Perhatian Prince..

"Makan nasi yah?" ucap Prince, Vior menggeleng keras kepala.

"Aku udah kenyang Pak, mangga yang Pak Prince bawa tadi lumayan besar loh, aku udah abis tiga masa iya nggak kenyang makan mangga sebanyak itu," ucap Vior.

"Tapi dari tadi siang kamu nggak makan nasi loh, nanti kalau sakit gimana?" tanya Prince.

Vior menggeleng tetap menolak, Prince menghela nafas dia lalu mengambil bekas kulit rambutan sebelum dibuang ke tempat sampah, Vior terlihat santai berbaring di tempat tidur begitu buah yang Prince bawakan ludes tak tersisa sedikitpun.

Prince merasa hari ini cukup lelah, tak pernah Prince duga kalau manjat pohon mangga ternyata menguras tenaga ekstra, saat Prince akan berbaring di samping Vior, Prince dibuat kaget karena Vior langsung turun dari tempat tidur.

"Kamu nggak mau tidur?" tanya Prince heran.

"Pak Prince mau tidur satu ranjang sama saya?" Vior balik bertanya.

Prince menggaruk belakang telinganya yang tiba-tiba gatal.

"Kita kan udah nikah, masa iya langsung pisah ranjang," ucap Prince.

Vior menggeleng.

"Kalau gitu Pak Prince saja yang tidur diranjang, aku biar tidur di sofa," ucap Vior.

"Vior maksud kamu apa tidur di sana?" ucap Prince.

Mengabaikan ucapan Prince, Vior sudah menarik selimut dan bantalnya menuju sofa, Prince berdiri mencekal tangan Vior sampai membuat istrinya itu berbalik.

"Pak Prince, aku belum bisa tidur satu ranjang sama Bapak, jadi biar aku aja yang tidur di sofa, Pak Prince pasti capek habis nyariin aku mangga muda," Vior berkata dengan senyuman.

"Nggak boleh tidur di sofa, sekarang tuh kamu nggak sendirian gimana kalau kamu tidur di sofa, terus kamu jatuh, aku nggak mau terjadi apa-apa sama anak aku yah," Prince menuntun Vior agar kembali ke tempat tidur.

"Vior biar aku aja yang tidur di sofa, kamu tidur di ranjang biar aman," Prince menarik kembali selimut yang di bawa Vior, selimut tersebut dikibarkan oleh Prince sebelum menyelimuti sebagian tubuh Vior.

Vior menatap bahu Prince, lelaki yang sudah bergelar suaminya itu kini membawa bantal dan selimut lain lalu berbaring di sofa yang ada di kamar tersebut, Vior bergerak duduk, menoleh ke sampingnya berbaring di mana masih cukup luas untuk ditempati berdua.

Kembali Vior menatap Prince yang sudah berbaring, kasihan Prince kalau harus tidur di sofa.

"Pak Prince," panggilnya.

Kelopak mata Prince kembali terbuka, kepalanya menoleh sedikit ke arah Vior.

"Pak Prince yakin mau tidur di sofa? besok kalau badan Pak Prince sakit-sakitan gimana?" tanya Vior.

"Nggak apa-apa, kamu tidur aja aku nggak mau ganggu tidur kamu," Prince kembali memejamkan mata, Vior menunduk mengusap perutnya yang masih belum membesar, Vior tidak tahu pasti berapa usia kandungannya sekarang tapi jika diingat saat dia dan Prince melakukan kesalahan itu, usianya kini pasti sudah akan dua bulan.

Terdiam. Vior mengangkat wajah lalu melihat ke arah Prince, satu lengan lelaki itu berada di kening, matanya terpejam, Vior turun dari tempat tidur berjalan ke arah Prince.

"Pak Prince," panggil Vior pelan.

Prince bergerak duduk.

"Kamu pengen sesuatu lagi?" tanya Prince, Vior menggeleng.

"Terus kamu udah jam sepuluh gini kenapa belum mau tidur?" tanyanya lagi.

Vior memainkan jari tangannya yang saling memilin karena bingung mau berkata apa, ini adalah hari pernikahan pertamanya dengan Prince, kamar dan rumah ini adalah milik Prince jika dipikir daripada Prince tidur di sofa jauh lebih pantas dirinya menggantikan posisi Prince.

"Pak Prince aku..." kalimatnya mengambang di udara.

"Bilang aja kamu butuh apa aku nggak marah kok," ucap Prince.

Dengan memberanikan diri menatap wajah Prince, wajah putih bersih tanpa cambang dan kumis,, Vior berkedip kemudian menunduk.

Menyentuh kedua tangan Vior, menyuruh istri kecilnya itu duduk di samping Prince, helaan nafas rendah keluar dari bibir lelaki yang sudah menjadi suami Vior, tangan Prince mengusap lembut wajah Vior, meskipun sudah dua puluh dua tahun tapi wajah Vior sangat awet muda, jika orang yang baru bertemu dengan Vior pasti orang itu akan mengira Vior masih berumur belasan tahun.

"Kamu pengen apa hm?" tanya Prince dengan suara lembut.

Perasaan Vior bergetar aneh, dia tidak tahu perasaan apa itu tapi rasanya cukup menyenangkan diperhatikan dengan suara lembut dan penuh kasih sayang selain sang ibu, Vior belum pernah mendapatkan kelembutan seperti ini dari orang lain.

"Pak Prince nggak nyesal nikah sama aku kan?" Vior bertanya dengan hati-hati.

Kembali terdengar suara helaan nafas dari Prince, Vior sedikit mendongak untuk menatap wajah Prince yang menunduk menatapnya.

"Apa Pak Prince terpaksa nikahi aku cuma karena bayi ini?" kembali Vior bertanya.

Mungkin jika bayi itu tidak ada di perut Vior, mungkin sampai saat ini Prince belum menikahi perempuan berwajah imut ini.

"Almarhum ibu pernah bilang sama aku katanya pernikahan itu nggak boleh terpaksa, pernikahan itu sakral, kalau Pak Prince menikahi aku karena terpaksa, Pak Prince boleh kok lepasin aku, mengenai anak ini aku yang jaga juga nggak papa," ucap Vior.

Prince tertohok dengan kalimat Vior, ada rasa nyeri yang tertinggal di benak Prince, saat mendengar suara Vior berkata demikian, Prince tahu ini salahnya jika tidak pasti Vior saat ini masih bisa bebas menikmati kehidupannya tanpa terikat dalam hubungan pernikahan.

Tapi Prince tidak bisa melepaskan Vior, rasa tanggung jawab dan sebagai suami dan calon Ayah sangat besar, saat bayi itu nanti lahir maka Prince tak akan pernah meninggalkan bayi tersebut ataupun memutuskan ikatan antara dirinya dan Vior.

"Sebenarnya wanita yang Pak Prince mau bukan aku kan? tapi orang yang namanya Nesya, pasti perempuan itu orang yang Pak Prince cintai, tapi secara nggak sengaja waktu itu aku yang ada di sana dan... dan... itu"

Vior tak bisa melanjutkan kalimatnya, dia merasa kesulitan untuk bersuara, malam itu masih teringat jelas dipikiran Vior, Prince selalu menggumamkan nama Nesya saat Prince membuat Vior kesakitan, bulir air mata merembes melewati pelupuk mata Vior, belum sempat air mata itu menetes, Prince membuat Vior mendongak ke arahnya, merasakan bagaimana halusnya permukaan bibirnya, bibir tipis kemerahan yang entah berapa kali Prince rasakan tapi baru kali ini rasanya sangat jelas.

Vior terdiam, tak membalas apa yang Prince berikan, membiarkan lelaki yang sudah bergelar sebagai suami menciumnya, Prince menarik diri, mengusap air mata yang sudah menetes di wajah Vior dengan ibu jarinya.

"Aku nggak terpaksa nikahin kamu, aku minta maaf aku salah dan aku benar-benar minta maaf," ucap Prince.

"Pak Prince sudah minta maaf kemarin," Vior mengusap sisa air mata yang membasahi wajahnya.

Prince menyentuh wajah Vior, membingkai wajah menggemaskan itu dengan kedua telapak tangannya.

"Aku dan kamu sekarang dan selamanya hanya akan menjadi suami istri, aku nggak akan lepasin kamu atau bahkan menelantarkan kamu dan anak kita, aku tahu anak itu ada karena ketidak sengajaan tapi sekarang aku mengharapkannya lahir saat ini kamu mungkin belum ada perasaan sama aku, tapi kita nggak tahu apa yang terjadi beberapa jam kemudian atau mungkin beberapa menit kemudian," ucap Prince.

"Satu hal yang kamu perlu ketahui Vior, aku nggak terpaksa nikahi kamu, ini keinginan aku rasa tanggung jawab sebagai ayah dari anak yang belum lahir ini,," Prince menunduk menatap ke perut milik Vior, sekitar tujuh atau delapan bulan lagi anak itu akan lahir.

"Di sini ada nyawa yang harus kita jaga, aku sangat berharap dia lahir sehat, lalu saat mulai belajar bicara nanti dia akan memanggilku Papa, rasanya pasti sangat membahagiakan melihat anak ini lahir dan memanggilku sebagai Papa untuk pertama kalinya," ucap Prince.

Jantung Vior berdesir, Prince menatap wajah Vior.

"Apa aku boleh sentuh perut kamu?" tanyanya meminta izin.

Vior nyaris melompat untuk menghindar, tapi Prince sudah meminta izin dan lelaki itu adalah suaminya, janin yang baru akan berusia dua bulan itu juga anak Prince, Vior tidak bisa terus menghindar dan akhirnya Vior pun mengangguk dengan izin yang Prince lontarkan.

Perlahan tangan besar Prince berada di permukaan perut Vior yang dilapisi oleh baju, Prince terlihat sedang tersenyum samar, hanya sebentar Vior merasakan tangan tersebut mengusap perutnya sampai Prince berbicara.

"Sudah malam kamu balik ke tempat tidur dan istirahat," ucap Prince.

"Pak Prince masih mau tetap tidur di sofa?" Prince mengangguk.

Vior menggigit bibir bawahnya.

"Eh aku nggak apa-apa kok kalau berbagi tempat tidur sama Pak Prince, lagian tempat tidurnya juga luas," lanjut Vior ragu-ragu.

Prince tersenyum mengangguk tanpa penolakan dia mengangkat Vior dengan begitu mudah dan kembali membaringkan istri kecilnya ke tempat tidur, memberikan kecupan lembut di wajah Vior sebelum menyelimuti istrinya, Vior tidak kembali mual seperti tadi siang karena aroma parfum setelah Prince mengganti wangi parfum tadi siang dengan sekarang yang dia pakai.

"Aku nggak akan sentuh kamu malam ini, jangan khawatir dan istirahatlah," dengan tenang Prince berbaring di samping Vior, sesaat Prince menatap Vior yang juga menatapnya, Prince tersenyum hangat sebelum mendaratkan kecupan ringan di kening Vior.

Lagi-lagi perasaan Vior berdebar aneh, dia menyukai perlakuan manis yang Prince berikan, berbalik, Vior membelakangi Prince agar suaminya itu tidak melihat dirinya sedang tersenyum malu saat ini.

Episodes
1 Vior
2 Ke rumah Windi..
3 Barang Prince!
4 Cinta pertama!!!
5 Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6 Pertemuan setelah kejadian itu!
7 Hamil!
8 Akan menikahi Vior!
9 Jangan kerja keras!
10 Waktunya kamu nikah sama aku!
11 Ayo menikah!
12 Menikah besok..
13 Ngidam!
14 Pengalaman pertama!
15 Perhatian Prince..
16 Yang kamu bilang ada benarnya!
17 Cemburu!
18 Kamu sakit?
19 Suka kamu milih Vior!
20 Malu-malu..
21 Enak!
22 Ke Jakarta!
23 Rindu!
24 Panik!
25 Sepupu Prince!
26 Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27 Rena Baskara!
28 Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29 Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30 Bisa-bisanya!
31 Ngidam lagi!
32 Ingin dimanja!
33 Aku ikut kamu aja,
34 Vior yang semakin manja!
35 Manja!!!
36 Tidak lama lagi...
37 Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38 Kapanpun dan di manapun...
39 Duduk tanpa protes...
40 Aku ini berniat baik Vior!
41 Sudah mulai liar!
42 Tidak sabar!
43 Nesya!
44 Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45 Mata terpejam damai!
46 Vior lebih banyak diam!
47 Jalan-jalan...
48 Kata orang begitu menyakitkan...
49 Ingin anak cewek!
50 Koleksi!
51 Bukankah itu sangat menyedihkan?
52 Aku masih mencintai suamimu!
53 Nesya justru tersenyum.
54 Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55 Gelap dan dingin...
56 Punya saingan!
57 YA TUHAN!!!
58 Masih belum ada tanda-tanda!
59 Mencari tahu sendiri!!!
60 Jadi bagaimana, Dok?
61 Percaya padaku!
62 Mau ikut aku ke jakarta?
63 Di buatin adek juga!
64 Percaya pada Prince...
65 Tidak tenang!!!
66 Kapan pindah?
67 Ke rumah Windi!!!
68 Kesulitan Windi!!!
69 Gen nya kuat!!!
70 Pelan-pelan!!!
71 Menemui mantan!!!
72 Masih mencintai Nesya!
73 Cukup menyenangkan!
74 Satu permintaan!
75 Di infus!
76 Sudah sangat terlambat!!!
77 Salah paham!
78 Pasti menyakitkan!
79 Menjelaskan!!!
80 Satu tiket emas!!!
81 Aku bukan Adek kamu!
82 Arti dari sebuah kesetiaan...
83 Kecelakaan!
84 Berita!
85 Butuh segera pulih...
86 Hanya perlu sabar!
87 Tidak seperti dibayangkan!
88 Yuk pulang!
89 Jangan gila!
90 Berharap bukan mimpi!
91 Berapa tahun kita tunda?
92 Niat terselubung...
93 Teman SMA...
94 Ibu terbaik!
95 Tertunda!
96 Angga!
97 Seperti ada yang tertinggal!
98 Pernah di posisi yang sama!
99 Sky di culik!
100 Menemukan bayi!
101 Siap jadi Ibunya!
102 Apa mungkin ini anak Prince?
103 Sky kembali!
104 Memanfaatkan Vior!
105 Serius!
106 Punya saingan,,
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Vior
2
Ke rumah Windi..
3
Barang Prince!
4
Cinta pertama!!!
5
Apa yang sudah terjadi tak bisa diulang kembali,,
6
Pertemuan setelah kejadian itu!
7
Hamil!
8
Akan menikahi Vior!
9
Jangan kerja keras!
10
Waktunya kamu nikah sama aku!
11
Ayo menikah!
12
Menikah besok..
13
Ngidam!
14
Pengalaman pertama!
15
Perhatian Prince..
16
Yang kamu bilang ada benarnya!
17
Cemburu!
18
Kamu sakit?
19
Suka kamu milih Vior!
20
Malu-malu..
21
Enak!
22
Ke Jakarta!
23
Rindu!
24
Panik!
25
Sepupu Prince!
26
Kedatangan nyeri yang tiba-tiba!
27
Rena Baskara!
28
Harusnya nggak usik masa lalu kamu!
29
Bukankah yang harusnya malu itu aku?
30
Bisa-bisanya!
31
Ngidam lagi!
32
Ingin dimanja!
33
Aku ikut kamu aja,
34
Vior yang semakin manja!
35
Manja!!!
36
Tidak lama lagi...
37
Istri bapak tidak bisa kami selamatkan,,,
38
Kapanpun dan di manapun...
39
Duduk tanpa protes...
40
Aku ini berniat baik Vior!
41
Sudah mulai liar!
42
Tidak sabar!
43
Nesya!
44
Vior semakin ketakutan saat membayangkannya...
45
Mata terpejam damai!
46
Vior lebih banyak diam!
47
Jalan-jalan...
48
Kata orang begitu menyakitkan...
49
Ingin anak cewek!
50
Koleksi!
51
Bukankah itu sangat menyedihkan?
52
Aku masih mencintai suamimu!
53
Nesya justru tersenyum.
54
Kayaknya yang kamu lakuin kali ini salah!
55
Gelap dan dingin...
56
Punya saingan!
57
YA TUHAN!!!
58
Masih belum ada tanda-tanda!
59
Mencari tahu sendiri!!!
60
Jadi bagaimana, Dok?
61
Percaya padaku!
62
Mau ikut aku ke jakarta?
63
Di buatin adek juga!
64
Percaya pada Prince...
65
Tidak tenang!!!
66
Kapan pindah?
67
Ke rumah Windi!!!
68
Kesulitan Windi!!!
69
Gen nya kuat!!!
70
Pelan-pelan!!!
71
Menemui mantan!!!
72
Masih mencintai Nesya!
73
Cukup menyenangkan!
74
Satu permintaan!
75
Di infus!
76
Sudah sangat terlambat!!!
77
Salah paham!
78
Pasti menyakitkan!
79
Menjelaskan!!!
80
Satu tiket emas!!!
81
Aku bukan Adek kamu!
82
Arti dari sebuah kesetiaan...
83
Kecelakaan!
84
Berita!
85
Butuh segera pulih...
86
Hanya perlu sabar!
87
Tidak seperti dibayangkan!
88
Yuk pulang!
89
Jangan gila!
90
Berharap bukan mimpi!
91
Berapa tahun kita tunda?
92
Niat terselubung...
93
Teman SMA...
94
Ibu terbaik!
95
Tertunda!
96
Angga!
97
Seperti ada yang tertinggal!
98
Pernah di posisi yang sama!
99
Sky di culik!
100
Menemukan bayi!
101
Siap jadi Ibunya!
102
Apa mungkin ini anak Prince?
103
Sky kembali!
104
Memanfaatkan Vior!
105
Serius!
106
Punya saingan,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!