"Pak Prince lagi nggak di sini yah," gumam Vior menatap pintu kamar yang tertutup.
Lift berdenting, seseorang menggunakan masker untuk menutupi sebagian wajah keluar dari lift, berjalan ke arah pintu di mana Vior berada, sebuah kartu ditempel ke sensor lalu pintu terbuka, Vior menahan tangan pria yang akan masuk ke dalam, orang itu melepaskan maskernya Vior mengernyit dan mencium bau alkohol yang sangat menyengat, sambil menutupi hidung Vior mengulurkan tas.
"Pak saya disuruh Mbak Windi untuk antarkan ini," kata Vior, Prince tidak menjawab dan masuk ke kamar.
Vior masuk ke kamar juga meletakkan tas tersebut, lalu berniat untuk segera keluar tetapi lengannya ditahan oleh Prince, bau alkohol begitu menyengat sampai Vior merasa tidak tahan.
"Pak saya mau keluar! jadi tolong lepaskan, saya sudah mengantarkan tasnya, jadi saya mau kembali ke butik," ucap Vior.
"Nesya," gumam Prince sembari mendekati Vior, Vior mendelik, dia yakin sekarang Prince sedang dalam pengaruh alkohol sekuat tenaga Vior mendorong Prince menjauh.
"Pak saya bukan Nesya," ucap Vior.
Prince menggeleng dan langsung saja mengangkat tubuh mungil Vior ke atas tempat tidur dengan mudah.
"Nesya, aku nggak akan lepasin kamu lagi," racau Prince, Vior semakin gemetaran.
"Pak tolong lepasin! saya Vior bukan Nesya," teriak Vior mulai ketakutan, tapi Prince yang berada dalam pengaruh alkohol justru mencium Vior, membuat gadis itu mulai ketakutan tapi karena cengkraman Prince yang terlalu kuat Vior tak bisa melarikan diri.
Perasaan Vior semakin kacau ketika tangan Prince mulai bergerak nakal, Vior menangis hal yang sama sekali tidak akan berguna, tapi siapa yang akan menolongnya sekarang, Prince saat ini berada di luar kendali dan Vior sudah berusaha menolak apa yang lelaki itu lakukan, tapi...
"Pak Prince! jangan!" Vior menjerit saat hal yang dia jaga selama ini dilepaskan oleh Prince dengan sekali dorongan kuat.
"Pak saya bukan Nesya, saya Vior kenapa anda melakukan ini?" rintih Vior karena Prince membuatnya terperangkap dalam dosa besar.
###########
Prince baru saja selesai bertemu klien di mall dan saat dia pulang untuk bersiap pergi ke perjamuan makan malam rekan kerjanya, Prince justru berpapasan dengan Nesya, wanita yang pernah sangat Prince cintai saat SMA, sebelum perjodohan sialan itu membuat hubungannya berakhir dengan Nesya.
"Prince," dengan ramah Nesya menyapa Prince.
"Apa kabar?" tanyanya.
Prince melihat lelaki yang ada di samping Nesya.
"Aku baik bagaimana denganmu? lama nggak ketemu," kata Prince basa-basi padahal dia ingin marah melihat orang yang hingga saat ini masih dia cintai justru jalan bersama pria lain.
Nesya mengangguk dia menggandeng tangan lelaki yang ada di dekatnya.
"Kenalkan ini suami aku Ilham, maaf aku nggak undang kamu pas acara nikahan, soalnya aku nggak tahu rumah kamu di mana dan kita juga lost contact," ucap Nesya.
Debaran jantung Prince berdetak jauh lebih kencang, sudah terbukti bahwa Nesya bukan jodohnya dan Prince tidak akan mendapatkan cinta pertamanya itunlagi, terlihat perut Nesya yang membesar.
"Senang deh kalau kalian bisa hidup bahagia. Oh ya semoga anaknya nanti lahir sehat ya," ucap Prince lalu pura-pura melihat jam tangannya.
"Aku masih ada yang mau dikerja, kayaknya lain kali boleh deh reunian bareng," kata Prince.
Nesya mengangguk.
Prince pun lantas pergi dengan kekesalan memuncak di pikiran, dia tidak pernah merasakan semarah ini tapi gejolak dalam diri Prince tidak bisa dikendalikan, dia masih mencintai Nesya tapi wanita itu sudah bahagia dengan keluarganya.
Jika saja perjodohan itu tidak ada, pasti Prince lah yang akan menjadi suami Nesya, perjodohan yang diterima Prince pun juga akhirnya gagal, karena pasangan Prince memilih lelaki yang dia cintai, Prince tidak mempermasalahkan hal itu, tapi yang dia permasalahkan adalah hati yang tidak bisa move on dari cinta pertamanya sampai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
🖤잘리나💎
lanjuttt lagi thor semangat
2022-12-07
0