..."Memang tidak selalu mudah, tapi itulah hidup. Jadilah kuat karena ada hari-hari yang lebih baik didepan."...
..._Mark Lee...
...Happy Reading...
.......
.......
SMA GALAXY XIALLEN
Sekolah kepunyaan keluarga Xiallen yang sudah turun-temurun dari generasi ke generasi lainnya. Meskipun sudah sangat lama sekolah itu berdiri, tak membuat sekolah itu menggalami kemunduran. Justru dari tahun ke tahun sekola itu masih menduduki kejayaan.
Sekolah terbaik yang ada di kotanya, sekolah yang banyak menampung murid-murid yang berpestasi serta berduit pastinya.
Tes masuk yang sangat sulit serta biaya pendidikan yang tak murah membuat sekolah tersebut hampir semua diisi oleh anak pintar dari keluarga dengan ekonomi kelas atas. Hanya dua kemungkinan yang dapat di lakukan. Jika tidak ber_uang setidaknya mereka harus pintar, dan jika tidak pintar setidaknya mereka harus ber_uang.
Selain perlu otak yang pintar serta biaya yang sangat besar, sekolah inipun menawarkan fasilitas yang tak main-main untuk para murid yang bersekolah disana.
Di fasilitasi dengan lapangan sepakbola, basket, ruang outdoor serta indoor, kantin yang luas, toilet yang sangat bersih serta banyak hal lainnya yang ada di sekolah tersebut.
Selain itu EKSKUL(Ekstra Kulikuler) yang beragam terdapat disana. Basket, taekwondo, paduan suara, sepakbola, serta masih banyak lainnya. Yang sudah sangat banyak mendapatkan kejuaraan di setiap tahunnya yang dapat mengharumkan nama baik sekolah itu.
Membuat semua murid yang bersekolah disana merasa bangga dapat menjadi salah saru dari murid sekola itu. Sekolah inipun sama menggunakan sistem MIPA, IPS dan BAHASA.
***
Waktu jam istirahat sekolah SGX pun tiba, semua murid mulai berhamburan menuju kantin. Suasana kantin tersebut sangat berisik dan ramai sama halnya seperti kantin di sekolah lainnya.
Sampai halnya masuk 3 remaja pria yang terkenal menjadi bagian dari most wanted sekolah itu tak lupa terdapat 1 perempuan yang ikut bergabung bersama mereka.
Anjir lah itu si Sisqia makin nempel aja sama Nico
Nico makin ganteng aja deh
Idih masih gantengan Jeano
Refan mau gak jadi pacar gue?
Ngaca yah muka lo kaya air comberan
Robby mau dong di jadiin pacar yang ke sebelas lo
Itulah celotehan yang warga kantin lontarkan ketika Geng Tiga Serangkai_itulah julukan yang warga sekolah itu berikan kepada 3 remaja tersebut sedangkan untuk 1 perempuan mereka menyebutnya...gak tau Author juga bingung. Terserah kalian aja deh mau manggil tuh cewek apaan.
Mereka pun menuju kursi kantin yang masih kosong dan memesan makan yang mereka inginkan untuk mengisi perut yang sudah kosong dan harus segera diisi.
"Pesen apa nih bos?" Tanya salah satu dari ketiga pria itu_Robby Widyoningrat. Lelaki keturuan jogja yang sayangnya muka dia tidak memadai untuk di sebut mas mas jawa, karena lebih cocok untuk di sebut kokoh China.
"Kamu mau apa Qia?" Bukannya menjawab orang yang di sebut bos oleh Robby itu, malah sebuah pertanyaan pada gadis yang duduk di sampingnya_Nico Mexime. Itu dia pemeran pria utama kita.
Pria dengan wajah yang tampan serta memiliki sifat yang humble dan humoris pada siapapun.
"Hm, aku mau nasi goreng aja boleh?" Terdengar suara lembut, namun terdapat sedikit nada manja dalam ucapannya itu_Sisqia Amelia. Pemeran perempuan yang menjadi pasangan dari pemeran utama pria.
Gadis yang lembah lembut serta bertutur kata yang sopan dan baik. Senantiasa sabar dan membawa energi positif jika berbicara, tapi masih ada sifat yang belum dia tampilkan ke semua orang untuk sekarang.
"Boleh. Yaudah, gue sama Qia nasi goreng plus teh manis aja. Ini uangnya, dan buat kalian berdua terserah mau apa." Ucap Nico sambil mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah dari saku seragam sekolahnya.
"Wih thankyou bos, ayok Fan temenin gue!" Ajak Robby pada satu temannya lagi. Refan Widjaya, yang memiliki sifat petakilan seperti Robby namun bisa dingin dan datar juga seperti Nico. Itu semua tergantung pada siapa dia berhadapan dan tergantung mood juga sih.
"Ogah ah, lo aja sendiri. Gue samain aja kaya pak bos."
"Wah sialan ya lo, bantu nya kagak mau tapi giliran makannya mau lo. Buruan, nanti gue ribet bawa sendiri." Desak Robby sambil menarik tangan Refan agar bangun dari duduknya.
Baru saja ingin membalas ucapan Robby, ternyata Nico lebih dulu menyela. "Bantuin Fan!"
Karena bos yang berbicara tanda bantahan, Refan pun ikut untuk memesan makanan.
Namun kegaduhan itu tidak berhenti sampai disitu, kini warga kantin kembali di hebohkan dengan kedatangan anak pemilik sekolah serta kawan-kawannya.
Hingga warga kantin tersebut dihebohkan dengan kedatangan 3 remaja dengan gaya badboy nya berjalan memasuki kantin dengan santainya.
Gila ya Jeano makin ganteng aja
Jeano mau gak jadi suami gue
Idih lo buluk yah mana mau Jeano sama lo
Anjirr Andra juga gak kalah ganteng
Bobby pulang yuk anakmu nyariin bapaknya tuh
Halu banget lo
Good looking semua ini mah
Cogan cok
Zero kapan pulang yah? Biar bisa liat mereka lengkap lagi
Lah iya ayang Zero gue belum pulang
Begitulah kira-kira teriakan para murid yang ada di kantin ketika melihat Jeano beserta teman-temannya memasuki kantin, mereka hanya acuh dan segera duduk di kursi pojok yang memang itu adalah tempat khusus mereka.
Jika Nico dan kawan-kawannya di juluki Tiga Serangkai, berbeda dengan Jeano dan kawan-kawanya yaitu Empat setangkai karena terdiri dari empat pria tampan
Apa gak sekalian aja sekebon? Alepyu sekebon, sarangbeooo. Oke skip.
"Mau pesen apa nih?" Tanya remaja yang memiliki wayah tengil dan memiliki sifat playboy. Bobby Widyoningrat_laki-laki keturunan jogja dan merupakan saudara kembar dari Robby itu merupakan salah satu teman Jeano.
Meskipun mereka kembar, tapi mereka tidak mau disamakan dari segi apapun kecuali muka mereka yang mirip dan hanya bisa dibedakan dari tahi lalat yang berada di ujung hidung Bobby sedangkan Robby tidak memiliki itu.
Oleh sebab itu juga mereka memilih teman yang berbeda. Bobby sang kakak memilih bersama Jeano sedangkan Robby sang adik memilih dengan Max.
Keduanya pun kerap memiliki sifat yang hampir sama, dan terlihat akur meskipun jarang terlihat bersama-sama.
"Apa aja, samain sama yang kalian mau." Jeano tak mau ambil pusing untuk memilih makanan yang dia akan makan dan memang pada dasarnya Jeano bukan orang pemilih dalam hal makanan.
"Oke lah kalo gitu, mana uangnya bos?" Tanpa malu Bobby mengadahkan tangannya didepan Jeano untuk meminta uang, dan tanpa banyak bicara Jeano memberikan uangnya.
"Lo gak ada malu-malunya langsung minta uang ke pak bos, mana hobi banget kalo ada traktiran. Lo kan juga kaya, heran gue." Tak habis pikir dengan tingkah Bobby yang sangat senang ketika ada traktiran.
"Yeh sirik aja lo Dra, lagian situ gak ngaca apa sama-sama dibayarin sama pak bos."
"Gak papa dong gue di bayarin pak bos, kan pak bos bakal jadi sepupu gue nantinya." Ucap bangga orang yang disebut Dra oleh Robby, lebih tepatnya Andra De Melix merupakan sepupu dari Zeana.
Lelaki yang sikapnya tak jauh berbeda dari Bobby sama-sama humoris dan suka bercanda, Andra dan Bobby adalah pencair suasana dari kedua kutuh yang saling bertemu yaitu Jeano dan Zero.
Gak kebayang kan kalo misalkan ke-4 orang itu sama-sama punya wajah datar dan dingin, yang ada hubungan pertemanan mereka akan terasa hambar jika tidak ada perusuh diantaranya.
"Yee bacot lo," tanpa mau mendengar apa lagi yang dikatakan Andra, Bobby pun lekas pergi untuk memesan makanan untuk mereka bertiga.
Kini meja pojokan itu hanya tersisa Andra dan Jeano yang duduk berhadapan. "Gimana keadaan Anna?" Tanya Andra sambil menunggu makanan mereka datang.
"Baik. Namun Anna mengalami amnesia."
"Jadi bener rumor yang beredar bahwa Anna hilang ingatan?"
"Hm, benar. Kau tau, sikap Anna kembali seperti dulu sangat baik dan penurut." Cerita Jeano dengan wajah berbinar membayangkan perubahan sikap Zeana akhir-akhir.
Andra bergidik ngeri melihat raut wajah Jeano yang tidak seperti biasana datar, kini terlihat wajah penuh kebahagiaan. Tentu saja Andra ikut bahagia, namun agak aneh saja.
"Lo yakin, itu bukan akal-akalan Anna buat narik perhatian orang lain?" Tanya Andra memastikan, dia adalah orang yang kesekiannya yang merasa aneh dengan sikap Zeana sekarang.
"Yakin. Kalo lo gak percaya lo bisa liat sendiri."
"Oke gue mau buktiin, Anna sekarang dim-"
"Makanan datang!" Seru Bobby menyela omongan Andra yang belum selesai.
"Cih lo ganggu tau gak," marah Andra menatap Bobby jengkel.
"Dih ganggu apaan gue?"
"Dimana Anna?" Andra tak menghiraukan ucapan Bobby dan mulai fokus kembali pada pembicaraannya dengan Jeano.
"Dirumah. Kemarin dokter udah bolehin Anna pulang tapi masih tetep harus cek rutin dan trapi saraf, karena untuk sekarang Anna gak bisa jalan."
"APA?" Teriak Andra berbarengan dengan Bobby, mereka terkejut dengan apa yang dikatakan Jeano.
Sontak saja teriakan tersebut mengundang banyak pasang mata melihat pada mereka.
"Ck kalian berisik," Jeano mulai memakan makanannya tanpa menghiraukan raut wajah shok dari kedua temannya itu.
"Lo serius bos?" Kini Bobby yang bertanya.
"Hm,"
"Ck bos gak asih ah kalo udah gini," kesal Bobby tak puas mendapatkan jawaban dari Jeano.
"Makan!" Satu kata bernada dingin yang mampu membuat mereka langsung melakukannya tanpa bantahan, dan menghentikan obrolan mereka.
...To Be Continue...
Hay Author yang baik dan budiman ini kembali. Makasih buat part ini, jangan lupa like dan vote👋👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Grey
kalau denger/baca nama mark Lee tuh kek langsung tertampar kenyataan, iya bener tertampar cause "sampai kapanpun anak Tuhan dan hamba Allah itu ga bisa bersatu, katedral dan Istiqlal ditakdirkan berdekatan bukan menyatu"😁
2024-06-04
0
🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲
di panggil uler keket 😆😆😆😆😆😆😆
2023-10-10
0
Oi Min
mesty si Sisqia itu jelmaan siluman ular rubah betina
2023-08-18
0