ada benarnya!

Pagi hari menyapa. Prince bangun karena mendengar suara Vior di arah kamar mandi segera Prince bergegas menghampiri Vior yang sudah lemas duduk di atas kloset.

Wajah Vior memerah, Prince terlihat panik, saat Prince akan menyentuh tangan Vior, perempuan itu kembali mual tidak karuan mengeluarkan apapun yang ada di dalam perut namun yang keluar hanya cairan kental.

Prince berlari keluar kamar mencari Mbok Saras, salah satu asisten rumah tangga.

"Mbok, Mbok," seru Prince, orang yang dipanggil lari dari arah belakang menghampiri Prince.

"Ada apa den?" tanya Mbok Saras kaget.

"Punya minyak masuk angin nggak Mbok, Vior butuh itu soalnya," ucap Prince.

"Bentar den, Mbok ambilkan," ucap Mbok Saras.

Prince mengangguk dan menunggu, tak lama terlihat Rara menghampiri Prince.

"Vior kenapa Prince?" tanya Rara.

"Mual-mual Ma, wajahnya merah banget aku khawatir," jawab Prince tak lama Mbok Saras datang membawakan minyak yang Prince butuhkan. Prince lantas kembali ke kamar untuk mengoleskan minyak ke leher atau perut Vior agar meredakan rasa mual yang istrinya rasakan.

Rara mengikuti Prince, terlihat Prince mengoleskan minyak ke bagian leher Vior, Rara berharap Prince.

"Ma, orang hamil apa mualnya sampai kayak gini? kau bawa Vior ke dokter yah?" tanya Prince.

"Ini namanya morning sickness Prince, tapi kayaknya yang Vior alami memang agak parah, kamu buruan panggil Dokter, Mama juga kasihan lihat dia kayak gini," ucap Rara.

Prince mengangguk sekilas, berjalan sedikit berlari untuk mengambil ponsel agar Dokter segera datang memeriksa Vior, sedangkan Rara memijat tengkuk Vior, sesekali mengusap bahu menantunya ini dengan khawatir.

"Mama buatin bubur mau yah?" tanya Rara.

Vior menggeleng, kembali duduk di atas kloset dengan lemas, Rara memapah Vior kembali ke kamar, membaringkan perlahan tubuh lemas Vior ke tempat tidur, Rara lantas melihat Prince masuk ke kamar sambil membawa air hangat.

"Dokternya sudah kamu telepon Prince?" tanya Rara.

"Udah Ma, sekarang lagi di perjalanan," Prince meletakkan gelas berisi air hangat yang dia bawa, duduk di tepi tempat tidur untuk membantu Vior minum air hangat tersebut.

Sesaat wajah merah Vior berubah pucat, bibir yang kemerahan sedikit membiru, Prince tampak panik, Vior juga semakin lemas dan seperti tidak mendengar apapun yang diucapkan oleh Prince.

Sekitar dua jam kemudian, kedua kelopak mata Vior terbuka sangat berat, hal pertama yang dirasakan Vior ketidaknyamanan, kepalanya pusing, perutnya bergejolak terus menerus tapi kini Vior sudah tidak mampu bergerak untuk berlari ke kamar mandi.

Tangan Vior terangkat, infus tertancap di tangan kiri, menghela nafas berat melalui bibirnya sambil memejamkan mata lagi.

Cklekk!!!

Vior membuka mata, Prince masuk dengan membawa nampan berisi mangkuk dan juga buah, tidak lama Prince duduk di samping Vior meletakkan nampan ke atas nakas.

"Makan yah, kamu kalau nggak makan nanti tambah lemas," ucap Prince.

Vior mengangguk samar, Prince membantu Vior duduk dengan hati-hati, lalu mengambil mangkuk berisi bubur hangat yang dibuatkan oleh Mbok Saras, Prince mengaduk, mengambil satu sendok dan dia tiup untuk memastikan bubur itu tidak panas saat dimakan oleh Vior.

Tapi baru setengah sendok yang berhasil Vior telan, rasa mual kembali menyiksa Vior, dengan sisa tenaga yang dimilikinya Vior berjalan ke kamar mandi membawa serta kantong infus, kembali ke kamar dan duduk bersandar di kepala ranjang.

"Aku suapin lagi yah?" tanya Prince, Vior menggeleng dan Prince pun tidak memaksa.

Tangan Vior dipegang oleh Prince, tangan kanan Vior sangat dingin, pintu kamar yang semula tertutup kini kembali terbuka, sosok Windi muncul tanpa mengetuk pintu lebih dulu.

Melihat kondisi Vior yang diinfus membuat Windi membulatkan matanya.

"Kak Prince apain Vior?" ujar Windi.

"Aku nggak apa-apain dia, beneran deh," ucap Prince.

Windi menarik Prince menjauh dari Vior, Windi mengambil tempat duduk yang tadinya ditempati oleh Prince, tangan Windi menyentuh kening Vior yang dingin lalu Windi menatap ke arah Prince.

"Vior kayak gini kok Kak Prince nggak bawa ke rumah sakit sih? kenapa cuma diinfus di rumah kalau terjadi sesuatu sama kakak ipar aku gimana?" ujar Windi yang malah semakin membuat Prince hampir stres.

Windi memang belum mengetahui mengenai kehamilan Vior sedangkan Vior adalah karyawan yang disayangi di butik, wajahnya yang menggemaskan membuat Windi seolah mewanti-wanti agar Vior tidak merasakan sakit sedikitpun, perempuan seperti Vior seolah menjadikan Windi bodyguard dadakan.

"Kamu sendiri kenapa jam segini udah ke sini? Calvin mana?" tanya Prince.

"Di luar, dia lagi beli susu buat ibu hamil," jawab Windi.

Prince mendelik. Apa Windi sudah tahu kalau Vior hamil? Prince menyentuh bahu Windi sampai membuat adiknya itu menoleh.

"Kamu..."

"Iya Kak Prince, Calvin lagi nyari susu ibu hamil buat aku, bentar lagi Kakak Prince bakalan jadi Paman," Windy tersenyum lebar, sesaat Prince menghela nafas lega karena dia kira Windi tahu mengenai kehamilan Vior, tapi detik selanjutnya Prince baru sadar akan sesuatu, kedua bola mata Prince membola, dia menarik tangan Windi untuk keluar dari kamar, Windi menyentak tangannya dari Prince.

"Ih, Kak Prince main tarik aja sih," ucap Windi.

"Windi kamu beneran hamil? kamu sama Calvin kan baru seminggu habis nikah," ucap Prince.

Windi tersenyum tanpa dosa.

"Calvin sama aku udah nyoba duluan sebelum nikah jadi habis nikah langsung dapat kabar kalau aku hamil, keren kan?" katanya tanpa beban.

Prince benar-benar terkejut,, kalau tidak mengingat Vior juga saat ini lagi hamil pasti sudah diceramahi adiknya ini.

"Oh ya Kak, Vior kenapa sampai kayak gini sih dia sakit apa emang?" tanya Windi.

"Kamu sama Calvin sendiri sudah berapa bulan?" Prince balik bertanya.

Windi mengernyit kemudian terlihat berpikir.

"Satu bulan deh kayaknya, kenapa?" tanya Windi.

"Terus kamu nggak mual-mual? puyeng atau pengen makan macam-macam gitu?" tanya Prince lagi.

"Nggak, aku nggak rasain apa-apa tuh malah Calvin tuh kemarin makan rujak sampai habis sebaskom," jawab Windi, Prince mengusap tengkuknya kalau Windi nggak mual-mual tapi kenapa Vior sampai kayak gini?

Terus kalau Windi yang hamil kenapa Calvin yang makan rujak? Prince yang pintar tiba-tiba menjadi bodoh karena memikirkan hal seperti itu, tak lama Calvin datang membawa dua box susu ibu hamil.

"Kak Prince," ucap Calvin, kata panggilan untuk Prince kini bertambah dengan sebutan Kak semenjak Calvin menjadi adik ipar Prince.

Prince menoleh ke arah Calvin, berjalan mendekati teman sekaligus suami dari Windi.

"Calvin, Windi yang hamil kok kamu yang makan rujak?" tanya Prince tanpa basa-basi.

Calvin menggeleng, dia juga tidak tahu mengenai hal seperti itu.

"Kamu kok tiba-tiba ngomongin ngidamnya orang hamil sih? mereka kan emang aneh kalau lagi ngidam," ucap Calvin.

Prince mangguk-mangguk, dia melihat dua box susu hamil, Windi udah satu bulan artinya usia kandungan Windi dan Vior nggak beda jauh tapi Prince masih heran kenapa respon yang sedang mengandung itu beda-beda? mengabaikan hal itu Prince kembali untuk memastikan kondisi Vior sudah jauh lebih baik.

"Kakak kamu kenapa sih?" tanya Calvin.

Windi mengedikkan bahu.

"Nggak tahu, Vior sakit di dalam kamar bahkan sampai diinfus, kira-kira Vior sakit apa yah?" Windi mencoba menerka-nerka.

Calvin juga mengedikkan bahu tidak tahu, tapi tiba-tiba saja pertanyaan Prince tadi muncul di pikiran Calvin, suami Windi itu menoleh ke arah istrinya.

"Jangan-jangan Prince sudah buat Vior hamil makanya dia nekat nikahin Vior dalam waktu singkat?" tebaknya, Windi pun menyambut dengan kedua bola mata melebar.

"Yang kamu bilang ada benarnya," sahut Windi kaget.

Episodes
1 Vior
2 Ke rumah Windi..
3 Barang Prince!
4 Cinta pertama!!!
5 Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6 Pertemuan setelah kejadian itu!
7 Hamil!
8 Akan menikahi Vior!
9 Jangan kerja keras!
10 Waktunya kamu nikah sama aku!
11 Ayo menikah!
12 Menikah besok..
13 Ngidam!
14 Pengalaman pertama!
15 Perhatian Prince..
16 Yang kamu bilang ada benarnya!
17 Cemburu!
18 Kamu sakit?
19 Suka kamu milih Vior!
20 Malu-malu..
21 Enak!
22 Ke Jakarta!
23 Rindu!
24 Panik!
25 Sepupu Prince!
26 Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27 Rena Baskara!
28 Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29 Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30 Bisa-bisanya!
31 Ngidam lagi!
32 Ingin dimanja!
33 Aku ikut kamu aja,
34 Vior yang semakin manja!
35 Manja!!!
36 Tidak lama lagi...
37 Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38 Kapanpun dan di manapun...
39 Duduk tanpa protes...
40 Aku ini berniat baik Vior!
41 Sudah mulai liar!
42 Tidak sabar!
43 Nesya!
44 Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45 Mata terpejam damai!
46 Vior lebih banyak diam!
47 Jalan-jalan...
48 Kata orang begitu menyakitkan...
49 Ingin anak cewek!
50 Koleksi!
51 Bukankah itu sangat menyedihkan?
52 Aku masih mencintai suamimu!
53 Nesya justru tersenyum.
54 Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55 Gelap dan dingin...
56 Punya saingan!
57 YA TUHAN!!!
58 Masih belum ada tanda-tanda!
59 Mencari tahu sendiri!!!
60 Jadi bagaimana, Dok?
61 Percaya padaku!
62 Mau ikut aku ke jakarta?
63 Di buatin adek juga!
64 Percaya pada Prince...
65 Tidak tenang!!!
66 Kapan pindah?
67 Ke rumah Windi!!!
68 Kesulitan Windi!!!
69 Gen nya kuat!!!
70 Pelan-pelan!!!
71 Menemui mantan!!!
72 Masih mencintai Nesya!
73 Cukup menyenangkan!
74 Satu permintaan!
75 Di infus!
76 Sudah sangat terlambat!!!
77 Salah paham!
78 Pasti menyakitkan!
79 Menjelaskan!!!
80 Satu tiket emas!!!
81 Aku bukan Adek kamu!
82 Arti dari sebuah kesetiaan...
83 Kecelakaan!
84 Berita!
85 Butuh segera pulih...
86 Hanya perlu sabar!
87 Tidak seperti dibayangkan!
88 Yuk pulang!
89 Jangan gila!
90 Berharap bukan mimpi!
91 Berapa tahun kita tunda?
92 Niat terselubung...
93 Teman SMA...
94 Ibu terbaik!
95 Tertunda!
96 Angga!
97 Seperti ada yang tertinggal!
98 Pernah di posisi yang sama!
99 Sky di culik!
100 Menemukan bayi!
101 Siap jadi Ibunya!
102 Apa mungkin ini anak Prince?
103 Sky kembali!
104 Memanfaatkan Vior!
105 Serius!
106 Punya saingan,,
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Vior
2
Ke rumah Windi..
3
Barang Prince!
4
Cinta pertama!!!
5
Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6
Pertemuan setelah kejadian itu!
7
Hamil!
8
Akan menikahi Vior!
9
Jangan kerja keras!
10
Waktunya kamu nikah sama aku!
11
Ayo menikah!
12
Menikah besok..
13
Ngidam!
14
Pengalaman pertama!
15
Perhatian Prince..
16
Yang kamu bilang ada benarnya!
17
Cemburu!
18
Kamu sakit?
19
Suka kamu milih Vior!
20
Malu-malu..
21
Enak!
22
Ke Jakarta!
23
Rindu!
24
Panik!
25
Sepupu Prince!
26
Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27
Rena Baskara!
28
Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29
Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30
Bisa-bisanya!
31
Ngidam lagi!
32
Ingin dimanja!
33
Aku ikut kamu aja,
34
Vior yang semakin manja!
35
Manja!!!
36
Tidak lama lagi...
37
Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38
Kapanpun dan di manapun...
39
Duduk tanpa protes...
40
Aku ini berniat baik Vior!
41
Sudah mulai liar!
42
Tidak sabar!
43
Nesya!
44
Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45
Mata terpejam damai!
46
Vior lebih banyak diam!
47
Jalan-jalan...
48
Kata orang begitu menyakitkan...
49
Ingin anak cewek!
50
Koleksi!
51
Bukankah itu sangat menyedihkan?
52
Aku masih mencintai suamimu!
53
Nesya justru tersenyum.
54
Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55
Gelap dan dingin...
56
Punya saingan!
57
YA TUHAN!!!
58
Masih belum ada tanda-tanda!
59
Mencari tahu sendiri!!!
60
Jadi bagaimana, Dok?
61
Percaya padaku!
62
Mau ikut aku ke jakarta?
63
Di buatin adek juga!
64
Percaya pada Prince...
65
Tidak tenang!!!
66
Kapan pindah?
67
Ke rumah Windi!!!
68
Kesulitan Windi!!!
69
Gen nya kuat!!!
70
Pelan-pelan!!!
71
Menemui mantan!!!
72
Masih mencintai Nesya!
73
Cukup menyenangkan!
74
Satu permintaan!
75
Di infus!
76
Sudah sangat terlambat!!!
77
Salah paham!
78
Pasti menyakitkan!
79
Menjelaskan!!!
80
Satu tiket emas!!!
81
Aku bukan Adek kamu!
82
Arti dari sebuah kesetiaan...
83
Kecelakaan!
84
Berita!
85
Butuh segera pulih...
86
Hanya perlu sabar!
87
Tidak seperti dibayangkan!
88
Yuk pulang!
89
Jangan gila!
90
Berharap bukan mimpi!
91
Berapa tahun kita tunda?
92
Niat terselubung...
93
Teman SMA...
94
Ibu terbaik!
95
Tertunda!
96
Angga!
97
Seperti ada yang tertinggal!
98
Pernah di posisi yang sama!
99
Sky di culik!
100
Menemukan bayi!
101
Siap jadi Ibunya!
102
Apa mungkin ini anak Prince?
103
Sky kembali!
104
Memanfaatkan Vior!
105
Serius!
106
Punya saingan,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!