Dara sudah berganti pakaian dengan pakaian terbaiknya yang ia miliki. Meskipun Warnanya sudah sedikit memudar, namun baju itu lebih baik dari baju yang lainnya.
Dara bergegas keluar pondokan berjalan menuju ke jalan utama. Di perjalanan ia bertemu beberapa warga di desanya. Mereka saling sapa dengan akrab, karena Dara di kenal sebagai gadis paling cantik dan sopan di desanya meskipun ia hanya seorang gadis miskin.
Tatapan beberapa laki-laki kampung menatapnya seakan ingin memakannya, itu sudah menjadi hal yang biasa bagi Dara. Namun tetap saja membuat Dara merasa tindak nyaman, jadi ia bergegas berjalan dengan cepat.
"Mudah-mudahan aku bisa menjualnya dengan cepat dan mendapatkan uang" gumam Dara dengan harapan tinggi.
Uang yang tersisa di tangan Dara hanya lima ribu, karena lima ribunya lainnya sudah ia berikan pada Dimas untuk uang jajannya di sekolah. Uang segitu hanya cukup untuk ongkos angkot satu kali jalan, tapi itu sudah cukup baginya.
Hal tidak mengenakan terjadi di angkutan umum, seorang pria yang duduk di sebelahnya mencari kesempatan dalam kesempitan, saat keadaan di dalam angkot yang penuh dan sesak.
Ia sengaja menggesekan tubuhnya ke Dara, bahkan sikunya sengaja ia gesekan ke buah dadanya, itu adalah pelecehan seksual baginya. Jika dulu Dara mungkin hanya sedikit menghindar agar tidak terlalu berdempet, karena ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi sekarang ia tidak bisa diam, ia diam-diam mengambil jarum apukuntur dari ruang dimensi. Meskipun kekuatannya belum ada, tapi dasar ilmu Liu Annchi ada dalam tubuhnya. Jadi tidak ada masalah ia menerapkan ilmu apukuntur ringan pada seseorang tanpa harus mengeluarkan energi Qi.
"Aku akan memberikan sedikit pelajaran untuk pria cabul seperti ini. Anggap saja aku sedang berbaik hati, karena hanya memberikannya sedikit pelajaran karena aku masih belum bisa mengeluarkan Qi. Tapi itu sudah cukup membuat pria cabul ini Menderita" ucap Dara dalam hati tersenyum tipis.
"Ah, dada gadis ini sangat lembut, aku ingin sekali meremasnya. Mungkin aku bisa melakukannya saat ada kesempatan" ucap pria cabul itu menyeringai dalam hati.
Namun sebelum tindakan yang pria itu pikirkan di lakukan, Dara melakukannya aksinya terlebih dulu. Tidak ada yang memperhatikan karena kondisi angkot yang sangat penuh.
Tap!
Tap!
Tap!
Tiga jarum meluncur ke bagian tubuh pria itu, tiba-tiba pria itu tubuhnya menegang. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, namun ia tidak bisa bergerak dan berteriak meskipun ia ingin.
"Ini belum selesai tuan cabul!, Aku akan memberikan hadiah penutupan saat kita hampir sampai ke tujuan" gumam Dara dalam hati.
Di sisa perjalanan, Dara sedikit merasa tenang karena tindakan pelecehan itu sudah tidak ada lagi.
Setelah angkot sebentar lagi sampai ke tujuan, Dara kemudian menusuk satu jarum lagi di titik tertentu yang membuat pria itu akhirnya bisa berteriak kencang karena kesakitan. Ia merasakan *********** sangat sakit.
"Aaaaaakkkhhhh sakiiitttt, toloooongg!!!!" teriak pria cabul itu dengan memegang benda keramatnya.
Dara mencabut jarum dengan cepat tanpa ada yang menyadarinya. Teriakan Pria itu membuat semua penumpang terkejut dan angkot pun di hentikan.
Semua orang keluar menyisakan pria itu di dalam angkot, beberapa orang masuk untuk mengecek keadaan pria cabul itu.
Semua penumpang turun di sana, karena angkot akan membawa pria cabul itu ke rumah sakit jadi mereka di turunkan. Penumpang sedikit kesal karena turun bukan di tempat mereka tuju karena mereka harus jalan kaki, meskipun itu hanya beberapa meter lagi.
...
Dara kini sudah berada di depan toko perhiasan yang cukup besar di kota Y Red Jewelry, setelah beberapa kali bertanya pada orang-orang. Ia masuk ke dalam dan di sambut oleh pegawai toko.
Meskipun pegawai toko terkesima juga iri dengan kecantikan Dara, namun mereka menatap rendah karena pakaian yang Dara kenakan. Meskipun begitu sesuai SOP kerja mereka, mereka tetap melayaninya dengan baik.
"Ada yang bisa saya bantu nona? Di sini menyediakan banyak jenis perhiasan, dari emas, giok dan juga berlian" ucap Karyawan sopan, meskipun terdengar jelas jika nadanya sedikit tidak suka.
Dara menyadari itu, tapi ia cuek saja selagi wanita di depannya tidak membuat masalah padanya.
"Bisakah aku menjual Emas murni di sini Nona?" tanya Dara lembut.
"Tentu bisa, tolong ikut saya ke sebelah sini" ucap karyawan itu, membawa Dara ke tempat khusus.
"Terimakasih" ucap Dara tulus pada karyawan yang mengantarnya itu, meskipun nada karyawan itu sedikit menahan emosinya. Namun ia berusaha bersikap profesional.
"Ada yang bisa saya bantu Nona?" tanya karyawan khusus yang menilai perhiasan yang ingin di jual.
"Saya ingin menjual Emas, bisakah saya menjualnya di sini?" ucap Dara mengatakan tujuannya.
"Tentu bisa, jika emas itu asli dan memiliki sertifikat" ucap karyawan itu.
"Hmm, tapi saya tidak memiliki sertifikat karena ini merupakan warisan keluarga" ucap Dara kecewa.
"Boleh saya melihat dan memeriksanya dulu, nona. Mungkin jika itu merupakan Emas asli, saya coba tanyakan ke manager bisa atau tidaknya di jual di sini" ucap karyawan itu dengan sopan tanpa membedakan status customernya.
"Tentu, ini! Silahkan di lihat" ucap Dara tanpa ragu menyerahkan Koin emas kepada karyawan itu.
Karyawan itu terkejut melihat koin emas itu seperti koin emas di jaman kuno. Ia segera sadar dan mengecek kadar emas di dalamnya, mengejutkan nya itu memang benar emas dengan kadar murni 100%.
"Emas anda benar emas murni asli. Nona, apa anda tidak keberatan koin anda saya bawa sebentar untuk saya tunjukan ke manager?" tanya Karyawan itu sopan.
"Tentu" jawab Dara.
"Kalau begitu, anda bisa menunggu sebentar dan duduk di sebelah sana" ucap Karyawan
Karyawan itu kemudian masuk ke dalam ruangan, Dara duduk dengan tenang menunggu.
Setelah beberapa saat, datang tiga orang. Karyawan tadi dengan satu orang laki-laki dan perempuan. Dara menebak jika salah satunya merupakan manager di toko ini.
"Bu Carmila, Pak Dion, ini nona pemilik koin emas itu" ucap Karyawan itu.
"Hallo, salam kenal nona, nama saya Carmila pemilik Red Jewelry" ucap Carmila, wanita cantik yang usianya mungkin di awal tiga puluhan.
"Hallo, salam kenal nona, nama saya Dion manager Red Jewelry" ucap Dion, Pria paruh baya yang mungkin berusia sekitar 40 tahun.
"Hallo, nyonya Carmila, tuan Dion salam kenal, nama saya Addara" ucap Dara memperkenalkan diri.
"Jika anda tidak keberatan, mari ikut kami untuk berbicara di ruangan" ucap Dion.
"Tentu" ucap Dara
Ia kemudian mengikuti langkah Carmila dan Dion yang masuk ke sebuah ruangan. Yang Dara pikir, mungkin itu ruang kerja Carmila atau Dion.
...••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 539 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
susahnya jadi kembang desa🤭
2025-04-23
0
fitri
semoga cerita nya menarik 👌👌👌👌
2024-02-06
1
fifid dwi ariani
trus sabar
2023-09-21
1