Cemburu!

Sudah siang Prince menjaga Vior dengan penuh khawatir, kondisi istrinya itu kini seperti boneka yang tak bertulang, Dokter juga sudah memeriksa keadaan Vior, meski belum sepenuh membaik tapi kini sudah terlihat mendingan, kedua bola mata bening dengan pupil hitam menatap ke arah Prince, lelaki yang sekarang telah menjadi suaminya, tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika Prince akan menjadi suami masa depan Vior, dulu saat pertama kali bekerja di butik Windi, Vior sempat tertarik dengan sosok Prince saat pertama kali bertemu.

Siapa yang tidak menyukai pria tinggi, berkulit putih bersih, wajah lembut tanpa ada sedikitpun sifat kejam dari sana, Prince juga orang yang ramah seperti Windi, belum lagi Prince adalah pembisnis muda yang berhasil mengembangkan perusahaan keluarga, siapapun pasti akan menyukai lelaki seperti Prince bisa dibilang Prince adalah pria idaman.

Tapi Prince sekarang justru terjebak dengan seorang istri seperti Vior, gadis miskin yang bahkan tidak punya keluarga ataupun orang tua satupun, hanya gadis sebatang kara yang numpang tinggal di butik Windi, menyedihkan.

Prince yang sedang duduk memangku laptop mengalikan pandangan menatap Vior yang juga melihatnya.

"Kamu mau sesuatu?" tanya Prince dan Vior menggeleng.

Prince lantas kembali bekerja menggunakan laptop, yah saat ini Prince tidak mungkin pergi ke Jakarta dan meninggalkan Vior dengan keadaan seperti ini, Prince pria yang bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan Vior pasti hal itu juga akan berakibat pada janin di perut Vior saat ini.

Janin itu memang belum diharapkan oleh Prince sebelumnya, tapi bukan berarti Prince akan membuangnya, sekian menit Prince fokus pada laptop, lelaki itu meletakkan alat kerjanya di meja lalu menghampiri Vior.

Duduk di samping Vior berbaring.

"Ini sudah waktunya makan siang, kamu mau makan apa? mau buah atau bubur buatan Mbok Saras?" tanya Prince penuh perhatian.

Vior duduk, kini dia berhadapan dengan Prince, Vior ragu menyebutkan permintaannya, tapi saat ini dia ingin makan manisan mangga muda padahal Prince waktu itu sudah memberinya mangga muda.

"Bilang aja kalau mau sesuatu jangan ditahan," ucap Prince.

"Pak Prince nggak marah?" tanya Vior.

Prince menggeleng.

"Kenapa aku marah? kan kamu lagi hamil," jawabnya sambil tersenyum.

"Aku mau manisan mangga," ucap Vior.

"Kamu tunggu, aku akan carikan," Prince tidak menolak, lelaki itu justru mengambil jaket dan kunci mobil beserta dompet yang tergeletak di meja sebelum keluar dari kamar Prince kembali menghampiri Vior, Prince ingin memberikan kecupan hangat di kening istrinya, tapi masih ragu karena dia tidak sedekat itu dengan Vior, alhasil Prince pun pergi tanpa menuruti apa yang saat itu dia inginkan.

Menemukan manisan mangga tidak begitu sulit untuk Prince cari, hanya butuh kurang dari satu jam Prince pulang sambil membawa satu plastik manisan yang dia beli, pintu kamar dibuka, Vior ternyata ketiduran.

Kembali duduk di tepi tempat tidur, Prince diam mengamati wajah Vior, wajah yang dia tatap sampai kapanpun sepertinya tidak akan bosan, tangan Prince terulur berniat menyingkirkan untaian rambut yang menutupi wajah Vior tapi istrinya itu malah terbangun.

"Pak Prince sudah pulang?" ucap Vior.

Segera Prince menarik kembali tangannya.

"Ini manisan mangganya, tapi apa nggak papa kamu makan ini aja tanpa makan nasi, gimana kalau nanti kamu sakit perut?" ucap Prince khawatir.

"Nggak apa-apa Pak, soalnya kalau aku makan nasi juga nasinya belum sampai perut udah dikeluarin lagi," Vior turun dari tempat tidur tapi Prince menahan sehingga kini manisan mangga yang sudah di tuangkan ke piring dipegang oleh Prince.

Vior memperhatikan Prince sampai suaminya itu menawarkan untuk menyuapi.

"Aku bisa sendiri Pak," ucap Vior.

"Buka mulut mu, tangan aku pegal nih," ucap Prince.

Vior akhirnya membuka mulut untuk menerima suapan dari Prince.

"Enak?" tanya Prince dan Vior mengangguk karena mulutnya sedang mengunyah. Prince tersenyum, melihat senyum manis yang Prince berikan membuat detak jantung Vior kembali berdebar-debar, Prince punya lesung pipi kecil di bagian kirinya, Vior baru sadar saat melihat dari jarak dekat.

"Manis sekali," celetuk Vior.

"Ini manis?" tanya Prince pada potongan mangga yang dia pegang di piring.

Vior mendelik. Bukan manisan yang dia maksud tapi senyum Prince yang manis, tapi karena tidak mau malu akhirnya Vior mengangguk saja menerima suapan demi suapan yang Prince berikan sampai manisan yang dibeli Prince tadi habis tak tersisa.

Setelahnya Prince melihat cairan infus milik Vior sudah hampir habis, Prince memanggil Dokter untuk melepaskan infus dari Vior, karena pria itu tidak bisa melakukan hal itu.

"Besok kita periksakan kandungan kamu ke Dokter, Dokter bilang setiap satu bulan sekali harus ada periksa rutin, oh ya katanya bakalan dikasih buku ibu hamil juga, tapi aku nggak tahu buat apaan," Prince kembali duduk begitu piring yang dia pegang tadi diletakkan di meja.

"Menurut Pak Prince, anak ini nanti laki-laki atau perempuan?" tanya Vior.

Prince menunduk.

"Boleh aku pegang?" tanyanya, Vior mengangguk dan Prince pun mengusap perut yang mulai sedikit membesar itu, entah karena kenyang makan mangga atau memang janinnya sudah mulai tumbuh besar.

"Laki-laki atau perempuan, aku tidak bisa memilih yang jelas dia bisa lahir sehat, aku sudah sangat bersyukur," kata Prince.

Kembali perasaan Vior menghangat, Prince memperlakukannya dengan penuh cinta walaupun pernikahan mereka didasari tanpa cinta, terdiam merasakan usapan tangan Prince yang lembut, Vior merasa nyaman sampai rasanya tidak mau Prince berhenti.

######

Keesokan harinya, Vior pun datang ke klinik kandungan untuk periksa ternyata harus mengantri dengan para ibu hamil lain untuk bertemu dengan Dokter langsung, Vior tidak sendirian ada Prince yang senantiasa menemani.

"Eh itu suaminya? astaga kalau anak aku lahir nanti aku ingin anak aku ganteng kayak gitu," ucap ibu-ibu yang duduk tak jauh dari Vior.

"Udah ganteng, setia lagi sama istrinya sampai mau nemenin cek kandungan, mereka pasti pasangan baru," kata ibu hamil yang lain.

"Tapi istrinya kok kecil yah? itu istrinya atau adiknya? kalau adiknya berarti Kakaknya bisa buat aku nggak yah?" ucap salah satu ibu-ibu lagi.

"Ih, kalau kamu sama kakaknya terus suami kamu mau dikemanain?" sahut ibu hamil yang lain.

Vior merasa panas dianggap sebagai adiknya Prince, tangannya digenggam hangat oleh Prince sampai membuat Vior menoleh, Prince tersenyum.

"Jangan didengerin, kita tunggu aja sampai giliran kamu dipanggil sama Dokter," ucap Prince, tangan satunya merangkul bahu Vior yang membuat ibu hamil lain cemburu dengan Vior.

Tiba giliran Vior dipanggil, dia masuk bersama Prince pemeriksaan dilakukan lalu kemudian Vior diberi sebuah buku berwarna pink dengan gambar ibu dan anak, Dokter menjelaskan jika kandungan Vior sudah memasuki bulan kedua janin juga sehat jadi kedua orang tua tidak perlu terlalu cemas.

Keduanya kembali pulang setelah pemeriksaan, sepanjang jalan menuju pulang, Vior hanya diam, sesekali Prince menoleh menatap Vior.

"Kamu kenapa diam aja?" tanya Prince.

"Aku memang kayaknya lebih pantas jadi adiknya Pak Prince deh daripada istri," Vior berkata sesuai apa yang dia pikirkan saat ini, segera Vior mendelik menatap Prince dengan mulut ditutup telapak tangan.

Prince terkekeh geli.

"Kamu cemburu?" tanya Prince.

Vior manyun tidak menjawab, sedangkan Prince masih saja tertawa sambil mengemudikan mobilnya.

"Harusnya kamu bersyukur punya wajah dan body awet muda, nanti kalau udah lahiran jadi kamu dibilang Kakaknya," Prince kembali tertawa yang membuat Vior semakin manyun.

"Ih, Pak Prince kok malah godain aku sih, aku tahu kok kalau badan aku tuh mungil sama Pak Prince saja cuma sebatas dada," katanya cemberut.

Tangan Prince terulur sekilas mengusap rambut Vior.

"Jangan ngambek dong, meskipun mungil tapi kamu yang berhasil jadi istri aku," kata Prince.

"Ih, Pak Prince ngomong gitu kayak nggak pernah bersalah aja," cibir Vior, bukannya tersinggung Prince justru semakin dibuat tertawa oleh Vior, menggemaskan sekali melihat Vior yang cemburu seperti ini.

Episodes
1 Vior
2 Ke rumah Windi..
3 Barang Prince!
4 Cinta pertama!!!
5 Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6 Pertemuan setelah kejadian itu!
7 Hamil!
8 Akan menikahi Vior!
9 Jangan kerja keras!
10 Waktunya kamu nikah sama aku!
11 Ayo menikah!
12 Menikah besok..
13 Ngidam!
14 Pengalaman pertama!
15 Perhatian Prince..
16 Yang kamu bilang ada benarnya!
17 Cemburu!
18 Kamu sakit?
19 Suka kamu milih Vior!
20 Malu-malu..
21 Enak!
22 Ke Jakarta!
23 Rindu!
24 Panik!
25 Sepupu Prince!
26 Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27 Rena Baskara!
28 Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29 Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30 Bisa-bisanya!
31 Ngidam lagi!
32 Ingin dimanja!
33 Aku ikut kamu aja,
34 Vior yang semakin manja!
35 Manja!!!
36 Tidak lama lagi...
37 Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38 Kapanpun dan di manapun...
39 Duduk tanpa protes...
40 Aku ini berniat baik Vior!
41 Sudah mulai liar!
42 Tidak sabar!
43 Nesya!
44 Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45 Mata terpejam damai!
46 Vior lebih banyak diam!
47 Jalan-jalan...
48 Kata orang begitu menyakitkan...
49 Ingin anak cewek!
50 Koleksi!
51 Bukankah itu sangat menyedihkan?
52 Aku masih mencintai suamimu!
53 Nesya justru tersenyum.
54 Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55 Gelap dan dingin...
56 Punya saingan!
57 YA TUHAN!!!
58 Masih belum ada tanda-tanda!
59 Mencari tahu sendiri!!!
60 Jadi bagaimana, Dok?
61 Percaya padaku!
62 Mau ikut aku ke jakarta?
63 Di buatin adek juga!
64 Percaya pada Prince...
65 Tidak tenang!!!
66 Kapan pindah?
67 Ke rumah Windi!!!
68 Kesulitan Windi!!!
69 Gen nya kuat!!!
70 Pelan-pelan!!!
71 Menemui mantan!!!
72 Masih mencintai Nesya!
73 Cukup menyenangkan!
74 Satu permintaan!
75 Di infus!
76 Sudah sangat terlambat!!!
77 Salah paham!
78 Pasti menyakitkan!
79 Menjelaskan!!!
80 Satu tiket emas!!!
81 Aku bukan Adek kamu!
82 Arti dari sebuah kesetiaan...
83 Kecelakaan!
84 Berita!
85 Butuh segera pulih...
86 Hanya perlu sabar!
87 Tidak seperti dibayangkan!
88 Yuk pulang!
89 Jangan gila!
90 Berharap bukan mimpi!
91 Berapa tahun kita tunda?
92 Niat terselubung...
93 Teman SMA...
94 Ibu terbaik!
95 Tertunda!
96 Angga!
97 Seperti ada yang tertinggal!
98 Pernah di posisi yang sama!
99 Sky di culik!
100 Menemukan bayi!
101 Siap jadi Ibunya!
102 Apa mungkin ini anak Prince?
103 Sky kembali!
104 Memanfaatkan Vior!
105 Serius!
106 Punya saingan,,
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Vior
2
Ke rumah Windi..
3
Barang Prince!
4
Cinta pertama!!!
5
Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6
Pertemuan setelah kejadian itu!
7
Hamil!
8
Akan menikahi Vior!
9
Jangan kerja keras!
10
Waktunya kamu nikah sama aku!
11
Ayo menikah!
12
Menikah besok..
13
Ngidam!
14
Pengalaman pertama!
15
Perhatian Prince..
16
Yang kamu bilang ada benarnya!
17
Cemburu!
18
Kamu sakit?
19
Suka kamu milih Vior!
20
Malu-malu..
21
Enak!
22
Ke Jakarta!
23
Rindu!
24
Panik!
25
Sepupu Prince!
26
Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27
Rena Baskara!
28
Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29
Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30
Bisa-bisanya!
31
Ngidam lagi!
32
Ingin dimanja!
33
Aku ikut kamu aja,
34
Vior yang semakin manja!
35
Manja!!!
36
Tidak lama lagi...
37
Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38
Kapanpun dan di manapun...
39
Duduk tanpa protes...
40
Aku ini berniat baik Vior!
41
Sudah mulai liar!
42
Tidak sabar!
43
Nesya!
44
Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45
Mata terpejam damai!
46
Vior lebih banyak diam!
47
Jalan-jalan...
48
Kata orang begitu menyakitkan...
49
Ingin anak cewek!
50
Koleksi!
51
Bukankah itu sangat menyedihkan?
52
Aku masih mencintai suamimu!
53
Nesya justru tersenyum.
54
Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55
Gelap dan dingin...
56
Punya saingan!
57
YA TUHAN!!!
58
Masih belum ada tanda-tanda!
59
Mencari tahu sendiri!!!
60
Jadi bagaimana, Dok?
61
Percaya padaku!
62
Mau ikut aku ke jakarta?
63
Di buatin adek juga!
64
Percaya pada Prince...
65
Tidak tenang!!!
66
Kapan pindah?
67
Ke rumah Windi!!!
68
Kesulitan Windi!!!
69
Gen nya kuat!!!
70
Pelan-pelan!!!
71
Menemui mantan!!!
72
Masih mencintai Nesya!
73
Cukup menyenangkan!
74
Satu permintaan!
75
Di infus!
76
Sudah sangat terlambat!!!
77
Salah paham!
78
Pasti menyakitkan!
79
Menjelaskan!!!
80
Satu tiket emas!!!
81
Aku bukan Adek kamu!
82
Arti dari sebuah kesetiaan...
83
Kecelakaan!
84
Berita!
85
Butuh segera pulih...
86
Hanya perlu sabar!
87
Tidak seperti dibayangkan!
88
Yuk pulang!
89
Jangan gila!
90
Berharap bukan mimpi!
91
Berapa tahun kita tunda?
92
Niat terselubung...
93
Teman SMA...
94
Ibu terbaik!
95
Tertunda!
96
Angga!
97
Seperti ada yang tertinggal!
98
Pernah di posisi yang sama!
99
Sky di culik!
100
Menemukan bayi!
101
Siap jadi Ibunya!
102
Apa mungkin ini anak Prince?
103
Sky kembali!
104
Memanfaatkan Vior!
105
Serius!
106
Punya saingan,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!