Pertemuan Bisnis

Hotel TRC

 

Hotel bintang lima yang berada di kawasan Jakarta Selatan, SCBD menjadi pilihan Kavin bersama rekan bisnisnya untuk melakukan meeting, tepatnya di restoran hotel tersebut.

Kavin jalan berdampingan dengan Ari sang asisten lalu Merry sang sekretaris senior, posisi Kavin berada di antara mereka berdua.

Lalu di manakah Salma, gadis itu berada di antara mereka bertiga. Lagi dan lagi keberadaan Salma menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di lobby hotel, bagaimana tidak jadi pusat perhatian, aura gadis itu sudah bagaikan artis atau model...terlalu cantik. Dan seperti biasa gadis itu memasang wajah datarnya, menghiraukan tatapan memesona khususnya dari kaum pria.

Melihat mata para pria yang terpesona akan sesuatu, Kavin menoleh ke belakang, ternyata mata-mata pria tersebut tertuju pada gadis yang ada tak jauh dari dirinya.

Pria itu menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, untungnya Salma langsung  mengerem langkah kakinya kalau tidak akan terjadi tabrakan mendadak seperti Alya dan Erick.

“Ari minta tisu,” pinta Kavin sambil menatap wajah Salma. Bukan Ari yang memberikan tisu, justru Merry yang memberikan tisu miliknya.

Berhenti jalan hanya untuk minta tisu aja......batin Salma.

“Ini tisunya, Tuan Kavin,” Merry menyodorkannya.

Kavin langsung meraih tisu dari tangan Mery. “Hapus lipstik kamu, sekarang juga,” perintah Kavin sambil menyodorkan tisu. Merry dan Ari terkesiap melihatnya.

“H-hapus...hapus lipstik,” sungguh perintah Bos yang sangat aneh menurut Salma.

“Cepat hapus sekarang juga, atau perlu saya yang menghapuskannya!” bentak Kavin.

Salma langsung meraih tisu dari tangan Kavin dengan wajah herannya. Apa yang salah dengan lipstiknya, bukankah hal yang biasa jika wanita bekerja memakai lipstik di bibirnya, bukan hanya sekedar memberi warna cerah untuk wajah wanita dan menjadi cantik, tapi agar tidak terkesan pucat di wajah.

Gadis itu agak susah menghapus lipstik di bibirnya, karena lipstik yang di pakai mode tahan lama 8 jam. Sungguh geram Kavin melihat Salma sedang menghapus lipstik di bibirnya.

“Warna lipstiknya tidak bisa cepat di hapus Tuan, karena tahan lama,” ujar Salma, sambil meremas bekas tisunya.

Kavin berdecak kesal.“Ck...lain kali jangan pakai lipstik kalau kerja!!” Pria itu kembali melangkahkan kakinya.

Bisa-bisanya dia jadi pusat perhatian para laki-laki, mau jadi cewek penggoda apa!!...kesal batin Kavin.

Tadi istrinya yang tidak memperbolehkan memakai make up, sekarang suaminya tidak boleh aku pakai lipstik, sungguh pasangan yang aneh, ada ya yang kaya begitu...batin Salma.

Padahal gadis itu pakai lipstik berwarna nude, bukan warna merah merona, kenapa Kavin jadi mempermasalahkan tentang lipstik ke Salma.

“Ini baru hari pertama kerja, bagaimana dengan hari esok, dan esoknya lagi,” gumam Salma pelan.

Pelayan restoran sudah menyambut mereka semua, dan mengarahkan ke ruangan VIP tempat pertemuan mereka, ternyata rekan bisnis Kavin sudah hadir duluan.

“Apa kabar Pak Kavin,” sapa Robert, sambil mengulurkan tangannya

“Baik Pak Robert,” jawab Kavin, menyambut uluran tangan Robert untuk berjabat tangan.

“Silahkan duduk,” ujar asisten Robert.

Duduk sesuai dengan formasi seperti biasa, tapi buat Salma yang tidak tahu hanya patuhi yang di perintahi oleh Merry, gadis itu duduk agak menjauh, sedangkan Merry duduk di samping Kavin, sudah seperti layaknya istri buat Bosnya.

Robert rekan bisnis Kavin sungguh terpesona dengan Salma, pria yang umurnya tidak jauh dengan Kavin, seorang duda kaya.

“Baik Pak Robert, pertemuan siang ini kita mulai,” ujar Ari, yang membuka pertemuan bisnis tersebut.

Perbincangan pun mulai berlangsung antara Kavin dan Robert, tugas Merry menyiapkan dokumentasi yang di butuhkan saat itu, serta mencatat hal-hal yang penting saat pembicaraan tersebut. Dari kejauhan Ari melirik Salma yang hanya duduk berdiam diri, namun gadis itu memegang notebook serta pulpen, terkadang dalam diamnya gadis itu menulis di atas notebooknya.

“Pak Kavin, dia siapa?” di sela-sela pembicaraan bisnis, Robert ingin tahu siapa gadis cantik itu, akhirnya pria itu menunjuk ke arah Salma.

“Oh dia sekretaris saya yang baru, Pak Kavin,” jawab Kavin, sambil menoleh ke arah Salma.

“Pantas saja sedari tadi diam saja, saya permisi sebentar Pak Kavin,” ujar Robert.

Kavin hanya tersenyum tipis. Robert sebagai pria yang terpesona dan ada rasa ingin tahu, beranjak dari duduknya, kemudian memutari meja.

Pria yang cukup tampan itu kini berdiri di hadapan Salma, lalu mengulurkan tangannya. “Perkenalkan, saya Robert,” ujar pria itu dengan senyum di wajah tampannya.

Salma terlihat tenang, gadis itu beranjak dari duduknya, lalu menyambut tangan Robert. “Saya Salma, sekretaris juniornya Pak Kavin,” jawab Salma, menyambut perkenalan dari Robert.

“Senang berkenalan dengan wanita cantik ini,” puji Robert, yang sudah tersihir dengan kedua netra Salma, pria itu masih belum melepaskan jabatan tangannya. Sedangkan mimik wajah Salma dingin tanpa ekspresi.

Rahang pria angkuh itu mulai mengeras, giginya sudah menggeratak melihat adegan yang tak di sangka di depan matanya, melihat bagaimana rekan bisnisnya menatap gadis itu penuh damba, dan bagaimana melihat rekan bisnisnya masih menggenggam tangan gadis itu, sungguh benci sekali Kavin melihat Salma seperti itu.

Dasar cewek gatal....kesal batin Merry, melihat Robert menghampiri Salma. Sedangkan dia tidak pernah di perlakukan seperti itu.

Ari langsung membaca kondisi Tuannya. “Pak Robert bisa kita melanjutkan meetingnya?” tanya Ari.

Robert melepaskan jabatannya lalu tersenyum hangat kepada Salma. “Silahkan duduk kembali, Salma,” ujar Robert, lalu pria itu kembali ke tempat duduknya semula, dalam kondisi tersenyum berseri-seri. Semakin memanas hari Kavin, entah kenapa.

Dihampiri oleh pria, hal itu sering terjadi bagi Salma, apalagi ketika dia bekerja sebagai SPG. Sudah berapa ratus pria yang menghampirinya, tapi buat gadis itu biasa saja, anggap saja orang lewat. Begitu pula dengan perlakuan Robert, buat Salma hal yang biasa saja tidak ada istimewanya.

Sembari pertemuan bisnis, pelayan restoran mulai menyajikan makanan untuk di nikmati. Dan seperti biasa Merry membuat dirinya seakan seorang istri yang menyiapkan makanan untuk Kavin. Ujung ekor mata Kavin melirik ke arah Salma, terlihat Salma tidak tergugah sedikit pun untuk menatapnya, paling tidak menoleh ke arahnya, padahal masih satu meja walau hanya terpisahkan oleh beberapa kursi saja.

“Pak Kavin, sepertinya selain membicarakan proyek kerja sama kita. Kayaknya saya tertarik untuk mengenal lebih jauh dengan sekretaris baru Pak Kavin,” ungkap Robert, langsung to the point tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, apalagi pria itu sudah lama menduda. Kalau kata orang...Robert jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Salma.

DEG

Hati Ari terkejut dengan ucapan Robert.

Gadis itu istri kedua Tuan Kavin, Pak Robert!  ingin sekali Ari mengatakan hal itu, tapi hanya bisa di batin saja.

Dari duduknya Salma mendengar jelas ucapan Robert.

“Ooh...silahkan saja Pak Robert jika ingin mengenal jauh tentang Salma, hanya saja saya wanti-wanti saja sepertinya sekretaris saya yang baru ini banyak teman prianya. Jadi kalau menurut saya lebih baik Pak Robert pikir ulang jika ingin mengenal seorang wanita, lebih baik mencari wanita yang berkelas yang sepadan dengan kita Pak Robert, jangan hanya melihat wajah cantiknya saja. Siapa tahu wajah cantiknya itu hanya  kedok belaka, padahal dia wanita pengincar harta kita saja,” jawab Kavin dengan suara agak meninggi, agar terdengar jelas di telinga Salma, lalu menatap tajam ke arah gadis itu.

*bersambung.......perkara di mulai 😤😤😡

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya 👣👣

"Cantikmu hanyalah tipuan untuk para pria, Salma*!!"

"Silahkan hujat saya sepuas hatimu, Tuan Kavin!"

Terpopuler

Comments

Deslina Galib

Deslina Galib

kalo tahu istrinya...yang dijelekkan baru nyesel..

2024-02-02

3

Eni Etiningsih

Eni Etiningsih

wesss... lambenya tolong di kondisikan🤨

2024-01-11

0

yono PGSD Tasikmalaya

yono PGSD Tasikmalaya

nyesekkkkkkkkk

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Kehilangan
2 Ide Bibi Tia
3 Kesepakatan Paman Didit dan Kavin
4 Nikah Paksa
5 Di tinggal oleh pengantin pria
6 Masalah Uang 300 juta
7 Bertemu untuk pertama kali
8 Bertemu untuk berpisah
9 Datang ke Jakarta
10 Melamar pekerjaan
11 Acara seminar - 1
12 Acara seminar - 2
13 Terpilih
14 Yasmin Sofika
15 Posisi kerja
16 Berargumen
17 Peraturan yang konyol
18 Terlalu cantik
19 Penasaran
20 Pertemuan Bisnis
21 Tuduhan Kavin
22 Kavin Meradang
23 Ancaman Kavin
24 Licik dibalas dengan kelicikan.
25 Bertemu dengan Mama Rossa
26 Tawaran Mama Rossa
27 Perdana ke mansion Adiputra
28 Salma emosi
29 Kedatangan Andri
30 Berteman dengan Andri
31 Makan siang bersama
32 Dasar Iblis
33 Hati yang memanas
34 Salma vs Merry
35 Kavin bertanya-tanya
36 Di kamar hanya berdua
37 Masih di kamar
38 Tak bereaksi
39 Ketika menantu kedua masak
40 Teguran Mama Rossa
41 Pikiran negatif
42 Mencarinya ke kantin
43 Ada apa di dalam lift?
44 Permintaan Salma
45 Kedatangan orang tua Yasmin
46 Pewaris kekayaan Kavin
47 Hati Kavin yang meragu
48 Selembar cek
49 Rencana ke Bali
50 Kavin galau
51 Kebersamaan Salma dengan Mama Rossa
52 Panggil Mama
53 Ketika Kavin di omelin Salma
54 Rahasia Kavin
55 Tawaran Keanu
56 Opa Braymanto
57 Mereka datang
58 Baku hantam
59 Tuan Kavin IMPOTEN
60 Amarah Mama Rossa
61 Salma bukan pelakor tapi istri yang dibenci Kavin
62 Terbongkarnya satu rahasia
63 Salma pingsan
64 Kebencian Salma
65 Di rumah sakit
66 Kesedihan Salma
67 Menerima menikah kembali
68 Nabilla Inggrid Pratama & Shaka Abhirath Thalib
69 Di balik sikap istri yang baik
70 Menjauhlah dari Salma
71 Langkah selanjutnya
72 Jangan sampai Kavin tahu
73 Kebahagian Kavin sesaat
74 Hasutan Yasmin
75 Permainan di mulai
76 Permainan gagal
77 Petaka minuman dan obat laknat
78 Dia telah tiada
79 Salma Hadeeqa Istri yang dibenci
80 Mencintainya
81 Hukuman Yasmin
82 Ini kah takdir ku!
83 Sepuluh bulan kemudian...
84 Datang ke Belanda
85 Rayyan Abizar Adiputra
86 Kecurigaan Mama Rossa dan Kavin
87 Teka Teki Baby Rayyan
88 Rencana test DNA
89 Salma, kamu masih hidup!
90 Hasil test DNA
91 Rayyan,...ini daddy
92 Takkan menceraikan Salma
93 Ungkapan hati Salma dan Kavin
94 Baby Rayyan sakit
95 Hanya berdua di kamar baby Rayyan
96 Mengukir kenangan indah
97 Rahasia Allah
98 Kembali ke Indonesia
99 Akhirnya...
100 S2 : Ada yang patah hati
101 S2 : ada yang sakit
102 S2 : Dikira mimpi
103 S2 : Perhatian Kavin
104 S2 : Ari ajak nikah
105 S2 : Emy sang baby sitter
106 S2 : Emy mulai berulah
107 S2 : Sarapan pagi bersama
108 S2 : Teguran Salma
109 S2 : Tidak jadi baby sitter
110 S2 : Keributan di dapur
111 S2 : Namamu selalu ku sebut dalam tiap doaku
112 S2 : Jawaban
113 S2 : Retno malu
114 S2 : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
115 S2 : Persiapan acara makan malam
116 S2 : Jamuan makan malam
117 S2 : Kebahagian Paman Didit dan Bibi Tia
118 S2 : Minta izin
119 S2 : Terima nasibmu Emy
120 S2 : Persiapan acara nikah
121 S2 : Wedding Party
122 S2 : Honeymoon-1
123 S2 : Honeymoon - 2
124 S2 : Retno dan Ari
125 Akhir kisah Salma & Kavin
126 Kelanjutan kisah keluarga Kavin dan Salma
127 Rayyan, anak Kavin dan Salma
128 Om Bram, Nikah Yuk!
129 Pengasuh Majikan Impoten
130 HIJRAH ITU CINTA
131 My Sexy Husband
132 UnExpexted Marriage
133 Penghangat Ranjang Suami Orang
134 Baby Berondongku
135 Simpanan Bapak Kost
136 Gara-gara Turun Ranjang
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Kehilangan
2
Ide Bibi Tia
3
Kesepakatan Paman Didit dan Kavin
4
Nikah Paksa
5
Di tinggal oleh pengantin pria
6
Masalah Uang 300 juta
7
Bertemu untuk pertama kali
8
Bertemu untuk berpisah
9
Datang ke Jakarta
10
Melamar pekerjaan
11
Acara seminar - 1
12
Acara seminar - 2
13
Terpilih
14
Yasmin Sofika
15
Posisi kerja
16
Berargumen
17
Peraturan yang konyol
18
Terlalu cantik
19
Penasaran
20
Pertemuan Bisnis
21
Tuduhan Kavin
22
Kavin Meradang
23
Ancaman Kavin
24
Licik dibalas dengan kelicikan.
25
Bertemu dengan Mama Rossa
26
Tawaran Mama Rossa
27
Perdana ke mansion Adiputra
28
Salma emosi
29
Kedatangan Andri
30
Berteman dengan Andri
31
Makan siang bersama
32
Dasar Iblis
33
Hati yang memanas
34
Salma vs Merry
35
Kavin bertanya-tanya
36
Di kamar hanya berdua
37
Masih di kamar
38
Tak bereaksi
39
Ketika menantu kedua masak
40
Teguran Mama Rossa
41
Pikiran negatif
42
Mencarinya ke kantin
43
Ada apa di dalam lift?
44
Permintaan Salma
45
Kedatangan orang tua Yasmin
46
Pewaris kekayaan Kavin
47
Hati Kavin yang meragu
48
Selembar cek
49
Rencana ke Bali
50
Kavin galau
51
Kebersamaan Salma dengan Mama Rossa
52
Panggil Mama
53
Ketika Kavin di omelin Salma
54
Rahasia Kavin
55
Tawaran Keanu
56
Opa Braymanto
57
Mereka datang
58
Baku hantam
59
Tuan Kavin IMPOTEN
60
Amarah Mama Rossa
61
Salma bukan pelakor tapi istri yang dibenci Kavin
62
Terbongkarnya satu rahasia
63
Salma pingsan
64
Kebencian Salma
65
Di rumah sakit
66
Kesedihan Salma
67
Menerima menikah kembali
68
Nabilla Inggrid Pratama & Shaka Abhirath Thalib
69
Di balik sikap istri yang baik
70
Menjauhlah dari Salma
71
Langkah selanjutnya
72
Jangan sampai Kavin tahu
73
Kebahagian Kavin sesaat
74
Hasutan Yasmin
75
Permainan di mulai
76
Permainan gagal
77
Petaka minuman dan obat laknat
78
Dia telah tiada
79
Salma Hadeeqa Istri yang dibenci
80
Mencintainya
81
Hukuman Yasmin
82
Ini kah takdir ku!
83
Sepuluh bulan kemudian...
84
Datang ke Belanda
85
Rayyan Abizar Adiputra
86
Kecurigaan Mama Rossa dan Kavin
87
Teka Teki Baby Rayyan
88
Rencana test DNA
89
Salma, kamu masih hidup!
90
Hasil test DNA
91
Rayyan,...ini daddy
92
Takkan menceraikan Salma
93
Ungkapan hati Salma dan Kavin
94
Baby Rayyan sakit
95
Hanya berdua di kamar baby Rayyan
96
Mengukir kenangan indah
97
Rahasia Allah
98
Kembali ke Indonesia
99
Akhirnya...
100
S2 : Ada yang patah hati
101
S2 : ada yang sakit
102
S2 : Dikira mimpi
103
S2 : Perhatian Kavin
104
S2 : Ari ajak nikah
105
S2 : Emy sang baby sitter
106
S2 : Emy mulai berulah
107
S2 : Sarapan pagi bersama
108
S2 : Teguran Salma
109
S2 : Tidak jadi baby sitter
110
S2 : Keributan di dapur
111
S2 : Namamu selalu ku sebut dalam tiap doaku
112
S2 : Jawaban
113
S2 : Retno malu
114
S2 : Dijual Ayahku Dibeli Bosku
115
S2 : Persiapan acara makan malam
116
S2 : Jamuan makan malam
117
S2 : Kebahagian Paman Didit dan Bibi Tia
118
S2 : Minta izin
119
S2 : Terima nasibmu Emy
120
S2 : Persiapan acara nikah
121
S2 : Wedding Party
122
S2 : Honeymoon-1
123
S2 : Honeymoon - 2
124
S2 : Retno dan Ari
125
Akhir kisah Salma & Kavin
126
Kelanjutan kisah keluarga Kavin dan Salma
127
Rayyan, anak Kavin dan Salma
128
Om Bram, Nikah Yuk!
129
Pengasuh Majikan Impoten
130
HIJRAH ITU CINTA
131
My Sexy Husband
132
UnExpexted Marriage
133
Penghangat Ranjang Suami Orang
134
Baby Berondongku
135
Simpanan Bapak Kost
136
Gara-gara Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!