Kesepakatan Paman Didit dan Kavin

“Pak Didit kenalkan ini Tuan Kavin Ardana Adiputra,” Ari memperkenalkan Didit dengan Kavin. Di antara mereka berdua tidak ada yang satu pun yang mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Antara Kavin dan Didit sama-sama sedang saling mengamati.

Ck ... pria kampungan !! batin Kevin sombong.

Dua pria dengan kasta yang berbeda, walau sama-sama menggunakan setelan celana bahan dan kemeja, namun terlihat sekali perbedaannya. Mereka berdua bagaikan bumi dan langit.

Tatapan Paman Didit ketika melihat pria yang penuh dengan karismatik, terlihat menahan emosi, ingin rasanya salah satu tangannya melayangkan bogeman mentah ke wajah tampan tersebut.

Sedangkan pria yang ditatap, membalasnya den

gan tatapan dingin dan sedikit mencemoohkan.

“Didit.” Paman Didit akhirnya mengulurkan tangannya, untuk berjabat tangan. Namun sayangnya Kavin tidak menyambutnya.

“Silahkan duduk Pak Didit,” Ari mempersilahkan tamu Tuannya untuk duduk. Paman Didit memilih duduk berhadapan dengan Kavin.

“Jadi Anda yang telah menabrak kakak saya, sampai kehilangan nyawanya!!” tegur Paman Didit, nada agak meninggi. Paman Didit menilai jika pria yang ada di hadapannya usianya tidak jauh beda seperti dirinya, atau mungkin lebih muda dari usia Didit, jadi tidak perlu memanggilnya Bapak atau Tuan.

“Kecelakaan yang tidak di sengaja,” jawab santai Kavin, tanpa merasa bersalah.

“Saya sudah mengutus asisten untuk mengantarkan uang damai, kenapa Anda tidak menerima?” sambung Kavin, dengan memasang wajah dinginnya.

“Dengan mudahnya Anda memberikan kami uang damai, tanpa datang melihat sendiri keadaan korban, dan mengucapkan kata maaf serta belasungkawa kepada kami selaku keluarga korban yang di tinggalkan!!” balas dengan tegasnya Didit berkata.

“To the point saja berapa yang Anda minta agar urusan ini kelar! Tidak usah di perpanjang urusan kecelakaan ini?” Kavin bisa menebak jika pria kampung yang datang ini akan memeras uangnya.

Pria ini kelihatannya cukup kaya walau tidak terlihat muda lagi, saya rasa bisa meminta dia untuk menikahi Salma, batin Didit.

“Kakak saya, memiliki anak gadis yang di tinggalkan, usianya baru 18 tahun dan masih duduk di kelas 12,” ucap Didit, tanpa memutuskan tatapan matanya.

Kavin mengernyitkan dahinya, hingga kelihatan satu kerutan di dahinya.

“Lalu apa hubungannya dengan anak korban?” tanda tanya Kavin.

“Anak korban sekarang sebatang kara, sebelum meninggal Bapaknya, empat tahun yang lalu baru kehilangan ibunya. Sekarang yatim piatu,” balas Didit.

“Saya minta uang damai sebesar 300 juta, serta Anda harus bertanggung jawab dengan masa depan anak korban yaitu dengan menikahinya. Karena saya tidak sanggup menanggung beban hidup dan merawat keponakan saya,” pinta Paman Didit terkesan memaksa.

“Hahahaha ... Anda bilang saya harus menikahi anak korban ... ck, bocah ingusan baru umur 18 tahun!” Kavin tertawa terbahak-bahak.

“Ari coba dengan permintaan bapak ini, saya harus menikahi gadis kampungan yang masih bocah ingusan sebagai alasan bertanggung jawab akan masa depannya." Kavin benar-benar melanjutkan tertawanya.

Ari hanya tersenyum tipis, tidak bisa memberi tanggapan kepada tuannya.

“Jika saya tidak bisa menikahi keponakan Anda, bagaimana!” balas Kavin kembali dengan wajah seriusnya.

“Saya tidak segan untuk melapor kejadian kecelakaan kemarin pagi ke pihak berwajib!!” ancam Didit tidak main-main.

Reputasi Kavin sebagai pengusaha akan hancur jika sampai kejadian tersebut sampai terlapor ke pihak berwajib. Terpaksa pria tampan itu memutar otaknya.

“Bagaimana kalau uang damainya saya beri 500 juta, dan tanpa harus menikahi keponakan Anda?” Kavin berusaha bernegosiasi.

Paman Didit berpikir sejenak, setelah mendapat tawaran uang sebanyak 500 juta.

“Apakah Anda sudah menikah, hingga tidak bisa menikahi keponakan saya?” tebak Didit, karena melihat wajah Kavin yang tidak terlalu muda dan juga belum terlihat tua, pastinya sudah menikah dan mungkin saja sudah punya beberapa anak.

“Ya saya sudah menikah, dan tidak mungkin akan menikah dengan wanita lain. Karena saya sangat mencintai istri saya,” tukas Kavin.

“Anda tidak perlu mencintai keponakan saya, cukup nikahi keponakan saya secara siri kalau tidak bisa melegalkan pernikahannya. Setelahnya terserah Anda mau di anggap istri atau pembantu di rumah Anda,” tawar Didit, agar pria yang ada di hadapannya mau menikahi Salma.

Ari yang mendengar ucapan Didit seketika terbelalak sungguh teganya seorang paman menikahkan keponakan cantiknya hanya untuk lepas dari tanggung jawab, dan membiarkan keponakan cantiknya untuk di jadikan pembantu oleh pria yang akan menikahinya.

Kavin mencoba memahami permintaan keluarga korban, menikahi anak korban tanpa cinta, dan anggap saja sebagai pembantu. Sepertinya ide yang bagus, tapi di satu sisi dirinya seperti mengkhianati istrinya.

“Jika Anda tidak bisa, maka saya permisi. Urusan kita sampai di sini, sampai ketemu si kantor polisi,” Didit beranjak dari duduknya.

“Tunggu ...,” cegah Kavin, agar Didit kembali duduk dan tidak pergi terlebih dahulu.

“Baiklah saya menerima permintaan Anda, tapi ada syarat yang harus Anda terima!”

“Persyaratan apa?”

“Saya akan menikahi keponakan Anda secara siri, akan tetapi tetap keponakan Anda tinggal di desa, saya tidak bisa membawanya ke tempat saya karena saya sudah punya keluarga. Dan sebagai tanggung jawabnya tiap bulan saya akan memenuhi nafkah lahirnya. Jadi hanya sekedar menikahinya saja, tidak lebih dan jangan banyak menuntut. Jika Anda tidak terima persyaratannya, maka silahkan Anda laporkan saya ke pihak berwajib,” tukas Kavin, menjawab permintaan Didit.

Sepertinya persyaratannya tidak terlalu susah, nanti tinggal bicarakan dengan Salma, batin Didit.

“Baik kalau begitu saya terima, uang damai 300 juta dan Anda bersedia menikahi keponakan saya secara siri.” Paman Didit menyetujuinya.

“Jadi kapan saya harus menikahi keponakan Anda?”

“Besok siang, lebih cepat lebih baik!!” ujar Paman Didit.

“Satu lagi jangan mengundang orang banyak, dan pernikahan ini hanya ijab kabul saja, tidak ada resepsi,” kata Kavin penuh penegasan.

“Baik, akan saya menuruti permintaan Anda,” balas Paman Didit.

Kesepakatan antara pihak korban dan tersangka terjadi di siang hari ini. Ari sebagai asisten akan menyiapkan surat kesepakatan sesuai perintah Tuan Kavin, agar ke depan tidak  ada tuntutan kembali.

🌻🌻

Sore hari Paman Didit sudah kembali ke  rumahnya, dan kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah kakaknya, bapaknya Salma.

Sesampainya di rumah, Paman Didit memberitahukan hasil pertemuannya dengan sang penabrak, dan terlihat senyum sumringah dari Bibi Tia, setelah mendengar uang sebesar tiga ratus juta. Buat wanita paruh baya itu, angka yang sungguh luar biasa banyak.

Pikiran wanita paruh baya itu mulai berkhayal akan belanja ke kota, lalu membeli gelang, kalung emas. Kemudian mengganti perabotan rumahnya, sungguh senang sekali hati Bibi Tia.

Paman Didit dan Bibi Tia mulai ke rumah Pak RT setempat untuk meminta bantuan untuk mengelar acara akad nikah Salma, dan Pak RT menyanggupinya. Kemudian Tia segera memesan beberapa makanan untuk acara besok.

Sedangkan keadaan Salma, masih tergolek lemas di kamarnya, gadis itu seperti tidak ada nyawanya. Untuk makan saja, gadis itu tidak berselera  apalagi untuk melakukan kegiatan sehari harinya. Dan untungnya wali kelas di sekolahnya memberikan izin masa berkabung untuk Salma, tanpa menentukan berapa harinya, se siap Salma nya saja.

bersambung ...

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya ya. Terima kasih sebelumnya.

Love you sekebon 🌻🌻🌻🌻

Salma lagi sakit

Ternyata Kavin sudah punya istri

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

SEDIH LIHAT NASIB SALMA PUNYA PAMAN BIBI BEGITU😥😥

2024-03-14

1

LENY

LENY

TERNYATA PAMAN DAN BIBI SALMA MATRE DAN TDK TULUS SAYANG SAMA SALMA ADUH KASIHAN NASIBMU SALMA.

2024-03-14

0

Anonymous

Anonymous

Kalimat yg bodoh, sama aja menjerumuskan keponakannya dlm neraka klo kaya gitu

2024-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan
2 Ide Bibi Tia
3 Kesepakatan Paman Didit dan Kavin
4 Nikah Paksa
5 Di tinggal oleh pengantin pria
6 Masalah Uang 300 juta
7 Bertemu untuk pertama kali
8 Bertemu untuk berpisah
9 Datang ke Jakarta
10 Melamar pekerjaan
11 Acara seminar - 1
12 Acara seminar - 2
13 Terpilih
14 Yasmin Sofika
15 Posisi kerja
16 Berargumen
17 Peraturan yang konyol
18 Terlalu cantik
19 Penasaran
20 Pertemuan Bisnis
21 Tuduhan Kavin
22 Kavin Meradang
23 Ancaman Kavin
24 Licik dibalas dengan kelicikan.
25 Bertemu dengan Mama Rossa
26 Tawaran Mama Rossa
27 Perdana ke mansion Adiputra
28 Salma emosi
29 Kedatangan Andri
30 Berteman dengan Andri
31 Makan siang bersama
32 Dasar Iblis
33 Hati yang memanas
34 Salma vs Merry
35 Kavin bertanya-tanya
36 Di kamar hanya berdua
37 Masih di kamar
38 Tak bereaksi
39 Ketika menantu kedua masak
40 Teguran Mama Rossa
41 Pikiran negatif
42 Mencarinya ke kantin
43 Ada apa di dalam lift?
44 Permintaan Salma
45 Kedatangan orang tua Yasmin
46 Pewaris kekayaan Kavin
47 Hati Kavin yang meragu
48 Selembar cek
49 Rencana ke Bali
50 Kavin galau
51 Kebersamaan Salma dengan Mama Rossa
52 Panggil Mama
53 Ketika Kavin di omelin Salma
54 Rahasia Kavin
55 Tawaran Keanu
56 Opa Braymanto
57 Mereka datang
58 Baku hantam
59 Tuan Kavin IMPOTEN
60 Amarah Mama Rossa
61 Salma bukan pelakor tapi istri yang dibenci Kavin
62 Terbongkarnya satu rahasia
63 Salma pingsan
64 Kebencian Salma
65 Di rumah sakit
66 Kesedihan Salma
67 Menerima menikah kembali
68 Nabilla Inggrid Pratama & Shaka Abhirath Thalib
69 Di balik sikap istri yang baik
70 Menjauhlah dari Salma
71 Langkah selanjutnya
72 Jangan sampai Kavin tahu
73 Kebahagian Kavin sesaat
74 Hasutan Yasmin
75 Permainan di mulai
76 Permainan gagal
77 Petaka minuman dan obat laknat
78 Dia telah tiada
79 Salma Hadeeqa Istri yang dibenci
80 Mencintainya
81 Hukuman Yasmin
82 Ini kah takdir ku!
83 Sepuluh bulan kemudian...
84 Datang ke Belanda
85 Rayyan Abizar Adiputra
86 Kecurigaan Mama Rossa dan Kavin
87 Teka Teki Baby Rayyan
88 Rencana test DNA
89 Salma, kamu masih hidup!
90 Hasil test DNA
91 Rayyan,...ini daddy
92 Takkan menceraikan Salma
93 Ungkapan hati Salma dan Kavin
94 Baby Rayyan sakit
95 Hanya berdua di kamar baby Rayyan
96 Mengukir kenangan indah
97 Rahasia Allah
98 Kembali ke Indonesia
99 Akhirnya...
100 S2 : Ada yang patah hati
101 S2 : ada yang sakit
102 S2 : Dikira mimpi
103 S2 : Perhatian Kavin
104 S2 : Ari ajak nikah
105 S2 : Emy sang baby sitter
106 S2 : Emy mulai berulah
107 S2 : Sarapan pagi bersama
108 S2 : Teguran Salma
109 S2 : Tidak jadi baby sitter
110 S2 : Keributan di dapur
111 S2 : Namamu selalu ku sebut dalam tiap doaku
112 S2 : Jawaban
113 S2 : Retno malu
114 S2 : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
115 S2 : Persiapan acara makan malam
116 S2 : Jamuan makan malam
117 S2 : Kebahagian Paman Didit dan Bibi Tia
118 S2 : Minta izin
119 S2 : Terima nasibmu Emy
120 S2 : Persiapan acara nikah
121 S2 : Wedding Party
122 S2 : Honeymoon-1
123 S2 : Honeymoon - 2
124 S2 : Retno dan Ari
125 Akhir kisah Salma & Kavin
126 Kelanjutan kisah keluarga Kavin dan Salma
127 Rayyan, anak Kavin dan Salma
128 Om Bram, Nikah Yuk!
129 Pengasuh Majikan Impoten
130 HIJRAH ITU CINTA
131 My Sexy Husband
132 UnExpexted Marriage
133 Penghangat Ranjang Suami Orang
134 Baby Berondongku
135 Simpanan Bapak Kost
136 Gara-gara Turun Ranjang
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Kehilangan
2
Ide Bibi Tia
3
Kesepakatan Paman Didit dan Kavin
4
Nikah Paksa
5
Di tinggal oleh pengantin pria
6
Masalah Uang 300 juta
7
Bertemu untuk pertama kali
8
Bertemu untuk berpisah
9
Datang ke Jakarta
10
Melamar pekerjaan
11
Acara seminar - 1
12
Acara seminar - 2
13
Terpilih
14
Yasmin Sofika
15
Posisi kerja
16
Berargumen
17
Peraturan yang konyol
18
Terlalu cantik
19
Penasaran
20
Pertemuan Bisnis
21
Tuduhan Kavin
22
Kavin Meradang
23
Ancaman Kavin
24
Licik dibalas dengan kelicikan.
25
Bertemu dengan Mama Rossa
26
Tawaran Mama Rossa
27
Perdana ke mansion Adiputra
28
Salma emosi
29
Kedatangan Andri
30
Berteman dengan Andri
31
Makan siang bersama
32
Dasar Iblis
33
Hati yang memanas
34
Salma vs Merry
35
Kavin bertanya-tanya
36
Di kamar hanya berdua
37
Masih di kamar
38
Tak bereaksi
39
Ketika menantu kedua masak
40
Teguran Mama Rossa
41
Pikiran negatif
42
Mencarinya ke kantin
43
Ada apa di dalam lift?
44
Permintaan Salma
45
Kedatangan orang tua Yasmin
46
Pewaris kekayaan Kavin
47
Hati Kavin yang meragu
48
Selembar cek
49
Rencana ke Bali
50
Kavin galau
51
Kebersamaan Salma dengan Mama Rossa
52
Panggil Mama
53
Ketika Kavin di omelin Salma
54
Rahasia Kavin
55
Tawaran Keanu
56
Opa Braymanto
57
Mereka datang
58
Baku hantam
59
Tuan Kavin IMPOTEN
60
Amarah Mama Rossa
61
Salma bukan pelakor tapi istri yang dibenci Kavin
62
Terbongkarnya satu rahasia
63
Salma pingsan
64
Kebencian Salma
65
Di rumah sakit
66
Kesedihan Salma
67
Menerima menikah kembali
68
Nabilla Inggrid Pratama & Shaka Abhirath Thalib
69
Di balik sikap istri yang baik
70
Menjauhlah dari Salma
71
Langkah selanjutnya
72
Jangan sampai Kavin tahu
73
Kebahagian Kavin sesaat
74
Hasutan Yasmin
75
Permainan di mulai
76
Permainan gagal
77
Petaka minuman dan obat laknat
78
Dia telah tiada
79
Salma Hadeeqa Istri yang dibenci
80
Mencintainya
81
Hukuman Yasmin
82
Ini kah takdir ku!
83
Sepuluh bulan kemudian...
84
Datang ke Belanda
85
Rayyan Abizar Adiputra
86
Kecurigaan Mama Rossa dan Kavin
87
Teka Teki Baby Rayyan
88
Rencana test DNA
89
Salma, kamu masih hidup!
90
Hasil test DNA
91
Rayyan,...ini daddy
92
Takkan menceraikan Salma
93
Ungkapan hati Salma dan Kavin
94
Baby Rayyan sakit
95
Hanya berdua di kamar baby Rayyan
96
Mengukir kenangan indah
97
Rahasia Allah
98
Kembali ke Indonesia
99
Akhirnya...
100
S2 : Ada yang patah hati
101
S2 : ada yang sakit
102
S2 : Dikira mimpi
103
S2 : Perhatian Kavin
104
S2 : Ari ajak nikah
105
S2 : Emy sang baby sitter
106
S2 : Emy mulai berulah
107
S2 : Sarapan pagi bersama
108
S2 : Teguran Salma
109
S2 : Tidak jadi baby sitter
110
S2 : Keributan di dapur
111
S2 : Namamu selalu ku sebut dalam tiap doaku
112
S2 : Jawaban
113
S2 : Retno malu
114
S2 : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
115
S2 : Persiapan acara makan malam
116
S2 : Jamuan makan malam
117
S2 : Kebahagian Paman Didit dan Bibi Tia
118
S2 : Minta izin
119
S2 : Terima nasibmu Emy
120
S2 : Persiapan acara nikah
121
S2 : Wedding Party
122
S2 : Honeymoon-1
123
S2 : Honeymoon - 2
124
S2 : Retno dan Ari
125
Akhir kisah Salma & Kavin
126
Kelanjutan kisah keluarga Kavin dan Salma
127
Rayyan, anak Kavin dan Salma
128
Om Bram, Nikah Yuk!
129
Pengasuh Majikan Impoten
130
HIJRAH ITU CINTA
131
My Sexy Husband
132
UnExpexted Marriage
133
Penghangat Ranjang Suami Orang
134
Baby Berondongku
135
Simpanan Bapak Kost
136
Gara-gara Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!